Fiana Damayanti, Ananda K Ramadhan, Athalita A Nabil, Hasan W Almuwaffaq, Sima Smith, Zikrul Haikal
{"title":"赫氏胃肠病:诊断方法和治疗方法","authors":"Fiana Damayanti, Ananda K Ramadhan, Athalita A Nabil, Hasan W Almuwaffaq, Sima Smith, Zikrul Haikal","doi":"10.33024/jikk.v10i12.12334","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Hirschsprung’s Disease: Metode Diagnosis Dan Tatalaksana. Penyakit Hirschsprung (HSCR) atau megakolon kongenital adalah penyakit yang ditandai dengan hilangnya kemampuan dilatasi dan peristaltik usus akibat tidak adanya sel ganglion pada pleksus Myentericus (Aurbach’s) dan pleksus submukosa (Meissner). HSCR 80% didiagnosis pada tahun pertama kehidupan atau pada neonatus, dan jarang terlihat pada masa remaja dan dewasa. Diagnosis penyakit Hirschsprung harus ditegakkan sedini mungkin mengingat berbagai komplikasi yang dapat terjadi dan sangat berbahaya bagi nyawa pasien seperti konstipasi, enterokolitis, perforasi usus, dan sepsis yang dapat menyebabkan kematian. Penyakit Hirschsprung yang tidak segera ditangani atau diobati dapat menyebabkan kematian sebesar 80%, terutama karena enterokolitis dan perforasi usus. Penanganan dini penyakit Hirschsprung efektif dalam mengurangi kejadian enterokolitis hingga 30%.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"56 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"HIRSCHSPRUNG’S DISEASE: METODE DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA\",\"authors\":\"Fiana Damayanti, Ananda K Ramadhan, Athalita A Nabil, Hasan W Almuwaffaq, Sima Smith, Zikrul Haikal\",\"doi\":\"10.33024/jikk.v10i12.12334\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak: Hirschsprung’s Disease: Metode Diagnosis Dan Tatalaksana. Penyakit Hirschsprung (HSCR) atau megakolon kongenital adalah penyakit yang ditandai dengan hilangnya kemampuan dilatasi dan peristaltik usus akibat tidak adanya sel ganglion pada pleksus Myentericus (Aurbach’s) dan pleksus submukosa (Meissner). HSCR 80% didiagnosis pada tahun pertama kehidupan atau pada neonatus, dan jarang terlihat pada masa remaja dan dewasa. Diagnosis penyakit Hirschsprung harus ditegakkan sedini mungkin mengingat berbagai komplikasi yang dapat terjadi dan sangat berbahaya bagi nyawa pasien seperti konstipasi, enterokolitis, perforasi usus, dan sepsis yang dapat menyebabkan kematian. Penyakit Hirschsprung yang tidak segera ditangani atau diobati dapat menyebabkan kematian sebesar 80%, terutama karena enterokolitis dan perforasi usus. Penanganan dini penyakit Hirschsprung efektif dalam mengurangi kejadian enterokolitis hingga 30%.\",\"PeriodicalId\":378092,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan\",\"volume\":\"56 5\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i12.12334\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i12.12334","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HIRSCHSPRUNG’S DISEASE: METODE DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA
Abstrak: Hirschsprung’s Disease: Metode Diagnosis Dan Tatalaksana. Penyakit Hirschsprung (HSCR) atau megakolon kongenital adalah penyakit yang ditandai dengan hilangnya kemampuan dilatasi dan peristaltik usus akibat tidak adanya sel ganglion pada pleksus Myentericus (Aurbach’s) dan pleksus submukosa (Meissner). HSCR 80% didiagnosis pada tahun pertama kehidupan atau pada neonatus, dan jarang terlihat pada masa remaja dan dewasa. Diagnosis penyakit Hirschsprung harus ditegakkan sedini mungkin mengingat berbagai komplikasi yang dapat terjadi dan sangat berbahaya bagi nyawa pasien seperti konstipasi, enterokolitis, perforasi usus, dan sepsis yang dapat menyebabkan kematian. Penyakit Hirschsprung yang tidak segera ditangani atau diobati dapat menyebabkan kematian sebesar 80%, terutama karena enterokolitis dan perforasi usus. Penanganan dini penyakit Hirschsprung efektif dalam mengurangi kejadian enterokolitis hingga 30%.