Pub Date : 2023-10-05DOI: 10.51878/academia.v3i3.2473
DORCE LIMBONG LEBOK
Since the launch of one of the promotion requirements for the teaching profession, namely Scientific Writing, especially Classroom Action Research (PTK), it turns out that up to now there are still many teachers who do not understand conducting Classroom Action Research and compiling PTK results reports. Sensing this condition, the researchers provided assistance to trained teachers at Palu City Middle Schools. Mentoring uses the Problem Recognition Task strategy. The research subjects were Christian Religious Education teachers as trained teachers in the researcher's supervision area. The research design is collaborative School Action Research (PTS). The research was conducted in two cycles. Data collection techniques use written tests and observations. Data analysis was carried out descriptively, quantitatively and qualitatively. The results of the analysis for the implementation of the RPP in cycle I obtained a score of 102 (85%) qualitatively in the category "Quite appropriate", cycle II obtained a score of 113 (94.17%) qualitatively entering the category "Suitable". For initial understanding, all teachers prepared a PTK proposal of 54.17, qualitatively in the category "Good enough". In cycle I quantitatively a score of 69.17 was obtained, in the "Good" category, and in cycle II quantitatively a score of 85.00 was obtained, in the "Good" category. The teacher's initial ability to prepare PTK proposals was 33.02%, qualitatively in the "Not good" category. In cycle I, quantitatively there was an increase in the average percentage score of 63.89%, qualitatively "Good". Cycle II obtained an average percentage score of 80.40% and qualitatively "Good". ABSTRAKSejak diluncurkan salah satu persyaratan kenaikan pangkat bagi profesi guru yaitu Karya Tulis Ilmiah khususnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ternyata sampai sekarang masih banyak guru yang belum memahami melakukan Penelitian Tindakan Kelas dan menyusun laporan hasil PTK. Merasakan kondisi tersebut peneliti melakukan pendampingan bagi guru binaan di SMP Kota Palu. Pendampingan menggunakan strategi Tugas Mengenal Masalah. Subyek penelitian adalah guru Pendidikan Agama Kristen sebagai guru binaan pada wilayah pengawasan peneliti. Rancangan penelitian adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) kolaboratif. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengunpulan data menggunakan tes tulis dan pengamatan. Analisis data dilakukan secara diskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis untuk pelaksanaan RPP pada siklus I diperoleh skor sebesar 102 (85%) secara kualitatif masuk katagori ”Cukup sesuai”, siklus II diperoleh skor 113 (94,17%) secara kualitatif masuk katagori ”Sesuai”. Untuk pemahaman awal seluruh guru menyusun proposal PTK sebesar 54,17, secara kualitatif masuk katageri ”Cukup baik”. Pada siklus I secara kuantitatif diperoleh skor 69,17, masuk katageri ”Baik”, dan siklus II secara kuantitatif diperoleh skor 85,00, masuk katagori ”Baik”. Untuk kemampuan awal guru menyusun proposal P
自从教师职业的提升要求之一——科学写作,特别是课堂行动研究(PTK)启动以来,至今仍有许多教师不了解如何进行课堂行动研究和编写PTK结果报告。意识到这种情况,研究人员为帕卢市中学训练有素的教师提供了帮助。指导使用问题识别任务策略。研究对象为基督教宗教教育教师,为研究者督导区域内受过培训的教师。研究设计为协作式学校行动研究(PTS)。这项研究分两个周期进行。数据收集技术使用书面测试和观察。对数据进行描述性、定量和定性分析。周期1 RPP实施的分析结果在“相当合适”类别中定性得分为102分(85%),周期2定性得分为113分(94.17%),进入“合适”类别。为了初步理解,所有教师都准备了一份PTK提案,得分为54.17分,定性为“足够好”。在第一个周期中,定量得分为69.17分,属于“好”类别;在第二个周期中,定量得分为85.00分,属于“好”类别。教师最初准备PTK提案的能力为33.02%,定性为“不好”类别。在第一个周期,定量上平均百分比分数增加了63.89%,定性为“好”。周期II平均百分比得分为80.40%,定性为“良好”。【摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】Merasakan kondisi tersebut peneliti melakukan pendampingan and bagi guru binaan di SMP Kota Palu。Pendampingan和menggunakan战略,Tugas Mengenal Masalah。Subyek penelitian adalah guru Pendidikan Agama Kristen sebagai guru binaan pada wilayah pengawasan peneliti。ranangan penelitian adalah penelitian Tindakan Sekolah (PTS)协作。Penelitian dilakukan dalam dua siklus。科技企鹅种群数据,孟古纳克,种群数量,种群数量。对数据进行定量和定性分析。Hasil分析untuk pelaksanaan和RPP分别为:siklus I diperoleh skor sebesar 102(85%)、siklus II diperoleh skor 113(94,17%)、secara kualitf masuk katagori“sesuai”。Untuk pemahaman awal seluruh guru menyusun提案PTK sebesar 54,17, secara kualitatif masuk katageri“cuup baik”。帕达斯科鲁斯I secara kuantitatif diperoleh skor 69,17, masuk katageri“Baik”,丹达斯科鲁斯II secara kuantitatif diperoleh skor 85,000, masuk katagori“Baik”。Untuk kemampuan awal guru menyusun建议PTK, sebesar 33,02%, secara quality pada katagori“Kurang baik”。Pada siklus 1, secara kuantitatif mengalami peningkatan rata-rata代表skor sebesar 63,89 %, secara quality of“Baik”。Siklus II diperoleh rata-rata persentase skor sebesar 80年,40%丹secara kualitatif“Baik”。
{"title":"PENDAMPINGAN MENGGUNAKAN STRATEGI TUGAS MENGENAL MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PROPOSAL PTK BAGI GURU BINAAN KOTA PALU","authors":"DORCE LIMBONG LEBOK","doi":"10.51878/academia.v3i3.2473","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/academia.v3i3.2473","url":null,"abstract":"Since the launch of one of the promotion requirements for the teaching profession, namely Scientific Writing, especially Classroom Action Research (PTK), it turns out that up to now there are still many teachers who do not understand conducting Classroom Action Research and compiling PTK results reports. Sensing this condition, the researchers provided assistance to trained teachers at Palu City Middle Schools. Mentoring uses the Problem Recognition Task strategy. The research subjects were Christian Religious Education teachers as trained teachers in the researcher's supervision area. The research design is collaborative School Action Research (PTS). The research was conducted in two cycles. Data collection techniques use written tests and observations. Data analysis was carried out descriptively, quantitatively and qualitatively. The results of the analysis for the implementation of the RPP in cycle I obtained a score of 102 (85%) qualitatively in the category \"Quite appropriate\", cycle II obtained a score of 113 (94.17%) qualitatively entering the category \"Suitable\". For initial understanding, all teachers prepared a PTK proposal of 54.17, qualitatively in the category \"Good enough\". In cycle I quantitatively a score of 69.17 was obtained, in the \"Good\" category, and in cycle II quantitatively a score of 85.00 was obtained, in the \"Good\" category. The teacher's initial ability to prepare PTK proposals was 33.02%, qualitatively in the \"Not good\" category. In cycle I, quantitatively there was an increase in the average percentage score of 63.89%, qualitatively \"Good\". Cycle II obtained an average percentage score of 80.40% and qualitatively \"Good\". ABSTRAKSejak diluncurkan salah satu persyaratan kenaikan pangkat bagi profesi guru yaitu Karya Tulis Ilmiah khususnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ternyata sampai sekarang masih banyak guru yang belum memahami melakukan Penelitian Tindakan Kelas dan menyusun laporan hasil PTK. Merasakan kondisi tersebut peneliti melakukan pendampingan bagi guru binaan di SMP Kota Palu. Pendampingan menggunakan strategi Tugas Mengenal Masalah. Subyek penelitian adalah guru Pendidikan Agama Kristen sebagai guru binaan pada wilayah pengawasan peneliti. Rancangan penelitian adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) kolaboratif. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengunpulan data menggunakan tes tulis dan pengamatan. Analisis data dilakukan secara diskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis untuk pelaksanaan RPP pada siklus I diperoleh skor sebesar 102 (85%) secara kualitatif masuk katagori ”Cukup sesuai”, siklus II diperoleh skor 113 (94,17%) secara kualitatif masuk katagori ”Sesuai”. Untuk pemahaman awal seluruh guru menyusun proposal PTK sebesar 54,17, secara kualitatif masuk katageri ”Cukup baik”. Pada siklus I secara kuantitatif diperoleh skor 69,17, masuk katageri ”Baik”, dan siklus II secara kuantitatif diperoleh skor 85,00, masuk katagori ”Baik”. Untuk kemampuan awal guru menyusun proposal P","PeriodicalId":37537,"journal":{"name":"Academia (Greece)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134947601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-29DOI: 10.51878/academia.v3i3.2478
DORKAS KONDANAMU
