{"title":"在学校环境中提供有关紧急护理的咨询和培训","authors":"Irwadi","doi":"10.58439/bsn.v2i2.144","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kegawatdaruratan merupakan suatu keadaan cedera ataupun bukan cedera yang mengancam nyawa seseorang yang membutuhkan pertolongan segera. Kejadian ini dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja termaksuk di sekolahan. Angka kejadian cedera di sekolah secara nasional sebesar 6,5% sedangkan cedera usia 5-14 tahun sebesar 1,2%. Beberapa kasus cedera sering terjadi di sekolah seperti pingsan, tersedak, epistaksis, dan terkilir. Guru adalah orang yang terdekat sebagai pendidik, pendamping anak disekolah menjadi bagian penolong pertama bagi mereka. Sehingga penting untuk guru mengetahui dan mampu melakukan cara penanganan jika terjadi kasus cedera yang terjadi pada anak di sekolah. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah penyuluhan dan pelatihan dilakukan agar para guru memiliki dasar pengetahuan yang cukup serta mampu dalam melakukan penanganan. Untuk membantu dan sebagai pengingat guru akan diberikan modul panduan dalam melakukan penaganan cidra pada anak. Evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan kegiatan ini terdiri dari evaluasi awal, evaluasi proses, dan evaluasi akhir dengan menggunakan pre-test dan post-test. Berdasarkan data hasil pengamatan pre-test, sebagian besar guru cukup paham akan cara penaganan gawatdarurat pada siswa sebesar 53,2%. Dari hasil post-test menunjukan adanya peningkatan guru memiliki pengetahuan dan paham tentang penaganan gawatdarurat pada siswa sebesar 69,3%. Simpulan, terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman guru cara penaganan awal kejadian gawatdarurat di lingkungan sekolah SDN 31 Pasie Kandang Kelurahan Pasie Nantigo Kota Padang.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"124 52","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENYULUHAN DAN PELATIHAN PENANGANAN GAWAT DARURAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH\",\"authors\":\"Irwadi\",\"doi\":\"10.58439/bsn.v2i2.144\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kegawatdaruratan merupakan suatu keadaan cedera ataupun bukan cedera yang mengancam nyawa seseorang yang membutuhkan pertolongan segera. Kejadian ini dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja termaksuk di sekolahan. Angka kejadian cedera di sekolah secara nasional sebesar 6,5% sedangkan cedera usia 5-14 tahun sebesar 1,2%. Beberapa kasus cedera sering terjadi di sekolah seperti pingsan, tersedak, epistaksis, dan terkilir. Guru adalah orang yang terdekat sebagai pendidik, pendamping anak disekolah menjadi bagian penolong pertama bagi mereka. Sehingga penting untuk guru mengetahui dan mampu melakukan cara penanganan jika terjadi kasus cedera yang terjadi pada anak di sekolah. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah penyuluhan dan pelatihan dilakukan agar para guru memiliki dasar pengetahuan yang cukup serta mampu dalam melakukan penanganan. Untuk membantu dan sebagai pengingat guru akan diberikan modul panduan dalam melakukan penaganan cidra pada anak. Evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan kegiatan ini terdiri dari evaluasi awal, evaluasi proses, dan evaluasi akhir dengan menggunakan pre-test dan post-test. Berdasarkan data hasil pengamatan pre-test, sebagian besar guru cukup paham akan cara penaganan gawatdarurat pada siswa sebesar 53,2%. Dari hasil post-test menunjukan adanya peningkatan guru memiliki pengetahuan dan paham tentang penaganan gawatdarurat pada siswa sebesar 69,3%. Simpulan, terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman guru cara penaganan awal kejadian gawatdarurat di lingkungan sekolah SDN 31 Pasie Kandang Kelurahan Pasie Nantigo Kota Padang.\",\"PeriodicalId\":371249,\"journal\":{\"name\":\"Bhakti Sabha Nusantara\",\"volume\":\"124 52\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Bhakti Sabha Nusantara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.58439/bsn.v2i2.144\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bhakti Sabha Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58439/bsn.v2i2.144","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENYULUHAN DAN PELATIHAN PENANGANAN GAWAT DARURAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Kegawatdaruratan merupakan suatu keadaan cedera ataupun bukan cedera yang mengancam nyawa seseorang yang membutuhkan pertolongan segera. Kejadian ini dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja termaksuk di sekolahan. Angka kejadian cedera di sekolah secara nasional sebesar 6,5% sedangkan cedera usia 5-14 tahun sebesar 1,2%. Beberapa kasus cedera sering terjadi di sekolah seperti pingsan, tersedak, epistaksis, dan terkilir. Guru adalah orang yang terdekat sebagai pendidik, pendamping anak disekolah menjadi bagian penolong pertama bagi mereka. Sehingga penting untuk guru mengetahui dan mampu melakukan cara penanganan jika terjadi kasus cedera yang terjadi pada anak di sekolah. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah penyuluhan dan pelatihan dilakukan agar para guru memiliki dasar pengetahuan yang cukup serta mampu dalam melakukan penanganan. Untuk membantu dan sebagai pengingat guru akan diberikan modul panduan dalam melakukan penaganan cidra pada anak. Evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan kegiatan ini terdiri dari evaluasi awal, evaluasi proses, dan evaluasi akhir dengan menggunakan pre-test dan post-test. Berdasarkan data hasil pengamatan pre-test, sebagian besar guru cukup paham akan cara penaganan gawatdarurat pada siswa sebesar 53,2%. Dari hasil post-test menunjukan adanya peningkatan guru memiliki pengetahuan dan paham tentang penaganan gawatdarurat pada siswa sebesar 69,3%. Simpulan, terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman guru cara penaganan awal kejadian gawatdarurat di lingkungan sekolah SDN 31 Pasie Kandang Kelurahan Pasie Nantigo Kota Padang.