Putri Citra Barliana, Ardi Zulfariansyah, Ruli Herman Sitanggang
{"title":"吗啡剂量 0.05 毫克与 0.1 毫克作为鞘内注射布比卡因 0.5% 10 毫克的辅助剂对疼痛量表和剖腹产后疼痛持续时间的影响比较","authors":"Putri Citra Barliana, Ardi Zulfariansyah, Ruli Herman Sitanggang","doi":"10.15851/jap.v11n2.3395","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masalah pascaoperasi yang paling dikeluhkan oleh pasien yang menjalani seksio sesarea adalah nyeri akut pascaoperasi. Salah satu metode yang direkomendasikan dalam protokol Enhanced Recovery After Cesarean Section (ERACS) untuk mencegah nyeri akut pascaoperasi adalah penggunaan opioid long-acting intratekal dengan morfin intratekal sebagai baku standar. Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin selama bulan Juli–Oktober 2022 Penelitian ini bertujuan menilai perbandingan intensitas nyeri dan durasi analgesia antara pemberian morfin 0,05 mg dan 0,1 mg sebagai adjuvan bupivakain 0,5% 10 mg intratekal pada pasien yang menjalani prosedur seksio sesarea. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan double blind randomized controlled trial. Penilaian intensitas nyeri dan durasi analgesia pada pasien dihitung setiap 1 jam sejak operasi selesai (T0) hingga jam ke-24 (T24) pascaoperasi. Analisis statistik data numerik menggunakan uji t tidak berpasangan pada data berdistribusi normal serta uji Mann Whitney pada data tidak berdistribusi normal. Analisis statistik data kategorik menggunakan uji chi-square dan alternatif uji Eksak Fisher. Intensitas nyeri NRS jam ke-2, -3, -4, -5, - 6, dan -7 pada kelompok morfin 0,1 mg lebih rendah dibanding dengan kelompok morfin 0,05 mg dengan perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05). Simpulan. durasi analgesia pascaseksio sesarea pada pemberian morfin secara intratekal dosis 0,1 mg lebih lama dibanding dengan dosis 0,05 mg.","PeriodicalId":30635,"journal":{"name":"Jurnal Anestesi Perioperatif","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perbandingan Morfin Dosis 0,05 Mg dengan 0,1 Mg Sebagai Adjuvan Bupivakain 0,5% 10 Mg Intratekal Terhadap Skala Nyeri dan Durasi Analgesia Pascaseksio Sesarea\",\"authors\":\"Putri Citra Barliana, Ardi Zulfariansyah, Ruli Herman Sitanggang\",\"doi\":\"10.15851/jap.v11n2.3395\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Masalah pascaoperasi yang paling dikeluhkan oleh pasien yang menjalani seksio sesarea adalah nyeri akut pascaoperasi. Salah satu metode yang direkomendasikan dalam protokol Enhanced Recovery After Cesarean Section (ERACS) untuk mencegah nyeri akut pascaoperasi adalah penggunaan opioid long-acting intratekal dengan morfin intratekal sebagai baku standar. Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin selama bulan Juli–Oktober 2022 Penelitian ini bertujuan menilai perbandingan intensitas nyeri dan durasi analgesia antara pemberian morfin 0,05 mg dan 0,1 mg sebagai adjuvan bupivakain 0,5% 10 mg intratekal pada pasien yang menjalani prosedur seksio sesarea. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan double blind randomized controlled trial. Penilaian intensitas nyeri dan durasi analgesia pada pasien dihitung setiap 1 jam sejak operasi selesai (T0) hingga jam ke-24 (T24) pascaoperasi. Analisis statistik data numerik menggunakan uji t tidak berpasangan pada data berdistribusi normal serta uji Mann Whitney pada data tidak berdistribusi normal. Analisis statistik data kategorik menggunakan uji chi-square dan alternatif uji Eksak Fisher. Intensitas nyeri NRS jam ke-2, -3, -4, -5, - 6, dan -7 pada kelompok morfin 0,1 mg lebih rendah dibanding dengan kelompok morfin 0,05 mg dengan perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05). Simpulan. durasi analgesia pascaseksio sesarea pada pemberian morfin secara intratekal dosis 0,1 mg lebih lama dibanding dengan dosis 0,05 mg.\",\"PeriodicalId\":30635,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Anestesi Perioperatif\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Anestesi Perioperatif\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15851/jap.v11n2.3395\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Anestesi Perioperatif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15851/jap.v11n2.3395","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perbandingan Morfin Dosis 0,05 Mg dengan 0,1 Mg Sebagai Adjuvan Bupivakain 0,5% 10 Mg Intratekal Terhadap Skala Nyeri dan Durasi Analgesia Pascaseksio Sesarea
Masalah pascaoperasi yang paling dikeluhkan oleh pasien yang menjalani seksio sesarea adalah nyeri akut pascaoperasi. Salah satu metode yang direkomendasikan dalam protokol Enhanced Recovery After Cesarean Section (ERACS) untuk mencegah nyeri akut pascaoperasi adalah penggunaan opioid long-acting intratekal dengan morfin intratekal sebagai baku standar. Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin selama bulan Juli–Oktober 2022 Penelitian ini bertujuan menilai perbandingan intensitas nyeri dan durasi analgesia antara pemberian morfin 0,05 mg dan 0,1 mg sebagai adjuvan bupivakain 0,5% 10 mg intratekal pada pasien yang menjalani prosedur seksio sesarea. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan double blind randomized controlled trial. Penilaian intensitas nyeri dan durasi analgesia pada pasien dihitung setiap 1 jam sejak operasi selesai (T0) hingga jam ke-24 (T24) pascaoperasi. Analisis statistik data numerik menggunakan uji t tidak berpasangan pada data berdistribusi normal serta uji Mann Whitney pada data tidak berdistribusi normal. Analisis statistik data kategorik menggunakan uji chi-square dan alternatif uji Eksak Fisher. Intensitas nyeri NRS jam ke-2, -3, -4, -5, - 6, dan -7 pada kelompok morfin 0,1 mg lebih rendah dibanding dengan kelompok morfin 0,05 mg dengan perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05). Simpulan. durasi analgesia pascaseksio sesarea pada pemberian morfin secara intratekal dosis 0,1 mg lebih lama dibanding dengan dosis 0,05 mg.