工业用地适宜性的空间多因素评估(案例研究:勿加西县 Cikarang Selatan 分区)

Yulia Indri Astuty, Adi Wibowo
{"title":"工业用地适宜性的空间多因素评估(案例研究:勿加西县 Cikarang Selatan 分区)","authors":"Yulia Indri Astuty, Adi Wibowo","doi":"10.31764/geography.v11i2.15300","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Cikarang Selatan merupakan salah satu kecamatan dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. Cikarang Selatan mengalami peningkatan populasi sebesar 15,03% dalam kurun waktu 12 tahun. Disisi lain kecamatan ini memiliki Kawasan Peruntukan Industri berdasarkan RTRW Kabupaten Bekasi tahun 2011-2031. Peningkatan populasi penduduk di Kecamatan Cikarang Selatan ini jika tidak diimbangi dengan penataan wilayah berbasis spasial, maka dapat menimbulkan konflik keruangan. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan evaluasi terhadap Kawasan Peruntukan Industri di Kecamatan Cikarang Selatan dengan membuat model spasial berdasarkan metode Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE). Model spasial ini menggunakan 4 variabel sebagai spatial factor dan 1 variabel sebagai spatial constrain. Variabel yang digunakan sebagai spatial factor adalah jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari permukiman dan lereng. Sementara itu variabel yang digunakan sebagai spatial constrain adalah Kawasan Peruntukan Industri dari RTRW 2011-2031. Hasil dari penelitian ini adalah persentase kesesuaian Kawasan Peruntukan Industri antara model spasial dengan RTRW 2011-2031 sebesar 59,51%. Harapannya, penelitian ini dapat memberikan masukan keruangan kepada pemerintah daerah dalam upaya penataan Kawasan Industri yang berkelanjutan di Kecamatan Cikarang Selatan. Abstract: South Cikarang is one of the 23 sub-districts in Bekasi Regency. South Cikarang experienced a population increase of 15.03% within 12 years. On the other hand, this sub-district has an Industrial Allotment Area based on the 2011-2031 Bekasi Regency Spatial Plans (RTRW). If the population increase in the South Cikarang Subdistrict is not matched by a spatial arrangement of areas, this can lead to spatial conflicts. Therefore, this study evaluates the Industrial Allotment Area in South Cikarang District by creating a spatial model based on the Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) method. This spatial model uses 4 variables as spatial factors and 1 variable as spatial constraints. The variables used as spatial factors are distance from roads, distance from rivers, distance from settlements and slopes. Meanwhile, the variable used as a spatial constraint is the Industrial Allotment Area from the 2011-2031 RTRW. The result of this study is that the percentage of suitability for Industrial Designated Areas between the spatial model and the 2011-2031 RTRW is 59.51%. It is hoped that this research can provide spatial input to the regional government in an effort to structuring a sustainable Industrial Estate in Cikarang Selatan District.","PeriodicalId":487725,"journal":{"name":"GEOGRAPHY Jurnal Kajian Penelitian dan Pengembangan Pendidikan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"SPATIAL MULTI-CRITERIA EVALUATION TERHADAP KESESUAIAN KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI (Studi Kasus : Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi)\",\"authors\":\"Yulia Indri Astuty, Adi Wibowo\",\"doi\":\"10.31764/geography.v11i2.15300\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak: Cikarang Selatan merupakan salah satu kecamatan dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. Cikarang Selatan mengalami peningkatan populasi sebesar 15,03% dalam kurun waktu 12 tahun. Disisi lain kecamatan ini memiliki Kawasan Peruntukan Industri berdasarkan RTRW Kabupaten Bekasi tahun 2011-2031. Peningkatan populasi penduduk di Kecamatan Cikarang Selatan ini jika tidak diimbangi dengan penataan wilayah berbasis spasial, maka dapat menimbulkan konflik keruangan. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan evaluasi terhadap Kawasan Peruntukan Industri di Kecamatan Cikarang Selatan dengan membuat model spasial berdasarkan metode Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE). Model spasial ini menggunakan 4 variabel sebagai spatial factor dan 1 variabel sebagai spatial constrain. Variabel yang digunakan sebagai spatial factor adalah jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari permukiman dan lereng. Sementara itu variabel yang digunakan sebagai spatial constrain adalah Kawasan Peruntukan Industri dari RTRW 2011-2031. Hasil dari penelitian ini adalah persentase kesesuaian Kawasan Peruntukan Industri antara model spasial dengan RTRW 2011-2031 sebesar 59,51%. Harapannya, penelitian ini dapat memberikan masukan keruangan kepada pemerintah daerah dalam upaya penataan Kawasan Industri yang berkelanjutan di Kecamatan Cikarang Selatan. Abstract: South Cikarang is one of the 23 sub-districts in Bekasi Regency. South Cikarang experienced a population increase of 15.03% within 12 years. On the other hand, this sub-district has an Industrial Allotment Area based on the 2011-2031 Bekasi Regency Spatial Plans (RTRW). If the population increase in the South Cikarang Subdistrict is not matched by a spatial arrangement of areas, this can lead to spatial conflicts. Therefore, this study evaluates the Industrial Allotment Area in South Cikarang District by creating a spatial model based on the Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) method. This spatial model uses 4 variables as spatial factors and 1 variable as spatial constraints. The variables used as spatial factors are distance from roads, distance from rivers, distance from settlements and slopes. Meanwhile, the variable used as a spatial constraint is the Industrial Allotment Area from the 2011-2031 RTRW. The result of this study is that the percentage of suitability for Industrial Designated Areas between the spatial model and the 2011-2031 RTRW is 59.51%. It is hoped that this research can provide spatial input to the regional government in an effort to structuring a sustainable Industrial Estate in Cikarang Selatan District.