明智的青年社交媒体项目,以减轻青少年在孤儿院的压力,因为他们使用社交媒体

Plakat Pub Date : 2023-08-22 DOI:10.30872/plakat.v5i1.9506
Sabrina Marchella, Helen Natalie, Melati Resda Ceasaria, Maria Ivana Linarto, Meilani Sandjaja
{"title":"明智的青年社交媒体项目,以减轻青少年在孤儿院的压力,因为他们使用社交媒体","authors":"Sabrina Marchella, Helen Natalie, Melati Resda Ceasaria, Maria Ivana Linarto, Meilani Sandjaja","doi":"10.30872/plakat.v5i1.9506","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Many Instagram users in Indonesia are adolescents. In Instagram, people can interact with each other by giving likes, comments, or other reactions such as emoticons as a response towards other people’s content. Excessive Instagram usage could cause fatigue, stress, jealousy, sadness, and self-hatred from seeing other people’s posts. This phenomenon encourages us to create a program for adolescents in an orphanage as our cooperating partner. Since the global pandemic, the community is facilitated with cellphones to support their online study, which they also use to access social media. With limited education, they need guidance in using social media wisely. Our program aims to increase the adolescent community's knowledge about problems related to social media and how to resolve those problems. Methods that we used were giving educational contents via Instagram, mentorings, talk shows, lectures and discussions, along with pre-tests and post-tests. The result showed that the participants’ knowledge increases up to 40.11%. Their average stress level also decreased from 17,647 to 16,529 after the program was implemented. Through this program, subjects was expected to implicate the knowledge to become wiser on using social media, to avoid the negative impact of social media, and maximizing the benefit of the social media itself.Pengguna Instagram di Indonesia yang berusia remaja berjumlah cukup banyak. Pada platform tersebut, pengguna dapat berinteraksi dengan memberi like, komentar, maupun reaksi berupa emoticon sebagai bentuk tanggapan bagi unggahan orang lain. Penggunaan Instagram yang berlebihan dapat menyebabkan penggunanya menjadi lelah, stres, cemburu, sedih, dan membenci diri sendiri akibat melihat postingan orang lain. Dengan adanya fenomena tersebut, mendorong terbentuknya program dengan sasaran remaja pada panti asuhan sebagai mitra yang bekerja sama. Pada mitra tersebut, masyarakatnya difasilitasi dengan telepon genggam untuk mendukung pembelajaran online semenjak pandemi. Adanya fasilitas telepon genggam tersebut membuat masyarakat mitra juga dapat mengakses media sosial. Dengan edukasi yang terbatas, mereka membutuhkan pendampingan dalam menggunakan media sosial dengan bijak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja di panti asuhan terkait permasalahan mengenai penggunaan media sosial serta cara mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang digunakan pada program tersebut berupa pemberian konten pelatihan melalui media sosial, mentoring, talk show, ceramah dan diskusi, serta pre-test dan post-test. Hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut menunjukkan peningkatan pengetahuan pada masyarakat mitra sebesar 40,11%. Rata-rata tingkat stres peserta mengalami penurunan setelah diberlakukannya program, dari yang semula 17,647 menjadi sebesar 16,529. Melalui kegiatan pengabdian yang dilakukan, diharapkan peserta mampu mengimplikasikan ilmu yang didapat untuk bijak dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari dampak negatifnya dan memaksimalkan manfaat yang dimiliki media sosial itu sendiri.","PeriodicalId":489424,"journal":{"name":"Plakat","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Program Remaja Bijak Bermedia Sosial untuk Mengurangi Stres Remaja di Panti Asuhan Akibat Penggunaan Media Sosial\",\"authors\":\"Sabrina Marchella, Helen Natalie, Melati Resda Ceasaria, Maria Ivana Linarto, Meilani Sandjaja\",\"doi\":\"10.30872/plakat.v5i1.9506\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Many Instagram users in Indonesia are adolescents. In Instagram, people can interact with each other by giving likes, comments, or other reactions such as emoticons as a response towards other people’s content. Excessive Instagram usage could cause fatigue, stress, jealousy, sadness, and self-hatred from seeing other people’s posts. This phenomenon encourages us to create a program for