基于托拉贾当地智慧的 Pangngan 传统是宗教温和的一种手段

Dialog Pub Date : 2023-12-31 DOI:10.47655/dialog.v46i2.870
Alvary Exan Rerung
{"title":"基于托拉贾当地智慧的 Pangngan 传统是宗教温和的一种手段","authors":"Alvary Exan Rerung","doi":"10.47655/dialog.v46i2.870","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini berbicara tentang penguatan moderasi beragama berbasis kearifan lokal sebagai respon kampanye Kementerian Agama Republik Indonesia tentang moderasi beragama yang telah berlangsung sejak 2019. Moderasi beragama bertujuan untuk mencegah sikap, pemahaman, dan tindakan yang eksterm dari setiap agama, seperti intoleransi, kekerasan, ujaran kebencian hingga terorisme. Berdasarkan hal tersebut, tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan etnografi, dengan mekanisme pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi, dan wawancara mendalam. Data yang dikumpulkan akan dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian serta penulisan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil kajian etnografi tersebut menghasilkan unsur toleransi yang terkandung di dalam tradisi pangngan, antara lain: Pertama, tradisi pangngan mengedepankan sikap toleransi. Sikap tersebut merupakan sebuah hospitalitas yang menghilangkan sekat-sekat sosial, seperti perbedaan agama dan golongan yang ada. Kedua, tradisi pangngan menghilangkan rasa curiga terhadap yang diberi atau menerima pangngan walaupun berbeda agama atau golongan. Hilangnya rasa curiga yang terbentuk pada relasi tradisi pangngan menjadikan hubungan antara satu dengan yang lain menjadi harmonis. Kedua unsur teologis inilah yang kemudian menjadikan tradisi pangngan sebagai salah satu sarana moderasi beragama berbasis kearifan lokal di Toraja. Abstract This research sheds light on strengthening religious moderation based on local wisdom in response to the Ministry of Religious affairs of the Republic of Indonesia’s campaign on religious moderation since 2019. Religious moderation is aimed to prevent extreme attitudes, mislead understandings of religious teachings, such as intolerance, violence, hate speech, and terrorism. This is a descriptive qualitative research based on ethnographic approach. Data were collected through literature review, observation, and in-depth interviews. These were analyzed through data reduction, categorization, conclusions, and verification. This study found that pangngan tradition shows attitude of tolerance. This attitude was shown in a form of hospitality that removed social barriers, such as religious and social-class differences. In addition, the tradition enabled to minimize suspicion. Suspicion was dismissed through food sharing. These two elements of pangngan tradition has been evidence of religious moderation based on local wisdom in Toraja.","PeriodicalId":505314,"journal":{"name":"Dialog","volume":"119 52","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Tradisi Pangngan Sebagai Sarana Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal di Toraja\",\"authors\":\"Alvary Exan Rerung\",\"doi\":\"10.47655/dialog.v46i2.870\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak Penelitian ini berbicara tentang penguatan moderasi beragama berbasis kearifan lokal sebagai respon kampanye Kementerian Agama Republik Indonesia tentang moderasi beragama yang telah berlangsung sejak 2019. Moderasi beragama bertujuan untuk mencegah sikap, pemahaman, dan tindakan yang eksterm dari setiap agama, seperti intoleransi, kekerasan, ujaran kebencian hingga terorisme. Berdasarkan hal tersebut, tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan etnografi, dengan mekanisme pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi, dan wawancara mendalam. Data yang dikumpulkan akan dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian serta penulisan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil kajian etnografi tersebut menghasilkan unsur toleransi yang terkandung di dalam tradisi pangngan, antara lain: Pertama, tradisi pangngan mengedepankan sikap toleransi. Sikap tersebut merupakan sebuah hospitalitas yang menghilangkan sekat-sekat sosial, seperti perbedaan agama dan golongan yang ada. Kedua, tradisi pangngan menghilangkan rasa curiga terhadap yang diberi atau menerima pangngan walaupun berbeda agama atau golongan. Hilangnya rasa curiga yang terbentuk pada relasi tradisi pangngan menjadikan hubungan antara satu dengan yang lain menjadi harmonis. Kedua unsur teologis inilah yang kemudian menjadikan tradisi pangngan sebagai salah satu sarana moderasi beragama berbasis kearifan lokal di Toraja. Abstract This research sheds light on strengthening religious moderation based on local wisdom in response to the Ministry of Religious affairs of the Republic of Indonesia’s campaign on religious moderation since 2019. Religious moderation is aimed to prevent extreme attitudes, mislead understandings of religious teachings, such as intolerance, violence, hate speech, and terrorism. This is a descriptive qualitative research based on ethnographic approach. Data were collected through literature review, observation, and in-depth interviews. These were analyzed through data reduction, categorization, conclusions, and verification. This study found that pangngan tradition shows attitude of tolerance. This attitude was shown in a form of hospitality that removed social barriers, such as religious and social-class differences. In addition, the tradition enabled to minimize suspicion. Suspicion was dismissed through food sharing. These two elements of pangngan tradition has been evidence of religious moderation based on local wisdom in Toraja.