{"title":"利用 TTMC 和 TwTMC 测试及问题式学习模式分析十一年级学生对盐类水解材料的概念理解和难点","authors":"Shelly Dewi Ristanti, S. Sumarti","doi":"10.15294/jipk.v18i1.46418","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil pemahaman konsep dan kesulitan siswa dalam materi hidrolisis garam dengan model problem based learning. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 12 Semarang tahun ajaran 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods dengan design penelitian concurrent embedded. Instrumen yang digunakan adalah three-tier multiple choice test dan two-tier multiple choice test. Penelitian ini mengunakan teknik analisis data berupa uji validitas, uji reabilitas, uji daya beda, dan uji tingkat kesukaran. Hasil dari penelitian ini diperoleh pemahaman konsep materi hidrolisis garam menggunakan model Problem Based Learning tergolong cukup. Profil pemahaman konsep materi hidrolisis garam menggunakan model Problem Based Learning berdasarkan indikator. Pemahaman konsep siswa pada materi hidrolisis garam dengan empat konsep yang diujikan sebesar 35 %, sedangkan untuk kategori miskonsepsi sebesar 20%, dan kateori tidak paham sebesar 45%. Hasil analisis kesulitan siswa pada penerapan pembelajaran materi hidrolisis garam menggunakan model Problem Based Learning tergolong rendah, yakni sebesar 38%. Dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai, hasil kesulitan belajar dan pemahaman konsep dapat digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan proses pembelajaran selanjutnya.","PeriodicalId":30980,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia","volume":"26 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Pemahaman Konsep dan Kesulitan Siswa Kelas XI pada Materi Hidrolisis Garam Menggunakan Tes TTMC dan TwTMC dengan Model Problem-Based Learning\",\"authors\":\"Shelly Dewi Ristanti, S. Sumarti\",\"doi\":\"10.15294/jipk.v18i1.46418\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil pemahaman konsep dan kesulitan siswa dalam materi hidrolisis garam dengan model problem based learning. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 12 Semarang tahun ajaran 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods dengan design penelitian concurrent embedded. Instrumen yang digunakan adalah three-tier multiple choice test dan two-tier multiple choice test. Penelitian ini mengunakan teknik analisis data berupa uji validitas, uji reabilitas, uji daya beda, dan uji tingkat kesukaran. Hasil dari penelitian ini diperoleh pemahaman konsep materi hidrolisis garam menggunakan model Problem Based Learning tergolong cukup. Profil pemahaman konsep materi hidrolisis garam menggunakan model Problem Based Learning berdasarkan indikator. Pemahaman konsep siswa pada materi hidrolisis garam dengan empat konsep yang diujikan sebesar 35 %, sedangkan untuk kategori miskonsepsi sebesar 20%, dan kateori tidak paham sebesar 45%. Hasil analisis kesulitan siswa pada penerapan pembelajaran materi hidrolisis garam menggunakan model Problem Based Learning tergolong rendah, yakni sebesar 38%. Dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai, hasil kesulitan belajar dan pemahaman konsep dapat digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan proses pembelajaran selanjutnya.\",\"PeriodicalId\":30980,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia\",\"volume\":\"26 4\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15294/jipk.v18i1.46418\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/jipk.v18i1.46418","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在通过基于问题的学习模式,确定学生对盐类水解的概念理解概况和困难。本研究于2023学年在三宝垄SMA N 12进行。本研究采用的方法是混合方法与并行嵌入式研究设计。使用的工具是三层选择测试和两层选择测试。本研究采用了有效性测试、可靠性测试、区分度测试和难度测试等形式的数据分析技术。本研究利用基于问题的学习模式获得的对盐类水解材料概念的理解结果被归类为充分理解。基于指标的基于问题学习模式的盐类水解材料概念理解概况。学生对盐类水解材料四个概念的理解程度为 35%,错误理解为 20%,不理解为 45%。学生在应用基于问题的学习模式学习盐类水解材料方面的困难分析结果较低,为 38%。通过使用合适的学习模式,可以将学习困难和概念理解的结果作为指导,改进下一步的学习过程。
Analisis Pemahaman Konsep dan Kesulitan Siswa Kelas XI pada Materi Hidrolisis Garam Menggunakan Tes TTMC dan TwTMC dengan Model Problem-Based Learning
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil pemahaman konsep dan kesulitan siswa dalam materi hidrolisis garam dengan model problem based learning. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 12 Semarang tahun ajaran 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods dengan design penelitian concurrent embedded. Instrumen yang digunakan adalah three-tier multiple choice test dan two-tier multiple choice test. Penelitian ini mengunakan teknik analisis data berupa uji validitas, uji reabilitas, uji daya beda, dan uji tingkat kesukaran. Hasil dari penelitian ini diperoleh pemahaman konsep materi hidrolisis garam menggunakan model Problem Based Learning tergolong cukup. Profil pemahaman konsep materi hidrolisis garam menggunakan model Problem Based Learning berdasarkan indikator. Pemahaman konsep siswa pada materi hidrolisis garam dengan empat konsep yang diujikan sebesar 35 %, sedangkan untuk kategori miskonsepsi sebesar 20%, dan kateori tidak paham sebesar 45%. Hasil analisis kesulitan siswa pada penerapan pembelajaran materi hidrolisis garam menggunakan model Problem Based Learning tergolong rendah, yakni sebesar 38%. Dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai, hasil kesulitan belajar dan pemahaman konsep dapat digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan proses pembelajaran selanjutnya.