抵制对妇女的社会和文化建构:在家庭中实现性别公正

Yulianti Yulianti, Ummi Ulfatus Syahriyah
{"title":"抵制对妇女的社会和文化建构:在家庭中实现性别公正","authors":"Yulianti Yulianti, Ummi Ulfatus Syahriyah","doi":"10.15408/jisi.v4i2.37129","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. There is a social and cultural construct in society that put a mother as the most responsible person for childcare. In fact, childcare is basically a shared responsibility between husband and wife.  Although mothers are the first school for their children, fathers also have a great responsibility in childcare.  Not only given great responsibility in childcare, social and cultural constructions in Indonesia form that a wife or mother must be able to do housework and the husband is responsible for providing a living. The purpose of this study, researchers want to see how a mother eliminates the constructions that develop in society in realizing gender justice and equality in the household. The research method in this study is a descriptive qualitative method because it is to discuss the research results comprehensively. Data collection in this study used interviews with two young mothers.  The results in this study show that in realizing gender justice in the household, each couple must prepare for marriage in terms of science and mentality so that each other understands each other regarding their respective roles and responsibilities. responsible for childcare and domestic work. And the establishment of a culture of communication in carrying out the division of roles in order to the emergence of justice in the household. Keywords: Construction, Women, Gender Justice. Abstrak. Ada konstruksi sosial dan budaya di masyarakat yang beranggapan seorang ibu adalah orang paling bertanggung jawab dalam pengasuhan anak. Padahal, pada dasarnya pengasuhan anak adalah tanggung jawab bersama antara suami dan istri.  Meskipun ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, ayah juga memiliki tanggung jawab besar dalam pengasuhan anak.  Kemudian, ibu tidak hanya diberikan tanggung jawab besar dalam pengasuhan anak, konstruksi sosial dan budaya di Indonesia juga meletakkan seorang istri atau ibu dalam pekerjaan rumah tangga dan suami bertanggung jawab untuk mencari nafkah. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana seorang ibu menghilangkan konstruksi yang berkembang di masyarakat dalam mewujudkan keadilan gender dan kesetaraan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif karena membahas hasil penelitian secara komprehensif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan dua ibu muda. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam mewujudkan keadilan gender dalam rumah tangga, setiap pasangan harus mempersiapkan pernikahan dari segi ilmu pengetahuan dan mental agar saling memahami peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Bertanggung jawab atas pengasuhan anak dan pekerjaan rumah tangga. Dan terbentuknya budaya komunikasi dalam melaksanakan pembagian peran demi munculnya keadilan dalam rumah tangga. Kata Kunci: Konstruksi, Perempuan, Keadilan Gender.","PeriodicalId":170402,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI)","volume":"105 26","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Melawan Konstruksi Sosial dan Budaya Terhadap Perempuan: Mewujudkan Keadilan Gender dalam Rumah Tangga\",\"authors\":\"Yulianti Yulianti, Ummi Ulfatus Syahriyah\",\"doi\":\"10.15408/jisi.v4i2.37129\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. There is a social and cultural construct in society that put a mother as the most responsible person for childcare. In fact, childcare is basically a shared responsibility between husband and wife.  Although mothers are the first school for their children, fathers also have a great responsibility in childcare.  Not only given great responsibility in childcare, social and cultural constructions in Indonesia form that a wife or mother must be able to do housework and the husband is responsible for providing a living. The purpose of this study, researchers want to see how a mother eliminates the constructions that develop in society in realizing gender justice and equality in the household. The research method in this study is a descriptive qualitative method because it is to discuss the research results comprehensively. Data collection in this study used interviews with two young mothers.  The results in this study show that in realizing gender justice in the household, each couple must prepare for marriage in terms of science and mentality so that each other understands each other regarding their respective roles and responsibilities. responsible for childcare and domestic work. And the establishment of a culture of communication in carrying out the division of roles in order to the emergence of justice in the household. Keywords: Construction, Women, Gender Justice. Abstrak. Ada konstruksi sosial dan budaya di masyarakat yang beranggapan seorang ibu adalah orang paling bertanggung jawab dalam pengasuhan anak. Padahal, pada dasarnya pengasuhan anak adalah tanggung jawab bersama antara suami dan istri.  Meskipun ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, ayah juga memiliki tanggung jawab besar dalam pengasuhan anak.  Kemudian, ibu tidak hanya diberikan tanggung jawab besar dalam pengasuhan anak, konstruksi sosial dan budaya di Indonesia juga meletakkan seorang istri atau ibu dalam pekerjaan rumah tangga dan suami bertanggung jawab untuk mencari nafkah. