雅加达在线摩托车司机交流现实:一个案例研究司机GO-SEND语言选择

Nico Harared
{"title":"雅加达在线摩托车司机交流现实:一个案例研究司机GO-SEND语言选择","authors":"Nico Harared","doi":"10.47269/gb.v4i2.61","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to describe the language phenomenon of online motorcycle taxi drivers in Jakarta related to the choice of language in conversations on social media. The method used is descriptive qualitative. Data is obtained through observation techniques on the conversations of Go-send online motorcycle taxi riders via the WA group messaging application. Based on the results of the study, it was found that Gosend motorcycle taxi drivers chose a variety of languages when interacting in the WA group. Most drivers start using and creating new languages, and use English when communicating. This phenomenon is influenced by the language created and used by drivers. They feel more comfortable when communicating in the WA application. Therefore, they choose other language codes, for example Indonesian or foreign languages. In addition, a similar incident resulted from the development of several new languages so that the Go-send motorcycle taxi drivers were nicknamed ninja turtles. Various new vocabulary or terms have sprung up among them, such as drivers, scans, cancel, orders, blur, WD, gacor, sherloc, nopon, telephone, opang, and others that were viral in the WA group application conversation. Without hesitation they choose the vocabulary or term in communicating with their interlocutors who may actually rarely meet. This is the reality of cross-cultural communication on Go-send motorcycle taxi drivers that occur in big cities like Jakarta. AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan fenomena kebahasaan pengendara ojek online di Jakarta terkait pemilihan bahasa dalam percakapan di media sosial. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui teknik simak pada percakapan pengendara ojek online Gosend melalui aplikasi pesan grup WA. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa pengendara ojek online Go-send memilih beragam bahasa dalam berinteraksi di grup WA. Sebagian besar para pengendara mulai memakai dan menciptakan bahasa baru, serta menggunakan bahasa Inggris saat berkomunikasi. Fenomena ini dipengaruhi oleh bahasa yang dikreasikan dan dipakai oleh para pengendara. Mereka merasa lebih nyaman saat berkomunikasi di aplikasi WA tersebut. Oleh karena itu, mereka memilih kode bahasa yang lain, misalnya bahasa Indonesia atau bahasa asing. Selain itu, kejadian serupa sebagai akibat berkembangnya beberapa bahasa baru sehingga pengendara ojek Go-send ini mendapat julukan kura-kura ninja. Berbagai kosakata atau istilah baru pun bermunculan di kalangan mereka, seperti driver, scan, cancel, order, blur, WD, gacor, sherloc, nopon, rekpon, opang, dan lainnya yang kemudian viral di percakapan aplikasi grup WA. Tanpa sungkan mereka memilih kosakata atau istilah tersebut dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya yang secara nyata mungkin jarang bertemu. Inilah realitas komunikasi lintas budaya pengendara ojek online Go-send yang terjadi di kota besar seperti Jakarta.Kata Kunci: komunikasi, lintas budaya, pemilihan bahasa, pengendara ojek gosend","PeriodicalId":403380,"journal":{"name":"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","volume":"123 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"REALITAS KOMUNIKASI PENGENDARA OJEK ONLINE DI JAKARTA: STUDI KASUS PEMILIHAN BAHASA DRIVER GO-SEND\",\"authors\":\"Nico Harared\",\"doi\":\"10.47269/gb.v4i2.61\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to describe the language phenomenon of online motorcycle taxi drivers in Jakarta related to the choice of language in conversations on social media. The method used is descriptive qualitative. Data is obtained through observation techniques on the conversations of Go-send online motorcycle taxi riders via the WA group messaging application. Based on the results of the study, it was found that Gosend motorcycle taxi drivers chose a variety of languages when interacting in the WA group. Most drivers start using and creating new languages, and use