日惹 Jetis 地区大米中铬污染的健康风险分析

Wulan Sari Sinaga, D. Rahardjo, Krismono Krismono
{"title":"日惹 Jetis 地区大米中铬污染的健康风险分析","authors":"Wulan Sari Sinaga, D. Rahardjo, Krismono Krismono","doi":"10.22437/biospecies.v16i2.20205","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The distribution of chromium originating from industrial waste disposal activities into the Opak River can pollute the flow of rice irrigation water which has an impact on food safety, especially rice. This study aims to determine the concentration of hexavalent chromium, the daily intake rate of age groups, and the effect of chromium on health risks. This research was conducted in Jetis District, Bantul, Yogyakarta with 3 sub-district locations: Canden Village, Trimulyo Village, and Sumber Agung Village. The research samples used were 60 rice samples from their own harvest using irrigation water from the Opak River using a random sampling method. Analysis of hexavalent chromium in rice was carried out with a preparation of 15 grams and analyzed using a HACH DR 2700 Spectrophotometer. The results showed that 100% of rice samples in Jetis District were contaminated with hexavalent chromium. The chromium concentration in the 3 villages ranged from 0.054-0.604 mg/kg with the highest mean value of 0.224 mg/kg found in Canden village. The pattern of chromium intake from rice consumption in 3 sub-districts ranged from 0-1909 µg/day with a mean value of 971 µg/day. The average value of chromium intake patterns in 3 sub-districts is far beyond the safe limit set by WHO of 320 µg/day. From the health risk calculations, the Risk Quotient values obtained for the subdistricts of Canden, Trimulyo, and Sumber Agung villages were respectively 3.00, 2.00, and 2.00. The RQ value in 3 sub-districts is above the safe limit set by WHO at RQ > 1. Based on the calculation of the risk of cancer, seen from the ECR value, the results obtained range from 1.E-01 – 2.E-01, this ECR value is far beyond the set safe limit. by WHO is 10-4. Chromium concentration, daily intake rate, consumption patterns, and characteristics of respondents influence health risks. Keywords: Hexavalent Chromium, Rice, Health Risk Analysis   Abstrak Distribusi kromium yang bersumber dari aktivitas pembuangan limbah industri ke Sungai Opak dapat mencemari aliran air irigasi persawahan yang berdampak pada keamanan pangan terutama beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi kromium heksavalen, laju asupan harian dari kelompok umur, dan pengaruh kromium terhadap risiko kesehatan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jetis, Bantul, Yogyakarta dengan 3 lokasi kelurahan yaitu Desa Canden, Desa Trimulyo dan Desa Sumberagung. Sampel penelitian yang digunakan adalah beras sebanyak 60 sampel yang berasal dari hasil panen sendiri yang memanfaatkan air irigasi sungai Opak dengan metode random sampling. Analisis kromium heksavalen pada beras dilakukan dengan preparasi sebanyak 15 gram dan dianalisis menggunakan alat Spektrofotometer HACH DR 2700. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% sampel beras di Kecamatan Jetis telah terkontaminasi kromium heksavalen. Konsentrasi kromium pada 3 desa berkisar sebesar 0,054-0,604 mg/kg dengan nilai rerata tertinggi sebesar 0,224 mg/kg terdapat di desa Canden. Pola asupan kromium dari konsumsi beras pada 3 kelurahan berkisar 0-1909 µg/hari dengan nilai rerata sebesar 971 µg/hari. Nilai rerata pola asupan kromium di 3 kelurahan jauh melewati batas aman yang ditetapkan oleh WHO sebesar 320 µg/hari. Dari perhitungan risiko kesehatan, diperoleh hasil nilai Risk Quotient untuk kelurahan desa Canden, Trimulyo, Sumberagung secara berurutan sebesar 3,00, 2,00, 2,00. Nilai RQ pada 3 kelurahan diatas batas aman yang ditetapkan oleh WHO sebesar