adolescents in an orphanage as our cooperating partner. Since the global pandemic, the community is facilitated with cellphones to support their online study, which they also use to access social media. With limited education, they need guidance in using social media wisely. Our program aims to increase the adolescent community's knowledge about problems related to social media and how to resolve those problems. Methods that we used were giving educational contents via Instagram, mentorings, talk shows, lectures and discussions, along with pre-tests and post-tests. The result showed that the participants’ knowledge increases up to 40.11%. Their average stress level also decreased from 17,647 to 16,529 after the program was implemented. Through this program, subjects was expected to implicate the knowledge to become wiser on using social media, to avoid the negative impact of social media, and maximizing the benefit of the social media itself.Pengguna Instagram di Indonesia yang berusia remaja berjumlah cukup banyak. Pada platform tersebut, pengguna dapat berinteraksi dengan memberi like, komentar, maupun reaksi berupa emoticon sebagai bentuk tanggapan bagi unggahan orang lain. Penggunaan Instagram yang berlebihan dapat menyebabkan penggunanya menjadi lelah, stres, cemburu, sedih, dan membenci diri sendiri akibat melihat postingan orang lain. Dengan adanya fenomena tersebut, mendorong terbentuknya program dengan sasaran remaja pada panti asuhan sebagai mitra yang bekerja sama. Pada mitra tersebut, masyarakatnya difasilitasi dengan telepon genggam untuk mendukung pembelajaran online semenjak pandemi. Adanya fasilitas telepon genggam tersebut membuat masyarakat mitra juga dapat mengakses media sosial. Dengan edukasi yang terbatas, mereka membutuhkan pendampingan dalam menggunakan media sosial dengan bijak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja di panti asuhan terkait permasalahan mengenai penggunaan media sosial serta cara mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang digunakan pada program tersebut berupa pemberian konten pelatihan melalui media sosial, mentoring, talk show, ceramah dan diskusi, serta pre-test dan post-test. Hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut menunjukkan peningkatan pengetahuan pada masyarakat mitra sebesar 40,11%. Rata-rata tingkat stres peserta mengalami penurunan setelah diberlakukannya program, dari yang semula 17,647 menjadi sebesar 16,529. Melalui kegiatan pengabdian yang dilakukan, diharapkan peserta mampu mengimplikasikan ilmu yang didapat untuk bijak dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari dampak negatifnya dan memaksimalkan manfaat yang dimiliki media sosial itu sendiri.\",\"PeriodicalId\":489424,\"journal\":{\"name\":\"Plakat\",\"volume\":\"22 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Plakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30872/plakat.v5i1.9506\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Plakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30872/plakat.v5i1.9506","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

印度尼西亚的许多Instagram用户都是青少年。在Instagram上,人们可以通过点赞、评论或其他反应(如表情符号)来相互交流,作为对他人内容的回应。过度使用Instagram可能会导致疲劳、压力、嫉妒、悲伤和看到别人的帖子后的自我憎恨。这种现象鼓励我们为孤儿院的青少年创建一个项目,作为我们的合作伙伴。自从全球大流行以来,手机为社区提供了便利,以支持他们的在线学习,他们也用手机访问社交媒体。由于受教育程度有限,他们需要在如何明智地使用社交媒体方面得到指导。我们的项目旨在提高青少年群体对社交媒体相关问题以及如何解决这些问题的认识。我们使用的方法是通过Instagram、指导、脱口秀、讲座和讨论,以及前测试和后测试提供教育内容。结果表明,参与者的知识增加了40.11%。项目实施后,他们的平均压力水平也从17647降至16529。通过这个项目,希望被试者能够运用这些知识,更加明智地使用社交媒体,避免社交媒体的负面影响,最大限度地发挥社交媒体本身的好处。彭古那Instagram di印度尼西亚yang berusia remaja berjumlah cuup banyak。padi platform tersebut, pengguna dapat berinteraksi dengan成员喜欢,评论,maupun reaksi berupa emoticon sebagai bentuk tanggapan bagi unggahan oranglain。Penggunaan Instagram yang berlebihan dapat menyebabkan penggunanya menjadi lelah, stres, cemburu, sedih, dan membenci diri sendiri akibat melihat发布了一个橙子。登干阿丹尼亚现象tersebut,登干阿丹尼亚节目登干阿丹萨尼亚节目,登干阿丹萨尼亚节目,登干阿丹萨尼亚节目,登干阿丹萨尼亚节目,登干阿丹萨尼亚节目。Pada mitra tersebut, masyarakatnya difasilitasi dengan电话genggam untuk mendukung pembelajaran在线semenjak大流行。Adanya fasilitas telepon genggam terseet,但会员masyarakat mitra juga dapat mengaks媒体社交。登干教育,登干教育,登干教育,登干教育,登干教育,登干教育,登干教育。Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja di panti asuhan terkait permasalahan mengenai penggunaan media social serta cara mengatasi permasalahan tersebut。Metode yang diunakan pada节目简介:Metode yang diunakan pada节目简介:Metode yang diunakan pada节目简介:Metode yang diunakan pada节目简介:Metode yang diunakan pada节目简介:Hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut menunjukkan peningkatan pengetahuan padmasyarakat mitra sebesar 40,11%。Rata-rata tingkat度假peserta mengalami penurunan setelah diberlakukannya计划,杨达里语semula 17647 menjadi sebesar 16529。这句话的意思是:“我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友。”
