Tiara Ayu Khairunnisa, Anak Agung Made Dewi Anggreni, Luh Putu Wrasiati
{"title":"不同干燥温度下的百香草本茶(学名Passiflora edulis F. Flavicarpa)的特性","authors":"Tiara Ayu Khairunnisa, Anak Agung Made Dewi Anggreni, Luh Putu Wrasiati","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p09","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Yellow passion fruit (Passiflora edulis F. Flavicarpa) is a plant that contains flavonoids and anxiolytic effects. Passion fruit flowers can be processed into herbal tea by going through a drying process. Drying temperature is an important factor because it can affect the bioactive compounds in the material. This study aims to determine the effect of drying temperature on the characteristics of passion flower powder tea and find out the appropriate drying temperature to produce the best characteristics of passion flower powder tea. The experimental design used was a randomized block design with drying temperatures as a treatment consisting of three levels, namely 50±2?C, 60±2?C and 70±2?C. The treatment was reduced by 5 times based on the implementation time so that 15 experimental units were obtained. The data obtained were analyzed for variance and if the effect affected the observed variable then it was continued with Tukey Test. The results showed that drying temperature had a highly significant effect on water extract content, ash content, crude fiber content, total phenols, total flavonoids, antioxidant capacity, and panelist preference for the overall acceptance of the product. The results showed that the drying temperature treatment of 60±2?C was the best treatment which produced herbal tea with characteristics: 44,28%±0,38% water extract content, 7,85±0,03% ash content, 16,29±0,17% crude fiber content, 58,53±0,04 mg GAE/g tea total phenolic, 41,55±0,03 mg QE/g tea total flavonoids, 21,81±0,07 mg GAEAC/g antioxidant capacity, and overall acceptance is somewhat favorable-highly favorable with a hedonic criterion score of 4,1±0,79.
 Keywords : antioxydant, characteristic tea, passion flower, drying temperature, herbal tea
 Markisa kuning (Passiflora edulis F. Flavicarpa) adalah tanaman yang mengandung flavonoid dan efek ansiolitik. Bunga markisa dapat diolah menjadi teh herbal melalui proses pengeringan. Suhu pengeringan merupakan faktor penting karena dapat mempengaruhi senyawa bioaktif pada bahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan terhadap karakteristik teh herbal bubuk bunga markisa dan menentukan suhu pengeringan yang dapat menghasilkan teh herbal bubuk bunga markisa dengan karakteristik terbaik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan suhu pengeringan sebagai perlakuan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 50±2?C, 60±2?C, dan 70±2?C. Perlakuan dikelompokkan sebanyak 5 kali berdasarkan waktu pelaksanaannya sehingga diperoleh 15 satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis varian dan jika perlakuan berpengaruh terhadap variabel yang diamati maka dilanjutkan dengan Uji Berbeda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar ekstrak dalam air, kadar abu, kadar serat kasar, total fenol, total flavonoid, kapasitas antioksidan, dan kesukaan panelis terhadap penerimaan keseluruhan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu pengeringan 60±2?C merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan teh herbal dengan karakteristik: kadar ekstrak dalam air 44,28±0,38%, kadar abu 7,85±0,03%, kadar serat kasar 16,29±0,17%, total fenolik 58,53±0,04 mg GAE/ g teh, total flavonoid 41,55±0,03 mg QE/g teh, kapasitas antioksidan 21,81±0,07 mg GAEAC/g, dan penerimaan keseluruhan agak disukai-sangat disukai dengan skor kriteria hedonik sebesar 4,1±0,79
 Kata kunci : antioksidan, karakteristik teh, bunga markisa, suhu pengeringan, teh herbal","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Karakteristik Teh Herbal Bubuk Bunga Markisa (Passiflora edulis F. Flavicarpa) Pada Berbagai Suhu Pengeringan\",\"authors\":\"Tiara Ayu Khairunnisa, Anak Agung Made Dewi Anggreni, Luh Putu Wrasiati\",\"doi\":\"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p09\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Yellow passion fruit (Passiflora edulis F. Flavicarpa) is a plant that contains flavonoids and anxiolytic effects. Passion fruit flowers can be processed into herbal tea by going through a drying process. Drying temperature is an important factor because it can affect the bioactive compounds in the material. This study aims to determine the effect of drying temperature on the characteristics of passion flower powder tea and find out the appropriate drying temperature to produce the best characteristics of passion flower powder tea. The experimental design used was a randomized block design with drying temperatures as a treatment consisting of three levels, namely 50±2?C, 60±2?C and 70±2?C. The treatment was reduced by 5 times based on the implementation time so that 15 experimental units were obtained. The data obtained were analyzed for variance and if the effect affected the observed variable then it was continued with Tukey Test. The results showed that drying temperature had a highly significant effect on water extract content, ash content, crude fiber content, total phenols, total flavonoids, antioxidant capacity, and panelist preference for the overall acceptance of the product. The results showed that the drying temperature treatment of 60±2?C was the best treatment which produced herbal tea with characteristics: 44,28%±0,38% water extract content, 7,85±0,03% ash content, 16,29±0,17% crude fiber content, 58,53±0,04 mg GAE/g tea total phenolic, 41,55±0,03 mg QE/g tea total flavonoids, 21,81±0,07 mg GAEAC/g antioxidant capacity, and overall acceptance is somewhat favorable-highly favorable with a hedonic criterion score of 4,1±0,79.
