处女椰子油的温度变化和时间对血红素色素抑制过程的影响

Fauzia Zalfa Badjuri, Adang Durachim, Wiwin Wiryanti, Ani Riyani, Mahmud Dani
{"title":"处女椰子油的温度变化和时间对血红素色素抑制过程的影响","authors":"Fauzia Zalfa Badjuri, Adang Durachim, Wiwin Wiryanti, Ani Riyani, Mahmud Dani","doi":"10.34011/jks.v4i1.1473","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Deparafinisasi bertujuan untuk melarutkan kelebihan parafin dari jaringan, umumnya menggunakan xylol. Mempertimbangkan kelemahan xylol seperti berbahaya jika kontak dengan kulit, maka lebih baik jika mengganti xylol dengan bahan alternatif seperti virgin coconut oil (VCO). Penggunaan VCO sebagai bahan alternatif xylol harus diikuti dengan pemanasan dengan suhu yang bervariasi. Tujuan penelitian ini untuk melihat ada tidaknya pengaruh variasi suhu dan waktu VCO pada proses deparafinisasi terhadap kualitas preparat dan perbedaan kualitas preparat menggunakan VCO dengan xylol sebagai bahan deparafinisasi jaringan. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan menggunakan jaringan hepar Rattus novergicus yang diberikan 5 perlakuan pada proses deparafinisasi yaitu menggunakan larutan xylol pada suhu kamar selama 5 menit, dan VCO pada suhu 50°C dan suhu 60°C dengan masing-masing suhu direndam selama 10 menit dan 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preparat yang menggunakan VCO pada suhu 50°C memberikan hasil kualitas preparat yang lebih baik dibandingkan dengan VCO pada suhu 60°C. Pada suhu 50°C secara mikroskopis didapatkan preparat dengan warna inti sel yang jelas dengan nilai OD 160.630 dan sitoplasma yang jelas dengan nilai OD 149.805, sedangkan pada suhu 60°C secara mikroskopis didapatkan preparat dengan warna inti sel yang jelas dengan nilai OD 172.061, namun warna sitoplasma terlihat mulai memudar dengan nilai OD 146.398. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh variasi suhu dan waktu pada proses deparafinisasi menggunakan VCO terhadap kualitas preparat dan terdapat pula perbedaan kualitas preparat jaringan antara xylol dengan VCO sebagai bahan deparafinisasi pewarnaan hematoksilin eosin.","PeriodicalId":485404,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Siliwangi","volume":"124 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH VARIASI SUHU DAN WAKTU VIRGIN COCONUT OIL PADA PROSES DEPARAFINISASI PEWARNAAN HEMATOKSILIN EOSIN TERHADAP KUALITAS PREPARAT\",\"authors\":\"Fauzia Zalfa Badjuri, Adang Durachim, Wiwin Wiryanti, Ani Riyani, Mahmud Dani\",\"doi\":\"10.34011/jks.v4i1.1473\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Deparafinisasi bertujuan untuk melarutkan kelebihan parafin dari jaringan, umumnya menggunakan xylol. Mempertimbangkan kelemahan xylol seperti berbahaya jika kontak dengan kulit, maka lebih baik jika mengganti xylol dengan bahan alternatif seperti virgin coconut oil (VCO). Penggunaan VCO sebagai bahan alternatif xylol harus diikuti dengan pemanasan dengan suhu yang bervariasi. Tujuan penelitian ini untuk melihat ada tidaknya pengaruh variasi suhu dan waktu VCO pada proses deparafinisasi terhadap kualitas preparat dan perbedaan kualitas preparat menggunakan VCO dengan xylol sebagai bahan deparafinisasi jaringan. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan menggunakan jaringan hepar Rattus novergicus yang diberikan 5 perlakuan pada proses deparafinisasi yaitu menggunakan larutan xylol pada suhu kamar selama 5 menit, dan VCO pada suhu 50°C dan suhu 60°C dengan masing-masing suhu direndam selama 10 menit dan 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preparat yang menggunakan VCO pada suhu 50°C memberikan hasil kualitas preparat yang lebih baik dibandingkan dengan VCO pada suhu 60°C. Pada suhu 50°C secara mikroskopis didapatkan preparat dengan warna inti sel yang jelas dengan nilai OD 160.630 dan sitoplasma yang jelas dengan nilai OD 149.805, sedangkan pada suhu 60°C secara mikroskopis didapatkan preparat dengan warna inti sel yang jelas dengan nilai OD 172.061, namun warna sitoplasma terlihat mulai memudar dengan nilai OD 146.398. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh variasi suhu dan waktu pada proses deparafinisasi menggunakan VCO terhadap kualitas preparat dan terdapat pula perbedaan kualitas preparat jaringan antara xylol dengan VCO sebagai bahan deparafinisasi pewarnaan hematoksilin eosin.\",\"PeriodicalId\":485404,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kesehatan Siliwangi\",\"volume\":\"124 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kesehatan Siliwangi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34011/jks.v4i1.1473\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Siliwangi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34011/jks.v4i1.1473","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

去定义的目的是用xylol从组织中溶解多余的石蜡。考虑到xylol的弱点在接触皮肤时似乎是有害的,那么用virgin coconut oil (VCO)等替代物质来代替xylol可能会更好。VCO作为xylol的替代材料的使用必须伴随着不同温度的加热。本研究的目的是确定VCO的温度和时间变化对介质质量的去定义过程的影响是否存在,以及介质的质量差异是否使用VCO和xylol作为组织去定义材料的材料。这项研究准实验的方法,而不是使用网络hepar褐novergicus 5待遇给deparafinisasi过程就是用的xylol溶液在室温下5分钟,VCO 50°C的温度和温度60°C温度分别浸泡10分钟和15分钟。研究结果表明,使用VCO的制剂在50°C的温度下提供更好的制剂质量的结果相比,VCO在60°C的温度下。在50°C的温度下获得制剂等微观地细胞核的颜色明显的OD 160630价值和细胞质OD 149805的价值,而在60°C的温度下获得制剂等微观地颜色与OD 172061价值明确的细胞核,但颜色看起来细胞质和OD 146398价值开始褪色。这项研究的结论是,用VCO对介质质量进行去定义过程的温度和时间变化的影响,xylol和VCO之间的网络介质质量也存在差异,即血红素eosin色素的去定义试剂。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
PENGARUH VARIASI SUHU DAN WAKTU VIRGIN COCONUT OIL PADA PROSES DEPARAFINISASI PEWARNAAN HEMATOKSILIN EOSIN TERHADAP KUALITAS PREPARAT
Deparafinisasi bertujuan untuk melarutkan kelebihan parafin dari jaringan, umumnya menggunakan xylol. Mempertimbangkan kelemahan xylol seperti berbahaya jika kontak dengan kulit, maka lebih baik jika mengganti xylol dengan bahan alternatif seperti virgin coconut oil (VCO). Penggunaan VCO sebagai bahan alternatif xylol harus diikuti dengan pemanasan dengan suhu yang bervariasi. Tujuan penelitian ini untuk melihat ada tidaknya pengaruh variasi suhu dan waktu VCO pada proses deparafinisasi terhadap kualitas preparat dan perbedaan kualitas preparat menggunakan VCO dengan xylol sebagai bahan deparafinisasi jaringan. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan menggunakan jaringan hepar Rattus novergicus yang diberikan 5 perlakuan pada proses deparafinisasi yaitu menggunakan larutan xylol pada suhu kamar selama 5 menit, dan VCO pada suhu 50°C dan suhu 60°C dengan masing-masing suhu direndam selama 10 menit dan 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preparat yang menggunakan VCO pada suhu 50°C memberikan hasil kualitas preparat yang lebih baik dibandingkan dengan VCO pada suhu 60°C. Pada suhu 50°C secara mikroskopis didapatkan preparat dengan warna inti sel yang jelas dengan nilai OD 160.630 dan sitoplasma yang jelas dengan nilai OD 149.805, sedangkan pada suhu 60°C secara mikroskopis didapatkan preparat dengan warna inti sel yang jelas dengan nilai OD 172.061, namun warna sitoplasma terlihat mulai memudar dengan nilai OD 146.398. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh variasi suhu dan waktu pada proses deparafinisasi menggunakan VCO terhadap kualitas preparat dan terdapat pula perbedaan kualitas preparat jaringan antara xylol dengan VCO sebagai bahan deparafinisasi pewarnaan hematoksilin eosin.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU PEWARNAAN MENGGUNAKAN GIEMSA 10% TERHADAP HASIL SEDIAAN DARAH MALARIA ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S DENGAN PENERAPAN TERAPI SEFT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAKARYA KABUPATEN GARUT POLA KEPEKAAN ISOLAT BAKTERI KULTUR PUS PADA INFEKSI KULIT DAN JARINGAN LUNAK TERHADAP BERBAGAI ANTIBIOTIKA EFEKTIVITAS EKSTRAK KERING BUAH KIWI EMAS (Actinidia chinensis) SEBAGAI ANTIBAKTERI DALAM MENGHAMBAT DAN MEMBUNUH Streptococcus mutans PERBANDINGAN HASIL MIKROSKOPIS PREPARAT JARINGAN DENGAN MINYAK DAUN KAYU MANIS SEBAGAI AGEN CLEARING PADA PEMATANGAN JARINGAN
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1