{"title":"当上帝关闭大型教会所罗门圣殿的关闭与教会向更广泛社区的扩展","authors":"Dwi Maria Handayani","doi":"10.36421/veritas.v22i1.634","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penutupan gereja sebagai dampak pandemi COVID-19 pada awalnya merupakan hal yang tak terduga dan sulit diterima oleh banyak orang percaya. Banyak pertanyaan yang muncul ketika itu: mengapa Tuhan mengizinkan hal ini terjadi? Orang percaya mencari makna dan maksud Tuhan melalui peristiwa ini. Bertolak dari kondisi seperti ini, penulis memakai narasi penu¬tu¬pan Bait Allah Salomo untuk menjadi pijakan dalam mencari makna teologis dari peristiwa tersebut. Penulis juga menggali hal-hal apa saja yang menjadi penyebab penutupan Bait Allah dan efek apa saja yang ditimbulkan. Akhirnya, penulis menarik beberapa pelajaran yang relevan bagi gereja-gereja pascapandemi. Penulis mengusulkan bahwa sebagaimana Allah tidak kembali memerintahkan bangsa Israel yang dibuang di Babel untuk membangun Bait Allah di sana, gereja-gereja masa kini pun tidak lagi harus terfokus untuk merestorasi apa yang sebelumnya mereka lakukan, tetapi berfokus untuk melihat keluar akan kesempatan-kesempatan yang terbuka di masyarakat luar yang sebelumnya kita anggap sekuler atau duniawi.","PeriodicalId":33647,"journal":{"name":"Veritas Jurnal Teologi dan Pelayanan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"When God Closes the Megachurch: Penutupan Bait Allah Salomo dan Penyebaran Gereja ke Masyarakat Luas\",\"authors\":\"Dwi Maria Handayani\",\"doi\":\"10.36421/veritas.v22i1.634\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penutupan gereja sebagai dampak pandemi COVID-19 pada awalnya merupakan hal yang tak terduga dan sulit diterima oleh banyak orang percaya. Banyak pertanyaan yang muncul ketika itu: mengapa Tuhan mengizinkan hal ini terjadi? Orang percaya mencari makna dan maksud Tuhan melalui peristiwa ini. Bertolak dari kondisi seperti ini, penulis memakai narasi penu¬tu¬pan Bait Allah Salomo untuk menjadi pijakan dalam mencari makna teologis dari peristiwa tersebut. Penulis juga menggali hal-hal apa saja yang menjadi penyebab penutupan Bait Allah dan efek apa saja yang ditimbulkan. Akhirnya, penulis menarik beberapa pelajaran yang relevan bagi gereja-gereja pascapandemi. Penulis mengusulkan bahwa sebagaimana Allah tidak kembali memerintahkan bangsa Israel yang dibuang di Babel untuk membangun Bait Allah di sana, gereja-gereja masa kini pun tidak lagi harus terfokus untuk merestorasi apa yang sebelumnya mereka lakukan, tetapi berfokus untuk melihat keluar akan kesempatan-kesempatan yang terbuka di masyarakat luar yang sebelumnya kita anggap sekuler atau duniawi.\",\"PeriodicalId\":33647,\"journal\":{\"name\":\"Veritas Jurnal Teologi dan Pelayanan\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Veritas Jurnal Teologi dan Pelayanan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36421/veritas.v22i1.634\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Veritas Jurnal Teologi dan Pelayanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36421/veritas.v22i1.634","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
When God Closes the Megachurch: Penutupan Bait Allah Salomo dan Penyebaran Gereja ke Masyarakat Luas
Penutupan gereja sebagai dampak pandemi COVID-19 pada awalnya merupakan hal yang tak terduga dan sulit diterima oleh banyak orang percaya. Banyak pertanyaan yang muncul ketika itu: mengapa Tuhan mengizinkan hal ini terjadi? Orang percaya mencari makna dan maksud Tuhan melalui peristiwa ini. Bertolak dari kondisi seperti ini, penulis memakai narasi penu¬tu¬pan Bait Allah Salomo untuk menjadi pijakan dalam mencari makna teologis dari peristiwa tersebut. Penulis juga menggali hal-hal apa saja yang menjadi penyebab penutupan Bait Allah dan efek apa saja yang ditimbulkan. Akhirnya, penulis menarik beberapa pelajaran yang relevan bagi gereja-gereja pascapandemi. Penulis mengusulkan bahwa sebagaimana Allah tidak kembali memerintahkan bangsa Israel yang dibuang di Babel untuk membangun Bait Allah di sana, gereja-gereja masa kini pun tidak lagi harus terfokus untuk merestorasi apa yang sebelumnya mereka lakukan, tetapi berfokus untuk melihat keluar akan kesempatan-kesempatan yang terbuka di masyarakat luar yang sebelumnya kita anggap sekuler atau duniawi.