{"title":"从罗伯特·金·默顿(ROBERT KING MERTON)的犯罪学和反常理论的角度分析犯罪行为对其刑罚的司法分析","authors":"INDRI PRATIWI SIREGAR","doi":"10.51878/academia.v3i3.2475","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The crime of theft with aggravation still occurs today, if someone is proven to have committed the crime of theft with aggravation, then that person must be sentenced to a crime. In this case, the case of the crime of theft with weighting in the case study of case decision number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG is analyzed using the theory of Anomie from Robert King Merton which is well known today and the sanctions against perpetrators of the crime of crime of theft with weighting. The problem in this research is whether the criminal act of theft with weighting in case decision number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG is included in the social structure deviation in Robert King Merton's theory of anomie and what are the sanctions for perpetrators of the crime of theft with weighting in the case decision? number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG. This research method is normative juridical, namely research by examining library materials. Data sources use primary data and secondary data. The conclusion is that the actions committed by Defendant I and Defendant II as well as the DPO fall within social structural deviations in Robert King Merton's theory of anomie and the sentence handed down by the judge to Defendant I and Defendant II is heavier than the demands of the Public Prosecutor, but lower than the threat punishment from the Article that it threatens. ABSTRAKTindak pidana pencurian dengan pemberatan ini masih terjadi pada saat ini, apabila seseorang terbukti melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan, maka orang tersebut harus dijatuhi pidana. Dalam hal ini kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam studi kasus putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG dianalisis dengan teori Anomie dari Robert King Merton yang terpandang pada masa kini dan sanksi terhadap pelaku kejahatan tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG termasuk kedalam penyimpangan struktur sosial dalam teori anomie Robert King Merton dan bagaimana sanksi terhadap pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG. Adapun Metode Penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu suatu penelitian dengan meneliti bahan kepustakaan. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Adapun kesimpulannya adalah perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa I dan terdakwa II serta DPO masuk kedalam penyimpangan struktur sosial dalam teori anomie Robert King Merton dan hukuman yang dijatuhkan hakim kepada Terdakwa I dan Terdakwa II lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum, akan tetapi lebih rendah dari ancaman hukuman dari Pasal yang diancamkannya.","PeriodicalId":37537,"journal":{"name":"Academia (Greece)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS YURIDIS TERHADAP SANKSI PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN DALAM PERSPEKTIF KRIMINOLOGI DAN TEORI ANOMIE DARI ROBERT KING MERTON\",\"authors\":\"INDRI PRATIWI SIREGAR\",\"doi\":\"10.51878/academia.v3i3.2475\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The crime of theft with aggravation still occurs today, if someone is proven to have committed the crime of theft with aggravation, then that person must be sentenced to a crime. In this case, the case of the crime of theft with weighting in the case study of case decision number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG is analyzed using the theory of Anomie from Robert King Merton which is well known today and the sanctions against perpetrators of the crime of crime of theft with weighting. The problem in this research is whether the criminal act of theft with weighting in case decision number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG is included in the social structure deviation in Robert King Merton's theory of anomie and what are the sanctions for perpetrators of the crime of theft with weighting in the case decision? number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG. This research method is normative juridical, namely research by examining library materials. Data sources use primary data and secondary data. The conclusion is that the actions committed by Defendant I and Defendant II as well as the DPO fall within social structural deviations in Robert King Merton's theory of anomie and the sentence handed down by the judge to Defendant I and Defendant II is heavier than the demands of the Public Prosecutor, but lower than the threat punishment from the Article that it threatens. ABSTRAKTindak pidana pencurian dengan pemberatan ini masih terjadi pada saat ini, apabila seseorang terbukti melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan, maka orang tersebut harus dijatuhi pidana. Dalam hal ini kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam studi kasus putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG dianalisis dengan teori Anomie dari Robert King Merton yang terpandang pada masa kini dan sanksi terhadap pelaku kejahatan tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG termasuk kedalam penyimpangan struktur sosial dalam teori anomie Robert King Merton dan bagaimana sanksi terhadap pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG. Adapun Metode Penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu suatu penelitian dengan meneliti bahan kepustakaan. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Adapun kesimpulannya adalah perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa I dan terdakwa II serta DPO masuk kedalam penyimpangan struktur sosial dalam teori anomie Robert King Merton dan hukuman yang dijatuhkan hakim kepada Terdakwa I dan Terdakwa II lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum, akan tetapi lebih rendah dari ancaman hukuman dari Pasal yang diancamkannya.\",\"PeriodicalId\":37537,\"journal\":{\"name\":\"Academia (Greece)\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Academia (Greece)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51878/academia.v3i3.2475\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q4\",\"JCRName\":\"Social Sciences\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Academia (Greece)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51878/academia.v3i3.2475","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"Social Sciences","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
盗窃加重罪在今天仍然存在,如果有人被证明犯了盗窃加重罪,那么这个人必须被判处犯罪。本案例中,本案中盗窃罪的案件权重为案例研究中的案件判决号1530/Pid.B/2019/PN。运用罗伯特·金·默顿的失范理论和对盗窃罪行为人的加权制裁来分析盗窃罪。本研究的问题是案件判决号为1530/Pid.B/2019/PN的盗窃犯罪行为是否具有权重。在罗伯特·金·默顿的社会反常理论中,TNG被包含在社会结构偏差中,那么在案件判决中对盗窃罪行贿者的处罚是什么呢?数量1530 / Pid.B / 2019 / PN.TNG。这种研究方法是规范的,即通过查阅图书馆资料进行研究。数据源使用主要数据和次要数据。结论是,被告一、被告二以及DPO的行为属于罗伯特·金·默顿失范理论中的社会结构偏差,法官对被告一、被告二的判决比公诉人的要求重,但低于其所威胁的条款的威胁惩罚。【摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】Dalam hal ini kasus tindak pidana penberatan dengan pemberatan Dalam studi kasus putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN。【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】Masalah dalam penelitian ini adalah apakah tindak pidana penurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/ id. b /2019/PN。TNG termasuk kedalam penyimpangan struckturr social dalam teori anomie Robert King Merton dan bagaimana sanksi terhadap pelaku tindak pidana penurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/ id. b /2019/PN.TNG。自适应方法penelitan ini adalalyidis的规范,为penelitan dengan menelitan baan kepustakan。夏季数据,数据入门,数据查找。apadapun kespulpanya adalah perbuatan yang dilakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakakan oleh terakakan oleh terakakan oleh terakakan oleh社会dalakan dalakan oleh terakakan oleh社会dalakakan oleh terakakan oleh社会dalakan oleh terakakan oleh社会dalakakan oleh terakakan oleh社会dalakan oleh terakakan oleh社会dalakan oleh terakakan oleh社会dalakan olao oleh社会dalakan olao oleh。
ANALISIS YURIDIS TERHADAP SANKSI PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN DALAM PERSPEKTIF KRIMINOLOGI DAN TEORI ANOMIE DARI ROBERT KING MERTON
The crime of theft with aggravation still occurs today, if someone is proven to have committed the crime of theft with aggravation, then that person must be sentenced to a crime. In this case, the case of the crime of theft with weighting in the case study of case decision number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG is analyzed using the theory of Anomie from Robert King Merton which is well known today and the sanctions against perpetrators of the crime of crime of theft with weighting. The problem in this research is whether the criminal act of theft with weighting in case decision number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG is included in the social structure deviation in Robert King Merton's theory of anomie and what are the sanctions for perpetrators of the crime of theft with weighting in the case decision? number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG. This research method is normative juridical, namely research by examining library materials. Data sources use primary data and secondary data. The conclusion is that the actions committed by Defendant I and Defendant II as well as the DPO fall within social structural deviations in Robert King Merton's theory of anomie and the sentence handed down by the judge to Defendant I and Defendant II is heavier than the demands of the Public Prosecutor, but lower than the threat punishment from the Article that it threatens. ABSTRAKTindak pidana pencurian dengan pemberatan ini masih terjadi pada saat ini, apabila seseorang terbukti melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan, maka orang tersebut harus dijatuhi pidana. Dalam hal ini kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam studi kasus putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG dianalisis dengan teori Anomie dari Robert King Merton yang terpandang pada masa kini dan sanksi terhadap pelaku kejahatan tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG termasuk kedalam penyimpangan struktur sosial dalam teori anomie Robert King Merton dan bagaimana sanksi terhadap pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG. Adapun Metode Penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu suatu penelitian dengan meneliti bahan kepustakaan. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Adapun kesimpulannya adalah perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa I dan terdakwa II serta DPO masuk kedalam penyimpangan struktur sosial dalam teori anomie Robert King Merton dan hukuman yang dijatuhkan hakim kepada Terdakwa I dan Terdakwa II lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum, akan tetapi lebih rendah dari ancaman hukuman dari Pasal yang diancamkannya.
期刊介绍:
ACADEMIA encourages papers on reported research results, procedures and methodologies; theoretical analyses in Higher Education; comparative approaches and international aspects of practice and policy with a view to identifying transferable methods, systems and good practice. ACADEMIA especially wishes to focus on the social dimension of Higher Education and the relationship between University, Democracy and Labor Market.