 Keywords : antioxydant, characteristic tea, passion flower, drying temperature, herbal tea
 Markisa kuning (Passiflora edulis F. Flavicarpa) adalah tanaman yang mengandung flavonoid dan efek ansiolitik. Bunga markisa dapat diolah menjadi teh herbal melalui proses pengeringan. Suhu pengeringan merupakan faktor penting karena dapat mempengaruhi senyawa bioaktif pada bahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan terhadap karakteristik teh herbal bubuk bunga markisa dan menentukan suhu pengeringan yang dapat menghasilkan teh herbal bubuk bunga markisa dengan karakteristik terbaik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan suhu pengeringan sebagai perlakuan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 50±2?C, 60±2?C, dan 70±2?C. Perlakuan dikelompokkan sebanyak 5 kali berdasarkan waktu pelaksanaannya sehingga diperoleh 15 satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis varian dan jika perlakuan berpengaruh terhadap variabel yang diamati maka dilanjutkan dengan Uji Berbeda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar ekstrak dalam air, kadar abu, kadar serat kasar, total fenol, total flavonoid, kapasitas antioksidan, dan kesukaan panelis terhadap penerimaan keseluruhan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu pengeringan 60±2?C merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan teh herbal dengan karakteristik: kadar ekstrak dalam air 44,28±0,38%, kadar abu 7,85±0,03%, kadar serat kasar 16,29±0,17%, total fenolik 58,53±0,04 mg GAE/ g teh, total flavonoid 41,55±0,03 mg QE/g teh, kapasitas antioksidan 21,81±0,07 mg GAEAC/g, dan penerimaan keseluruhan agak disukai-sangat disukai dengan skor kriteria hedonik sebesar 4,1±0,79
 Kata kunci : antioksidan, karakteristik teh, bunga markisa, suhu pengeringan, teh herbal\",\"PeriodicalId\":17779,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI\",\"volume\":\"11 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p09\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p09","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
西番莲(Passiflora edulis F. Flavicarpa)是一种含有类黄酮和抗焦虑作用的植物。百香果可以通过干燥过程加工成凉茶。干燥温度是一个重要的因素,因为它可以影响物料中的生物活性化合物。本研究旨在确定干燥温度对西番莲粉茶特性的影响,并找出适宜的干燥温度以生产出最佳的西番莲粉茶特性。试验设计采用随机区组设计,干燥温度为三个水平,即50±2?C, 60±2 ?C和70±2℃。根据执行时间减少5倍处理,得到15个实验单元。对获得的数据进行方差分析,如果影响观察到的变量,则继续使用Tukey检验。结果表明,干燥温度对水提物含量、灰分含量、粗纤维含量、总酚类、总黄酮、抗氧化能力以及评审人员对产品整体接受度的偏好均有显著影响。结果表明:干燥温度为60±2?C为最佳处理,得到的凉茶具有以下特点:水提物含量44.28%±0.38%,灰分含量7.85±0.03%,粗纤维含量16.29±0.17%,茶总酚58,53±0.04 mg GAE/g,茶总黄酮41,55±0.03 mg QE/g, GAEAC/g抗氧化能力21,81±0.07 mg GAEAC/g,总体接受度较好—非常好,享受标准评分为4,1±0.79 .
