Shinta Mida Ariani Harahap, Gabena Indrayani Dalimunthe, Minda Sari Lubis, Rafita Yuniarti
{"title":"以 Avicel PH 102 为对比剂从甘薯(Ipomoea batatas (L.) Lamk.)中制备微晶纤维素并评估其物理质量","authors":"Shinta Mida Ariani Harahap, Gabena Indrayani Dalimunthe, Minda Sari Lubis, Rafita Yuniarti","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i4.297","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mikrokristalin selulosa merupakan eksipien yang digunakan pada pembuatan tablet kempa langsung yaitu sebagai zat pengisi, pengikat, dan penghancur dan dapat diisolasi dari tumbuhan berserat. Tumbuhan berserat yang berlimpah di Indonesia salah satunya adalah ubi jalar (Ipomoea batatas L.). Komposisi kimia utama ubi jalar meliputi karbohidrat yaitu serat pangan (hemiselulosa, selulosa), pati, serta beberapa jenis gula. Penelitian ini bertujuan untuk membuat mikrokristalin selulosa dari ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dan melihat perbandingan evaluasi mutu fisik dari hasil mikrokristalin selulosa dari ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dengan Avicel PH 102. Pada penelitian ini menggunakan metode hidrolisis asam HCl 2,5 N dengan cara dipanaskan pada suhu 105ºC selama 10-15 menit dengan rasio alfa-selulosa dan asam yang digunakan adalah (1:20). Kemudian di evaluasi mutu fisik mikrokristalin selulosa dari ubi jalar dengan uji organoleptis, identifikasi, penetapan pH, kelarutan zat dalam air dan susut pengeringan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selulosa ubi jalar, dapat dijadikan mikrokristalin selulosa yaitu dengan hasil evaluasi mutu fisik yang memenuhi persyaratan bila dibandingkan dengan Avicel PH 102, masing-masing meliputi organoleptis dimana keduanya berbentuk serbuk, tidak memiliki bau dan rasa yang sama, namun terdapat perbedaan pada warna dimana Avicel PH 102 berwarna putih sedangkan mikrokristalin selulosa ubi jalar berwarna putih kekuningan. Pada identifikasi, keduanya menghasilkan warna biru violet; pH 5,2 dan pH 6,5; kelarutan zat dalam air 0,2% dan 0,1% ; susut pengeringan 0,71% dan 2,53%; dan pada uji pati keduanya tidak menghasilkan larutan biru violet.","PeriodicalId":504388,"journal":{"name":"Journal of Pharmaceutical and Sciences","volume":"44 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pembuatan mikrokristalin selulosa dari ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lamk.) dengan Avicel PH 102 sebagai pembanding dan evaluasi mutu fisik\",\"authors\":\"Shinta Mida Ariani Harahap, Gabena Indrayani Dalimunthe, Minda Sari Lubis, Rafita Yuniarti\",\"doi\":\"10.36490/journal-jps.com.v6i4.297\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Mikrokristalin selulosa merupakan eksipien yang digunakan pada pembuatan tablet kempa langsung yaitu sebagai zat pengisi, pengikat, dan penghancur dan dapat diisolasi dari tumbuhan berserat. Tumbuhan berserat yang berlimpah di Indonesia salah satunya adalah ubi jalar (Ipomoea batatas L.). Komposisi kimia utama ubi jalar meliputi karbohidrat yaitu serat pangan (hemiselulosa, selulosa), pati, serta beberapa jenis gula. Penelitian ini bertujuan untuk membuat mikrokristalin selulosa dari ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dan melihat perbandingan evaluasi mutu fisik dari hasil mikrokristalin selulosa dari ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dengan Avicel PH 102. Pada penelitian ini menggunakan metode hidrolisis asam HCl 2,5 N dengan cara dipanaskan pada suhu 105ºC selama 10-15 menit dengan rasio alfa-selulosa dan asam yang digunakan adalah (1:20). Kemudian di evaluasi mutu fisik mikrokristalin selulosa dari ubi jalar dengan uji organoleptis, identifikasi, penetapan pH, kelarutan zat dalam air dan susut pengeringan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selulosa ubi jalar, dapat dijadikan mikrokristalin selulosa yaitu dengan hasil evaluasi mutu fisik yang memenuhi persyaratan bila dibandingkan dengan Avicel PH 102, masing-masing meliputi organoleptis dimana keduanya berbentuk serbuk, tidak memiliki bau dan rasa yang sama, namun terdapat perbedaan pada warna dimana Avicel PH 102 berwarna putih sedangkan mikrokristalin selulosa ubi jalar berwarna putih kekuningan. Pada identifikasi, keduanya menghasilkan warna biru violet; pH 5,2 dan pH 6,5; kelarutan zat dalam air 0,2% dan 0,1% ; susut pengeringan 0,71% dan 2,53%; dan pada uji pati keduanya tidak menghasilkan larutan biru violet.\",\"PeriodicalId\":504388,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Pharmaceutical and Sciences\",\"volume\":\"44 5\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Pharmaceutical and Sciences\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i4.297\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Pharmaceutical and Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i4.297","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pembuatan mikrokristalin selulosa dari ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lamk.) dengan Avicel PH 102 sebagai pembanding dan evaluasi mutu fisik
Mikrokristalin selulosa merupakan eksipien yang digunakan pada pembuatan tablet kempa langsung yaitu sebagai zat pengisi, pengikat, dan penghancur dan dapat diisolasi dari tumbuhan berserat. Tumbuhan berserat yang berlimpah di Indonesia salah satunya adalah ubi jalar (Ipomoea batatas L.). Komposisi kimia utama ubi jalar meliputi karbohidrat yaitu serat pangan (hemiselulosa, selulosa), pati, serta beberapa jenis gula. Penelitian ini bertujuan untuk membuat mikrokristalin selulosa dari ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dan melihat perbandingan evaluasi mutu fisik dari hasil mikrokristalin selulosa dari ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dengan Avicel PH 102. Pada penelitian ini menggunakan metode hidrolisis asam HCl 2,5 N dengan cara dipanaskan pada suhu 105ºC selama 10-15 menit dengan rasio alfa-selulosa dan asam yang digunakan adalah (1:20). Kemudian di evaluasi mutu fisik mikrokristalin selulosa dari ubi jalar dengan uji organoleptis, identifikasi, penetapan pH, kelarutan zat dalam air dan susut pengeringan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selulosa ubi jalar, dapat dijadikan mikrokristalin selulosa yaitu dengan hasil evaluasi mutu fisik yang memenuhi persyaratan bila dibandingkan dengan Avicel PH 102, masing-masing meliputi organoleptis dimana keduanya berbentuk serbuk, tidak memiliki bau dan rasa yang sama, namun terdapat perbedaan pada warna dimana Avicel PH 102 berwarna putih sedangkan mikrokristalin selulosa ubi jalar berwarna putih kekuningan. Pada identifikasi, keduanya menghasilkan warna biru violet; pH 5,2 dan pH 6,5; kelarutan zat dalam air 0,2% dan 0,1% ; susut pengeringan 0,71% dan 2,53%; dan pada uji pati keduanya tidak menghasilkan larutan biru violet.