{"title":"金塔玛尼邦里苏卡瓦纳传统村落 \"吟诗作对 \"口头传统中的价值观","authors":"Ni Luh Murniasih","doi":"10.25078/kalangwan.v13i2.2873","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"
 AbstractSukawana Traditional Village as Bali Mula Village has a variety of unique cultures, one of which is oral literature, namely Gending Méméjra. Gending Méméjra is a sacred hymn belonging to the oral tradition. When viewed from the existence of literature in Bali, this gending is included in traditional literature that is sacred, because it functions as an accompaniment to religious ceremonies. As an oral tradition, many do not know the existence of gending, especially this gending is only sung to coincide with the posa ceremony which is held once a year. As a sacred tradition, the existence of gending is used as a guide for the community in living life. There are several values contained in it that should be known by the general public. From this, the purpose of this study is to values contained in each Gending Méméjra lyrics and determine the existence of Gending Méméjra. The results of this study show that Gending Méméjra still exists today, shown by the enthusiasm of the community singing gending. This gending is used as a tool to summon ancestral spirits to come during the posa ceremony and functions as a welcoming song and accompaniment to ancestral spirits present at the posa procession. In addition to storing religious values, this gending also stores social values, cultural preservation, and as a means of maintaining the Balinese language and as wll as being used as medium of entertainmet.
 Keywords: values, oral tradition, gending méméjra
 ABSTRAKDesa Adat Sukawana sebagai Desa Bali Mula memiliki berbagai budaya unik, salah satu bentuknya berupa sastra lisan yakni Gending Méméjra. Gending Méméjra merupakan nyanyian sakral yang tergolong dalam tradisi lisan. Jika dilihat dari keberadaan sastra di Bali, gending ini termasuk dalam sastra tradisional yang bersifat sakral, karena difungsikan sebagai pengiring upacara Agama. Sebagai tradisi lisan banyak yang tidak mengetahui keberadaan gending, terlebih gending ini hanya dinyanyikan bertepatan pada upacara Posa yang dilangsungkan setiap tahun sekali. Sebagai tradisi sakral keberadaan gending ini dijadikan pedoman masyarakat dalam menjalani kehidupan. Terdapat beberapa nilai yang terkandung didalamnya yang patut untuk diketahui oleh masyarakat umum. Dari hal tersebut tujuan dari penelitian ini untuk nilai-nilai yang terkandung disetiap lirik serta mengetahui keberadaan Gending Méméjra diera sekarang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selain menyimpan nilai religi gending ini juga menyimpan nilai sosial, pelestarian budaya, dan sebagai sarana pemeliharaan bahasa Bali serta sebagai media hiburan. Ditengah perkembangan teknologi seperti sekarang, keberadaan Gending Méméjra masih dijaga kelestarianya.
 Kata Kunci: nilai, tradisi lisan, gending méméjra","PeriodicalId":31290,"journal":{"name":"Dialektika Jurnal Bahasa Sastra dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"NILAI-NILAI DALAM TRADISI LISAN GENDING MЀMЀJRA DI DESA ADAT SUKAWANA KINTAMANI BANGLI\",\"authors\":\"Ni Luh Murniasih\",\"doi\":\"10.25078/kalangwan.v13i2.2873\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"
 AbstractSukawana Traditional Village as Bali Mula Village has a variety of unique cultures, one of which is oral literature, namely Gending Méméjra. Gending Méméjra is a sacred hymn belonging to the oral tradition. When viewed from the existence of literature in Bali, this gending is included in traditional literature that is sacred, because it functions as an accompaniment to religious ceremonies. As an oral tradition, many do not know the existence of gending, especially this gending is only sung to coincide with the posa ceremony which is held once a year. As a sacred tradition, the existence of gending is used as a guide for the community in living life. There are several values contained in it that should be known by the general public. From this, the purpose of this study is to values contained in each Gending Méméjra lyrics and determine the existence of Gending Méméjra. The results of this study show that Gending Méméjra still exists today, shown by the enthusiasm of the community singing gending. This gending is used as a tool to summon ancestral spirits to come during the posa ceremony and functions as a welcoming song and accompaniment to ancestral spirits present at the posa procession. In addition to storing religious values, this gending also stores social values, cultural preservation, and as a means of maintaining the Balinese language and as wll as being used as medium of entertainmet.
 Keywords: values, oral tradition, gending méméjra
 ABSTRAKDesa Adat Sukawana sebagai Desa Bali Mula memiliki berbagai budaya unik, salah satu bentuknya berupa sastra lisan yakni Gending Méméjra. Gending Méméjra merupakan nyanyian sakral yang tergolong dalam tradisi lisan. Jika dilihat dari keberadaan sastra di Bali, gending ini termasuk dalam sastra tradisional yang bersifat sakral, karena difungsikan sebagai pengiring upacara Agama. Sebagai tradisi lisan banyak yang tidak mengetahui keberadaan gending, terlebih gending ini hanya dinyanyikan bertepatan pada upacara Posa yang dilangsungkan setiap tahun sekali. Sebagai tradisi sakral keberadaan gending ini dijadikan pedoman masyarakat dalam menjalani kehidupan. Terdapat beberapa nilai yang terkandung didalamnya yang patut untuk diketahui oleh masyarakat umum. Dari hal tersebut tujuan dari penelitian ini untuk nilai-nilai yang terkandung disetiap lirik serta mengetahui keberadaan Gending Méméjra diera sekarang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selain menyimpan nilai religi gending ini juga menyimpan nilai sosial, pelestarian budaya, dan sebagai sarana pemeliharaan bahasa Bali serta sebagai media hiburan. Ditengah perkembangan teknologi seperti sekarang, keberadaan Gending Méméjra masih dijaga kelestarianya.