RQ > 1. Berdasarkan perhitungan risiko terjadinya kanker, dilihat dari nilai ECR diperoleh hasil berkisar1,E-01 – 2,E-01, nilai ECR ini jauh melewati batas aman yang ditetapkan oleh WHO sebesar 10-4. Konsentrasi kromium, laju asupan harian, pola konsumsi, karakteristik responden berpengaruh terhadap risiko kesehatan. Kata kunci: Kromium Heksavalen, Beras, Analisa Risiko Kesehatan","PeriodicalId":31745,"journal":{"name":"Biospecies","volume":"76 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisa Risiko Kesehatan Cemaran Krom dalam Beras di Kecamatan Jetis, Yogyakarta\",\"authors\":\"Wulan Sari Sinaga, D. Rahardjo, Krismono Krismono\",\"doi\":\"10.22437/biospecies.v16i2.20205\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The distribution of chromium originating from industrial waste disposal activities into the Opak River can pollute the flow of rice irrigation water which has an impact on food safety, especially rice. This study aims to determine the concentration of hexavalent chromium, the daily intake rate of age groups, and the effect of chromium on health risks. This research was conducted in Jetis District, Bantul, Yogyakarta with 3 sub-district locations: Canden Village, Trimulyo Village, and Sumber Agung Village. The research samples used were 60 rice samples from their own harvest using irrigation water from the Opak River using a random sampling method. Analysis of hexavalent chromium in rice was carried out with a preparation of 15 grams and analyzed using a HACH DR 2700 Spectrophotometer. The results showed that 100% of rice samples in Jetis District were contaminated with hexavalent chromium. The chromium concentration in the 3 villages ranged from 0.054-0.604 mg/kg with the highest mean value of 0.224 mg/kg found in Canden village. The pattern of chromium intake from rice consumption in 3 sub-districts ranged from 0-1909 µg/day with a mean value of 971 µg/day. The average value of chromium intake patterns in 3 sub-districts is far beyond the safe limit set by WHO of 320 µg/day. From the health risk calculations, the Risk Quotient values obtained for the subdistricts of Canden, Trimulyo, and Sumber Agung villages were respectively 3.00, 2.00, and 2.00. The RQ value in 3 sub-districts is above the safe limit set by WHO at RQ > 1. Based on the calculation of the risk of cancer, seen from the ECR value, the results obtained range from 1.E-01 – 2.E-01, this ECR value is far beyond the set safe limit. by WHO is 10-4. Chromium concentration, daily intake rate, consumption patterns, and characteristics of respondents influence health risks. Keywords: Hexavalent Chromium, Rice, Health Risk Analysis   Abstrak Distribusi kromium yang bersumber dari aktivitas pembuangan limbah industri ke Sungai Opak dapat mencemari aliran air irigasi persawahan yang berdampak pada keamanan pangan terutama beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi kromium heksavalen, laju asupan harian dari kelompok umur, dan pengaruh kromium terhadap risiko kesehatan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jetis, Bantul, Yogyakarta dengan 3 lokasi kelurahan yaitu Desa Canden, Desa Trimulyo dan Desa Sumberagung. Sampel penelitian yang digunakan adalah beras sebanyak 60 sampel yang berasal dari hasil panen sendiri yang memanfaatkan air irigasi sungai Opak dengan metode random sampling. Analisis kromium heksavalen pada beras dilakukan dengan preparasi sebanyak 15 gram dan dianalisis menggunakan alat Spektrofotometer HACH DR 2700. