{"title":"在屏幕上观看年轻男性干燥眼睛事件之前,滴眼液对眼睛的影响为3%","authors":"Chalid Kurniawan, Bayu Ewangga, Mey M. Karyana","doi":"10.23886/ejki.11.254.143-8","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kegiatan tatap layar yang lama akan meningkatkan kemungkinan terjadinya sindrom mata kering karena stabilitas komponen air mata berkurang. Penggunaan air mata buatan seperti diquafosol sodium dapat membantu mengatasi masalah mata kering. Tujuan penelitian adalah menilai perbedaan gejala subjektif dan tanda objektif mata kering pada kelompok pengguna diquafosol sodium sebelum melakukan kegiatan tatap layar dibandingkan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan desain potong lingkang dengan subjek laki-laki muda 44 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Subjek dipilih secara acak kemudian dibagi dua kelompok. Penelitian dilakukan di Garut dari Oktober hingga Desember 2022. Dilakukan pemeriksaan Schirmer sebelum dan sesudah kegiatan tatap layar serta pengisian kuesioner mata kering. Kelompok intervensi mendapatkan diquafosol sodium sebelum kegiatan tatap layar sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan. Data dianalisis dengan t-test atau Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna uji Schirmer setelah kegiatan tatap layar antar dua kelompok dan perbedaan bermakna hasil selisih uji Schirmer sebelum dan setelah kegiatan tatap layar. Analisis kuesioner menunjukkan hanya satu responden mengalami gejala mata kering pada kelompok intervensi dibandingkan 7 orang pada kelompok kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan air mata buatan diquafosol sodium efektif mencegah terjadinya sindrom mata kering sebelum kegiatan tatap layar.","PeriodicalId":55771,"journal":{"name":"Journal Kedokteran Indonesia","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Efek Pemberian Tetes Mata Diquafosol Sodium 3% Sebelum Kegiatan Tatap Layar terhadap Kejadian Mata Kering pada Laki-laki Muda\",\"authors\":\"Chalid Kurniawan, Bayu Ewangga, Mey M. Karyana\",\"doi\":\"10.23886/ejki.11.254.143-8\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kegiatan tatap layar yang lama akan meningkatkan kemungkinan terjadinya sindrom mata kering karena stabilitas komponen air mata berkurang. Penggunaan air mata buatan seperti diquafosol sodium dapat membantu mengatasi masalah mata kering. Tujuan penelitian adalah menilai perbedaan gejala subjektif dan tanda objektif mata kering pada kelompok pengguna diquafosol sodium sebelum melakukan kegiatan tatap layar dibandingkan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan desain potong lingkang dengan subjek laki-laki muda 44 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Subjek dipilih secara acak kemudian dibagi dua kelompok. Penelitian dilakukan di Garut dari Oktober hingga Desember 2022. Dilakukan pemeriksaan Schirmer sebelum dan sesudah kegiatan tatap layar serta pengisian kuesioner mata kering. Kelompok intervensi mendapatkan diquafosol sodium sebelum kegiatan tatap layar sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan. Data dianalisis dengan t-test atau Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna uji Schirmer setelah kegiatan tatap layar antar dua kelompok dan perbedaan bermakna hasil selisih uji Schirmer sebelum dan setelah kegiatan tatap layar. Analisis kuesioner menunjukkan hanya satu responden mengalami gejala mata kering pada kelompok intervensi dibandingkan 7 orang pada kelompok kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan air mata buatan diquafosol sodium efektif mencegah terjadinya sindrom mata kering sebelum kegiatan tatap layar.\",\"PeriodicalId\":55771,\"journal\":{\"name\":\"Journal Kedokteran Indonesia\",\"volume\":\"83 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal Kedokteran Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.23886/ejki.11.254.143-8\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Kedokteran Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23886/ejki.11.254.143-8","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Efek Pemberian Tetes Mata Diquafosol Sodium 3% Sebelum Kegiatan Tatap Layar terhadap Kejadian Mata Kering pada Laki-laki Muda
Kegiatan tatap layar yang lama akan meningkatkan kemungkinan terjadinya sindrom mata kering karena stabilitas komponen air mata berkurang. Penggunaan air mata buatan seperti diquafosol sodium dapat membantu mengatasi masalah mata kering. Tujuan penelitian adalah menilai perbedaan gejala subjektif dan tanda objektif mata kering pada kelompok pengguna diquafosol sodium sebelum melakukan kegiatan tatap layar dibandingkan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan desain potong lingkang dengan subjek laki-laki muda 44 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Subjek dipilih secara acak kemudian dibagi dua kelompok. Penelitian dilakukan di Garut dari Oktober hingga Desember 2022. Dilakukan pemeriksaan Schirmer sebelum dan sesudah kegiatan tatap layar serta pengisian kuesioner mata kering. Kelompok intervensi mendapatkan diquafosol sodium sebelum kegiatan tatap layar sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan. Data dianalisis dengan t-test atau Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna uji Schirmer setelah kegiatan tatap layar antar dua kelompok dan perbedaan bermakna hasil selisih uji Schirmer sebelum dan setelah kegiatan tatap layar. Analisis kuesioner menunjukkan hanya satu responden mengalami gejala mata kering pada kelompok intervensi dibandingkan 7 orang pada kelompok kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan air mata buatan diquafosol sodium efektif mencegah terjadinya sindrom mata kering sebelum kegiatan tatap layar.