F. Rahim, Nurce Arifiati, S. Suryani, Santi Sundari Lintang, Agustina Agustina, Rina Veronika
{"title":"在全国农村地区开展儿童发育迟缓问题的教育活动","authors":"F. Rahim, Nurce Arifiati, S. Suryani, Santi Sundari Lintang, Agustina Agustina, Rina Veronika","doi":"10.34305/jppk.v3i01.976","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada tahun 2022 prevalensi stunting yaitu sebesar 21.6 %, hal ini masih menjadi perhatian di Indonesia. Target RPJMN prevalensi stunting tahun 2024 adalah 14 %. Perlu strategi dan upaya dalam menanggulangi dan menurunkan prevalensi permasalahan stunting. Kader memiliki peran penting dimasyarakat, salah satunya dalam upaya penanggulangans stunting. Maka, peningkatan kapasitas kader posyandu sangat penting dilaksanakan secara rutin. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kapasitas kader tentang penanggulangans stunting. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu dengan pendekatan participatory learning and action (PLA). Sasaran kegiatan ini adalah 30 orang kader. Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan memberikan beberapa materi terkait stunting dan peningkatan keterampilan kader terkait deteksi dini stunting serta komunikasi dan strategi menggerakan masyarakat. Adapun metode penyampaian pelatihan yang digunakan dengan ceramah, diskusi, sumulasi, praktik dan rolepay. Hasil kegiatan pengabdian menunjukan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang penanggulangan stunting, deteksi dini anak stunting, serta meningkatnya kemampuan kader dalam berkomunikasi dan strategi menggerakan masyarakat. Setelah pelatihan, Kader yang sudah dilatih, harus menyampaikan pengetahuan dan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama mengedukasi para ibu hamil/balita terkait pencegahan dan penaggulangan stunting.","PeriodicalId":432198,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)","volume":"98 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENINGKATAN KAPASITAS KADER TENTANG PENANGGULANGAN STUNTING DI DESA PAMENGKANG KECAMATAN KRAMATWATU\",\"authors\":\"F. Rahim, Nurce Arifiati, S. Suryani, Santi Sundari Lintang, Agustina Agustina, Rina Veronika\",\"doi\":\"10.34305/jppk.v3i01.976\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pada tahun 2022 prevalensi stunting yaitu sebesar 21.6 %, hal ini masih menjadi perhatian di Indonesia. Target RPJMN prevalensi stunting tahun 2024 adalah 14 %. Perlu strategi dan upaya dalam menanggulangi dan menurunkan prevalensi permasalahan stunting. Kader memiliki peran penting dimasyarakat, salah satunya dalam upaya penanggulangans stunting. Maka, peningkatan kapasitas kader posyandu sangat penting dilaksanakan secara rutin. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kapasitas kader tentang penanggulangans stunting. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu dengan pendekatan participatory learning and action (PLA). Sasaran kegiatan ini adalah 30 orang kader. Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan memberikan beberapa materi terkait stunting dan peningkatan keterampilan kader terkait deteksi dini stunting serta komunikasi dan strategi menggerakan masyarakat. Adapun metode penyampaian pelatihan yang digunakan dengan ceramah, diskusi, sumulasi, praktik dan rolepay. Hasil kegiatan pengabdian menunjukan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang penanggulangan stunting, deteksi dini anak stunting, serta meningkatnya kemampuan kader dalam berkomunikasi dan strategi menggerakan masyarakat. Setelah pelatihan, Kader yang sudah dilatih, harus menyampaikan pengetahuan dan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama mengedukasi para ibu hamil/balita terkait pencegahan dan penaggulangan stunting.\",\"PeriodicalId\":432198,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)\",\"volume\":\"98 6\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34305/jppk.v3i01.976\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34305/jppk.v3i01.976","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENINGKATAN KAPASITAS KADER TENTANG PENANGGULANGAN STUNTING DI DESA PAMENGKANG KECAMATAN KRAMATWATU
Pada tahun 2022 prevalensi stunting yaitu sebesar 21.6 %, hal ini masih menjadi perhatian di Indonesia. Target RPJMN prevalensi stunting tahun 2024 adalah 14 %. Perlu strategi dan upaya dalam menanggulangi dan menurunkan prevalensi permasalahan stunting. Kader memiliki peran penting dimasyarakat, salah satunya dalam upaya penanggulangans stunting. Maka, peningkatan kapasitas kader posyandu sangat penting dilaksanakan secara rutin. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kapasitas kader tentang penanggulangans stunting. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu dengan pendekatan participatory learning and action (PLA). Sasaran kegiatan ini adalah 30 orang kader. Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan memberikan beberapa materi terkait stunting dan peningkatan keterampilan kader terkait deteksi dini stunting serta komunikasi dan strategi menggerakan masyarakat. Adapun metode penyampaian pelatihan yang digunakan dengan ceramah, diskusi, sumulasi, praktik dan rolepay. Hasil kegiatan pengabdian menunjukan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang penanggulangan stunting, deteksi dini anak stunting, serta meningkatnya kemampuan kader dalam berkomunikasi dan strategi menggerakan masyarakat. Setelah pelatihan, Kader yang sudah dilatih, harus menyampaikan pengetahuan dan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama mengedukasi para ibu hamil/balita terkait pencegahan dan penaggulangan stunting.