{"title":"利用 TIRTa 指导和辅导模式提高教师开发教学模块的能力","authors":"Astuti Triasmani, Hery Winoto Tj., T. Andriono","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.783","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kompetensi guru dalam menyusun modul ajar pada pelaksanaan Kurikulum Merdeka saat ini sangatlah penting karena modul ajar akan menentukan kualitas pembelajaran di kelas. Tujuan peneliti melakukan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru di SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta dalam menyusun modul ajar dengan menggunakan metode mentoring dan coaching model TIRTa, dengan sasarannya guru mata pelajaran yang mengajar di kelas VII dan VIII sebanyak 3 orang. Peneliti menggunakan modul ajar sebagai produk yang dinilai dan juga melakukan pengamatan terhadap kompetensi guru baik dari sisi pedagogik dan profesionalnya. Hasil penelitian tindakan ini sangat menggembirakan, karena didapati: (1) subjek lebih memahami komponen-komponen dalam modul ajar sesuai standar bakunya; (2) subjek mampu menyusun modul ajar dengan kualitas yang lebih baik; (3) kompetensi pedagogik dan profesional subjek mengalami peningkatan; (4) Model TIRTa sangat efektif digunakan untuk melakukan mentoring dan coaching karena membangun kesadaran subjek untuk menetapkan tujuan, mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya, membuat rencana aksi dan bertanggungjawab atas rencananya. Keberhasilan ini dapat dilihat dari hasil ketiga subjek pada pra siklus yang menunjukkan kompetensi subjek yang masih dalam kategori kurang (< 71), tetapi pada siklus I, 2 subjek masih dalam kategori kurang (< 71) dan salah satu subjek sudah mencapai kategori cukup (71 – 80), dan di akhir siklus II ketiga subjek berubah kategorinya menjadi baik (81 – 90). ","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"104 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Penggunaan Metode Mentoring dan Coaching Model TIRTa untuk Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menyusun Modul Ajar\",\"authors\":\"Astuti Triasmani, Hery Winoto Tj., T. Andriono\",\"doi\":\"10.51169/ideguru.v9i2.783\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kompetensi guru dalam menyusun modul ajar pada pelaksanaan Kurikulum Merdeka saat ini sangatlah penting karena modul ajar akan menentukan kualitas pembelajaran di kelas. Tujuan peneliti melakukan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru di SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta dalam menyusun modul ajar dengan menggunakan metode mentoring dan coaching model TIRTa, dengan sasarannya guru mata pelajaran yang mengajar di kelas VII dan VIII sebanyak 3 orang. Peneliti menggunakan modul ajar sebagai produk yang dinilai dan juga melakukan pengamatan terhadap kompetensi guru baik dari sisi pedagogik dan profesionalnya. Hasil penelitian tindakan ini sangat menggembirakan, karena didapati: (1) subjek lebih memahami komponen-komponen dalam modul ajar sesuai standar bakunya; (2) subjek mampu menyusun modul ajar dengan kualitas yang lebih baik; (3) kompetensi pedagogik dan profesional subjek mengalami peningkatan; (4) Model TIRTa sangat efektif digunakan untuk melakukan mentoring dan coaching karena membangun kesadaran subjek untuk menetapkan tujuan, mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya, membuat rencana aksi dan bertanggungjawab atas rencananya. Keberhasilan ini dapat dilihat dari hasil ketiga subjek pada pra siklus yang menunjukkan kompetensi subjek yang masih dalam kategori kurang (< 71), tetapi pada siklus I, 2 subjek masih dalam kategori kurang (< 71) dan salah satu subjek sudah mencapai kategori cukup (71 – 80), dan di akhir siklus II ketiga subjek berubah kategorinya menjadi baik (81 – 90). \",\"PeriodicalId\":502468,\"journal\":{\"name\":\"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru\",\"volume\":\"104 4\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.783\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.783","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
目前,在实施默迪卡课程的过程中,教师开发教学模块的能力非常重要,因为教学模块将决定课堂学习的质量。研究人员开展这项学校行动研究(PTS)的目的是提高日惹卡拉姆库都斯基督教初级中学(Kalam Kudus Christian Junior High School Yogyakarta)教师在使用 TIRTa 模式指导和辅导方法开发教学模块方面的能力,研究对象是任教于七年级和八年级的三位学科教师。研究人员将教学模块作为评估产品,并对教师在教学和专业方面的能力进行了观察。这项行动研究的结果非常令人鼓舞,因为研究发现(1)受试者根据标准更好地理解了教学模块中的各个组成部分;(2)受试者能够编制出质量更好的教学模块;(3)受试者的教学能力和专业能力都得到了提高;(4)TIRTa 模式在指导和辅导方面非常有效,因为它培养了受试者设定目标、找出自己的长处和短处、制定行动计划并对自己的计划负责的意识。从三个受试者在周期前的结果可以看出,他们的能力仍处于不足类别(< 71),但在周期 I 中,两个受试者仍处于不足类别(< 71),一个受试者达到了足够类别(71-80),在周期 II 结束时,三个受试者的类别变为良好(81-90)。
Penggunaan Metode Mentoring dan Coaching Model TIRTa untuk Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menyusun Modul Ajar
Kompetensi guru dalam menyusun modul ajar pada pelaksanaan Kurikulum Merdeka saat ini sangatlah penting karena modul ajar akan menentukan kualitas pembelajaran di kelas. Tujuan peneliti melakukan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru di SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta dalam menyusun modul ajar dengan menggunakan metode mentoring dan coaching model TIRTa, dengan sasarannya guru mata pelajaran yang mengajar di kelas VII dan VIII sebanyak 3 orang. Peneliti menggunakan modul ajar sebagai produk yang dinilai dan juga melakukan pengamatan terhadap kompetensi guru baik dari sisi pedagogik dan profesionalnya. Hasil penelitian tindakan ini sangat menggembirakan, karena didapati: (1) subjek lebih memahami komponen-komponen dalam modul ajar sesuai standar bakunya; (2) subjek mampu menyusun modul ajar dengan kualitas yang lebih baik; (3) kompetensi pedagogik dan profesional subjek mengalami peningkatan; (4) Model TIRTa sangat efektif digunakan untuk melakukan mentoring dan coaching karena membangun kesadaran subjek untuk menetapkan tujuan, mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya, membuat rencana aksi dan bertanggungjawab atas rencananya. Keberhasilan ini dapat dilihat dari hasil ketiga subjek pada pra siklus yang menunjukkan kompetensi subjek yang masih dalam kategori kurang (< 71), tetapi pada siklus I, 2 subjek masih dalam kategori kurang (< 71) dan salah satu subjek sudah mencapai kategori cukup (71 – 80), dan di akhir siklus II ketiga subjek berubah kategorinya menjadi baik (81 – 90).