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% sampel beras di Kecamatan Jetis telah terkontaminasi kromium heksavalen. Konsentrasi kromium pada 3 desa berkisar sebesar 0,054-0,604 mg/kg dengan nilai rerata tertinggi sebesar 0,224 mg/kg terdapat di desa Canden. Pola asupan kromium dari konsumsi beras pada 3 kelurahan berkisar 0-1909 µg/hari dengan nilai rerata sebesar 971 µg/hari. Nilai rerata pola asupan kromium di 3 kelurahan jauh melewati batas aman yang ditetapkan oleh WHO sebesar 320 µg/hari. Dari perhitungan risiko kesehatan, diperoleh hasil nilai Risk Quotient untuk kelurahan desa Canden, Trimulyo, Sumberagung secara berurutan sebesar 3,00, 2,00, 2,00. Nilai RQ pada 3 kelurahan diatas batas aman yang ditetapkan oleh WHO sebesar RQ > 1. Berdasarkan perhitungan risiko terjadinya kanker, dilihat dari nilai ECR diperoleh hasil berkisar1,E-01 – 2,E-01, nilai ECR ini jauh melewati batas aman yang ditetapkan oleh WHO sebesar 10-4. Konsentrasi kromium, laju asupan harian, pola konsumsi, karakteristik responden berpengaruh terhadap risiko kesehatan. Kata kunci: Kromium Heksavalen, Beras, Analisa Risiko Kesehatan\",\"PeriodicalId\":31745,\"journal\":{\"name\":\"Biospecies\",\"volume\":\"76 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Biospecies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22437/biospecies.v16i2.20205\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Biospecies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22437/biospecies.v16i2.20205","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

源于工业废物处理活动的铬在奥帕克河中的分布会污染水稻灌溉水流,从而影响食品安全,尤其是水稻。本研究旨在确定六价铬的浓度、各年龄组的日摄入量以及铬对健康风险的影响。这项研究在日惹班图尔市杰提斯区的 3 个分区进行:Canden 村、Trimulyo 村和 Sumber Agung 村。研究样本采用随机抽样法,从他们使用 Opak 河灌溉水收获的 60 份稻米样本中抽取。大米中六价铬的分析以 15 克为单位,使用 HACH DR 2700 分光光度计进行分析。结果显示,杰提斯地区的大米样本 100%受到六价铬污染。3 个村庄的铬浓度范围为 0.054-0.604 mg/kg,Canden 村的平均值最高,为 0.224 mg/kg。3 个分区从大米中摄入铬的模式介于 0-1909 微克/天之间,平均值为 971 微克/天。3 个分区铬摄入模式的平均值远远超出了世界卫生组织规定的安全限值 320 微克/天。通过健康风险计算,坎登村、特里姆利奥村和 Sumber Agung 村三个分区的风险商数分别为 3.00、2.00 和 2.00。3 个分区的 RQ 值均高于世界卫生组织规定的 RQ > 1 的安全限值。根据 ECR 值计算癌症风险,得出的结果为 1.E-01 - 2.E-01,这一 ECR 值远远超出了世界卫生组织规定的 10-4 的安全限值。铬的浓度、每日摄入量、消费模式和受访者的特征都会影响健康风险。关键词:六价铬六价铬;大米;健康风险分析 Abstrak Distribusi kromium yang bersumber dari aktivitas pembuangan limbah industri ke Sungai Opak dapat mencemari aliran air irigasi persawahan yang berdampak pada keamanan pangan terutama beras。该项目旨在建立镭资源中心、镭生产基地和镭风险控制中心。该项目位于日惹班图尔(Bantul)的杰提斯区(Kecamatan Jetis),有三个地区,分别是坎登(Desa Canden)、特里穆约(Desa Trimulyo)和森巴贡(Desa Sumberagung)。通过随机抽样的方法,在日惹的三个地区(Desa Canden、Desa Trimulyo 和 Desa Sumberagung)抽取了 60 个样本。对样本中的铬进行分析,用 15 克的样品进行制备,并用 HACH DR 2700 型快速光度计进行分析。研究结果表明,Kecamatan Jetis 的 100%样品都含有污染的铬。3 个采样点的铬含量为 0.054-0.604 毫克/千克,而坎登采样点的铬含量为 0.224 毫克/千克。在 3 个月的生产过程中,镉的含量为 0-1909 微克/小时,而镍的含量为 971 微克/小时。世卫组织在 3 个月内测定的阈值为 320 微克/小时。从风险系数来看,Canden、Trimulyo、Sumberagung 的风险系数分别为 3,00、2,00、2,00。3 个阶段的 RQ 值与世界卫生组织规定的 RQ 值 > 1 之间的蝙蝠数量相当。从蚂蚁的风险来看,ECR 值从 1,E-01 到 2,E-01,ECR 值与世界卫生组织规定的 10-4 之间的蝙蝠数量相当。铬的中心、生产基地、质量控制和反应能力都与疾病风险密切相关。关键词: 锗, Beras, 风险分析
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Analisa Risiko Kesehatan Cemaran Krom dalam Beras di Kecamatan Jetis, Yogyakarta
The distribution of chromium originating from industrial waste disposal activities into the Opak River can pollute the flow of rice irrigation water which has an impact on food safety, especially rice. This study aims to determine the concentration of hexavalent chromium, the daily intake rate of age groups, and the effect of chromium on health risks. This research was conducted in Jetis District, Bantul, Yogyakarta with 3 sub-district locations: Canden Village, Trimulyo Village, and Sumber Agung Village. The research samples used were 60 rice samples from their own harvest using irrigation water from the Opak River using a random sampling method. Analysis of hexavalent chromium in rice was carried out with a preparation of 15 grams and analyzed using a HACH DR 2700 Spectrophotometer. The results showed that 100% of rice samples in Jetis District were contaminated with