{"title":"对布洛拉区托达南分区学校实施智能印度尼西亚计划监督情况的评估","authors":"Achmad Rifai, Aris Toening Winarni","doi":"10.56444/mia.v17i2.1787","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThis study is aimed at determining the implementation of supervision and the factors that hinder the implementation of supervision of Program Indonesia Pintar (PIP) in schools in Todanan sub-district. This research employed Countenance Stake model which involves Antecedents, Transactions, and Outcomes aspects. The research subjects were 15 school principals. Data were collected using observation and interview techniques. Descriptive qualitative technique was used to analize the data.The results of this study are: 1) antecedents, supervision does not run well, schools do not establish school-level PIP implementing committees, 2) transactions, supervision had been carried out, without clear job description. The school principal as the person in charge of all school activities acts normatively as a supervisor in the implementation of PIP. 3) outcomes, the supervision of the use of funds is only limited on a suggestion to use PIP funds according to the instructions. There is no responsibility regarding the supervision of PIP. Inhibiting factors for supervision of PIP in schools in Todanan sub-district, namely: 1) Lack of socialization of the school’s roles by related parties. 2) Schools are not required to take responsibility related to the implementation of PIP so that supervision at the school level does not run well.Keywords: Evaluation, Supervision, Program Indonesia Pintar.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan dan faktor- faktor yang menghambat pelaksanaan pengawasan Program Indonesia Pintar di Sekolah sekecamatan Todanan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi menggunakan model Countenance Stake yang meliputi Aspek Antecedents, Transactions, dan Outcames. Subjek penelitian adalah 15 Kepala Sekolah. Data dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara. Teknik analisa data menggunakan analisis Deskriptif Kualitatif.Hasil penelitian ini yakni: 1) antecedents, pengawasan tidak berjalan dengan baik, sekolah tidak membentuk panitia pelaksana PIP tingkat sekolah, 2) transactions, pengawasan telah dilakukan, tanpa penugasan yang jelas. Kepala sekolah selaku penanggung jawab seluruh kegiatan sekolah bertindak secara normatif sebagai pengawas dalam pelaksanaan PIP. 3) outcomes, Pengawasan pemanfaatan dana hanya berupa himbauan untuk memenfatkan dana PIP sesuai petunjuk. Tidak ada pertanggungjawaban apapun terkait pengawasan PIP. Faktor Penghambat Pengawasan Program Indonesia Pintar di sekolah Kecamatan Todanan yakni 1) Kurangnya sosialisasi peran sekolah oleh pihak terkait. 2) Sekolah tidak dimintai pertanggungjawaban terkait pelaksanaan PIP sehingga pengawasan di tingkat sekolah tidak berjalan.Kata kunci: Evaluasi, Pengawasan, Program Indonesia Pintar. ","PeriodicalId":126843,"journal":{"name":"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"EVALUASI TERHADAP PELAKSANAN PENGAWASAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI SEKOLAH SEKECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA\",\"authors\":\"Achmad Rifai, Aris Toening Winarni\",\"doi\":\"10.56444/mia.v17i2.1787\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractThis study is aimed at determining the implementation of supervision and the factors that hinder the implementation of supervision of Program Indonesia Pintar (PIP) in schools in Todanan sub-district. This research employed Countenance Stake model which involves Antecedents, Transactions, and Outcomes aspects. The research subjects were 15 school principals. Data were collected using observation and interview techniques. Descriptive qualitative technique was used to analize the data.The results of this study are: 1) antecedents, supervision does not run well, schools do not establish school-level PIP implementing committees, 2) transactions, supervision had been carried out, without clear job description. The school principal as the person in charge of all school activities acts normatively as a supervisor in the implementation of PIP. 3) outcomes, the supervision of the use of funds is only limited on a suggestion to use PIP funds according to the instructions. There is no responsibility regarding the supervision of PIP. Inhibiting factors for supervision of PIP in schools in Todanan sub-district, namely: 1) Lack of socialization of the school’s roles by related parties. 2) Schools are not required to take responsibility related to the implementation of PIP so that supervision at the school level does not run well.Keywords: Evaluation, Supervision, Program Indonesia Pintar.