Muhammad Fajri Rizky, Hasan Iqbal Nur, Irwan Tri Yunianto
{"title":"分析了支持南苏拉威西出口的干港开发潜力","authors":"Muhammad Fajri Rizky, Hasan Iqbal Nur, Irwan Tri Yunianto","doi":"10.12962/j23373539.v12i2.114284","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memiliki rencana pembangunan dry port yang lebih dekat dengan industri untuk menekan biaya pengiriman barang yang ditanggung oleh eksportir ke Makassar New Port. Rencana pembangunan dry port ini memiliki dua lokasi yang berbeda yaitu pada Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Janeponto. Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi kondisi ekspor – impor di Sulawesi Selatan. Setelah dilakukan analisis proyeksi pada komoditas ekspor – impor dengan menggunakan metode regresi linear berganda serta analisis perbandingan biaya trasnportasi darat dan laut, akan didapatkan potensi pengembangan dry port di Sulawesi Selatan. Setelah didapatkan potensi pengembangan pada masing – masing dry port, akan dilakukan perencanaan desain layout dry port. Berdasarkan analisis kondisi saat ini didaptkan jumlah industri dari 12 kabupaten yaitu Bulukumba, Takalar, Gowa, Maros, Pangkep, Bone, Wajo, Pinrang, Luwu Timur, Makassar, Parepare, dan Palopo. Berdasarkan analisis perbandingan biaya transportasi, pembangunan Dry Port Sidrap dapat diupayakan dengan melihat potensi pengembangan ekspor yaitu Kabupaten Wajo memiliki biaya lebih murah sebesar Rp 0.42 Juta/Teus, Kabupaten Pinrang lebih murah sebesar Rp 0.09 Juta/Teus, Kabupaten Luwu Timur lebih murah sebesar Rp 0.4 Juta/Teus, Kota Parepare lebih murah sebesar Rp 0.28 Juta/Teus, dan Kota Palopo lebih murah sebesar Rp 0.31 Juta/Teus. Berdasarkan hasil analisis perbandingan biaya, dilakukan perencanaan layout pada Dry Port Sidrap dengan proyeksi muatan pada tahun 2031.","PeriodicalId":17733,"journal":{"name":"Jurnal Teknik ITS","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Potensi Pengembangan Dry Port Untuk Menunjang Ekspor - Impor Di Sulawesi Selatan\",\"authors\":\"Muhammad Fajri Rizky, Hasan Iqbal Nur, Irwan Tri Yunianto\",\"doi\":\"10.12962/j23373539.v12i2.114284\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memiliki rencana pembangunan dry port yang lebih dekat dengan industri untuk menekan biaya pengiriman barang yang ditanggung oleh eksportir ke Makassar New Port. Rencana pembangunan dry port ini memiliki dua lokasi yang berbeda yaitu pada Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Janeponto. Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi kondisi ekspor – impor di Sulawesi Selatan. Setelah dilakukan analisis proyeksi pada komoditas ekspor – impor dengan menggunakan metode regresi linear berganda serta analisis perbandingan biaya trasnportasi darat dan laut, akan didapatkan potensi pengembangan dry port di Sulawesi Selatan. Setelah didapatkan potensi pengembangan pada masing – masing dry port, akan dilakukan perencanaan desain layout dry port. Berdasarkan analisis kondisi saat ini didaptkan jumlah industri dari 12 kabupaten yaitu Bulukumba, Takalar, Gowa, Maros, Pangkep, Bone, Wajo, Pinrang, Luwu Timur, Makassar, Parepare, dan Palopo. Berdasarkan analisis perbandingan biaya transportasi, pembangunan Dry Port Sidrap dapat diupayakan dengan melihat potensi pengembangan ekspor yaitu Kabupaten Wajo memiliki biaya lebih murah sebesar Rp 0.42 Juta/Teus, Kabupaten Pinrang lebih murah sebesar Rp 0.09 Juta/Teus, Kabupaten Luwu Timur lebih murah sebesar Rp 0.4 Juta/Teus, Kota Parepare lebih murah sebesar Rp 0.28 Juta/Teus, dan Kota Palopo lebih murah sebesar Rp 0.31 Juta/Teus. Berdasarkan hasil analisis perbandingan biaya, dilakukan perencanaan layout pada Dry Port Sidrap dengan proyeksi muatan pada tahun 2031.\",\"PeriodicalId\":17733,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknik ITS\",\"volume\":\"5 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknik ITS\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.12962/j23373539.v12i2.114284\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik ITS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.12962/j23373539.v12i2.114284","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Potensi Pengembangan Dry Port Untuk Menunjang Ekspor - Impor Di Sulawesi Selatan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memiliki rencana pembangunan dry port yang lebih dekat dengan industri untuk menekan biaya pengiriman barang yang ditanggung oleh eksportir ke Makassar New Port. Rencana pembangunan dry port ini memiliki dua lokasi yang berbeda yaitu pada Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Janeponto. Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi kondisi ekspor – impor di Sulawesi Selatan. Setelah dilakukan analisis proyeksi pada komoditas ekspor – impor dengan menggunakan metode regresi linear berganda serta analisis perbandingan biaya trasnportasi darat dan laut, akan didapatkan potensi pengembangan dry port di Sulawesi Selatan. Setelah didapatkan potensi pengembangan pada masing – masing dry port, akan dilakukan perencanaan desain layout dry port. Berdasarkan analisis kondisi saat ini didaptkan jumlah industri dari 12 kabupaten yaitu Bulukumba, Takalar, Gowa, Maros, Pangkep, Bone, Wajo, Pinrang, Luwu Timur, Makassar, Parepare, dan Palopo. Berdasarkan analisis perbandingan biaya transportasi, pembangunan Dry Port Sidrap dapat diupayakan dengan melihat potensi pengembangan ekspor yaitu Kabupaten Wajo memiliki biaya lebih murah sebesar Rp 0.42 Juta/Teus, Kabupaten Pinrang lebih murah sebesar Rp 0.09 Juta/Teus, Kabupaten Luwu Timur lebih murah sebesar Rp 0.4 Juta/Teus, Kota Parepare lebih murah sebesar Rp 0.28 Juta/Teus, dan Kota Palopo lebih murah sebesar Rp 0.31 Juta/Teus. Berdasarkan hasil analisis perbandingan biaya, dilakukan perencanaan layout pada Dry Port Sidrap dengan proyeksi muatan pada tahun 2031.