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana seorang ibu menghilangkan konstruksi yang berkembang di masyarakat dalam mewujudkan keadilan gender dan kesetaraan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif karena membahas hasil penelitian secara komprehensif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan dua ibu muda. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam mewujudkan keadilan gender dalam rumah tangga, setiap pasangan harus mempersiapkan pernikahan dari segi ilmu pengetahuan dan mental agar saling memahami peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Bertanggung jawab atas pengasuhan anak dan pekerjaan rumah tangga. Dan terbentuknya budaya komunikasi dalam melaksanakan pembagian peran demi munculnya keadilan dalam rumah tangga. Kata Kunci: Konstruksi, Perempuan, Keadilan Gender.\",\"PeriodicalId\":170402,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI)\",\"volume\":\"105 26\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15408/jisi.v4i2.37129\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/jisi.v4i2.37129","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要社会上有一种社会文化观念,认为母亲是育儿的最大责任人。事实上,育儿基本上是夫妻共同的责任。 虽然母亲是孩子的第一所学校,但父亲在育儿方面也负有重大责任。 印尼的社会和文化结构不仅赋予父亲在育儿方面的重大责任,还规定妻子或母亲必须会做家务,而丈夫则负责养家糊口。本研究的目的是,研究人员希望了解母亲如何消除社会上形成的观念,在家庭中实现性别公正和平等。本研究的研究方法是描述性定性方法,因为它是为了全面讨论研究成果。本研究的数据收集采用了对两位年轻母亲的访谈。 研究结果表明,要实现家庭中的性别平等,每对夫妇都必须在科学和心态上做好婚前准 备,以便彼此了解各自的角色和责任。并在进行角色分工时建立沟通文化,以实现家庭中的公正。关键词建设、妇女、性别公正内容摘要社会上有一种社会文化建构,认为母亲是育儿的最大责任人。事实上,育儿基本上是夫妻共同的责任。 虽然母亲是孩子的第一所学校,但父亲在育儿方面也负有重大责任。 此外,不仅母亲在育儿方面责任重大,印尼的社会和文化结构也让妻子或母亲从事家务劳动,而丈夫则负责赚钱养家。本研究旨在了解母亲如何消除社会中形成的构建,以实现家庭中的性别公正和平等。本研究采用描述性定性方法,因为这种方法可以全面讨论研究成果。数据是通过对两位年轻母亲的访谈收集的。结果显示,在实现家庭中的性别公正时,每对夫妇都必须在知识和心态上为婚姻做好准备,以了解彼此的角色和责任。负责照顾孩子和家务。并在进行角色分工时形成一种沟通文化,以实现家庭中的公正。关键词建设、妇女、性别公正。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Melawan Konstruksi Sosial dan Budaya Terhadap Perempuan: Mewujudkan Keadilan Gender dalam Rumah Tangga
Abstract. There is a social and cultural construct in society that put a mother as the most responsible person for childcare. In fact, childcare is basically a shared responsibility between husband and wife.  Although mothers are the first school for their children, fathers also have a great responsibility in childcare.  Not only given great responsibility in childcare, social and cultural constructions in Indonesia form that a wife or mother must be able to do housework and the husband is responsible for providing a living. The purpose of this study, researchers want to see how a mother eliminates the constructions that develop in society in realizing gender justice and equality in the household. The research method in this study is a descriptive qualitative method because it is to discuss the research results comprehensively. Data collection in this study used interviews with two young mothers.  The results in this study show that in realizing gender justice in the household, each couple must prepare for marriage in terms of science and mentality so that each other understands each other regarding their respective roles and responsibilities. responsible for childcare and domestic work. And the establishment of a culture of communication in carrying out the division of roles in order to the emergence of justice in the household. Keywords: Construction, Women, Gender Justice. Abstrak. Ada konstruksi sosial dan budaya di masyarakat yang beranggapan seorang ibu adalah orang paling bertanggung jawab dalam pengasuhan anak. Padahal, pada dasarnya pengasuhan anak adalah tanggung jawab bersama antara suami dan istri.  Meskipun ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, ayah juga memiliki tanggung jawab besar dalam pengasuhan anak.  Kemudian, ibu tidak hanya diberikan tanggung jawab besar dalam pengasuhan anak, konstruksi sosial dan budaya di Indonesia juga meletakkan seorang istri atau ibu dalam pekerjaan rumah tangga dan suami bertanggung jawab untuk mencari nafkah. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana seorang ibu menghilangkan konstruksi yang berkembang di masyarakat dalam mewujudkan keadilan gender dan kesetaraan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif karena membahas hasil penelitian secara komprehensif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan dua ibu muda. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam mewujudkan keadilan gender dalam rumah tangga, setiap pasangan harus mempersiapkan pernikahan dari segi ilmu pengetahuan dan mental agar saling memahami peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Bertanggung jawab atas pengasuhan anak dan pekerjaan rumah tangga. Dan terbentuknya budaya komunikasi dalam melaksanakan pembagian peran demi munculnya keadilan dalam rumah tangga. Kata Kunci: Konstruksi, Perempuan, Keadilan Gender.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Political Rights of Ex-Corruption Convicts in Elections Peran Kader Posyandu dalam Menurunkan Angka Stunting Implementasi Smart City di Kota Tangerang Selatan Banten Melawan Konstruksi Sosial dan Budaya Terhadap Perempuan: Mewujudkan Keadilan Gender dalam Rumah Tangga Sustainable Development through the Z-Chicken Baznas Initiative: A Community-Based Approach in South Tangerang City
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1