{"title":"通过在楠榜西瓜DAS上使用USLE方法和保护方向来估计侵蚀的危险程度","authors":"Tommy Arisandy, Slamet Budi Yuwono, Irwan Sukri Banuwa, Endro Prasetyo Wahono, Dyah Indriana Kusumastuti, Teguh Endaryanto","doi":"10.20527/jht.v11i3.17635","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"DAS Semangka merupakan salah satu DAS penting yang ada di WS Semangka, penggunaan lahan di DAS Semangka didominasi oleh pertanian lahan kering campuran dan pertanian lahan kering. Potensi pendayagunaan sumberdaya air DAS Semangka cukup tinggi. Namun, saat ini keberadaan sumberdaya air DAS Semangka juga cenderung mengkhawatirkan, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti misalnya pencemaran, penggundulan hutan, kegiatan pertanian yang mengabaikan kelestarian ekosistem, berubahnya fungsi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis erosi yang terjadi pada DAS Semangka menggunakan metode USLE berbasis SIG pada wilayah DAS Semangka. Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pengelolaan DAS Semangka. Metode pelaksanaan penelitian dimulai dengan menentukan batas daerah penelitian di DAS Semangka, menentukan curah hujan tiap wilayah pos hujan dan menentukan nilai erosivitasnya (R) dengan analisis polygon thiessen, selanjutnya melakukan pengolahan data SHP peta erodibilitas tanah (K), Kelerengan (LS) dan penggunaan lahan (CP), lalu penghitungan prediksi erosi dengan rumus USLE dan membuat layout peta hasil pendugaan erosi pada DAS Semangka. Hasil penelitian erosi yang terjadi pada DAS Semangka sebesar 129,69 ton/ha/tahun dengan klasifikasi kelas erosi sangat rendah 23,33%, rendah 20,38%, sedang 19,05%, tinggi 34,85% dan sangat tinggi 2,40%. Upaya penurunan erosi dengan menggunakan Skenario 1 dengan luas tutupan hutan pada DAS Semangka sebesar 30% dari luas DAS yaitu 48.354,10 Ha menurunkan erosi sebesar 51%, Skenario 2 yaitu Kawasan hutan memiliki tutupan lahan berhutan seluas 59.652,19 Ha (42 % dari luas DAS), kondisi ini menurunkan erosi yang terjadi pada DAS Semangka sebesar 59% dan Skenario 3 Kawasan tutupan lahan berhutan melakukan penerapan KTA (Konservasi Tanah dan Air) secara mekanik dengan teras bangku pada lahan pertanian dan sawah dengan kelerangan mulai 25% sampai dengan >45% kondisi ini menurunkan erosi sebesar 72%. Upaya perbaikan DAS dengan melakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ESTIMASI TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE USLE DAN ARAHAN KONSERVASI PADA DAS SEMANGKA, LAMPUNG\",\"authors\":\"Tommy Arisandy, Slamet Budi Yuwono, Irwan Sukri Banuwa, Endro Prasetyo Wahono, Dyah Indriana Kusumastuti, Teguh Endaryanto\",\"doi\":\"10.20527/jht.v11i3.17635\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"DAS Semangka merupakan salah satu DAS penting yang ada di WS Semangka, penggunaan lahan di DAS Semangka didominasi oleh pertanian lahan kering campuran dan pertanian lahan kering. Potensi pendayagunaan sumberdaya air DAS Semangka cukup tinggi. Namun, saat ini keberadaan sumberdaya air DAS Semangka juga cenderung mengkhawatirkan, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti misalnya pencemaran, penggundulan hutan, kegiatan pertanian yang mengabaikan kelestarian ekosistem, berubahnya fungsi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis erosi yang terjadi pada DAS Semangka menggunakan metode USLE berbasis SIG pada wilayah DAS Semangka. Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pengelolaan DAS Semangka. Metode pelaksanaan penelitian dimulai dengan menentukan batas daerah penelitian di DAS Semangka, menentukan curah hujan tiap wilayah pos hujan dan menentukan nilai erosivitasnya (R) dengan analisis polygon thiessen, selanjutnya melakukan pengolahan data SHP peta erodibilitas tanah (K), Kelerengan (LS) dan penggunaan lahan (CP), lalu penghitungan prediksi erosi dengan rumus USLE dan membuat layout peta hasil pendugaan erosi pada DAS Semangka. Hasil penelitian erosi yang terjadi pada DAS Semangka sebesar 129,69 ton/ha/tahun dengan klasifikasi kelas erosi sangat rendah 23,33%, rendah 20,38%, sedang 19,05%, tinggi 34,85% dan sangat tinggi 2,40%. Upaya penurunan erosi dengan menggunakan Skenario 1 dengan luas tutupan hutan pada DAS Semangka sebesar 30% dari luas DAS yaitu 48.354,10 Ha menurunkan erosi sebesar 51%, Skenario 2 yaitu Kawasan hutan memiliki tutupan lahan berhutan seluas 59.652,19 Ha (42 % dari luas DAS), kondisi ini menurunkan erosi yang terjadi pada DAS Semangka sebesar 59% dan Skenario 3 Kawasan tutupan lahan berhutan melakukan penerapan KTA (Konservasi Tanah dan Air) secara mekanik dengan teras bangku pada lahan pertanian dan sawah dengan kelerangan mulai 25% sampai dengan >45% kondisi ini menurunkan erosi sebesar 72%. Upaya perbaikan DAS dengan melakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.\",\"PeriodicalId\":17696,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Hutan Tropis\",\"volume\":\"56 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Hutan Tropis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20527/jht.v11i3.17635\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hutan Tropis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i3.17635","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ESTIMASI TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE USLE DAN ARAHAN KONSERVASI PADA DAS SEMANGKA, LAMPUNG
DAS Semangka merupakan salah satu DAS penting yang ada di WS Semangka, penggunaan lahan di DAS Semangka didominasi oleh pertanian lahan kering campuran dan pertanian lahan kering. Potensi pendayagunaan sumberdaya air DAS Semangka cukup tinggi. Namun, saat ini keberadaan sumberdaya air DAS Semangka juga cenderung mengkhawatirkan, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti misalnya pencemaran, penggundulan hutan, kegiatan pertanian yang mengabaikan kelestarian ekosistem, berubahnya fungsi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis erosi yang terjadi pada DAS Semangka menggunakan metode USLE berbasis SIG pada wilayah DAS Semangka. Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pengelolaan DAS Semangka. Metode pelaksanaan penelitian dimulai dengan menentukan batas daerah penelitian di DAS Semangka, menentukan curah hujan tiap wilayah pos hujan dan menentukan nilai erosivitasnya (R) dengan analisis polygon thiessen, selanjutnya melakukan pengolahan data SHP peta erodibilitas tanah (K), Kelerengan (LS) dan penggunaan lahan (CP), lalu penghitungan prediksi erosi dengan rumus USLE dan membuat layout peta hasil pendugaan erosi pada DAS Semangka. Hasil penelitian erosi yang terjadi pada DAS Semangka sebesar 129,69 ton/ha/tahun dengan klasifikasi kelas erosi sangat rendah 23,33%, rendah 20,38%, sedang 19,05%, tinggi 34,85% dan sangat tinggi 2,40%. Upaya penurunan erosi dengan menggunakan Skenario 1 dengan luas tutupan hutan pada DAS Semangka sebesar 30% dari luas DAS yaitu 48.354,10 Ha menurunkan erosi sebesar 51%, Skenario 2 yaitu Kawasan hutan memiliki tutupan lahan berhutan seluas 59.652,19 Ha (42 % dari luas DAS), kondisi ini menurunkan erosi yang terjadi pada DAS Semangka sebesar 59% dan Skenario 3 Kawasan tutupan lahan berhutan melakukan penerapan KTA (Konservasi Tanah dan Air) secara mekanik dengan teras bangku pada lahan pertanian dan sawah dengan kelerangan mulai 25% sampai dengan >45% kondisi ini menurunkan erosi sebesar 72%. Upaya perbaikan DAS dengan melakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.