 Kata Kunci: nilai, tradisi lisan, gending méméjra\",\"PeriodicalId\":31290,\"journal\":{\"name\":\"Dialektika Jurnal Bahasa Sastra dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Dialektika Jurnal Bahasa Sastra dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25078/kalangwan.v13i2.2873\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dialektika Jurnal Bahasa Sastra dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25078/kalangwan.v13i2.2873","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
& # x0D;摘要苏卡瓦纳传统村作为巴厘木拉村,有着多种独特的文化,其中之一就是口头文学,即云顶姆姆萨。云顶姆姆萨杰是一种属于口述传统的圣歌。从巴厘岛文学的存在来看,这种性别被包括在神圣的传统文学中,因为它是宗教仪式的伴奏。作为一种口头传统,许多人不知道gending的存在,特别是这种gending只是为了配合每年举行一次的posa仪式而唱。性别的存在作为一种神圣的传统,被用作社会生活的指南。它包含了一些公众应该知道的价值。由此,本研究的目的是为了确定每个Gending msamsamjra歌词中所包含的价值观,并确定Gending msamsamjra的存在。这一研究结果表明,云顶族现今依然存在,表现为社会歌唱云顶族的热情。这首歌在posa仪式中被用作召唤祖先灵魂的工具,并在posa游行中作为欢迎歌曲和祖先灵魂的伴奏。除了储存宗教价值外,这种性别也储存社会价值,文化保存,并作为维持巴厘语的手段,以及用作娱乐媒介。
关键词:价值观;口头传统;性别;摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractGending msamimsamjra merupakan nyanyian sakral yang tergolong dalam tradisi lisan。Jika dilihat dari keberadaan sastra di Bali, gending ini termasuk dalam sastra traditional yang bersifat sakral, karena difungsikan sebagai pengiring upacara Agama。Sebagai tradisi lisan banyak yang tidak mengetahui keberadaan gending, terlebih gending ini hanya dinyanyikan bertepatan upacara Posa yang dilangsungkan setiap tahun sekali。Sebagai tradisi sakral keberadaan和gending ini dijadikan pedoman masyarakat dalam menjalani kehidupan。Terdapat beberapa nilai yang terkandung didalamnya yang patut untuk diketahui oleh masyarakat umum。达里哈·特尔斯特,但tujuan达里·潘里特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特,尼尼特。Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selain menyimpan nilai religi gending ini juga menyimpan nilai social,巴勒斯坦budaya, dan sebagai sarana pemelihaan bahasa Bali serta sebagai media hiburan。diengah perkembangan teknologi sekarang, keberadaan Gending msamsamujra masih dijaga kelestarianya.
Kata Kunci: nilai, tradisi lisan, gending msamsamicjra
NILAI-NILAI DALAM TRADISI LISAN GENDING MЀMЀJRA DI DESA ADAT SUKAWANA KINTAMANI BANGLI
AbstractSukawana Traditional Village as Bali Mula Village has a variety of unique cultures, one of which is oral literature, namely Gending Méméjra. Gending Méméjra is a sacred hymn belonging to the oral tradition. When viewed from the existence of literature in Bali, this gending is included in traditional literature that is sacred, because it functions as an accompaniment to religious ceremonies. As an oral tradition, many do not know the existence of gending, especially this gending is only sung to coincide with the posa ceremony which is held once a year. As a sacred tradition, the existence of gending is used as a guide for the community in living life. There are several values contained in it that should be known by the general public. From this, the purpose of this study is to values contained in each Gending Méméjra lyrics and determine the existence of Gending Méméjra. The results of this study show that Gending Méméjra still exists today, shown by the enthusiasm of the community singing gending. This gending is used as a tool to summon ancestral spirits to come during the posa ceremony and functions as a welcoming song and accompaniment to ancestral spirits present at the posa procession. In addition to storing religious values, this gending also stores social values, cultural preservation, and as a means of maintaining the Balinese language and as wll as being used as medium of entertainmet.
Keywords: values, oral tradition, gending méméjra
ABSTRAKDesa Adat Sukawana sebagai Desa Bali Mula memiliki berbagai budaya unik, salah satu bentuknya berupa sastra lisan yakni Gending Méméjra. Gending Méméjra merupakan nyanyian sakral yang tergolong dalam tradisi lisan. Jika dilihat dari keberadaan sastra di Bali, gending ini termasuk dalam sastra tradisional yang bersifat sakral, karena difungsikan sebagai pengiring upacara Agama. Sebagai tradisi lisan banyak yang tidak mengetahui keberadaan gending, terlebih gending ini hanya dinyanyikan bertepatan pada upacara Posa yang dilangsungkan setiap tahun sekali. Sebagai tradisi sakral keberadaan gending ini dijadikan pedoman masyarakat dalam menjalani kehidupan. Terdapat beberapa nilai yang terkandung didalamnya yang patut untuk diketahui oleh masyarakat umum. Dari hal tersebut tujuan dari penelitian ini untuk nilai-nilai yang terkandung disetiap lirik serta mengetahui keberadaan Gending Méméjra diera sekarang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selain menyimpan nilai religi gending ini juga menyimpan nilai sosial, pelestarian budaya, dan sebagai sarana pemeliharaan bahasa Bali serta sebagai media hiburan. Ditengah perkembangan teknologi seperti sekarang, keberadaan Gending Méméjra masih dijaga kelestarianya.
Kata Kunci: nilai, tradisi lisan, gending méméjra