\",\"PeriodicalId\":487725,\"journal\":{\"name\":\"GEOGRAPHY Jurnal Kajian Penelitian dan Pengembangan Pendidikan\",\"volume\":\"24 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"GEOGRAPHY Jurnal Kajian Penelitian dan Pengembangan Pendidikan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31764/geography.v11i2.15300\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GEOGRAPHY Jurnal Kajian Penelitian dan Pengembangan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31764/geography.v11i2.15300","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要Cikarang Selatan 是勿加泗县 23 个分区之一。12 年间,Cikarang Selatan 的人口增长了 15.03%。另一方面,根据《勿加西县 2011-2031 年 RTRW》,该分区属于工业指定区。如果锡卡朗雪兰坦分区的人口增长不能与基于空间的区域规划相匹配,就会导致空间冲突。因此,本研究根据空间多标准评价法(SMCE)建立了一个空间模型,对南锡卡朗分区的工业指定区进行评估。该空间模型使用 4 个变量作为空间因素,1 个变量作为空间约束条件。作为空间因素的变量是与道路的距离、与河流的距离、与居民点的距离和坡度。同时,作为空间约束的变量是 2011-2031 年区域研究与发展规划中的工业指定区域。本研究的结果是,空间模型与 2011-2031 年城市轨道交通工程之间的工业指定区域适宜度为 59.51%。希望本研究能为当地政府提供空间方面的意见,以努力在南锡卡朗区安排一个可持续发展的工业区。摘要南锡卡朗是勿加泗县 23 个分区之一。南锡卡朗区在 12 年内人口增长了 15.03%。另一方面,根据 2011-2031 年勿加泗行政区空间规划(RTRW),该分区属于工业分配区。如果南慈卡朗分区的人口增长与空间布局不匹配,就会导致空间冲突。因此,本研究根据空间多标准评价法(SMCE)创建了一个空间模型,对南慈卡朗分区的工业分配区进行评估。该空间模型使用 4 个变量作为空间因素,1 个变量作为空间约束条件。作为空间因素的变量是与道路的距离、与河流的距离、与居民点的距离和坡度。同时,作为空间约束的变量是 2011-2031 年区域研究与发展规划中的工业配给区。研究结果表明,空间模型与 2011-2031 年农村土地整治规划之间的工业配建区适宜率为 59.51%。希望这项研究能为地区政府提供空间方面的意见,以努力在诗卡朗雪兰莪地区构建一个可持续发展的工业区。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
SPATIAL MULTI-CRITERIA EVALUATION TERHADAP KESESUAIAN KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI (Studi Kasus : Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi)
Abstrak: Cikarang Selatan merupakan salah satu kecamatan dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. Cikarang Selatan mengalami peningkatan populasi sebesar 15,03% dalam kurun waktu 12 tahun. Disisi lain kecamatan ini memiliki Kawasan Peruntukan Industri berdasarkan RTRW Kabupaten Bekasi tahun 2011-2031. Peningkatan populasi penduduk di Kecamatan Cikarang Selatan ini jika tidak diimbangi dengan penataan wilayah berbasis spasial, maka dapat menimbulkan konflik keruangan. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan evaluasi terhadap Kawasan Peruntukan Industri di Kecamatan Cikarang Selatan dengan membuat model spasial berdasarkan metode Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE). Model spasial ini menggunakan 4 variabel sebagai spatial factor dan 1 variabel sebagai spatial constrain. Variabel yang digunakan sebagai spatial factor adalah jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari permukiman dan lereng. Sementara itu variabel yang digunakan sebagai spatial constrain adalah Kawasan Peruntukan Industri dari RTRW 2011-2031. Hasil dari penelitian ini adalah persentase kesesuaian Kawasan Peruntukan Industri antara model spasial dengan RTRW 2011-2031 sebesar 59,51%. Harapannya, penelitian ini dapat memberikan masukan keruangan kepada pemerintah daerah dalam upaya penataan Kawasan Industri yang berkelanjutan di Kecamatan Cikarang Selatan. Abstract: South Cikarang is one of the 23 sub-districts in Bekasi Regency. South Cikarang experienced a population increase of 15.03% within 12 years. On the other hand, this sub-district has an Industrial Allotment Area based on the 2011-2031 Bekasi Regency Spatial Plans (RTRW). If the population increase in the South Cikarang Subdistrict is not matched by a spatial arrangement of areas, this can lead to spatial conflicts. Therefore, this study evaluates the Industrial Allotment Area in South Cikarang District by creating a spatial model based on the Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) method. This spatial model uses 4 variables as spatial factors and 1 variable as spatial constraints. The variables used as spatial factors are distance from roads, distance from rivers, distance from settlements and slopes. Meanwhile, the variable used as a spatial constraint is the Industrial Allotment Area from the 2011-2031 RTRW. The result of this study is that the percentage of suitability for Industrial Designated Areas between the spatial model and the 2011-2031 RTRW is 59.51%. It is hoped that this research can provide spatial input to the regional government in an effort to structuring a sustainable Industrial Estate in Cikarang Selatan District.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
MOBILITAS MASUK NON PERMANEN DI KECAMATAN DEPOK TAK TERBENDUNG : KAJIAN KARAKTERISTIK PELAKU PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI PERSEBARAN WILAYAH RAWAN BENCANA ALAM DI INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR SPASIAL PESERTA DIDIK META ANALISIS : MODEL PEMBELAJARAN GEOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SPASIAL PESERTA DIDIK DI INDONESIA MEDIA PEMBELAJARAN GEMPA BUMI BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN SISWA TERHADAP BENCANA DI SMA NEGERI 2 TOMIA EKSPLORASI SUMBERDAYA AIR DI KAWASAN KARST DESA TAMBAKREJO KABUPATEN MALANG
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1