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Program Remaja Bijak Bermedia Sosial untuk Mengurangi Stres Remaja di Panti Asuhan Akibat Penggunaan Media Sosial
Many Instagram users in Indonesia are adolescents. In Instagram, people can interact with each other by giving likes, comments, or other reactions such as emoticons as a response towards other people’s content. Excessive Instagram usage could cause fatigue, stress, jealousy, sadness, and self-hatred from seeing other people’s posts. This phenomenon encourages us to create a program for adolescents in an orphanage as our cooperating partner. Since the global pandemic, the community is facilitated with cellphones to support their online study, which they also use to access social media. With limited education, they need guidance in using social media wisely. Our program aims to increase the adolescent community's knowledge about problems related to social media and how to resolve those problems. Methods that we used were giving educational contents via Instagram, mentorings, talk shows, lectures and discussions, along with pre-tests and post-tests. The result showed that the participants’ knowledge increases up to 40.11%. Their average stress level also decreased from 17,647 to 16,529 after the program was implemented. Through this program, subjects was expected to implicate the knowledge to become wiser on using social media, to avoid the negative impact of social media, and maximizing the benefit of the social media itself.Pengguna Instagram di Indonesia yang berusia remaja berjumlah cukup banyak. Pada platform tersebut, pengguna dapat berinteraksi dengan memberi like, komentar, maupun reaksi berupa emoticon sebagai bentuk tanggapan bagi unggahan orang lain. Penggunaan Instagram yang berlebihan dapat menyebabkan penggunanya menjadi lelah, stres, cemburu, sedih, dan membenci diri sendiri akibat melihat postingan orang lain. Dengan adanya fenomena tersebut, mendorong terbentuknya program dengan sasaran remaja pada panti asuhan sebagai mitra yang bekerja sama. Pada mitra tersebut, masyarakatnya difasilitasi dengan telepon genggam untuk mendukung pembelajaran online semenjak pandemi. Adanya fasilitas telepon genggam tersebut membuat masyarakat mitra juga dapat mengakses media sosial. Dengan edukasi yang terbatas, mereka membutuhkan pendampingan dalam menggunakan media sosial dengan bijak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja di panti asuhan terkait permasalahan mengenai penggunaan media sosial serta cara mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang digunakan pada program tersebut berupa pemberian konten pelatihan melalui media sosial, mentoring, talk show, ceramah dan diskusi, serta pre-test dan post-test. Hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut menunjukkan peningkatan pengetahuan pada masyarakat mitra sebesar 40,11%. Rata-rata tingkat stres peserta mengalami penurunan setelah diberlakukannya program, dari yang semula 17,647 menjadi sebesar 16,529. Melalui kegiatan pengabdian yang dilakukan, diharapkan peserta mampu mengimplikasikan ilmu yang didapat untuk bijak dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari dampak negatifnya dan memaksimalkan manfaat yang dimiliki media sosial itu sendiri.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Financial Literacy Training for MSMEs Actors In Kutai Kartanegara, East Kalimantan Program Coaching untuk Meningkatkan Personal Growth Initiative Guru SMP dalam Menulis Karya Ilmiah Pendekatan Komunikasi Partisipatif Dalam Pelatihan Kelana Untuk Membentuk Masyarakat Tangguh Bencana Penyuluhan Kesehatan Tentang Pengetahuan Antibiotik di Kabupaten Padang Lawas Utara Pelatihan Mencanting Dan Mewarnai Pada Kegiatan Membatik Bagi Pokdarwis di Kampung Ketupat Warna Warni, Kec. Samarinda Seberang
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1