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan dan faktor- faktor yang menghambat pelaksanaan pengawasan Program Indonesia Pintar di Sekolah sekecamatan Todanan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi menggunakan model Countenance Stake yang meliputi Aspek Antecedents, Transactions, dan Outcames. Subjek penelitian adalah 15 Kepala Sekolah. Data dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara. Teknik analisa data menggunakan analisis Deskriptif Kualitatif.Hasil penelitian ini yakni: 1) antecedents, pengawasan tidak berjalan dengan baik, sekolah tidak membentuk panitia pelaksana PIP tingkat sekolah, 2) transactions, pengawasan telah dilakukan, tanpa penugasan yang jelas. Kepala sekolah selaku penanggung jawab seluruh kegiatan sekolah bertindak secara normatif sebagai pengawas dalam pelaksanaan PIP. 3) outcomes, Pengawasan pemanfaatan dana hanya berupa himbauan untuk memenfatkan dana PIP sesuai petunjuk. Tidak ada pertanggungjawaban apapun terkait pengawasan PIP. Faktor Penghambat Pengawasan Program Indonesia Pintar di sekolah Kecamatan Todanan yakni 1) Kurangnya sosialisasi peran sekolah oleh pihak terkait. 2) Sekolah tidak dimintai pertanggungjawaban terkait pelaksanaan PIP sehingga pengawasan di tingkat sekolah tidak berjalan.Kata kunci: Evaluasi, Pengawasan, Program Indonesia Pintar. \",\"PeriodicalId\":126843,\"journal\":{\"name\":\"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-11-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56444/mia.v17i2.1787\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56444/mia.v17i2.1787","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要本研究旨在确定印尼平塔项目(PIP)在Todanan街道学校监督实施的情况及阻碍监督实施的因素。本研究采用表情利害关系模型,该模型涉及前事、交易和结果三个方面。研究对象为15名学校校长。数据收集采用观察和访谈技术。采用描述性定性技术对数据进行分析。本研究的结果是:(1)前因,监督运作不佳,学校没有建立校级PIP执行委员会;(2)交易,监督已经进行,没有明确的工作描述。学校校长作为学校所有活动的负责人,在PIP的实施中扮演着规范的监督者的角色。3)结果,对资金使用情况的监督仅局限于按照指示使用PIP资金的建议。对PIP的监督没有责任。制约Todanan街道学校PIP监督的因素是:1)相关方对学校角色的社会化程度不够。2)学校没有被要求承担与实施PIP相关的责任,因此学校层面的监督运作不佳。关键词:评价、监督、项目印尼品达[摘要]penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan dan faktor- faktor yang menghambat pelaksanaan pengawasan项目印度尼西亚Pintar di Sekolah sekecamatan Todanan。[3]“前事,交易,与结果”译为未确定词的双语例句subject penelitian adalah 15 Kepala Sekolah。数据来源:dengan技术观测站。tecknik分析数据,孟古纳坎分析软件。1)前因,pengawasan tidak berjalan dengan baik, sekolah tidak membentuk panitia pelaksana PIP tingkat sekolah, 2)交易,pengawasan telah dilakukan, tanpa penugasan yang jelas。在槟城工作的人,在槟城工作的人,在槟城工作的人,在槟城工作的人,在槟城工作的人,在槟城工作的人。3)结果,Pengawasan pemanfaatan dana hanya berupa himbauan untuk memenfatkan dana PIP sesuai petunjuk。Tidak ada pertanggungjawaban apapun terkait pengawasan PIP。Faktor Penghambat Pengawasan项目印度尼西亚Pintar di sekolah Kecamatan Todanan yakni 1) Kurangnya sosialisasi peran sekolah oleh pihak terkait。2) Sekolah tidak dimintai pertanggungjawaban terkait pelaksanaan PIP sehinga pengawasan di tingkat Sekolah tidak berjalan。Kata kunci: Evaluasi, Pengawasan, Program Indonesia Pintar。
EVALUASI TERHADAP PELAKSANAN PENGAWASAN PROGRAM INDONESIA PINTAR DI SEKOLAH SEKECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA
AbstractThis study is aimed at determining the implementation of supervision and the factors that hinder the implementation of supervision of Program Indonesia Pintar (PIP) in schools in Todanan sub-district. This research employed Countenance Stake model which involves Antecedents, Transactions, and Outcomes aspects. The research subjects were 15 school principals. Data were collected using observation and interview techniques. Descriptive qualitative technique was used to analize the data.The results of this study are: 1) antecedents, supervision does not run well, schools do not establish school-level PIP implementing committees, 2) transactions, supervision had been carried out, without clear job description. The school principal as the person in charge of all school activities acts normatively as a supervisor in the implementation of PIP. 3) outcomes, the supervision of the use of funds is only limited on a suggestion to use PIP funds according to the instructions. There is no responsibility regarding the supervision of PIP. Inhibiting factors for supervision of PIP in schools in Todanan sub-district, namely: 1) Lack of socialization of the school’s roles by related parties. 2) Schools are not required to take responsibility related to the implementation of PIP so that supervision at the school level does not run well.Keywords: Evaluation, Supervision, Program Indonesia Pintar.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan dan faktor- faktor yang menghambat pelaksanaan pengawasan Program Indonesia Pintar di Sekolah sekecamatan Todanan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi menggunakan model Countenance Stake yang meliputi Aspek Antecedents, Transactions, dan Outcames. Subjek penelitian adalah 15 Kepala Sekolah. Data dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara. Teknik analisa data menggunakan analisis Deskriptif Kualitatif.Hasil penelitian ini yakni: 1) antecedents, pengawasan tidak berjalan dengan baik, sekolah tidak membentuk panitia pelaksana PIP tingkat sekolah, 2) transactions, pengawasan telah dilakukan, tanpa penugasan yang jelas. Kepala sekolah selaku penanggung jawab seluruh kegiatan sekolah bertindak secara normatif sebagai pengawas dalam pelaksanaan PIP. 3) outcomes, Pengawasan pemanfaatan dana hanya berupa himbauan untuk memenfatkan dana PIP sesuai petunjuk. Tidak ada pertanggungjawaban apapun terkait pengawasan PIP. Faktor Penghambat Pengawasan Program Indonesia Pintar di sekolah Kecamatan Todanan yakni 1) Kurangnya sosialisasi peran sekolah oleh pihak terkait. 2) Sekolah tidak dimintai pertanggungjawaban terkait pelaksanaan PIP sehingga pengawasan di tingkat sekolah tidak berjalan.Kata kunci: Evaluasi, Pengawasan, Program Indonesia Pintar.