可可豆果皮的特征(可可可可果皮)作为温度变化和干燥时间干燥的抗氧化剂来源,使用烘干机烤炉

Enjelitha Girsang, Gusti Putu Ganda Putra, Ni Putu Suwariani
{"title":"可可豆果皮的特征(可可可可果皮)作为温度变化和干燥时间干燥的抗氧化剂来源,使用烘干机烤炉","authors":"Enjelitha Girsang, Gusti Putu Ganda Putra, Ni Putu Suwariani","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p11","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cocoa pod husk is the largest by-product of cocoa processing, which is equal to 75% w/w. Cocoa pod husk contains phenolic compounds that have the potential to be a source of natural antioxidants that can be obtained through the extraction process, but need to be dried first before being extracted. This research was conducted to determine the effect of temperature and drying time and their interactions using an oven on the characteristics of cocoa pod powder (Theobroma cacao L.) and to obtain the best combination of temperature and drying time to maintain the characteristics of cocoa pod powder as a source of antioxidants. The experimental design used in this research was a factorial randomized block design consisting of two factors and grouped into two groups based on the time of implementation. The first factor is the drying temperature which consists of three levels, namely 60?, 70? and 80?. The second factor is the drying time which consists of three levels, namely 4, 6, and 8 hours. The data were analyzed by analysis of variance and continued with the Tukey test. The results showed that temperature and drying time and their interactions had a very significant effect on moisture content, yield, total phenols, total flavonoids, and antioxidant capacity of cocoa pods. Based on the effectiveness index test, it was obtained that the best treatment combination was drying at 60? and drying time of 8 hours with characteristics of water content 7.60%, yield 14.89%, total phenol 47.51 mgGAE/g, total flavonoids. 25.39 mgQE/g, and antioxidant capacity of 20.80 mgGAEAC/g.
 Keywords: antioxidant, cocoa pod husk, drying time, temperature
 Kulit buah kakao merupakan hasil samping terbesar dari pengolahan kakao yang jumlahnya mencapai 75% b/b. Kulit buah kakao mengandung senyawa fenolik yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami yang dapat diperoleh melalui proses ekstraksi, akan tetapi perlu dikeringkan terlebih dahulu sebelum diekstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan serta interaksinya menggunakan oven terhadap karakteristik bubuk kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) serta menentukan kombinasi suhu dan lama pengeringan terbaik untuk mempertahankan karakteristik bubuk kulit buah kakao sebagai sumber antioksidan. Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial yang terdiri dari dua faktor dan dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan waktu pelaksanaannya. Faktor pertama adalah suhu pengeringan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 60?, 70?, dan 80?. Faktor kedua adalah lama pengeringan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 4, 6, dan 8 jam. Data dianalisis dengan analisis variansi dan dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan lama pengeringan serta interaksinya berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, rendemen, total fenol, total flavonoid, dan kapasitas antioksidan bubuk kulit buah kakao. Berdasarkan uji indeks efektivitas diperoleh kombinasi perlakuan terbaik adalah pengeringan pada suhu 60? dan lama pengeringan 8 jam dengan karakteristik kadar air 7,60%, rendemen sebesar 14,89%, total fenol sebesar 47,51 mgGAE/g, total flavonoid sebesar 25,39 mgQE/g, dan kapasitas antioksidan sebesar 20,80 mgGAEAC/g.
 Kata kunci: antioksidan, kulit buah kakao, lama pengeringan, suhu pengeringan","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Karakteristik Bubuk Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Sebagai Sumber Antioksidan Pada Variasi Suhu Dan Lama Pengeringan Menggunakan Oven Dryer\",\"authors\":\"Enjelitha Girsang, Gusti Putu Ganda Putra, Ni Putu Suwariani\",\"doi\":\"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p11\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Cocoa pod husk is the largest by-product of cocoa processing, which is equal to 75% w/w. Cocoa pod husk contains phenolic compounds that have the potential to be a source of natural antioxidants that can be obtained through the extraction process, but need to be dried first before being extracted. This research was conducted to determine the effect of temperature and drying time and their interactions using an oven on the characteristics of cocoa pod powder (Theobroma cacao L.) and to obtain the best combination of temperature and drying time to maintain the characteristics of cocoa pod powder as a source of antioxidants. The experimental design used in this research was a factorial randomized block design consisting of two factors and grouped into two groups based on the time of implementation. The first factor is the drying temperature which consists of three levels, namely 60?, 70? and 80?. The second factor is the drying time which consists of three levels, namely 4, 6, and 8 hours. The data were analyzed by analysis of variance and continued with the Tukey test. The results showed that temperature and drying time and their interactions had a very significant effect on moisture content, yield, total phenols, total flavonoids, and antioxidant capacity of cocoa pods. Based on the effectiveness index test, it was obtained that the best treatment combination was drying at 60? and drying time of 8 hours with characteristics of water content 7.60%, yield 14.89%, total phenol 47.51 mgGAE/g, total flavonoids. 25.39 mgQE/g, and antioxidant capacity of 20.80 mgGAEAC/g.