The principal as a learning leader has an important role in improving teacher performance to achieve the expected learning objectives. The principal as a supervisor provides assistance through supervision activities to improve the learning process. This research activity was carried out in two cycles with the result that there was an increase in value between cycle 1 and cycle 2, both lesson plans or lesson plans and the learning process in the classroom during the observation process. These results were obtained due to implementing supervision by examining learning tools related to the preparation of lesson plans, preparing media and learning resources while providing assistance according to teacher needs, this was done at the first meeting. The activities at the second meeting were carried out by academic supervision with individual techniques. Not only that, the principal had private conversations regarding the preparations and steps prepared in the process of implementing teaching and learning activities including in the preparation of visual aids and the implementation of evaluations included in the learning process. The results in implementing these actions can be seen in cycle 2 which describes all teachers or 17 out of 17 teachers or 100% of teachers who have completed both the preparation of learning tools and the observation of the learning process with scores between 76 – 100. ABSTRAKKepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja guru untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kepala sekolah sebagai supervisor melakukan pendampingan melalui kegiatan supervisi untuk memperbaiki proses pembelajaran. Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan hasil terjadi peningkatan nilai antara siklus 1 dengan siklus 2 baik itu perencanaan pembelajaran atau RPP maupun proses pembelajaran di dalam kelas pada saat proses pengamatan berlangsung. Hasil tersebut diperoleh karena menerapkan supervisi dengan menelaah instrumen perangkat pembelajaran terkait penyusunan RPP, persiapan media dan sumber belajar sekaligus memberikan pendampingan sesuai kebutuhan guru hal ini dilakukan pada pertemuan pertama. Adapun kegiatan pada pertemuan kedua dilakukan supervisi akademik dengan teknik individu. Tidak hanya itu, kepala sekolah melakukan percakapan pribadi terkait persiapan dan langkah-langkah yang disiapkan dalam proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar termasuk dalam persiapan alat peraga dan pelaksanaan evaluasi yang terinklud dalam proses pembelajaran. Hasil dalam menerapkan tindakan tersebut dapat dilihat pada siklus 2 yang menggambarkan semua guru atau 17 dari 17 guru atau 100% guru sudah tuntas, baik pada penyusunan perangkat pembelajaran maupun pada pengamatan proses pembelajaran dengan perolehan nilai diantara 76 – 100.
校长作为督导者,通过督导活动帮助学生改善学习过程。本次研究活动分两个周期进行,在观察过程中,无论是教案还是教案,还是课堂上的学习过程,在周期1和周期2之间都有价值的增加。这些结果是由于实施监督,通过检查与备课计划有关的学习工具,准备媒体和学习资源,同时根据教师的需要提供帮助,这是在第一次会议上完成的。第二次会议的活动由学术指导和个人技巧进行。不仅如此,校长还就实施教与学活动的准备工作和准备步骤进行了私下交谈,包括准备视觉教具和实施学习过程中的评估。实施这些行动的结果可以在周期2中看到,该周期描述了所有教师或17名教师中的17名或100%的教师,他们完成了学习工具的准备和学习过程的观察,得分在76 - 100之间。[摘要][中文]:kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran memoriliki peran penting dalam meningkatkan kinerja guru untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan。Kepala sekolah sebagai监事melakukan pendampingan和melalui kegiatan监事成员perbaiki提议pembelajan。Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan hasil terjadi peningkatan nilai antara siklus 1 dengan siklus 2 baik itperencanan penbelajan atau RPP maupun proses penbelajan di dalam kelas padsaat proses pengamatan berlangsung。Hasil tersebut diperoleh karena menerapkan superi dengan menelaah instrumen perangkat pembelajan terkait penyusunan RPP,马来西亚媒体编号belajar sekaligus成员kan pendampingan和sesai kebutuhan guru hal ini dilakukan padpadpertemuan pertama。适应环境、适应环境、适应环境、适应环境、适应环境、适应环境、适应环境、适应环境、适应环境。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Hasil dalam menerapkan tindakan tersebut dapat dilihat pada siklus 2 yang menggambarkan semua guru atau 17 dari 17 guru atau 100% guru sudah tuntas, baik padpenyusunan perangkat penbelajaran maupun padpengamatan propbelajaran dengan perolehan nilai diantara 76 - 100。
{"title":"PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SD INPRES KAMALAPUTI","authors":"DORKAS KONDANAMU","doi":"10.51878/academia.v3i3.2478","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/academia.v3i3.2478","url":null,"abstract":"The principal as a learning leader has an important role in improving teacher performance to achieve the expected learning objectives. The principal as a supervisor provides assistance through supervision activities to improve the learning process. This research activity was carried out in two cycles with the result that there was an increase in value between cycle 1 and cycle 2, both lesson plans or lesson plans and the learning process in the classroom during the observation process. These results were obtained due to implementing supervision by examining learning tools related to the preparation of lesson plans, preparing media and learning resources while providing assistance according to teacher needs, this was done at the first meeting. The activities at the second meeting were carried out by academic supervision with individual techniques. Not only that, the principal had private conversations regarding the preparations and steps prepared in the process of implementing teaching and learning activities including in the preparation of visual aids and the implementation of evaluations included in the learning process. The results in implementing these actions can be seen in cycle 2 which describes all teachers or 17 out of 17 teachers or 100% of teachers who have completed both the preparation of learning tools and the observation of the learning process with scores between 76 – 100. ABSTRAKKepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja guru untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kepala sekolah sebagai supervisor melakukan pendampingan melalui kegiatan supervisi untuk memperbaiki proses pembelajaran. Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan hasil terjadi peningkatan nilai antara siklus 1 dengan siklus 2 baik itu perencanaan pembelajaran atau RPP maupun proses pembelajaran di dalam kelas pada saat proses pengamatan berlangsung. Hasil tersebut diperoleh karena menerapkan supervisi dengan menelaah instrumen perangkat pembelajaran terkait penyusunan RPP, persiapan media dan sumber belajar sekaligus memberikan pendampingan sesuai kebutuhan guru hal ini dilakukan pada pertemuan pertama. Adapun kegiatan pada pertemuan kedua dilakukan supervisi akademik dengan teknik individu. Tidak hanya itu, kepala sekolah melakukan percakapan pribadi terkait persiapan dan langkah-langkah yang disiapkan dalam proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar termasuk dalam persiapan alat peraga dan pelaksanaan evaluasi yang terinklud dalam proses pembelajaran. Hasil dalam menerapkan tindakan tersebut dapat dilihat pada siklus 2 yang menggambarkan semua guru atau 17 dari 17 guru atau 100% guru sudah tuntas, baik pada penyusunan perangkat pembelajaran maupun pada pengamatan proses pembelajaran dengan perolehan nilai diantara 76 – 100.","PeriodicalId":37537,"journal":{"name":"Academia (Greece)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135194985","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-29DOI: 10.51878/academia.v3i3.2479
ISMAIL AKUBA HUSAIN
This research takes the form of classroom action research. Action research is a process that gives credence to the development of reflective power, discussion and thinking. The data is collected by: observation, documentation and tests. Meanwhile, the analysis uses analytical descriptive. The research was carried out in Class Research on two cycles includes planning, implementing actions, observing and reflecting. At the planning stage, learning scenarios are prepared and learning tools are prepared. The learning process is carried out using an inquiry approach. Observation results are presented in discussion. At the observation stage, students' activities and final learning results tests are carried out. The performance indicator in the research was the achievement of individual and classical learning completeness of 88.46%. The results of the implementation of cycle I showed that the performance indicators had not been achieved because the students' learning outcomes only reached an average score of 62.69 and 61.53% of students had completed their studies. Improvements in increasing student activity in cycle II show the completeness of student learning outcomes, namely with an average score of 71.71 and completeness of learning outcomes of 88.46%.
ABSTRAKPenelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan kepada pengembangan kekuatan reflektif, diskusi dan berfikir. Adapun pengumpulan datanya dengan cara: observasi, dokumentasi dan tes. Sedangkan analisisnya menggunakan deskriptif analitis. Penelitian dilaksanakan di Kelas X IPA SMA N 1 Bone Semeseter Ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Penelitian atas dua siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pada tahap perencanaan disusun skenario pembelajaran dan menyiapkan perangkat pembelajaran. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan inquiry. Hasil observasi dipresentasikan dalam diskusi. Pada tahap observasi, dilakukan pengamatan aktifitas peserta didik dan tes hasil akhir belajar. Indikator kinerja pada penelitian berupa tercapainya ketuntasan belajar secara individual dan klasikal sebesar 88,46%. Hasil pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa indikator kinerja belum tercapai karena hasil belajar peserta didik hanya mencapai rerata nilai 62,69 dan 61,53% peserta didik yang tuntas belajar. Perbaikan pada peningkatan keaktifan peserta didik pada siklus II menunjukkan ketuntasan hasil belajar peserta didik yaitu dengan nilai rerata 71,71 dan ketuntasan hasil belajar 88,46%.
本研究采取课堂行动研究的形式。行动研究是一个相信反思能力、讨论和思考能力发展的过程。收集数据的方法有:观察、记录和测试。同时,采用分析描述性的方法进行分析。本研究在课堂研究中进行,分为计划、行动实施、观察和反思两个周期。在计划阶段,准备好学习场景和学习工具。学习过程采用探究的方法进行。讨论中给出了观测结果。在观察阶段,进行学生的活动和最终的学习结果测试。本研究的绩效指标为个体学习和经典学习完成度达到88.46%。从周期一的实施结果来看,学生的学习成果平均成绩仅为62.69分,完成学业的学生比例为61.53%,没有达到绩效指标。第二周期学生活动增加的改善表明学生学习成果的完整性,即平均得分为71.71,学习成果的完整性为88.46%.
摘要课堂行动研究(penelitian ini berbentuk)。Penelitian tindakan merupakan suatu提议yang成员keperayaan kepada pengembangan kekuatan reflektif, diskusi dan berfikir。观察,文献,研究,研究。世当坎分析,孟古纳坎分析。Penelitian dilaksanakan di Kelas X IPA SMA N 1 Bone semeter Ganjil tahun pelajaran 2020/2021。Penelitian atas dua siklus meliputi perencanan, pelaksanaan tindakan, observasi and refleksi。Pada taphap perbelajaran和disusun skenario penbelajaran和menyiapkan perangkat penbelajaran。Proses penbelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan inquiry。Hasil天文台代表了亚洲的dalam讨论。帕达塔哈天文台,dilakukan pengamatan aktifitas peserta didik和hasil akhir belajar。指标kinerja padpenelitian berupa tercapainya ketuntasan belajar secara个人丹klasikal sebesar 88,46%。Hasil pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa指标kinerja belum tercapai karena Hasil belajar peseril belajar peseril didik didik hanya menapai rerata nilai 62,69 dan 61,53% peserta didik yang tuntas belajar。Perbaikan pada peningkatan keaktifan peserta didik pada siklus II menunjukkan ketuntasan hasil belajar peserta didik yengan nilai rerata 71,71 danketuntasan hasil belajar 88,46%。
{"title":"PENERAPAN PENDEKATAN INQUIRY SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN KIMIA KELAS X IPA SMA NEGERI 1 BONE","authors":"ISMAIL AKUBA HUSAIN","doi":"10.51878/academia.v3i3.2479","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/academia.v3i3.2479","url":null,"abstract":"This research takes the form of classroom action research. Action research is a process that gives credence to the development of reflective power, discussion and thinking. The data is collected by: observation, documentation and tests. Meanwhile, the analysis uses analytical descriptive. The research was carried out in Class Research on two cycles includes planning, implementing actions, observing and reflecting. At the planning stage, learning scenarios are prepared and learning tools are prepared. The learning process is carried out using an inquiry approach. Observation results are presented in discussion. At the observation stage, students' activities and final learning results tests are carried out. The performance indicator in the research was the achievement of individual and classical learning completeness of 88.46%. The results of the implementation of cycle I showed that the performance indicators had not been achieved because the students' learning outcomes only reached an average score of 62.69 and 61.53% of students had completed their studies. Improvements in increasing student activity in cycle II show the completeness of student learning outcomes, namely with an average score of 71.71 and completeness of learning outcomes of 88.46%.
 ABSTRAKPenelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan kepada pengembangan kekuatan reflektif, diskusi dan berfikir. Adapun pengumpulan datanya dengan cara: observasi, dokumentasi dan tes. Sedangkan analisisnya menggunakan deskriptif analitis. Penelitian dilaksanakan di Kelas X IPA SMA N 1 Bone Semeseter Ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Penelitian atas dua siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pada tahap perencanaan disusun skenario pembelajaran dan menyiapkan perangkat pembelajaran. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan inquiry. Hasil observasi dipresentasikan dalam diskusi. Pada tahap observasi, dilakukan pengamatan aktifitas peserta didik dan tes hasil akhir belajar. Indikator kinerja pada penelitian berupa tercapainya ketuntasan belajar secara individual dan klasikal sebesar 88,46%. Hasil pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa indikator kinerja belum tercapai karena hasil belajar peserta didik hanya mencapai rerata nilai 62,69 dan 61,53% peserta didik yang tuntas belajar. Perbaikan pada peningkatan keaktifan peserta didik pada siklus II menunjukkan ketuntasan hasil belajar peserta didik yaitu dengan nilai rerata 71,71 dan ketuntasan hasil belajar 88,46%.","PeriodicalId":37537,"journal":{"name":"Academia (Greece)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135195134","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research aims to enhance cooperation and responsibility using the STAD learning model for fifth-grade students of Kanisius Sengkan Elementary School - Class V-C. This study is categorized as Classroom Action Research. The data collection techniques employed in this study encompass observation and questionnaires. The results of this study indicate that the STAD model can elevate cooperation and responsibility. This is substantiated by the increase in average cooperation questionnaire scores: from an initial condition of 50.83 to 64.82 in cycle I, and further to 77.05 in cycle II. Additionally, this enhancement is also evident from the increase in average observation scores for cooperation: from an initial condition of 38.48, to 56.06 in cycle I, and 70.30 in cycle II. The outcomes related to responsibility are reflected in the increased average questionnaire scores: from an initial condition of 54.77, to 60.62 in cycle I, and 78.3 in cycle II. Similarly, this is also seen in the augmented average observation scores, starting from pre-cycle at 41.91, to 59.59 in cycle I, and 70.70 in cycle II. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan tanggungjawab menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas V-C SD Kanisius Sengkan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari observasi dan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model STAD dapat meningkatkan kerjasama dan tanggungjawab. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata skor kuesioner kerjasama dari kondisi awal 50,83 siklus I 64,82, dan siklus II 77,05. Selain itu juga dilihat dari peningkatan rata-rata skor observasi dari kerjasama dari kondisi awal 38,48, siklus I 56,06 dan pada siklus II 70,30. Hasil tanggung jawab dapat dilihat dari peningkatan rata-rata skor kuesioner dari kondisi awal 54,77, siklus I 60,62, dan pada siklus II 78,3. Selain itu juga dilihat dari peningkatan rata-rata skor observasi dari pra siklus adalah 41,91, siklus I 59,59, dan siklus II 70,70.
