{"title":"利用气相色谱-质谱法配制抗菌洗面奶并鉴定凯南加(Cananga odorata)花的芳香油","authors":"Annisa Nurlaila Sari, Bangkit Riska Permata, Desy Ayu Irma Permatasari","doi":"10.30591/pjif.v12i3.5524","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bunga kenanga memiliki minyak atsiri yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Untuk meningkatkan kepraktisan dalam penggunaan, minyak atsiri bunga kenanga diformulasikan dalam bentuk sediaan facemist. Penelitian ini bertujuan mengetahui randemen minyak atsiri dari bunga kenanga, mengetahui komponen minyak atsiri yang diidentifikasi dengan GC-MS, mengetahui evaluasi fisik sediaan facemist dan mengetahui aktivitas antibakteri facemist terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Bunga kenanga (Cananga odorata) didestilasi menggunakan metode destilasi uap. Minyak atsiri diidentifikasi senyawanya menggunakan alat GC-MS dan diformulasikan kedalam sediaan facemist dan dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Hasil dari penelitian didapatkan randemen minyak atsiri bunga kenanga sebesar 0,33%. Hasil dari identifikasi komponen minyak atsiri terdapat 4 senyawa tertinggi β-Caryophyllene, Germacrene-D, Benzyl benzoate dan α-caryophyllene. Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan facemist pada formula 1 (10%), formula 2 (15%) dan formula 3 (20%) dengan daya hambat rata-rata sebesar 9,26 mm, 11,16 mm dan 11,83 mm. Hasil evaluasi fisik dari keempat formulasi sediaan facemist menujukkan semua nya memenuhi standar mutu fisik yang baik dan berdasarkan hasil uji iritasi sediaan facemist tidak menunjukkan adanya iritasi pada kulit.","PeriodicalId":489418,"journal":{"name":"Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"FORMULASI SEDIAAN FACEMIST ANTIBAKTERIAL DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odorata) MENGGUNAKAN GC-MS\",\"authors\":\"Annisa Nurlaila Sari, Bangkit Riska Permata, Desy Ayu Irma Permatasari\",\"doi\":\"10.30591/pjif.v12i3.5524\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Bunga kenanga memiliki minyak atsiri yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Untuk meningkatkan kepraktisan dalam penggunaan, minyak atsiri bunga kenanga diformulasikan dalam bentuk sediaan facemist. Penelitian ini bertujuan mengetahui randemen minyak atsiri dari bunga kenanga, mengetahui komponen minyak atsiri yang diidentifikasi dengan GC-MS, mengetahui evaluasi fisik sediaan facemist dan mengetahui aktivitas antibakteri facemist terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Bunga kenanga (Cananga odorata) didestilasi menggunakan metode destilasi uap. Minyak atsiri diidentifikasi senyawanya menggunakan alat GC-MS dan diformulasikan kedalam sediaan facemist dan dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Hasil dari penelitian didapatkan randemen minyak atsiri bunga kenanga sebesar 0,33%. Hasil dari identifikasi komponen minyak atsiri terdapat 4 senyawa tertinggi β-Caryophyllene, Germacrene-D, Benzyl benzoate dan α-caryophyllene. Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan facemist pada formula 1 (10%), formula 2 (15%) dan formula 3 (20%) dengan daya hambat rata-rata sebesar 9,26 mm, 11,16 mm dan 11,83 mm. Hasil evaluasi fisik dari keempat formulasi sediaan facemist menujukkan semua nya memenuhi standar mutu fisik yang baik dan berdasarkan hasil uji iritasi sediaan facemist tidak menunjukkan adanya iritasi pada kulit.\",\"PeriodicalId\":489418,\"journal\":{\"name\":\"Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi\",\"volume\":\"47 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30591/pjif.v12i3.5524\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30591/pjif.v12i3.5524","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
FORMULASI SEDIAAN FACEMIST ANTIBAKTERIAL DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odorata) MENGGUNAKAN GC-MS
Bunga kenanga memiliki minyak atsiri yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Untuk meningkatkan kepraktisan dalam penggunaan, minyak atsiri bunga kenanga diformulasikan dalam bentuk sediaan facemist. Penelitian ini bertujuan mengetahui randemen minyak atsiri dari bunga kenanga, mengetahui komponen minyak atsiri yang diidentifikasi dengan GC-MS, mengetahui evaluasi fisik sediaan facemist dan mengetahui aktivitas antibakteri facemist terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Bunga kenanga (Cananga odorata) didestilasi menggunakan metode destilasi uap. Minyak atsiri diidentifikasi senyawanya menggunakan alat GC-MS dan diformulasikan kedalam sediaan facemist dan dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Hasil dari penelitian didapatkan randemen minyak atsiri bunga kenanga sebesar 0,33%. Hasil dari identifikasi komponen minyak atsiri terdapat 4 senyawa tertinggi β-Caryophyllene, Germacrene-D, Benzyl benzoate dan α-caryophyllene. Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan facemist pada formula 1 (10%), formula 2 (15%) dan formula 3 (20%) dengan daya hambat rata-rata sebesar 9,26 mm, 11,16 mm dan 11,83 mm. Hasil evaluasi fisik dari keempat formulasi sediaan facemist menujukkan semua nya memenuhi standar mutu fisik yang baik dan berdasarkan hasil uji iritasi sediaan facemist tidak menunjukkan adanya iritasi pada kulit.