hexavalent chromium. The chromium concentration in the 3 villages ranged from 0.054-0.604 mg/kg with the highest mean value of 0.224 mg/kg found in Canden village. The pattern of chromium intake from rice consumption in 3 sub-districts ranged from 0-1909 µg/day with a mean value of 971 µg/day. The average value of chromium intake patterns in 3 sub-districts is far beyond the safe limit set by WHO of 320 µg/day. From the health risk calculations, the Risk Quotient values obtained for the subdistricts of Canden, Trimulyo, and Sumber Agung villages were respectively 3.00, 2.00, and 2.00. The RQ value in 3 sub-districts is above the safe limit set by WHO at RQ > 1. Based on the calculation of the risk of cancer, seen from the ECR value, the results obtained range from 1.E-01 – 2.E-01, this ECR value is far beyond the set safe limit. by WHO is 10-4. Chromium concentration, daily intake rate, consumption patterns, and characteristics of respondents influence health risks. Keywords: Hexavalent Chromium, Rice, Health Risk Analysis   Abstrak Distribusi kromium yang bersumber dari aktivitas pembuangan limbah industri ke Sungai Opak dapat mencemari aliran air irigasi persawahan yang berdampak pada keamanan pangan terutama beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi kromium heksavalen, laju asupan harian dari kelompok umur, dan pengaruh kromium terhadap risiko kesehatan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jetis, Bantul, Yogyakarta dengan 3 lokasi kelurahan yaitu Desa Canden, Desa Trimulyo dan Desa Sumberagung. Sampel penelitian yang digunakan adalah beras sebanyak 60 sampel yang berasal dari hasil panen sendiri yang memanfaatkan air irigasi sungai Opak dengan metode random sampling. Analisis kromium heksavalen pada beras dilakukan dengan preparasi sebanyak 15 gram dan dianalisis menggunakan alat Spektrofotometer HACH DR 2700. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% sampel beras di Kecamatan Jetis telah terkontaminasi kromium heksavalen. Konsentrasi kromium pada 3 desa berkisar sebesar 0,054-0,604 mg/kg dengan nilai rerata tertinggi sebesar 0,224 mg/kg terdapat di desa Canden. Pola asupan kromium dari konsumsi beras pada 3 kelurahan berkisar 0-1909 µg/hari dengan nilai rerata sebesar 971 µg/hari. Nilai rerata pola asupan kromium di 3 kelurahan jauh melewati batas aman yang ditetapkan oleh WHO sebesar 320 µg/hari. Dari perhitungan risiko kesehatan, diperoleh hasil nilai Risk Quotient untuk kelurahan desa Canden, Trimulyo, Sumberagung secara berurutan sebesar 3,00, 2,00, 2,00. Nilai RQ pada 3 kelurahan diatas batas aman yang ditetapkan oleh WHO sebesar RQ > 1. Berdasarkan perhitungan risiko terjadinya kanker, dilihat dari nilai ECR diperoleh hasil berkisar1,E-01 – 2,E-01, nilai ECR ini jauh melewati batas aman yang ditetapkan oleh WHO sebesar 10-4. Konsentrasi kromium, laju asupan harian, pola konsumsi, karakteristik responden berpengaruh terhadap risiko kesehatan. Kata kunci: Kromium Heksavalen, Beras, Analisa Risiko Kesehatan
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
17
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
Efektivitas Daun Beluntas (Pluchea indica L.) Sebagai Insektisida Nabati Terhadap Mortalitas Ulat Grayak (Spodoptera litura F) Lepidoptera: Noctuidae Pola Sebaran Cemaran Krom (Cr) Pada Air, Sedimen, Dan Tanaman Air Di Bagian Hilir Sungai Opak Identifikasi Jenis Dan Karakteristik Sarang Lebah Madu Tanpa Sengat (Stingless Bee) Di Peternakan Lebah Simpur Desa Kecapi Pengaruh Metode Bioteknologi Fermentasi Kombucha Bunga Telang (Clitoria ternatea) Sebagai Antibakteri Acne vulgaris Pemanfaatan Tumbuhan Herbaceous Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara dengan Pengamatan Mikroskopis
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1