{"title":"分析六年级中学生阅读困难因素以及努力克服它","authors":"Vebiana Anugrah Rezni, Sani Safitri","doi":"10.21067/jppi.v17i2.9137","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan yang dihadapi siswa Kelas 7 di Sekolah Menengah Pertama yang menghambat belajar membaca permulaan. Penelitian ini termasuk penelitian observasional. Teknik pengumpulan data, menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif setelah terlebih dahulu direduksi (data reduction), dan diuji keabsahannya melalui uji kredibilitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kesulitan yang dihadapi peserta didik kelas 7 di Sekolah Menengah Pertama tempat peneliti bertugas dalam program kampus mengajar yang berpotensi menghambat belajar membaca peserta didik adalah sebagai berikut: 1) peserta didik sulit untuk melafalkan huruf yang memiliki bunyi yang sama seperti j dengan g, peserta didik sulit untuk membaca kata yang lebih dari 4 huruf, peserta didik tidak bisa membaca kata dengan baik, peserta didik sulit mengeja suku kata yang diinstruksikan, peserta didik sulit membedakan antara huruf b dengan d, huruf m dengan w, dan huruf j dengan g dan sebagainya, 2) faktor–faktor yang menghambat Siswa Kesulitan Membaca pada siswa Kelas 7 adalah dari faktor intelektual, faktor lingkungan seperti dari orang tua, faktor psikologis, dan faktor pandemi Covid-19. Solusinya dari permasalahan ini yakni peserta didik diberi tambahan jam diluar kelas seperti dengan membuat kelas literasi yang dilaksanakan dua kali pertemuan dalam seminggu kemudian dikelompokkan sesuai dengan kemampuan peserta didik.
 .","PeriodicalId":488917,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Faktor Kesulitan Membaca Peserta Didik Pada Jenjang Sekolah Menengah Pertama Kelas VI Serta Upaya Mengatasinya\",\"authors\":\"Vebiana Anugrah Rezni, Sani Safitri\",\"doi\":\"10.21067/jppi.v17i2.9137\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan yang dihadapi siswa Kelas 7 di Sekolah Menengah Pertama yang menghambat belajar membaca permulaan. Penelitian ini termasuk penelitian observasional. Teknik pengumpulan data, menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif setelah terlebih dahulu direduksi (data reduction), dan diuji keabsahannya melalui uji kredibilitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kesulitan yang dihadapi peserta didik kelas 7 di Sekolah Menengah Pertama tempat peneliti bertugas dalam program kampus mengajar yang berpotensi menghambat belajar membaca peserta didik adalah sebagai berikut: 1) peserta didik sulit untuk melafalkan huruf yang memiliki bunyi yang sama seperti j dengan g, peserta didik sulit untuk membaca kata yang lebih dari 4 huruf, peserta didik tidak bisa membaca kata dengan baik, peserta didik sulit mengeja suku kata yang diinstruksikan, peserta didik sulit membedakan antara huruf b dengan d, huruf m dengan w, dan huruf j dengan g dan sebagainya, 2) faktor–faktor yang menghambat Siswa Kesulitan Membaca pada siswa Kelas 7 adalah dari faktor intelektual, faktor lingkungan seperti dari orang tua, faktor psikologis, dan faktor pandemi Covid-19. Solusinya dari permasalahan ini yakni peserta didik diberi tambahan jam diluar kelas seperti dengan membuat kelas literasi yang dilaksanakan dua kali pertemuan dalam seminggu kemudian dikelompokkan sesuai dengan kemampuan peserta didik.
 .\",\"PeriodicalId\":488917,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21067/jppi.v17i2.9137\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21067/jppi.v17i2.9137","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Faktor Kesulitan Membaca Peserta Didik Pada Jenjang Sekolah Menengah Pertama Kelas VI Serta Upaya Mengatasinya
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan yang dihadapi siswa Kelas 7 di Sekolah Menengah Pertama yang menghambat belajar membaca permulaan. Penelitian ini termasuk penelitian observasional. Teknik pengumpulan data, menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif setelah terlebih dahulu direduksi (data reduction), dan diuji keabsahannya melalui uji kredibilitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kesulitan yang dihadapi peserta didik kelas 7 di Sekolah Menengah Pertama tempat peneliti bertugas dalam program kampus mengajar yang berpotensi menghambat belajar membaca peserta didik adalah sebagai berikut: 1) peserta didik sulit untuk melafalkan huruf yang memiliki bunyi yang sama seperti j dengan g, peserta didik sulit untuk membaca kata yang lebih dari 4 huruf, peserta didik tidak bisa membaca kata dengan baik, peserta didik sulit mengeja suku kata yang diinstruksikan, peserta didik sulit membedakan antara huruf b dengan d, huruf m dengan w, dan huruf j dengan g dan sebagainya, 2) faktor–faktor yang menghambat Siswa Kesulitan Membaca pada siswa Kelas 7 adalah dari faktor intelektual, faktor lingkungan seperti dari orang tua, faktor psikologis, dan faktor pandemi Covid-19. Solusinya dari permasalahan ini yakni peserta didik diberi tambahan jam diluar kelas seperti dengan membuat kelas literasi yang dilaksanakan dua kali pertemuan dalam seminggu kemudian dikelompokkan sesuai dengan kemampuan peserta didik.
.