\",\"PeriodicalId\":505314,\"journal\":{\"name\":\"Dialog\",\"volume\":\"119 52\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Dialog\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47655/dialog.v46i2.870\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dialog","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47655/dialog.v46i2.870","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

内容提要 本研究旨在探讨如何以地方智慧为基础加强宗教温和性,以响应印度尼西亚共和国宗教事务部自2019年起开展的宗教温和性运动。宗教温和旨在防止各宗教的极端态度、理解和行为,如不容忍、暴力、仇恨言论和恐怖主义。基于此,本文采用描述性定性方法和人种学方法,数据收集机制包括文献研究、观察和深入访谈。收集到的数据将通过数据还原、演示和结论撰写以及验证进行分析。人种学研究的结果产生了庞根传统中包含的宽容要素,包括:首先,庞根传统将宽容放在首位。这种态度是一种待人接物的态度,可以消除社会障碍,如宗教和群体存在的差异。其次,"邦干 "传统消除了对被给予或接受 "邦干 "的人的猜疑,即使他们属于不同的宗教或群体。在庞根传统关系中形成的猜疑的消失使彼此间的关系变得和谐。因此,这两个神学要素使彭甘传统成为基于托拉贾当地智慧的宗教节制手段之一。摘要 本研究揭示了基于地方智慧加强宗教节制的问题,以响应印度尼西亚共和国宗教事务部自 2019 年起开展的宗教节制运动。宗教温和旨在防止极端态度、对宗教教义的误解,如不容忍、暴力、仇恨言论和恐怖主义。这是一项基于人种学方法的描述性定性研究。通过文献综述、观察和深入访谈收集数据。通过数据缩减、分类、结论和验证对这些数据进行了分析。本研究发现,pangngan 传统表现出一种宽容的态度。这种态度表现为一种消除社会障碍(如宗教和社会阶层差异)的款待方式。此外,该传统还能最大限度地减少猜疑。通过分享食物来消除猜疑。Pangngan 传统的这两个要素证明了基于 Toraja 当地智慧的宗教节制。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Tradisi Pangngan Sebagai Sarana Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal di Toraja
Abstrak Penelitian ini berbicara tentang penguatan moderasi beragama berbasis kearifan lokal sebagai respon kampanye Kementerian Agama Republik Indonesia tentang moderasi beragama yang telah berlangsung sejak 2019. Moderasi beragama bertujuan untuk mencegah sikap, pemahaman, dan tindakan yang eksterm dari setiap agama, seperti intoleransi, kekerasan, ujaran kebencian hingga terorisme. Berdasarkan hal tersebut, tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan etnografi, dengan mekanisme pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi, dan wawancara mendalam. Data yang dikumpulkan akan dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian serta penulisan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil kajian etnografi tersebut menghasilkan unsur toleransi yang terkandung di dalam tradisi pangngan, antara lain: Pertama, tradisi pangngan mengedepankan sikap toleransi. Sikap tersebut merupakan sebuah hospitalitas yang menghilangkan sekat-sekat sosial, seperti perbedaan agama dan golongan yang ada. Kedua, tradisi pangngan menghilangkan rasa curiga terhadap yang diberi atau menerima pangngan walaupun berbeda agama atau golongan. Hilangnya rasa curiga yang terbentuk pada relasi tradisi pangngan menjadikan hubungan antara satu dengan yang lain menjadi harmonis. Kedua unsur teologis inilah yang kemudian menjadikan tradisi pangngan sebagai salah satu sarana moderasi beragama berbasis kearifan lokal di Toraja. Abstract This research sheds light on strengthening religious moderation based on local wisdom in response to the Ministry of Religious affairs of the Republic of Indonesia’s campaign on religious moderation since 2019. Religious moderation is aimed to prevent extreme attitudes, mislead understandings of religious teachings, such as intolerance, violence, hate speech, and terrorism. This is a descriptive qualitative research based on ethnographic approach. Data were collected through literature review, observation, and in-depth interviews. These were analyzed through data reduction, categorization, conclusions, and verification. This study found that pangngan tradition shows attitude of tolerance. This attitude was shown in a form of hospitality that removed social barriers, such as religious and social-class differences. In addition, the tradition enabled to minimize suspicion. Suspicion was dismissed through food sharing. These two elements of pangngan tradition has been evidence of religious moderation based on local wisdom in Toraja.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Migration and the making of global Christianity By Jehu J.Hanciles. Grand Rapids, MI: Eerdmans, 2021. pp 464 pages. AI, robots, and the church Dampak Populisme Agama dalam Pemilu Kepala Daerah: Pengalaman Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2007-2017 Nilai Aksiologis Pernikahan Jilu Pada Masyarakat Jawa Indigenous Eco-feminism in Kalitanjung Kejawen People as an Alternative to Preserve the Nature
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1