本研究旨在运用STAD学习模式,提升康尼修斯生坎小学五年级V-C班学生的合作能力与责任感。本研究被归类为课堂行动研究。本研究采用的数据收集技术包括观察和问卷调查。本研究的结果表明,STAD模式可以提高合作和责任。这可以从合作问卷平均得分的增加中得到证实:从最初的50.83到第一轮的64.82,再到第二轮的77.05。此外,这种增强也明显体现在合作的平均观察得分的增加上:从38.48的初始条件,到第一轮的56.06,再到第二轮的70.30。与责任相关的结果反映在问卷平均得分的增加上:从最初的54.77分,到第一轮的60.62分,再到第二轮的78.3分。同样,这也体现在增加的平均观测分数上,从周期前的41.91,到周期1的59.59,再到周期2的70.70。[摘要]penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan tanggunjawab menggunakan模型pembelajan STAD padiswa kelas V-C SD Kanisius Sengkan。Jenis penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas。日本气象学数据分析,日本气象学,日本气象学,日本气象学,日本气象学。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa模型STAD dapat meningkatkan kerjasama dan tanggungjawab。Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata skor kuesioner kerjasama dari kondisi awal 50,83 siklus I 64,82, dan siklus II 77,05。Selain itu juga dilihat dari peningkatan rata-rata skor observasi dari kerjasama dari kondisi awal 38,48, siklus I 56,06和paada siklus II 70,30。Hasil tanggung jawab dapat dilihat dari peningkatan rata-rata skor kusioner dari kondisi awal 54,77, sikus I 60,62, dan paada sikus II 78,3。Selain itu dilihat dari peningkatan rata-rata skor observasi dari pra siklus adalah 41,91, siklus I 59,59, dan siklus II 70,70。
{"title":"PENINGKATAN KERJASAMA DAN TANGGUNG JAWAB DALAM MATERI IKLAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS VC SD KANISIUS SENGKAN","authors":"INTANSARI DESY SAPUTRI, RISHE PURNAMA DEWI, DWI NATALI","doi":"10.51878/academia.v3i3.2472","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/academia.v3i3.2472","url":null,"abstract":"This research aims to enhance cooperation and responsibility using the STAD learning model for fifth-grade students of Kanisius Sengkan Elementary School - Class V-C. This study is categorized as Classroom Action Research. The data collection techniques employed in this study encompass observation and questionnaires. The results of this study indicate that the STAD model can elevate cooperation and responsibility. This is substantiated by the increase in average cooperation questionnaire scores: from an initial condition of 50.83 to 64.82 in cycle I, and further to 77.05 in cycle II. Additionally, this enhancement is also evident from the increase in average observation scores for cooperation: from an initial condition of 38.48, to 56.06 in cycle I, and 70.30 in cycle II. The outcomes related to responsibility are reflected in the increased average questionnaire scores: from an initial condition of 54.77, to 60.62 in cycle I, and 78.3 in cycle II. Similarly, this is also seen in the augmented average observation scores, starting from pre-cycle at 41.91, to 59.59 in cycle I, and 70.70 in cycle II. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan tanggungjawab menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas V-C SD Kanisius Sengkan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari observasi dan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model STAD dapat meningkatkan kerjasama dan tanggungjawab. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata skor kuesioner kerjasama dari kondisi awal 50,83 siklus I 64,82, dan siklus II 77,05. Selain itu juga dilihat dari peningkatan rata-rata skor observasi dari kerjasama dari kondisi awal 38,48, siklus I 56,06 dan pada siklus II 70,30. Hasil tanggung jawab dapat dilihat dari peningkatan rata-rata skor kuesioner dari kondisi awal 54,77, siklus I 60,62, dan pada siklus II 78,3. Selain itu juga dilihat dari peningkatan rata-rata skor observasi dari pra siklus adalah 41,91, siklus I 59,59, dan siklus II 70,70.","PeriodicalId":37537,"journal":{"name":"Academia (Greece)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135195615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-29DOI: 10.51878/academia.v3i3.2475
INDRI PRATIWI SIREGAR
The crime of theft with aggravation still occurs today, if someone is proven to have committed the crime of theft with aggravation, then that person must be sentenced to a crime. In this case, the case of the crime of theft with weighting in the case study of case decision number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG is analyzed using the theory of Anomie from Robert King Merton which is well known today and the sanctions against perpetrators of the crime of crime of theft with weighting. The problem in this research is whether the criminal act of theft with weighting in case decision number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG is included in the social structure deviation in Robert King Merton's theory of anomie and what are the sanctions for perpetrators of the crime of theft with weighting in the case decision? number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG. This research method is normative juridical, namely research by examining library materials. Data sources use primary data and secondary data. The conclusion is that the actions committed by Defendant I and Defendant II as well as the DPO fall within social structural deviations in Robert King Merton's theory of anomie and the sentence handed down by the judge to Defendant I and Defendant II is heavier than the demands of the Public Prosecutor, but lower than the threat punishment from the Article that it threatens. ABSTRAKTindak pidana pencurian dengan pemberatan ini masih terjadi pada saat ini, apabila seseorang terbukti melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan, maka orang tersebut harus dijatuhi pidana. Dalam hal ini kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam studi kasus putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG dianalisis dengan teori Anomie dari Robert King Merton yang terpandang pada masa kini dan sanksi terhadap pelaku kejahatan tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG termasuk kedalam penyimpangan struktur sosial dalam teori anomie Robert King Merton dan bagaimana sanksi terhadap pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG. Adapun Metode Penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu suatu penelitian dengan meneliti bahan kepustakaan. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Adapun kesimpulannya adalah perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa I dan terdakwa II serta DPO masuk kedalam penyimpangan struktur sosial dalam teori anomie Robert King Merton dan hukuman yang dijatuhkan hakim kepada Terdakwa I dan Terdakwa II lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum, akan tetapi lebih rendah dari ancaman hukuman dari Pasal yang diancamkannya.
