{"title":"对塔西克马拉亚县 puspahiang 分区 daarussaadah 伊斯兰寄宿学校的初高中学生进行心理辅导并及早发现精神障碍","authors":"Elis Ma'rifah, Popon Herlina, Resta Mutiara Yudha, Serli Nur Alindra, Mamlukah Mamlukah","doi":"10.34305/jppk.v3i01.795","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis mengalami perubahan dalam kehidupannya. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental, sosial, dan emosional. Banyaknya siswa pesantren yang merupakan korban broken home dan yatim piatu yang mengakibatkan siswa mengalami depresi ringan. Salah satu upaya yang dilakukan dalam penanggulangan hal tersebut yaitu dengan penyuluhan dan deteksi dini gangguan jiwa pada siswa SMP-SMA di Pesantren Daarussadah. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan jiwa di UPTD Puskesmas Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Metode pengabdian masyarakat yaitu populasi adalah siswa SMP-SMA di Pesantren Daarussadah dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden, menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada variabel kekuatan dan kesulitan menggunakan Strength and Difficulties Quesitionnaire (SDQ), dan pada deteksi dini ganguan jiwa menggunakan Self Rating Quesitionner (SRQ-2). Teknik analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden berada pada indikator memiliki gangguan emosional (75%), dan sebagian kecilnya tidak memiliki gangguan emosional (25%). Simpulan menunjukkan adanya perubahan terkait peran serta pendampingan santri dalam menjaga remaja dari gangguna mental.","PeriodicalId":432198,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)","volume":" 18","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENYULUHAN DAN DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA PADA SISWA SMP DAN SMA DI PESANTREN DAARUSSAADAH DESAUSPAJAYA KECAMATAN PUSPAHIANG KABUPATEN TASIKMALAYA\",\"authors\":\"Elis Ma'rifah, Popon Herlina, Resta Mutiara Yudha, Serli Nur Alindra, Mamlukah Mamlukah\",\"doi\":\"10.34305/jppk.v3i01.795\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis mengalami perubahan dalam kehidupannya. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental, sosial, dan emosional. Banyaknya siswa pesantren yang merupakan korban broken home dan yatim piatu yang mengakibatkan siswa mengalami depresi ringan. Salah satu upaya yang dilakukan dalam penanggulangan hal tersebut yaitu dengan penyuluhan dan deteksi dini gangguan jiwa pada siswa SMP-SMA di Pesantren Daarussadah. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan jiwa di UPTD Puskesmas Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Metode pengabdian masyarakat yaitu populasi adalah siswa SMP-SMA di Pesantren Daarussadah dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden, menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada variabel kekuatan dan kesulitan menggunakan Strength and Difficulties Quesitionnaire (SDQ), dan pada deteksi dini ganguan jiwa menggunakan Self Rating Quesitionner (SRQ-2). Teknik analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden berada pada indikator memiliki gangguan emosional (75%), dan sebagian kecilnya tidak memiliki gangguan emosional (25%). Simpulan menunjukkan adanya perubahan terkait peran serta pendampingan santri dalam menjaga remaja dari gangguna mental.\",\"PeriodicalId\":432198,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)\",\"volume\":\" 18\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34305/jppk.v3i01.795\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34305/jppk.v3i01.795","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENYULUHAN DAN DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA PADA SISWA SMP DAN SMA DI PESANTREN DAARUSSAADAH DESAUSPAJAYA KECAMATAN PUSPAHIANG KABUPATEN TASIKMALAYA
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis mengalami perubahan dalam kehidupannya. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental, sosial, dan emosional. Banyaknya siswa pesantren yang merupakan korban broken home dan yatim piatu yang mengakibatkan siswa mengalami depresi ringan. Salah satu upaya yang dilakukan dalam penanggulangan hal tersebut yaitu dengan penyuluhan dan deteksi dini gangguan jiwa pada siswa SMP-SMA di Pesantren Daarussadah. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan jiwa di UPTD Puskesmas Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Metode pengabdian masyarakat yaitu populasi adalah siswa SMP-SMA di Pesantren Daarussadah dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden, menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada variabel kekuatan dan kesulitan menggunakan Strength and Difficulties Quesitionnaire (SDQ), dan pada deteksi dini ganguan jiwa menggunakan Self Rating Quesitionner (SRQ-2). Teknik analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden berada pada indikator memiliki gangguan emosional (75%), dan sebagian kecilnya tidak memiliki gangguan emosional (25%). Simpulan menunjukkan adanya perubahan terkait peran serta pendampingan santri dalam menjaga remaja dari gangguna mental.