Feerzet Achmad, Deviany Deviany, Ayunda Nuranisa, R. Antika, S. Suhartono, S. Suharto
{"title":"天然凝固剂的使用对 20 号生产线橡胶特性的影响","authors":"Feerzet Achmad, Deviany Deviany, Ayunda Nuranisa, R. Antika, S. Suhartono, S. Suharto","doi":"10.22302/ppk.jpk.v41i2.876","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah memahami pengaruh koagulan alami pada karakteristik karet SIR 20. Koagulan alami yang digunakan yaitu mangga kweni, asam gelugur, manggis, ciplukan, dan rambutan, karena bersifat asam dan banyak ketersediaannya. Koagulan alami diekstrak dan selanjutnya langsung digunakan sebagai koagulan, namun ekstrak ini juga dilakukan sentrifugasi untuk mendapatkan ekstrak yang lebih bersih. Koagulan kimia yang digunakan sebagai pembanding adalah asam formiat dengan konsentrasi 2%. Volume koagulan sentrifugasi dan tanpa sentrifugasi yang digunakan adalah 75 ml dicampur dengan 150 ml lateks, sehingga terjadinya proses koagulasi dan menghasilkan koagulum. Koagulum dikarakterisasi sesuai mutu SIR 20 dalam SNI 1993:2017 meliputi parameter Po, PRI, viskositas mooney, kadar abu, kadar pengotor, kadar zat menguap, dan kadar nitrogen. Pengaruh karakteristik karet dengan koagulan alami tanpa sentrifugasi menghasilkan nilai Po tertinggi dari ciplukan sebesar 44, PRI tertinggi dari manggis sebesar 75%, viskositas mooney tertinggi dari manggis, ciplukan, dan rambutan sebesar 81 MU, kadar zat menguap terendah dari mangga kweni sebesar 0,31% dan kadar nitrogen dari ciplukan sebesar 0,02%. Sedangkan kadar abu dan kadar kotoran terendah dihasilkan dari koagulan alami sentrifugasi dengan kadar abu terendah dari rambutan sebesar 0,192% dan kadar kotoran terendah pada mangga kweni sebesar 0,20%. Penggunaan koagulan alami sebagai koagulan lateks menghasilkan mutu karet yang lebih baik dibandingkan dengan koagulan kimia asam formiat 2%, tetapi penggunaan koagulan alami menghasilkan kandungan nitrogen yang tinggi. Koagulan alami dengan sentrifugasi dan tanpa sentrifugasi pada asam gelugur, ciplukan, rambutan yang digunakan telah memenuhi persyaratan SNI 06-1903-2017 SIR 20.","PeriodicalId":477228,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"45 21","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"FISIBILITAS PEMANFAATAN KOAGULAN ALAMI TERHADAP KARAKTERISTIK KARET PADA PRODUKSI SIR 20\",\"authors\":\"Feerzet Achmad, Deviany Deviany, Ayunda Nuranisa, R. Antika, S. Suhartono, S. Suharto\",\"doi\":\"10.22302/ppk.jpk.v41i2.876\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan penelitian ini adalah memahami pengaruh koagulan alami pada karakteristik karet SIR 20. Koagulan alami yang digunakan yaitu mangga kweni, asam gelugur, manggis, ciplukan, dan rambutan, karena bersifat asam dan banyak ketersediaannya. Koagulan alami diekstrak dan selanjutnya langsung digunakan sebagai koagulan, namun ekstrak ini juga dilakukan sentrifugasi untuk mendapatkan ekstrak yang lebih bersih. Koagulan kimia yang digunakan sebagai pembanding adalah asam formiat dengan konsentrasi 2%. Volume koagulan sentrifugasi dan tanpa sentrifugasi yang digunakan adalah 75 ml dicampur dengan 150 ml lateks, sehingga terjadinya proses koagulasi dan menghasilkan koagulum. Koagulum dikarakterisasi sesuai mutu SIR 20 dalam SNI 1993:2017 meliputi parameter Po, PRI, viskositas mooney, kadar abu, kadar pengotor, kadar zat menguap, dan kadar nitrogen. Pengaruh karakteristik karet dengan koagulan alami tanpa sentrifugasi menghasilkan nilai Po tertinggi dari ciplukan sebesar 44, PRI tertinggi dari manggis sebesar 75%, viskositas mooney tertinggi dari manggis, ciplukan, dan rambutan sebesar 81 MU, kadar