盗窃加重罪在今天仍然存在,如果有人被证明犯了盗窃加重罪,那么这个人必须被判处犯罪。本案例中,本案中盗窃罪的案件权重为案例研究中的案件判决号1530/Pid.B/2019/PN。运用罗伯特·金·默顿的失范理论和对盗窃罪行为人的加权制裁来分析盗窃罪。本研究的问题是案件判决号为1530/Pid.B/2019/PN的盗窃犯罪行为是否具有权重。在罗伯特·金·默顿的社会反常理论中,TNG被包含在社会结构偏差中,那么在案件判决中对盗窃罪行贿者的处罚是什么呢?数量1530 / Pid.B / 2019 / PN.TNG。这种研究方法是规范的,即通过查阅图书馆资料进行研究。数据源使用主要数据和次要数据。结论是,被告一、被告二以及DPO的行为属于罗伯特·金·默顿失范理论中的社会结构偏差,法官对被告一、被告二的判决比公诉人的要求重,但低于其所威胁的条款的威胁惩罚。【摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】【中文】Dalam hal ini kasus tindak pidana penberatan dengan pemberatan Dalam studi kasus putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN。【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】Masalah dalam penelitian ini adalah apakah tindak pidana penurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/ id. b /2019/PN。TNG termasuk kedalam penyimpangan struckturr social dalam teori anomie Robert King Merton dan bagaimana sanksi terhadap pelaku tindak pidana penurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/ id. b /2019/PN.TNG。自适应方法penelitan ini adalalyidis的规范,为penelitan dengan menelitan baan kepustakan。夏季数据,数据入门,数据查找。apadapun kespulpanya adalah perbuatan yang dilakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakukan oleh terakakan oleh terakakan oleh terakakan oleh terakakan oleh社会dalakan dalakan oleh terakakan oleh社会dalakakan oleh terakakan oleh社会dalakan oleh terakakan oleh社会dalakakan oleh terakakan oleh社会dalakan oleh terakakan oleh社会dalakan oleh terakakan oleh社会dalakan olao oleh社会dalakan olao oleh。
{"title":"ANALISIS YURIDIS TERHADAP SANKSI PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN DALAM PERSPEKTIF KRIMINOLOGI DAN TEORI ANOMIE DARI ROBERT KING MERTON","authors":"INDRI PRATIWI SIREGAR","doi":"10.51878/academia.v3i3.2475","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/academia.v3i3.2475","url":null,"abstract":"The crime of theft with aggravation still occurs today, if someone is proven to have committed the crime of theft with aggravation, then that person must be sentenced to a crime. In this case, the case of the crime of theft with weighting in the case study of case decision number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG is analyzed using the theory of Anomie from Robert King Merton which is well known today and the sanctions against perpetrators of the crime of crime of theft with weighting. The problem in this research is whether the criminal act of theft with weighting in case decision number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG is included in the social structure deviation in Robert King Merton's theory of anomie and what are the sanctions for perpetrators of the crime of theft with weighting in the case decision? number 1530/Pid.B/2019/PN.TNG. This research method is normative juridical, namely research by examining library materials. Data sources use primary data and secondary data. The conclusion is that the actions committed by Defendant I and Defendant II as well as the DPO fall within social structural deviations in Robert King Merton's theory of anomie and the sentence handed down by the judge to Defendant I and Defendant II is heavier than the demands of the Public Prosecutor, but lower than the threat punishment from the Article that it threatens. ABSTRAKTindak pidana pencurian dengan pemberatan ini masih terjadi pada saat ini, apabila seseorang terbukti melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan, maka orang tersebut harus dijatuhi pidana. Dalam hal ini kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam studi kasus putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG dianalisis dengan teori Anomie dari Robert King Merton yang terpandang pada masa kini dan sanksi terhadap pelaku kejahatan tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG termasuk kedalam penyimpangan struktur sosial dalam teori anomie Robert King Merton dan bagaimana sanksi terhadap pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam putusan perkara nomor 1530/Pid.B/2019/PN.TNG. Adapun Metode Penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu suatu penelitian dengan meneliti bahan kepustakaan. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Adapun kesimpulannya adalah perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa I dan terdakwa II serta DPO masuk kedalam penyimpangan struktur sosial dalam teori anomie Robert King Merton dan hukuman yang dijatuhkan hakim kepada Terdakwa I dan Terdakwa II lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum, akan tetapi lebih rendah dari ancaman hukuman dari Pasal yang diancamkannya.","PeriodicalId":37537,"journal":{"name":"Academia (Greece)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135195360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-29DOI: 10.51878/academia.v3i3.2476
ALFHA EDISON
This research is classroom action research (Classroom Action Research). This research was carried out in 3 (three) cycles, each cycle was carried out in 3 meetings, namely meeting 1, meeting 2, and meeting 3 with the stages in each cycle including planning, implementing actions, observing and reflecting. The research subjects were students of Class Data collection methods were obtained through observation, processing of problem-based learning models and formative tests. Data analysis techniques use quantitative descriptive analysis techniques. The results of this research show that the problem-based learning model has a positive impact in improving Mathematics learning achievement in class cycle, student learning achievement continues to experience significant improvement, namely cycle I (74%), cycle II (77%), and cycle III (90%) and in cycle III student learning achievement has classically reached the standard of learning achievement. Likewise, student learning completeness also experienced a significant increase, namely cycle I (56%), cycle II (65%), and cycle III (100%) and in cycle III classical student learning completeness was also achieved.
ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reseach). Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 dengan tahapan pada tiap siklus meliputi perencanaan, pelaksana tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas XI MIPA 1 SMAN Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung Tahun 2022 Mata Pelajaran Matematika pada pokok bahasan Fungsi dan Komposisi fungsi. Metode Pengumpulan Data diperoleh melalui observasi pengolahan model pembelajaran berbasis masalah, dan tes formatif. Teknik Analisa Data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas XI MIPA 2 SMAN Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung tahun 2022. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi berupa test formatif yang dilakukan pada akhir pertemuan 3 pada tiap siklus, prestasi belajar siswa terus mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu siklus I (74%), siklus II (77%), dan siklus III (90%) dan pada siklus III prestsasi belajar siswa secara klasikal telah mencapai standar prestasi belajar. Demikian juga ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu siklus I (56%), siklus II (65%), dan siklus III (100%) dan pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal juga telah tercapai.
本研究是课堂行动研究(classroom action research)。本研究分3个周期进行,每个周期进行3次会议,即会议1、会议2、会议3,每个周期的阶段包括计划、实施行动、观察和反思。研究对象为班级学生,数据收集方法通过观察、处理基于问题的学习模型和形成性测试获得。数据分析技术使用定量描述性分析技术。本研究结果表明,基于问题的学习模式在课堂周期中对数学学习成绩的提高具有积极的影响,学生的学习成绩持续显著提高,即第1周期(74%)、第2周期(77%)和第3周期(90%),第3周期学生的学习成绩达到了经典的学习成绩标准。同样,学生的学习完整性也有了显著的提高,即第一轮(56%)、第二轮(65%)和第三轮(100%),在第三轮中,古典学生的学习完整性也达到了。
课堂行动研究(penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas)。Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 dengan tahapan padtiap siklus meliputi perencanan, pelaksana tindakan, pengamatan, dan refleksi。[方法]彭普兰观测资料,彭普兰模型,彭普兰模型,彭普兰模型,彭普兰模型,彭普兰模型,彭普兰模型。技术分析数据;技术分析数据;halini dapat dilihat dari hasil评价berupa测试形式yang dilakukan paada akhir perteman 3 papatiap siklus, prestasi belajar siswa terus mengalami peningkatan yang signfikan, yitu siklus I (74%), siklus II (77%), dan siklus III(90%)和papasiklus III prestasi belajar siswa klasikal telah menapai标准prestasi belajar。Demikian juga ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan yang signfikan, yitu siklus I (56%), siklus II (65%), dan siklus III (100%) dan paada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal juga telah tercapai。
{"title":"MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS XI MIPA 2 SMAN TERPADU UNGGULAN 1 TANA TIDUNG","authors":"ALFHA EDISON","doi":"10.51878/academia.v3i3.2476","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/academia.v3i3.2476","url":null,"abstract":"This research is classroom action research (Classroom Action Research). This research was carried out in 3 (three) cycles, each cycle was carried out in 3 meetings, namely meeting 1, meeting 2, and meeting 3 with the stages in each cycle including planning, implementing actions, observing and reflecting. The research subjects were students of Class Data collection methods were obtained through observation, processing of problem-based learning models and formative tests. Data analysis techniques use quantitative descriptive analysis techniques. The results of this research show that the problem-based learning model has a positive impact in improving Mathematics learning achievement in class cycle, student learning achievement continues to experience significant improvement, namely cycle I (74%), cycle II (77%), and cycle III (90%) and in cycle III student learning achievement has classically reached the standard of learning achievement. Likewise, student learning completeness also experienced a significant increase, namely cycle I (56%), cycle II (65%), and cycle III (100%) and in cycle III classical student learning completeness was also achieved.
 ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reseach). Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 dengan tahapan pada tiap siklus meliputi perencanaan, pelaksana tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas XI MIPA 1 SMAN Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung Tahun 2022 Mata Pelajaran Matematika pada pokok bahasan Fungsi dan Komposisi fungsi. Metode Pengumpulan Data diperoleh melalui observasi pengolahan model pembelajaran berbasis masalah, dan tes formatif. Teknik Analisa Data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas XI MIPA 2 SMAN Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung tahun 2022. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi berupa test formatif yang dilakukan pada akhir pertemuan 3 pada tiap siklus, prestasi belajar siswa terus mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu siklus I (74%), siklus II (77%), dan siklus III (90%) dan pada siklus III prestsasi belajar siswa secara klasikal telah mencapai standar prestasi belajar. Demikian juga ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu siklus I (56%), siklus II (65%), dan siklus III (100%) dan pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal juga telah tercapai.","PeriodicalId":37537,"journal":{"name":"Academia (Greece)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135194989","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-29DOI: 10.51878/academia.v3i3.2477
NOFRIZAL NOFRIZAL
The aim of this research is to improve mathematics learning outcomes for class XI IPA 1 SMAN 8 Muaro Jambi by implementing problem based learning. This research is classroom action research with a qualitative method approach. In its learning, this research uses a problem based learning model. The subjects of this classroom action research are students of class XI Science 1 SMA Negeri 8 Muaro Jambi for the 2022/2023 academic year. Data collection techniques use observation sheets, student test results, and documentation. Data analysis uses data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Learning using the Problem Based Learning method is an effective strategy for delivering material on trigonometric equations for students in class better.
ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas XI IPA 1 SMAN 8 Muaro Jambi dengan penerapan pembelajaran problem based learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan metode kualitatif. Dalam pembelajaranya penelitian ini menggunakan suatu model pembelajaran problem based learning. Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Muaro Jambi tahun pelajaran 2022/2023. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, hasil tes siswa, dan dokumentasi. Pada analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pembelajaran dengan metode Problem Based Learning merupakan strategi yang efektif untuk menyampaikan materi persamaan trigonometri bagi siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Muaro Jambi Pembelajaran dalam kelompok kecil dapat meningkatkan kemampuan penguasaan materi matematika dari siswa , selain itu dengan kelompok kecil ini kerjasama diantara siswa dapat tercipta dengan lebih baik.
本研究采用定性方法进行课堂行动研究。在其学习中,本研究采用了基于问题的学习模型。数据收集技术使用观察表、学生测试结果和文档。数据分析使用数据简化、数据表示和得出结论。使用基于问题的学习方法学习是一种有效的策略,可以更好地为学生在课堂上提供三角方程的材料。
Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan kelas dengan pendekatan方法定性。基于pembelajaran问题的学习模型。内蒙古高原观测站,内蒙古高原观测站,甘肃高原观测站,甘肃高原观测站,甘肃高原观测站。帕达分析数据menggunakan reduksi数据,penyajian数据,dan penarikan kespulan。
{"title":"PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 8 MUARO JAMBI","authors":"NOFRIZAL NOFRIZAL","doi":"10.51878/academia.v3i3.2477","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/academia.v3i3.2477","url":null,"abstract":"The aim of this research is to improve mathematics learning outcomes for class XI IPA 1 SMAN 8 Muaro Jambi by implementing problem based learning. This research is classroom action research with a qualitative method approach. In its learning, this research uses a problem based learning model. The subjects of this classroom action research are students of class XI Science 1 SMA Negeri 8 Muaro Jambi for the 2022/2023 academic year. Data collection techniques use observation sheets, student test results, and documentation. Data analysis uses data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Learning using the Problem Based Learning method is an effective strategy for delivering material on trigonometric equations for students in class better.
 ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas XI IPA 1 SMAN 8 Muaro Jambi dengan penerapan pembelajaran problem based learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan metode kualitatif. Dalam pembelajaranya penelitian ini menggunakan suatu model pembelajaran problem based learning. Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Muaro Jambi tahun pelajaran 2022/2023. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, hasil tes siswa, dan dokumentasi. Pada analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pembelajaran dengan metode Problem Based Learning merupakan strategi yang efektif untuk menyampaikan materi persamaan trigonometri bagi siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Muaro Jambi Pembelajaran dalam kelompok kecil dapat meningkatkan kemampuan penguasaan materi matematika dari siswa , selain itu dengan kelompok kecil ini kerjasama diantara siswa dapat tercipta dengan lebih baik.","PeriodicalId":37537,"journal":{"name":"Academia (Greece)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135195605","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-29DOI: 10.51878/academia.v3i3.2474
SAMUJI SAMUJI
The aim of this research is to obtain information on improving learning outcomes for Electrolyte and Non-Electrolyte Solutions material in class This classroom action research was carried out at SMA Negeri 3 Pemalang, carried out in semester 2 of the 2021/2022 academic year in January - February 2022. The subjects of this research were students in class X.MIPA 3, totaling 36 students consisting of 13 male students and 23 female students. This classroom action research consists of 2 stages, namely preparation and implementation of the research. The implementation stage consists of 2 cycles. Each cycle consists of 3 meetings with 4 stages: Planning, Acting, Observing, and Reflecting. The use of ESD-based modules and PBL models can improve learning outcomes for electrolyte and non-electrolyte solutions. If in cycle I the percentage of students who completed was 80.56% (29 students) and the remaining 19.44% (7 students) had not yet completed. The results of the final test of cycle II showed that the percentage of students who had completed was 88.89% (32 students) and 11.11% (4 students) had not completed. The use of ESD-based modules and the Problem Based Learning (PBL) learning model as an effort to improve learning outcomes for Electrolyte and Non-Electrolyte Solution material in Class X.MIPA Students at SMA Negeri 3 Pemalang is carried out by applying the steps (syntax) of Problem Based Learning ( PBL) and maximize the use of modules as learning resources.
ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi peningkatan hasil belajar materi Larutan Elektrolit dan Non – Elektrolit pada siswa kelas X.MIPA3 SMA Negeri 3 Pemalang Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan penggunaan modul berbasis ESD dan model PBL. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Pemalang, dilaksanakan pada waktu semester 2 tahun pelajaran 2021/2022 pada bulan Januari - Februari 2022. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X.MIPA 3 yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 13 siswa laki – laki dan 23 siswa perempuan. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 tahap, yaitu persiapan dan pelaksanaan penelitian. tahap pelaksanaan terdiri dari 2 siklus. masing – masing siklus terdiri 3 pertemuan dengan 4 tahap: Perencanaan (Planning), Tindakan (Acting), Pengamatan ( Observing), dan Refleksi (Reflecting). Penggunaan Modul Berbasis ESD dan Model PBL dapat meningkatkan hasil Belajar materi Larutan Elektrolit dan Non – Elektrolit. Jika pada siklus I diperoleh prosentase peserta didik tuntas sebesar 80,56% (29 siswa) dan sisanya sebesar 19,44% (7 siswa) belum tuntas. Hasil Tes akhir siklus II diperoleh prosentase peserta didik tuntas sebesar 88,89% (32 siswa) dan 11,11% (4 siswa) belum tuntas. Penggunaan modul berbasis ESD dan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai upaya meningkatkan hasil belajar materi Larutan Elektrolit dan Non – Elektrolit pada Siswa Kelas X.MIPA SMA Negeri 3 Pemalang dilaksanakan dengan menerapkan langkah – langkah (sintaks) d
这项研究的目的是获得有关改善课堂上电解质和非电解质溶液材料学习成果的信息。这项课堂行动研究是在SMA Negeri 3 Pemalang进行的,在2022年1月至2月的2021/2022学年的第二学期进行的。本研究以mipa x . 3班学生为研究对象,共36名学生,其中男生13名,女生23名。本次课堂行动研究分为准备和实施两个阶段。实施阶段包括2个周期。每个周期由3次会议组成,分为4个阶段:计划、行动、观察和反思。使用基于esd的模块和PBL模型可以改善电解质和非电解质溶液的学习结果。如果在第一个周期,完成的学生比例为80.56%(29名学生),剩余的19.44%(7名学生)尚未完成。第二周期的期末测试结果显示,完成的学生占88.89%(32人),未完成的学生占11.11%(4人)。使用基于静电放电的模块和基于问题的学习(PBL)学习模式,努力提高x班电解质和非电解质溶液材料的学习成果。SMA Negeri 3 Pemalang的mipa学生通过应用基于问题的学习(PBL)的步骤(语法)来进行学习,并最大限度地利用模块作为学习资源。
摘要/ abstract摘要:tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi peningkatan hasil belajar materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit pa siswa kelas X.MIPA3 SMA Negeri 3 Pemalang Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan penggunaan模块基础ESD dan model PBL。Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Pemalang, dilaksanakan pada waktu第二学期tahun pelajaran 2021/2022 pada bulan 2022年1月至2月。Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X.MIPA 3 yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 13 siswa laki - laki dan 23 siswa perempuan。Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 tahap, yitu perisan pelaksanaan Penelitian。Tahap pelaksanaan terdiri dari 2 siklus。masing - masing siklus terdiri 3 pertemuan dengan 4 tahap: Perencanaan(计划),Tindakan(行动),Pengamatan(观察),dan Refleksi(反思)。彭古南模块基础ESD丹模型PBL dapat meningkatkan hasil Belajar材料Larutan Elektrolit非Elektrolit。Jika pada siklus I diperoleh prosentase peserta didik tuntas sebesar 80,56% (29 siswa),但sisanya sebesar 19,44% (7 siswa) belum tuntas。Hasil Tes akhir siklus II diperoleh prosentase peserta didik tuntas sebesar 88,89% (32 siswa)和11,11% (4 siswa) belum tuntas。彭根南模块基础ESD模型彭根南问题学习(PBL)彭根南模块基础ESD模型彭根南问题学习(PBL)彭根南模块基础数学模型彭根南问题学习(PBL)彭根南模块基础数学模型(PBL)彭根南模块基础数学模型(PBL)
{"title":"UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT DENGAN PENGGUNAAN MODUL BERBASIS ESD DAN MODEL PBL PADA SISWA KELAS X MIPA 3 SMA NEGERI 3 PEMALANG","authors":"SAMUJI SAMUJI","doi":"10.51878/academia.v3i3.2474","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/academia.v3i3.2474","url":null,"abstract":"The aim of this research is to obtain information on improving learning outcomes for Electrolyte and Non-Electrolyte Solutions material in class This classroom action research was carried out at SMA Negeri 3 Pemalang, carried out in semester 2 of the 2021/2022 academic year in January - February 2022. The subjects of this research were students in class X.MIPA 3, totaling 36 students consisting of 13 male students and 23 female students. This classroom action research consists of 2 stages, namely preparation and implementation of the research. The implementation stage consists of 2 cycles. Each cycle consists of 3 meetings with 4 stages: Planning, Acting, Observing, and Reflecting. The use of ESD-based modules and PBL models can improve learning outcomes for electrolyte and non-electrolyte solutions. If in cycle I the percentage of students who completed was 80.56% (29 students) and the remaining 19.44% (7 students) had not yet completed. The results of the final test of cycle II showed that the percentage of students who had completed was 88.89% (32 students) and 11.11% (4 students) had not completed. The use of ESD-based modules and the Problem Based Learning (PBL) learning model as an effort to improve learning outcomes for Electrolyte and Non-Electrolyte Solution material in Class X.MIPA Students at SMA Negeri 3 Pemalang is carried out by applying the steps (syntax) of Problem Based Learning ( PBL) and maximize the use of modules as learning resources.
 ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi peningkatan hasil belajar materi Larutan Elektrolit dan Non – Elektrolit pada siswa kelas X.MIPA3 SMA Negeri 3 Pemalang Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan penggunaan modul berbasis ESD dan model PBL. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Pemalang, dilaksanakan pada waktu semester 2 tahun pelajaran 2021/2022 pada bulan Januari - Februari 2022. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X.MIPA 3 yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 13 siswa laki – laki dan 23 siswa perempuan. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 tahap, yaitu persiapan dan pelaksanaan penelitian. tahap pelaksanaan terdiri dari 2 siklus. masing – masing siklus terdiri 3 pertemuan dengan 4 tahap: Perencanaan (Planning), Tindakan (Acting), Pengamatan ( Observing), dan Refleksi (Reflecting). Penggunaan Modul Berbasis ESD dan Model PBL dapat meningkatkan hasil Belajar materi Larutan Elektrolit dan Non – Elektrolit. Jika pada siklus I diperoleh prosentase peserta didik tuntas sebesar 80,56% (29 siswa) dan sisanya sebesar 19,44% (7 siswa) belum tuntas. Hasil Tes akhir siklus II diperoleh prosentase peserta didik tuntas sebesar 88,89% (32 siswa) dan 11,11% (4 siswa) belum tuntas. Penggunaan modul berbasis ESD dan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai upaya meningkatkan hasil belajar materi Larutan Elektrolit dan Non – Elektrolit pada Siswa Kelas X.MIPA SMA Negeri 3 Pemalang dilaksanakan dengan menerapkan langkah – langkah (sintaks) d","PeriodicalId":37537,"journal":{"name":"Academia (Greece)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135195617","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-08DOI: 10.51878/academia.v3i1.2082
ALASAN POLTAK PARULIAN SITORUS
This study aims to reveal the supervisory role of the school principal in carrying out the teacher's main duties in planning, implementing and evaluating the learning process at SMA Negeri 9 Jambi City in the even semester of the 2020/2021 academic year. This study uses an Action Research Approach. The results of this study indicate that the results of supervision carried out by the principal can improve the implementation of the teacher's main tasks. This also proves that the supervision of the principal and individual meetings with each teacher to reflect on the learning process have a very important role in improving the implementation of the teacher's main duties. The implication of this research is that if the supervisory role of the school principal is always carried out, then the learning process in the classroom will provide good feedback between teachers and students. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peranan supervisi kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas pokok guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran di SMA Negeri 9 Kota Jambi Semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Penelitian ini menggunakan Pendekatan Action Research. Hasil penelitian ini menunjukan hasil supervisi yang dilaksanakan kepala sekolah dapat meningkatkan pelaksanaan tugas pokok guru. Hal ini juga membuktikan bahwa supervisi kepala sekolah dan pertemuan individual dengan masing-masing guru untuk merefleksi proses pembelajaran punya peranan yang sangat penting dalam meningkatkan pelaksanaan tugas pokok guru. Implikasi dari penelitian ini jika peran supervisi kepala sekolah selalu dilaksanakan, maka proses pembelajaran di kelas akan memberi feedback yang baik antara guru dan siswa.