English when communicating. This phenomenon is influenced by the language created and used by drivers. They feel more comfortable when communicating in the WA application. Therefore, they choose other language codes, for example Indonesian or foreign languages. In addition, a similar incident resulted from the development of several new languages so that the Go-send motorcycle taxi drivers were nicknamed ninja turtles. Various new vocabulary or terms have sprung up among them, such as drivers, scans, cancel, orders, blur, WD, gacor, sherloc, nopon, telephone, opang, and others that were viral in the WA group application conversation. Without hesitation they choose the vocabulary or term in communicating with their interlocutors who may actually rarely meet. This is the reality of cross-cultural communication on Go-send motorcycle taxi drivers that occur in big cities like Jakarta. AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan fenomena kebahasaan pengendara ojek online di Jakarta terkait pemilihan bahasa dalam percakapan di media sosial. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui teknik simak pada percakapan pengendara ojek online Gosend melalui aplikasi pesan grup WA. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa pengendara ojek online Go-send memilih beragam bahasa dalam berinteraksi di grup WA. Sebagian besar para pengendara mulai memakai dan menciptakan bahasa baru, serta menggunakan bahasa Inggris saat berkomunikasi. Fenomena ini dipengaruhi oleh bahasa yang dikreasikan dan dipakai oleh para pengendara. Mereka merasa lebih nyaman saat berkomunikasi di aplikasi WA tersebut. Oleh karena itu, mereka memilih kode bahasa yang lain, misalnya bahasa Indonesia atau bahasa asing. Selain itu, kejadian serupa sebagai akibat berkembangnya beberapa bahasa baru sehingga pengendara ojek Go-send ini mendapat julukan kura-kura ninja. Berbagai kosakata atau istilah baru pun bermunculan di kalangan mereka, seperti driver, scan, cancel, order, blur, WD, gacor, sherloc, nopon, rekpon, opang, dan lainnya yang kemudian viral di percakapan aplikasi grup WA. Tanpa sungkan mereka memilih kosakata atau istilah tersebut dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya yang secara nyata mungkin jarang bertemu. Inilah realitas komunikasi lintas budaya pengendara ojek online Go-send yang terjadi di kota besar seperti Jakarta.Kata Kunci: komunikasi, lintas budaya, pemilihan bahasa, pengendara ojek gosend\",\"PeriodicalId\":403380,\"journal\":{\"name\":\"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan\",\"volume\":\"123 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-02-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47269/gb.v4i2.61\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47269/gb.v4i2.61","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

本研究旨在描述雅加达线上摩的计程车司机在社交媒体上对话的语言选择相关的语言现象。所使用的方法是描述性定性的。数据是通过WA群消息应用程序对Go-send在线摩托车司机的对话进行观察技术获得的。根据研究结果,我们发现Gosend摩的司机在WA群体中互动时选择了多种语言。大多数司机开始使用和创造新的语言,并在交流时使用英语。这种现象受到驱动程序创建和使用的语言的影响。在WA应用程序中进行通信时,他们感觉更舒服。因此,他们选择其他语言代码,例如印尼语或外语。此外,由于几种新语言的发展,导致了类似的事件,因此,Go-send摩托车出租车司机被昵称为忍者神龟。各种新词汇或术语如雨后春笋般出现在他们中间,比如drivers、scans、cancel、orders、blur、WD、gacor、sherloc、nopon、telephone、opang,以及其他在WA组应用程序对话中流行的词汇。他们毫不犹豫地选择词汇或术语来与实际上很少见面的对话者交流。这是发生在雅加达等大城市的摩的司机跨文化交流的现实。[摘要]penelitian ini bertujuan mendeskripsikan现象kebahasaan pengendara ojek online di Jakarta terkait pemilihan bahasa dalam percakapan di media social。Metode yang digunakan adalah deskkripf quality。数据双元化技术,数据双元化技术,数据双元化技术,数据双元化技术,数据双元化技术,数据双元化技术,数据双元化技术Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa pengendara ojek在线Go-send memilih beragam bahasa dalam berinteraksi di group WA。我是说,我是说我的女儿,我是说我的女儿,我是说我的女儿,我是说我的女儿。现象ini dipengaruhi oleh bahasa yang dikreasikan dan dipakai oleh para pengendara。Mereka merasa lebih nyaman说,berkomunikasi的用法和样例:Oleh karena itu, mereka memilih kode bahasa yang lain, misalnya bahasa Indonesia, atau bahasa asing。Selain itu, kejadian serupa sebagai akibat berkembangnya beberapa bahasa baru seinga pengendara ojek Go-send ini mendapat julukan kura-kura ninja。Berbagai kosakata atau istilah baru pun bermunculan di kalangan mereka,独立驱动,扫描,取消,订购,模糊,WD, gacor, sherloc, nopon, rekon, opang, dan lainnya yang kemudian viral di percakapan应用程序组WA。檀巴松坎梅里卡记忆,kosakata, atatakata, atatakata, atatakata, atakata, atakata, akakata, akakata, akakata, akakata, akakata, akakata雅加达:雅加达:雅加达:雅加达:雅加达:雅加达:雅加达:雅加达:Kata Kunci: komunikasi, lintas budaya, pemilihan bahasa, pengendara ojek gosend