 Keywords: antioxidant, cocoa pod husk, drying time, temperature
 Kulit buah kakao merupakan hasil samping terbesar dari pengolahan kakao yang jumlahnya mencapai 75% b/b. Kulit buah kakao mengandung senyawa fenolik yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami yang dapat diperoleh melalui proses ekstraksi, akan tetapi perlu dikeringkan terlebih dahulu sebelum diekstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan serta interaksinya menggunakan oven terhadap karakteristik bubuk kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) serta menentukan kombinasi suhu dan lama pengeringan terbaik untuk mempertahankan karakteristik bubuk kulit buah kakao sebagai sumber antioksidan. Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial yang terdiri dari dua faktor dan dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan waktu pelaksanaannya. Faktor pertama adalah suhu pengeringan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 60?, 70?, dan 80?. Faktor kedua adalah lama pengeringan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 4, 6, dan 8 jam. Data dianalisis dengan analisis variansi dan dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan lama pengeringan serta interaksinya berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, rendemen, total fenol, total flavonoid, dan kapasitas antioksidan bubuk kulit buah kakao. Berdasarkan uji indeks efektivitas diperoleh kombinasi perlakuan terbaik adalah pengeringan pada suhu 60? dan lama pengeringan 8 jam dengan karakteristik kadar air 7,60%, rendemen sebesar 14,89%, total fenol sebesar 47,51 mgGAE/g, total flavonoid sebesar 25,39 mgQE/g, dan kapasitas antioksidan sebesar 20,80 mgGAEAC/g.
 Kata kunci: antioksidan, kulit buah kakao, lama pengeringan, suhu pengeringan\",\"PeriodicalId\":17779,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI\",\"volume\":\"23 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p11\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p11","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

可可豆荚壳是可可加工的最大副产品,占75% w/w。可可豆荚壳含有酚类化合物,有可能成为天然抗氧化剂的来源,可以通过提取过程获得,但在提取之前需要先干燥。本研究旨在利用烘箱确定温度和干燥时间及其相互作用对可可豆荚粉(Theobroma cacao L.)特性的影响,并获得温度和干燥时间的最佳组合,以保持可可豆荚粉作为抗氧化剂来源的特性。本研究采用的试验设计为两因子的因子随机区组设计,根据实施时间分为两组。第一个因素是干燥温度,它由三个级别组成,即60?, 70 ?和80 ?。第二个因素是干燥时间,它由三个层次组成,即4、6和8小时。采用方差分析对数据进行分析,并继续采用Tukey检验。结果表明,温度和干燥时间及其相互作用对可可荚的含水量、产量、总酚类、总黄酮和抗氧化能力均有显著影响。通过效能指标试验,得出最佳处理组合为60℃干燥。干燥时间为8 h,含水量7.60%,得率14.89%,总酚47.51 mgGAE/g,总黄酮。25.39 mgQE/g,抗氧化能力20.80 mgGAEAC/g。 关键词:抗氧化剂,可可荚壳,干燥时间,温度 Kulit buah kakao merupakan hasil samping terbesar dari pengolahan kakao yang jumlahnya mencapai 75% b/b。Kulit buah kakao mengandung senyawa fenolik yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami yang dapat diperoleh melalui proses ekstraksi, akan tetapi perlu dikeringkan terlebih dahulu sebelum diekstrak。Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan and serta interaksinya menggunakan oven terhadap karakteristik bubuk kulit buah kakao (theobobroma可可L.) serta menentukan kombinasi suhu dan lama pengeringan and terbaik untuk成员pertahankan karakteristik bubuk kulit buah kakao sebagai sumber antioksidan。干干净净,干干净净。干干净净,干干净净,干干净净。干干净净,干干净净。干干净净,干干净净。因子:perama adalah, suhu pengeringan and yang terdiri dari tiga taru, yatu 60?, 70 ?,丹?Faktor kedua adalah lama pengeringan yang terdiri dari tiga tara yitu 4,6, dan 8 jam。数据分析;数据分析;数据分析;Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan lama pengeringan和serta interaksinya berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, renmen,总酚,总黄酮,dan kapasitas antioksidan bubuk kulit buah kakao。Berdasarkan uji indeks ekktivitas diperoleh kombinasi perlakuan terbaik adala pengeringan and padsuhu 60?丹喇嘛pengeringan 8果酱dengan karakteristik阿提拉·空气7 60%,rendemen sebesar 14 89%,总fenol sebesar 47岁的51 mgGAE / g,总类黄酮sebesar 25日,39 mgQE / g,丹kapasitas antioksidan sebesar 20, 80 mgGAEAC / g强生# x0D;Kata kunci: antioksidan, kulit buah kakao, lama pengeringan, suhu pengeringan
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Karakteristik Bubuk Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Sebagai Sumber Antioksidan Pada Variasi Suhu Dan Lama Pengeringan Menggunakan Oven Dryer
