{"title":"耐大约50种大豆能抵抗锈叶感染(Phakopsora pachyrhizi syd)。","authors":"Emerensiana Uge, Eriyanto Yusnawan, Alfi Inayati","doi":"10.32528/nms.v2i3.300","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kedelai merupakan komoditas aneka kacang nomor satu di Indonesia. Kedelai digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe dan susu kedelai. Kandungan protein yang tinggi dan cita rasa yang enak pada olahan tempe menyebabkan komoditas ini, masih menjadi bahan baku utama. Produktifitas kedelai dapat terhambat oleh pengaruh faktor biotik, seperti serangan jamur patogen. Phakopsora pachyrhizi merupakan patogen penting pada tanaman kedelai dan menyebabkan penyakit karat. Infeksi patogen ini menyebabkan tanaman menguning dan menua dini, sehingga berpengaruh terhadap pembentukan polong dan biji. Penelitian ini menggunakan lima puluh varietas kedelai untuk melihat respon ketahanan varietas terhadap infeksi patogen. Infeksi dilakukan secara alami di lahan endemik penyakit karat pada awal musim kemarau. Pengamatan terdiri dari gejala, skroring serangan dan penentuan kriteria ketahanan menggunakan metode IWGSR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua puluh tujuh varietas yang memiliki tipe ketahanan rentan, dua varietas menunjukkan respon agak rentan, sembilan varietas menunjukkan respon agak tahan, dan dua belas varietas menunjukkan respon tahan. Varietas yang menunjukkan respon tahan adalah varietas kawi, mutiara 3, wilis, gepak kuning, dena 2, menyapa, detam 2, merbabu, argopuro, slamet dan pangorango. Informasi ini dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan tetua untuk perakitan varietas kedelai yang tahan penyakit karat daun.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Ketahanan Lima Puluh Varietas Kedelai terhadap Infeksi Karat Daun (Phakopsora pachyrhizi syd.)\",\"authors\":\"Emerensiana Uge, Eriyanto Yusnawan, Alfi Inayati\",\"doi\":\"10.32528/nms.v2i3.300\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kedelai merupakan komoditas aneka kacang nomor satu di Indonesia. Kedelai digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe dan susu kedelai. Kandungan protein yang tinggi dan cita rasa yang enak pada olahan tempe menyebabkan komoditas ini, masih menjadi bahan baku utama. Produktifitas kedelai dapat terhambat oleh pengaruh faktor biotik, seperti serangan jamur patogen. Phakopsora pachyrhizi merupakan patogen penting pada tanaman kedelai dan menyebabkan penyakit karat. Infeksi patogen ini menyebabkan tanaman menguning dan menua dini, sehingga berpengaruh terhadap pembentukan polong dan biji. Penelitian ini menggunakan lima puluh varietas kedelai untuk melihat respon ketahanan varietas terhadap infeksi patogen. Infeksi dilakukan secara alami di lahan endemik penyakit karat pada awal musim kemarau. Pengamatan terdiri dari gejala, skroring serangan dan penentuan kriteria ketahanan menggunakan metode IWGSR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua puluh tujuh varietas yang memiliki tipe ketahanan rentan, dua varietas menunjukkan respon agak rentan, sembilan varietas menunjukkan respon agak tahan, dan dua belas varietas menunjukkan respon tahan. Varietas yang menunjukkan respon tahan adalah varietas kawi, mutiara 3, wilis, gepak kuning, dena 2, menyapa, detam 2, merbabu, argopuro, slamet dan pangorango. Informasi ini dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan tetua untuk perakitan varietas kedelai yang tahan penyakit karat daun.\",\"PeriodicalId\":104869,\"journal\":{\"name\":\"National Multidisciplinary Sciences\",\"volume\":\"25 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"National Multidisciplinary Sciences\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.300\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"National Multidisciplinary Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.300","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
大豆是印尼头号商品。大豆被用作制造坦帕和豆浆的原料。高蛋白含量和精制甘露使这些商品成为主要的原料。大豆生产率可能会受到生物因子的影响,比如真菌病原体的攻击。pachyrhizi是一种重要的大豆病原体,会引起锈性疾病。这种病原体使植物发黄和老化,从而影响了种子和种子的形成。本研究使用50种大豆来观察菌株对病原体感染的耐久性反应。在旱季开始时,感染是在锈性疾病的地方性土地上自然发生的。观察包括症状、筛选攻击和使用IWGSR方法的弹性标准。研究表明,有27个品种具有最易受攻击的类型,2个品种表现出相当脆弱的反应,9个品种表现出较耐受的反应,12个品种表现出抵抗力。有抗性反应的品种有kawi、mutiara 3、wilis、yellow gepak, dena 2、dena 2、detam 2、merbabu、argopuro、slamet和pangorango。这些信息可能是在选择一种能抵抗叶锈病的大豆品种时考虑到的。
Ketahanan Lima Puluh Varietas Kedelai terhadap Infeksi Karat Daun (Phakopsora pachyrhizi syd.)
Kedelai merupakan komoditas aneka kacang nomor satu di Indonesia. Kedelai digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe dan susu kedelai. Kandungan protein yang tinggi dan cita rasa yang enak pada olahan tempe menyebabkan komoditas ini, masih menjadi bahan baku utama. Produktifitas kedelai dapat terhambat oleh pengaruh faktor biotik, seperti serangan jamur patogen. Phakopsora pachyrhizi merupakan patogen penting pada tanaman kedelai dan menyebabkan penyakit karat. Infeksi patogen ini menyebabkan tanaman menguning dan menua dini, sehingga berpengaruh terhadap pembentukan polong dan biji. Penelitian ini menggunakan lima puluh varietas kedelai untuk melihat respon ketahanan varietas terhadap infeksi patogen. Infeksi dilakukan secara alami di lahan endemik penyakit karat pada awal musim kemarau. Pengamatan terdiri dari gejala, skroring serangan dan penentuan kriteria ketahanan menggunakan metode IWGSR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua puluh tujuh varietas yang memiliki tipe ketahanan rentan, dua varietas menunjukkan respon agak rentan, sembilan varietas menunjukkan respon agak tahan, dan dua belas varietas menunjukkan respon tahan. Varietas yang menunjukkan respon tahan adalah varietas kawi, mutiara 3, wilis, gepak kuning, dena 2, menyapa, detam 2, merbabu, argopuro, slamet dan pangorango. Informasi ini dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan tetua untuk perakitan varietas kedelai yang tahan penyakit karat daun.