zat menguap terendah dari mangga kweni sebesar 0,31% dan kadar nitrogen dari ciplukan sebesar 0,02%. Sedangkan kadar abu dan kadar kotoran terendah dihasilkan dari koagulan alami sentrifugasi dengan kadar abu terendah dari rambutan sebesar 0,192% dan kadar kotoran terendah pada mangga kweni sebesar 0,20%. Penggunaan koagulan alami sebagai koagulan lateks menghasilkan mutu karet yang lebih baik dibandingkan dengan koagulan kimia asam formiat 2%, tetapi penggunaan koagulan alami menghasilkan kandungan nitrogen yang tinggi. Koagulan alami dengan sentrifugasi dan tanpa sentrifugasi pada asam gelugur, ciplukan, rambutan yang digunakan telah memenuhi persyaratan SNI 06-1903-2017 SIR 20.\",\"PeriodicalId\":477228,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Karet\",\"volume\":\"45 21\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Karet\",\"FirstCategoryId\":\"0\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i2.876\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Karet","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i2.876","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究的目的是了解天然凝固剂对 SIR 20 橡胶特性的影响。 使用的天然凝固剂是芒果 kweni、asam gelugur、山竹果、ciplukan 和红毛丹,因为它们都是酸性的,可以广泛获得。天然凝固剂提取后直接用作凝固剂,但这些提取物也要离心分离,以获得更清洁的提取物。作为对比的化学凝固剂是浓度为 2% 的甲酸。离心和未离心凝固剂的使用量为 75 毫升与 150 毫升乳胶混合,以便发生凝固过程并产生凝固液。凝固物根据 SNI 1993:2017 中的 SIR 20 质量标准进行表征,包括参数 Po、PRI、门尼粘度、灰分含量、杂质含量、挥发物含量和氮含量。在不离心的情况下,天然凝固剂对橡胶特性的影响导致山竹的 Po 值最高,为 44;山竹的 PRI 最高,为 75%;山竹、山竹和红毛丹的月粘度最高,为 81 MU;芒果 kweni 的挥发物含量最低,为 0.31%;山竹的氮含量最低,为 0.02%。而离心天然凝固剂产生的灰分含量和污物含量最低,红毛丹的灰分含量最低,为 0.192%,芒果 kweni 的污物含量最低,为 0.20%。与 2% 的甲酸化学凝固剂相比,使用天然凝固剂作为胶乳凝固剂可产生更好的橡胶质量,但使用天然凝固剂会产生较高的氮含量。天胶酸、ciplukan、红毛丹中使用的离心和不离心天然凝固剂均符合 SNI 06-1903-2017 SIR 20 的要求。
FISIBILITAS PEMANFAATAN KOAGULAN ALAMI TERHADAP KARAKTERISTIK KARET PADA PRODUKSI SIR 20
Tujuan penelitian ini adalah memahami pengaruh koagulan alami pada karakteristik karet SIR 20. Koagulan alami yang digunakan yaitu mangga kweni, asam gelugur, manggis, ciplukan, dan rambutan, karena bersifat asam dan banyak ketersediaannya. Koagulan alami diekstrak dan selanjutnya langsung digunakan sebagai koagulan, namun ekstrak ini juga dilakukan sentrifugasi untuk mendapatkan ekstrak yang lebih bersih. Koagulan kimia yang digunakan sebagai pembanding adalah asam formiat dengan konsentrasi 2%. Volume koagulan sentrifugasi dan tanpa sentrifugasi yang digunakan adalah 75 ml dicampur dengan 150 ml lateks, sehingga terjadinya proses koagulasi dan menghasilkan koagulum. Koagulum dikarakterisasi sesuai mutu SIR 20 dalam SNI 1993:2017 meliputi parameter Po, PRI, viskositas mooney, kadar abu, kadar pengotor, kadar zat menguap, dan kadar nitrogen. Pengaruh karakteristik karet dengan koagulan alami tanpa sentrifugasi menghasilkan nilai Po tertinggi dari ciplukan sebesar 44, PRI tertinggi dari manggis sebesar 75%, viskositas mooney tertinggi dari manggis, ciplukan, dan rambutan sebesar 81 MU, kadar zat menguap terendah dari mangga kweni sebesar 0,31% dan kadar nitrogen dari ciplukan sebesar 0,02%. Sedangkan kadar abu dan kadar kotoran terendah dihasilkan dari koagulan alami sentrifugasi dengan kadar abu terendah dari rambutan sebesar 0,192% dan kadar kotoran terendah pada mangga kweni sebesar 0,20%. Penggunaan koagulan alami sebagai koagulan lateks menghasilkan mutu karet yang lebih baik dibandingkan dengan koagulan kimia asam formiat 2%, tetapi penggunaan koagulan alami menghasilkan kandungan nitrogen yang tinggi. Koagulan alami dengan sentrifugasi dan tanpa sentrifugasi pada asam gelugur, ciplukan, rambutan yang digunakan telah memenuhi persyaratan SNI 06-1903-2017 SIR 20.