Cocoa pod husk is the largest by-product of cocoa processing, which is equal to 75% w/w. Cocoa pod husk contains phenolic compounds that have the potential to be a source of natural antioxidants that can be obtained through the extraction process, but need to be dried first before being extracted. This research was conducted to determine the effect of temperature and drying time and their interactions using an oven on the characteristics of cocoa pod powder (Theobroma cacao L.) and to obtain the best combination of temperature and drying time to maintain the characteristics of cocoa pod powder as a source of antioxidants. The experimental design used in this research was a factorial randomized block design consisting of two factors and grouped into two groups based on the time of implementation. The first factor is the drying temperature which consists of three levels, namely 60?, 70? and 80?. The second factor is the drying time which consists of three levels, namely 4, 6, and 8 hours. The data were analyzed by analysis of variance and continued with the Tukey test. The results showed that temperature and drying time and their interactions had a very significant effect on moisture content, yield, total phenols, total flavonoids, and antioxidant capacity of cocoa pods. Based on the effectiveness index test, it was obtained that the best treatment combination was drying at 60? and drying time of 8 hours with characteristics of water content 7.60%, yield 14.89%, total phenol 47.51 mgGAE/g, total flavonoids. 25.39 mgQE/g, and antioxidant capacity of 20.80 mgGAEAC/g. Keywords: antioxidant, cocoa pod husk, drying time, temperature Kulit buah kakao merupakan hasil samping terbesar dari pengolahan kakao yang jumlahnya mencapai 75% b/b. Kulit buah kakao mengandung senyawa fenolik yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami yang dapat diperoleh melalui proses ekstraksi, akan tetapi perlu dikeringkan terlebih dahulu sebelum diekstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan serta interaksinya menggunakan oven terhadap karakteristik bubuk kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) serta menentukan kombinasi suhu dan lama pengeringan terbaik untuk mempertahankan karakteristik bubuk kulit buah kakao sebagai sumber antioksidan. Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial yang terdiri dari dua faktor dan dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan waktu pelaksanaannya. Faktor pertama adalah suhu pengeringan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 60?, 70?, dan 80?. Faktor kedua adalah lama pengeringan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 4, 6, dan 8 jam. Data dianalisis dengan analisis variansi dan dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan lama pengeringan serta interaksinya berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, rendemen, total fenol, total flavonoid, dan kapasitas antioksidan bubuk kulit buah kakao. Berdasarkan uji indeks efektivitas diperoleh kombinasi perlakuan terbaik adalah pengeringan pada suhu 60? dan lama pengeringan 8 jam dengan karakteristik kadar air 7,60%, rendemen sebesar 14,89%, total fenol sebesar 47,51 mgGAE/g, total flavonoid sebesar 25,39 mgQE/g, dan kapasitas antioksidan sebesar 20,80 mgGAEAC/g. Kata kunci: antioksidan, kulit buah kakao, lama pengeringan, suhu pengeringan
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Desain Sistem Traceability Pengendalian Mutu Beras Menggunakan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan Principal Component Analysis (PCA) Pada PT. Food Station Tjipinang Jaya Karakteristik Face Mist Dengan Perlakuan Formulasi Kombinasi Ekstrak Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Dan Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Analisis dan Strategi Mitigasi Risiko Repacking Stroberi Frozen Di Bali Food Industri Peramalan Permintaan Dan Pengendalian Persediaan Produk Daging Babi Beku Di PT. XYZ Penerapan Analytic Network Process (ANP) Dalam Pemilihan Bahan Baku Garam Sehat
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1