本研究旨在揭示在2020/2021学年的双学期,在SMA Negeri 9 Jambi City,学校校长在执行教师在规划、实施和评估学习过程中的主要职责时所起的监督作用。本研究采用行动研究方法。本研究结果显示,校长督导的结果可以改善教师主要任务的执行。这也证明了校长的监督和与每位教师单独会面反思学习过程对提高教师主要职责的执行具有非常重要的作用。本研究的含义是,如果始终发挥学校校长的监督作用,那么课堂学习过程将在教师和学生之间提供良好的反馈。[摘要]penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peranan superi kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas pokok guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi提出pembelanajan,并于2019 /2021年在马来西亚举行。Penelitian ini menggunakan Pendekatan行动研究。Hasil penelitian ini menunjukan Hasil监督yang dilaksanakan kepala sekolah dapat meningkatkan pelaksanaan tugas pokok guru。Hal ini juga membuktikan bahwa superi kepala sekolah dan perteman个人禅修大师untuk merefleksi, penbelajaran punya peranan yang sangat pendam meningkatkan pelaksanaan tugas pokok大师。impikasi dari penelitian ini jika peran监督kepala sekolah selalu dilaksanakan, maka提议pembelajaran di kelasakan成员反馈yang baik antara guru dan siswa。
{"title":"UPAYA PENINGKATAN KINERJA TUGAS POKOK GURU MELALUI PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI SMAN 9 KOTA JAMBI","authors":"ALASAN POLTAK PARULIAN SITORUS","doi":"10.51878/academia.v3i1.2082","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/academia.v3i1.2082","url":null,"abstract":"This study aims to reveal the supervisory role of the school principal in carrying out the teacher's main duties in planning, implementing and evaluating the learning process at SMA Negeri 9 Jambi City in the even semester of the 2020/2021 academic year. This study uses an Action Research Approach. The results of this study indicate that the results of supervision carried out by the principal can improve the implementation of the teacher's main tasks. This also proves that the supervision of the principal and individual meetings with each teacher to reflect on the learning process have a very important role in improving the implementation of the teacher's main duties. The implication of this research is that if the supervisory role of the school principal is always carried out, then the learning process in the classroom will provide good feedback between teachers and students. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peranan supervisi kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas pokok guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran di SMA Negeri 9 Kota Jambi Semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Penelitian ini menggunakan Pendekatan Action Research. Hasil penelitian ini menunjukan hasil supervisi yang dilaksanakan kepala sekolah dapat meningkatkan pelaksanaan tugas pokok guru. Hal ini juga membuktikan bahwa supervisi kepala sekolah dan pertemuan individual dengan masing-masing guru untuk merefleksi proses pembelajaran punya peranan yang sangat penting dalam meningkatkan pelaksanaan tugas pokok guru. Implikasi dari penelitian ini jika peran supervisi kepala sekolah selalu dilaksanakan, maka proses pembelajaran di kelas akan memberi feedback yang baik antara guru dan siswa.","PeriodicalId":37537,"journal":{"name":"Academia (Greece)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135692947","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.51878/academia.v2i4.1908
PUTRI ANDINI, RUDI HARIAWAN, MUHAMAD SUHARDI
This study aims to describe the planning, implementation, and evaluation of the learning management of the accelerated program at SMA Negeri 5 Mataram. This study used a qualitative approach with case study design. Data collection uses in-depth interviews, observation, and documentation. While the data analysis technique uses an interactive model. The results of this study are as follows: (1) learning planning in the accelerated program begins with selection in the first semester, determining the number of students who pass in the second semester, determining the number of subjects in the semester credit system (SKS), determining the amount of student study time. (2) the implementation of accelerated program learning is carried out by grouping students into Science, Social Studies, and Language majors for each one class/department, implementing 3 semesters/year of learning and being educated by selected educators. (3) learning evaluation is carried out 2 times in each semester which is carried out by the Principal, vice principal and supervisor from the education office
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang perencanaan, implementasi, dan evaluasi pada manajemen pembelajaran program akselerasi di SMA Negeri 5 Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) perencanaan pembelajaran pada program akselerasi dimulai dengan seleksi pada semester satu, penetapan jumlah siswa yang lolos pada semester dua, penetapan jumlah mata pelajaran dalam sistem kredit semester (SKS), Penetapan jumlah waktu belajar siswa. (2) pelaksanaan tentang pembelajaran program akselerasi dilakukan melalui pengelompokan siswa ke dalam jurusan IPA, IPS, dan Bahasa untuk masing-masing satu kelas/jurusan, pelaksanaan pembelajaran 3 semester/tahun dan dididik oleh para pendidik yang terpilih. (3) evaluasi pembelajaran program akselerasi dilakukan 2 kali dalam setiap semester yang dilakukan oleh Kepala Sekolah wakil kepala sekolah dan pengawas.
本研究旨在描述SMA Negeri 5 Mataram加速课程学习管理的规划、实施和评估。本研究采用案例研究设计的定性方法。数据收集采用深度访谈、观察和记录。而数据分析技术则使用交互式模型。本研究结果如下:(1)速成课程的学习规划从第一学期的选课开始,第二学期确定通过的学生数量,确定学期学分体系(SKS)的科目数量,确定学生学习时间的数量。(2)实施加速课程学习是通过将学生分组到每个班级/部门的科学,社会研究和语言专业,实施3学期/年的学习并由选定的教育者进行教育来进行的。(3)每学期进行2次学习评估,由校长、副校长和教务处主管负责;摘要/ abstract摘要:中国农村农村发展规划的实施与评价是我国农村发展规划管理的重要内容。Penelitian ini menggunakan pendekatan质量,denengan ranancan研究原因。彭普兰数据,孟古纳坎,瓦万卡拉,孟达兰,观测,丹文献。Sedangkan技术分析数据,menggunakan模型相互作用。Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:(1) penetapan penbelajan pada程序akselererasi dimulai dengan seleksi pada semester satu, penetapan jumlah mata pelajaran dada semester dua, penetapan jumlah mata pelajaran dada系统学分学期(SKS), penetapan jumlah waktu belajar swa。(2) pelaksanaan tentang penbelajan program akselerasi dilakukan melalui pengelompokan siswa ke dalam jurusan IPA, IPS, dan Bahasa untuk masing-masing satu kelas/jurusan, pelaksanaan penbelajan 3 semester/tahun dan dididik oleh para pendidik yang terpilih。(3)评价项目akselerasi dilakukan 2 kali dalam setiap学期yang dilakukan oleh Kepala Sekolah wakil Kepala Sekolah dan pengawas。
{"title":"IMPLEMENTASI PROGRAM KELAS AKSELERASI","authors":"PUTRI ANDINI, RUDI HARIAWAN, MUHAMAD SUHARDI","doi":"10.51878/academia.v2i4.1908","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/academia.v2i4.1908","url":null,"abstract":"This study aims to describe the planning, implementation, and evaluation of the learning management of the accelerated program at SMA Negeri 5 Mataram. This study used a qualitative approach with case study design. Data collection uses in-depth interviews, observation, and documentation. While the data analysis technique uses an interactive model. The results of this study are as follows: (1) learning planning in the accelerated program begins with selection in the first semester, determining the number of students who pass in the second semester, determining the number of subjects in the semester credit system (SKS), determining the amount of student study time. (2) the implementation of accelerated program learning is carried out by grouping students into Science, Social Studies, and Language majors for each one class/department, implementing 3 semesters/year of learning and being educated by selected educators. (3) learning evaluation is carried out 2 times in each semester which is carried out by the Principal, vice principal and supervisor from the education office
 ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang perencanaan, implementasi, dan evaluasi pada manajemen pembelajaran program akselerasi di SMA Negeri 5 Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) perencanaan pembelajaran pada program akselerasi dimulai dengan seleksi pada semester satu, penetapan jumlah siswa yang lolos pada semester dua, penetapan jumlah mata pelajaran dalam sistem kredit semester (SKS), Penetapan jumlah waktu belajar siswa. (2) pelaksanaan tentang pembelajaran program akselerasi dilakukan melalui pengelompokan siswa ke dalam jurusan IPA, IPS, dan Bahasa untuk masing-masing satu kelas/jurusan, pelaksanaan pembelajaran 3 semester/tahun dan dididik oleh para pendidik yang terpilih. (3) evaluasi pembelajaran program akselerasi dilakukan 2 kali dalam setiap semester yang dilakukan oleh Kepala Sekolah wakil kepala sekolah dan pengawas.","PeriodicalId":37537,"journal":{"name":"Academia (Greece)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135255891","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}