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
REALITAS KOMUNIKASI PENGENDARA OJEK ONLINE DI JAKARTA: STUDI KASUS PEMILIHAN BAHASA DRIVER GO-SEND
This study aims to describe the language phenomenon of online motorcycle taxi drivers in Jakarta related to the choice of language in conversations on social media. The method used is descriptive qualitative. Data is obtained through observation techniques on the conversations of Go-send online motorcycle taxi riders via the WA group messaging application. Based on the results of the study, it was found that Gosend motorcycle taxi drivers chose a variety of languages when interacting in the WA group. Most drivers start using and creating new languages, and use English when communicating. This phenomenon is influenced by the language created and used by drivers. They feel more comfortable when communicating in the WA application. Therefore, they choose other language codes, for example Indonesian or foreign languages. In addition, a similar incident resulted from the development of several new languages so that the Go-send motorcycle taxi drivers were nicknamed ninja turtles. Various new vocabulary or terms have sprung up among them, such as drivers, scans, cancel, orders, blur, WD, gacor, sherloc, nopon, telephone, opang, and others that were viral in the WA group application conversation. Without hesitation they choose the vocabulary or term in communicating with their interlocutors who may actually rarely meet. This is the reality of cross-cultural communication on Go-send motorcycle taxi drivers that occur in big cities like Jakarta. AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan fenomena kebahasaan pengendara ojek online di Jakarta terkait pemilihan bahasa dalam percakapan di media sosial. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui teknik simak pada percakapan pengendara ojek online Gosend melalui aplikasi pesan grup WA. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa pengendara ojek online Go-send memilih beragam bahasa dalam berinteraksi di grup WA. Sebagian besar para pengendara mulai memakai dan menciptakan bahasa baru, serta menggunakan bahasa Inggris saat berkomunikasi. Fenomena ini dipengaruhi oleh bahasa yang dikreasikan dan dipakai oleh para pengendara. Mereka merasa lebih nyaman saat berkomunikasi di aplikasi WA tersebut. Oleh karena itu, mereka memilih kode bahasa yang lain, misalnya bahasa Indonesia atau bahasa asing. Selain itu, kejadian serupa sebagai akibat berkembangnya beberapa bahasa baru sehingga pengendara ojek Go-send ini mendapat julukan kura-kura ninja. Berbagai kosakata atau istilah baru pun bermunculan di kalangan mereka, seperti driver, scan, cancel, order, blur, WD, gacor, sherloc, nopon, rekpon, opang, dan lainnya yang kemudian viral di percakapan aplikasi grup WA. Tanpa sungkan mereka memilih kosakata atau istilah tersebut dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya yang secara nyata mungkin jarang bertemu. Inilah realitas komunikasi lintas budaya pengendara ojek online Go-send yang terjadi di kota besar seperti Jakarta.Kata Kunci: komunikasi, lintas budaya, pemilihan bahasa, pengendara ojek gosend
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
KARAKTERISTIK BERITA MEDIA DARING DI ERA PANDEMI COVID19: ANALISIS WACANA KRITIS MAKRO-SEMANTIK VAN DIJK LEGENDA BIMA “WADU NTANDA RAHI”: SEBUAH KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK KEKERASAN DAN UPAYA PERLAWANAN PEREMPUAN DALAM CERPEN GETIR PESISIR DAN ASHIMA TITIP RINDU UNTUK CALCUTTA KARYA INDAH DARMASTUTI Kata Kasar dan Makian Berbahasa Jawa dalam Tuturan Cak Percil di Youtube Majas Pada Komentar Warganet dalam Berita “Respons Ahok Disinggung Fadli Zon: Apa Hebatnya Dia?”
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1