关键词:抗氧化剂,特色茶,西番莲,干燥温度,凉茶;西番莲(Passiflora edulis F. Flavicarpa) adalah tanaman yang mengandung黄酮类化合物Bunga markisa dapat diolah menjadi是草药千层葵,用于治疗糖尿病。Suhu pengeringan和merupakan因子penpeneringan dapat mempengaruhi senyawa bioaktif pada bahan。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan terhadap karakteristik草药bubuk bunga markisa dan menentukan suhu pengeringan yang dapat menghasilkan草药bubuk bunga markisa邓干karakteristik terbaik。干干净净,干干净净,干干净净,干干净净,干干净净,干干净净,干干净净C, 60±2 ?C, 70±2℃。Perlakuan dikelompokkan sebanyak 5 kali berdasarkan waktu pelaksanaannya sehinga diperoleh 15 satuan percobaan数据阳的diperoleh dianalis varian dan jika perlakuan berpengaruh terhadap变量阳的diamati maka dilanjutkan dengan Uji Berbeda Nyata Jujur (BNJ)。Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan和berpengaruh sangat nyata terhadap kadar ekstrak dalam air, kadar abu, kadar serat kasar,总酚,总黄酮,kapasitas antioksidan, dan kesukaan panelis terhadap peneriman和keseluruhan产品。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu pengeringan 60±2?C merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan中药丹参参:kadar ekstrak dalam air 44,28±0.38%,kadar abu 7,85±0.03%,kadar serat kasar 16,29±0.17%,总fenolik 58,53±0.04 mg GAE/ g teh,总黄酮41,55±0.03 mg QE/g teh, kapasitas antioksidan 21,81±0.07 mg GAEAC/g, dan peneriman和keseluruhan agak disukai-sangat disukai邓参参标准hedonik sebesar 4,1±0.79
Kata kunci: antioksidan, karakteristik teh, bunga markisa, suhu pengeringan,草药
Karakteristik Teh Herbal Bubuk Bunga Markisa (Passiflora edulis F. Flavicarpa) Pada Berbagai Suhu Pengeringan
Yellow passion fruit (Passiflora edulis F. Flavicarpa) is a plant that contains flavonoids and anxiolytic effects. Passion fruit flowers can be processed into herbal tea by going through a drying process. Drying temperature is an important factor because it can affect the bioactive compounds in the material. This study aims to determine the effect of drying temperature on the characteristics of passion flower powder tea and find out the appropriate drying temperature to produce the best characteristics of passion flower powder tea. The experimental design used was a randomized block design with drying temperatures as a treatment consisting of three levels, namely 50±2?C, 60±2?C and 70±2?C. The treatment was reduced by 5 times based on the implementation time so that 15 experimental units were obtained. The data obtained were analyzed for variance and if the effect affected the observed variable then it was continued with Tukey Test. The results showed that drying temperature had a highly significant effect on water extract content, ash content, crude fiber content, total phenols, total flavonoids, antioxidant capacity, and panelist preference for the overall acceptance of the product. The results showed that the drying temperature treatment of 60±2?C was the best treatment which produced herbal tea with characteristics: 44,28%±0,38% water extract content, 7,85±0,03% ash content, 16,29±0,17% crude fiber content, 58,53±0,04 mg GAE/g tea total phenolic, 41,55±0,03 mg QE/g tea total flavonoids, 21,81±0,07 mg GAEAC/g antioxidant capacity, and overall acceptance is somewhat favorable-highly favorable with a hedonic criterion score of 4,1±0,79.
Keywords : antioxydant, characteristic tea, passion flower, drying temperature, herbal tea
Markisa kuning (Passiflora edulis F. Flavicarpa) adalah tanaman yang mengandung flavonoid dan efek ansiolitik. Bunga markisa dapat diolah menjadi teh herbal melalui proses pengeringan. Suhu pengeringan merupakan faktor penting karena dapat mempengaruhi senyawa bioaktif pada bahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan terhadap karakteristik teh herbal bubuk bunga markisa dan menentukan suhu pengeringan yang dapat menghasilkan teh herbal bubuk bunga markisa dengan karakteristik terbaik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan suhu pengeringan sebagai perlakuan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 50±2?C, 60±2?C, dan 70±2?C. Perlakuan dikelompokkan sebanyak 5 kali berdasarkan waktu pelaksanaannya sehingga diperoleh 15 satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis varian dan jika perlakuan berpengaruh terhadap variabel yang diamati maka dilanjutkan dengan Uji Berbeda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar ekstrak dalam air, kadar abu, kadar serat kasar, total fenol, total flavonoid, kapasitas antioksidan, dan kesukaan panelis terhadap penerimaan keseluruhan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu pengeringan 60±2?C merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan teh herbal dengan karakteristik: kadar ekstrak dalam air 44,28±0,38%, kadar abu 7,85±0,03%, kadar serat kasar 16,29±0,17%, total fenolik 58,53±0,04 mg GAE/ g teh, total flavonoid 41,55±0,03 mg QE/g teh, kapasitas antioksidan 21,81±0,07 mg GAEAC/g, dan penerimaan keseluruhan agak disukai-sangat disukai dengan skor kriteria hedonik sebesar 4,1±0,79
Kata kunci : antioksidan, karakteristik teh, bunga markisa, suhu pengeringan, teh herbal