{"title":"西加里曼丹省 Kubu Raya 县泥炭恢复计划受惠村庄小规模农田的地下水位波动情况","authors":"Evi Gusmayanti, R. Nusantara, Jajat Sudrajat","doi":"10.14710/jil.22.1.20-27","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Muka air tanah merupakan salah satu indikator penting degradasi lahan gambut. Sesuai aturan pemerintah, pemanfaatan lahan gambut yang memiliki fungsi budidaya disyaratkan untuk menjaga muka air tanah maksimal 40 cm di bawah permukaan tanah. Dalam upaya untuk mengendalikan degradasi gambut, pemerintah melakukan program restorasi gambut yang salah satunya bertujuan untuk pembasahan gambut dengan membangun sekat-sekat kanal pada lokasi prioritas, termasuk di Kabupaten Kubu Raya. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran muka air tanah di dua lahan pertanian skala kecil milik masyarakat di Desa Madusari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Desa ini merupakan salah satu desa penerima program restorasi gambut berupa pembangunan sekat kanal. Terdapat dua plot pengukuran yang memiliki tipe sekat kanal yang berbeda, yaitu sekat kanal yang dibagun Dinas Pekerjaan Umum dan sekat kanal yang dibangun Badan Restorasi Gambut. Masing-masing plot terdiri dari enam titik pengukuran muka air tanah, yang mulai diukur sejak bulan Februari sampai Mei 2022. Muka air tanah diukur melalui sumur pantau (piezometer) yang terbuat dari pipa PVC berdiameter sebesar 5 cm yang dibenamkan ke dalam tanah. Selain muka air tanah, sifat fisik gambut yang diukur dalam kegiatan penelitian ini meliputi kedalaman gambut, bobot isi, berat jenis partikel, porositas, permeabilitas serta kadar air gravimetrik dan volumetrik. Data curah hujan diperoleh dari stasiun BMKG terdekat, yaitu Stasiun Supadio, Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan muka air tanah di sekitar sekat kanal bervariasi berdasarkan lokasi terhadap sekat kanal dan jarak dari kanal. Sampai jarak tertentu, sekat kanal dapat meningkatkan muka air tanah sehingga terbukti efektif dalam program pembasahan gambut","PeriodicalId":53112,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Lingkungan","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Fluktuasi Muka Air Tanah Lahan Pertanian Skala Kecil di Desa Penerima Program Restorasi Gambut Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat\",\"authors\":\"Evi Gusmayanti, R. Nusantara, Jajat Sudrajat\",\"doi\":\"10.14710/jil.22.1.20-27\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Muka air tanah merupakan salah satu indikator penting degradasi lahan gambut. Sesuai aturan pemerintah, pemanfaatan lahan gambut yang memiliki fungsi budidaya disyaratkan untuk menjaga muka air tanah maksimal 40 cm di bawah permukaan tanah. Dalam upaya untuk mengendalikan degradasi gambut, pemerintah melakukan program restorasi gambut yang salah satunya bertujuan untuk pembasahan gambut dengan membangun sekat-sekat kanal pada lokasi prioritas, termasuk di Kabupaten Kubu Raya. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran muka air tanah di dua lahan pertanian skala kecil milik masyarakat di Desa Madusari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Desa ini merupakan salah satu desa penerima program restorasi gambut berupa pembangunan sekat kanal. Terdapat dua plot pengukuran yang memiliki tipe sekat kanal yang berbeda, yaitu sekat kanal yang dibagun Dinas Pekerjaan Umum dan sekat kanal yang dibangun Badan Restorasi Gambut. Masing-masing plot terdiri dari enam titik pengukuran muka air tanah, yang mulai diukur sejak bulan Februari sampai Mei 2022. Muka air tanah diukur melalui sumur pantau (piezometer) yang terbuat dari pipa PVC berdiameter sebesar 5 cm yang dibenamkan ke dalam tanah. Selain muka air tanah, sifat fisik gambut yang diukur dalam kegiatan penelitian ini meliputi kedalaman gambut, bobot isi, berat jenis partikel, porositas, permeabilitas serta kadar air gravimetrik dan volumetrik. Data curah hujan diperoleh dari stasiun BMKG terdekat, yaitu Stasiun Supadio, Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan muka air tanah di sekitar sekat kanal bervariasi berdasarkan lokasi terhadap sekat kanal dan jarak dari kanal. Sampai jarak tertentu, sekat kanal dapat meningkatkan muka air tanah sehingga terbukti efektif dalam program pembasahan gambut\",\"PeriodicalId\":53112,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Lingkungan\",\"volume\":\"4 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Lingkungan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/jil.22.1.20-27\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jil.22.1.20-27","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Fluktuasi Muka Air Tanah Lahan Pertanian Skala Kecil di Desa Penerima Program Restorasi Gambut Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat
Muka air tanah merupakan salah satu indikator penting degradasi lahan gambut. Sesuai aturan pemerintah, pemanfaatan lahan gambut yang memiliki fungsi budidaya disyaratkan untuk menjaga muka air tanah maksimal 40 cm di bawah permukaan tanah. Dalam upaya untuk mengendalikan degradasi gambut, pemerintah melakukan program restorasi gambut yang salah satunya bertujuan untuk pembasahan gambut dengan membangun sekat-sekat kanal pada lokasi prioritas, termasuk di Kabupaten Kubu Raya. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran muka air tanah di dua lahan pertanian skala kecil milik masyarakat di Desa Madusari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Desa ini merupakan salah satu desa penerima program restorasi gambut berupa pembangunan sekat kanal. Terdapat dua plot pengukuran yang memiliki tipe sekat kanal yang berbeda, yaitu sekat kanal yang dibagun Dinas Pekerjaan Umum dan sekat kanal yang dibangun Badan Restorasi Gambut. Masing-masing plot terdiri dari enam titik pengukuran muka air tanah, yang mulai diukur sejak bulan Februari sampai Mei 2022. Muka air tanah diukur melalui sumur pantau (piezometer) yang terbuat dari pipa PVC berdiameter sebesar 5 cm yang dibenamkan ke dalam tanah. Selain muka air tanah, sifat fisik gambut yang diukur dalam kegiatan penelitian ini meliputi kedalaman gambut, bobot isi, berat jenis partikel, porositas, permeabilitas serta kadar air gravimetrik dan volumetrik. Data curah hujan diperoleh dari stasiun BMKG terdekat, yaitu Stasiun Supadio, Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan muka air tanah di sekitar sekat kanal bervariasi berdasarkan lokasi terhadap sekat kanal dan jarak dari kanal. Sampai jarak tertentu, sekat kanal dapat meningkatkan muka air tanah sehingga terbukti efektif dalam program pembasahan gambut