{"title":"基于预先处理程序的幼儿家庭的清洁和健康行为的社会决定因素","authors":"Moh Alimansur, Eko Winarti, Susmiati Susmiati","doi":"10.35890/jkdh.v12i02.288","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tiga masalah kesehatan yakni penyakit menular yang jumlahnya masih tinggi, penyakit tidak menular yang semakin meningkat prevalensinya, serta penyakit yang dulunya sudah teratasi muncul kembali atau munculnya penyakit baru. Berdasarkan Riskesdas 2018, menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain penyakit kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, dan hipertensi. Sedangkan beberapa penyakit menular lain seperti pneumonia, TB paru, diare, hepatitis, filariasis juga menunjukkan kecenderungan meningkat kembali. Profil kesehatan Kabupaten Kediri 2021 menunjukkan prevalensi penyakit menular maupun tidak menular juga masih tinggi. Derajat kesehatan masyarakat yang masih belum optimal tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan, dan genetika. Meningkatnya berbagai penyakit ini dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat. Berdasarkan hasil survey tahun 2021 di Kabupaten Kediri capaian keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat hanya 51% masih jauh dari target yang telah ditetapkan sebesar 70%. Rendahnya PHBS masyarakat ini memerlukan pendekatan pemecahan masalah perubahan perilaku yang holistik dan komprehensif. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi Faktor Determinan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Keluarga Balita. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan in-depth interview melalui Focus Group Disccusion. Wawancara dilakukan semi-structured yang mengacu pada kerangka PRECEDE-PROCEED. Analisis data dilaksanakan dengan metode content analysis dengan pendekatan deduktif. Berdasarkan in-depth interview, ditemukan bahwa determinan perilaku hidup bersih dan sehat adalah kurangnya pengetahuan, pemahaman dan kesadaran Masyarakat, keterbatasan sumber daya manusia, Kebiasaan merokok, kurangnya Inovasi dalam Edukasi, dan Akses Informasi mengenai hidup bersih dan sehat. Hal tersebut yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat pada keluarga balita..","PeriodicalId":31977,"journal":{"name":"Jurnal Kebidanan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Determinan Sosial Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Keluarga Balita Berbasis Precede Proceed Model\",\"authors\":\"Moh Alimansur, Eko Winarti, Susmiati Susmiati\",\"doi\":\"10.35890/jkdh.v12i02.288\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tiga masalah kesehatan yakni penyakit menular yang jumlahnya masih tinggi, penyakit tidak menular yang semakin meningkat prevalensinya, serta penyakit yang dulunya sudah teratasi muncul kembali atau munculnya penyakit baru. Berdasarkan Riskesdas 2018, menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain penyakit kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, dan hipertensi. Sedangkan beberapa penyakit menular lain seperti pneumonia, TB paru, diare, hepatitis, filariasis juga menunjukkan kecenderungan meningkat kembali. Profil kesehatan Kabupaten Kediri 2021 menunjukkan prevalensi penyakit menular maupun tidak menular juga masih tinggi. Derajat kesehatan masyarakat yang masih belum optimal tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan, dan genetika. Meningkatnya berbagai penyakit ini dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat. Berdasarkan hasil survey tahun 2021 di Kabupaten Kediri capaian keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat hanya 51% masih jauh dari target yang telah ditetapkan sebesar 70%. Rendahnya PHBS masyarakat ini memerlukan pendekatan pemecahan masalah perubahan perilaku yang holistik dan komprehensif. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi Faktor Determinan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Keluarga Balita. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan in-depth interview melalui Focus Group Disccusion. Wawancara dilakukan semi-structured yang mengacu pada kerangka PRECEDE-PROCEED. Analisis data dilaksanakan dengan metode content analysis dengan pendekatan deduktif. Berdasarkan in-depth interview, ditemukan bahwa determinan perilaku hidup bersih dan sehat adalah kurangnya pengetahuan, pemahaman dan kesadaran Masyarakat, keterbatasan sumber daya manusia, Kebiasaan merokok, kurangnya Inovasi dalam Edukasi, dan Akses Informasi mengenai hidup bersih dan sehat. Hal tersebut yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat pada keluarga balita..\",\"PeriodicalId\":31977,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kebidanan\",\"volume\":\"9 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kebidanan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35890/jkdh.v12i02.288\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebidanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35890/jkdh.v12i02.288","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Determinan Sosial Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Keluarga Balita Berbasis Precede Proceed Model
Tiga masalah kesehatan yakni penyakit menular yang jumlahnya masih tinggi, penyakit tidak menular yang semakin meningkat prevalensinya, serta penyakit yang dulunya sudah teratasi muncul kembali atau munculnya penyakit baru. Berdasarkan Riskesdas 2018, menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain penyakit kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, dan hipertensi. Sedangkan beberapa penyakit menular lain seperti pneumonia, TB paru, diare, hepatitis, filariasis juga menunjukkan kecenderungan meningkat kembali. Profil kesehatan Kabupaten Kediri 2021 menunjukkan prevalensi penyakit menular maupun tidak menular juga masih tinggi. Derajat kesehatan masyarakat yang masih belum optimal tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan, dan genetika. Meningkatnya berbagai penyakit ini dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat. Berdasarkan hasil survey tahun 2021 di Kabupaten Kediri capaian keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat hanya 51% masih jauh dari target yang telah ditetapkan sebesar 70%. Rendahnya PHBS masyarakat ini memerlukan pendekatan pemecahan masalah perubahan perilaku yang holistik dan komprehensif. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi Faktor Determinan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Keluarga Balita. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan in-depth interview melalui Focus Group Disccusion. Wawancara dilakukan semi-structured yang mengacu pada kerangka PRECEDE-PROCEED. Analisis data dilaksanakan dengan metode content analysis dengan pendekatan deduktif. Berdasarkan in-depth interview, ditemukan bahwa determinan perilaku hidup bersih dan sehat adalah kurangnya pengetahuan, pemahaman dan kesadaran Masyarakat, keterbatasan sumber daya manusia, Kebiasaan merokok, kurangnya Inovasi dalam Edukasi, dan Akses Informasi mengenai hidup bersih dan sehat. Hal tersebut yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat pada keluarga balita..