S. Sukarman, Lilik Sutiarso, S. Suwardi, Herry Wirianata, Andri Prima Nugroho, S. Primananda, Muhdan Syarovy, Iput Pradiko, Nuzul Hijri Darlan
{"title":"利用土壤水分含量监测系统(SMCMS)分析疏松土壤和超土壤上油棕种植园的水分行为","authors":"S. Sukarman, Lilik Sutiarso, S. Suwardi, Herry Wirianata, Andri Prima Nugroho, S. Primananda, Muhdan Syarovy, Iput Pradiko, Nuzul Hijri Darlan","doi":"10.22302/iopri.jur.jpks.v32i1.270","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketersediaan air merupakan aspek yang sangat penting agar kelapa sawit dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku air melalui monitoring dinamika kelembaban dan suhu tanah menggunakan Soil Moisture Content Monitoring System (SMCMS). SMCMS terdiri atas sensor yang dipasang di lapangan dan sistem monitoring berbasis internet. SMCMS dipasang di perkebunan kelapa sawit pada tanah Ultisol (A), Spodosol dengan perlakuan pecah hardpan dan mounding (B), dan Spodosol tanpa perlakuan (C). Sensor kelembaban dan suhu tanah dipasang pada tiga kedalaman yang berbeda. Hasil menunjukkan bahwa SMCMS dapat beroperasi secara otomatis dan real-time dalam mengukur perilaku air. Berdasarkan hasil monitoring dan pengukuran, dapat diketahui bahwa kelembaban tanah tertinggi terdapat pada lokasi A dengan rerata 46,91%, kemudian diikuti lokasi B 38,40%, dan C yaitu 29,49%. Spodosol dengan perlakuan (B) memiliki suhu tanah terendah dengan rerata 27,36°C, kemudian diikuti Ultisol (A) 27,58°C, dan Spodosol kontrol (C) 28,40°C. Lebih lanjut, kelembaban tanah berkorelasi lemah dengan suhu tanah. Suhu tanah memiliki korelasi yang lemah dengan suhu udara. Sementara itu, kedua perilaku air tanah tersebut memiliki korelasi yang sangat lemah dengan variabel lingkungan, khususnya curah hujan.","PeriodicalId":485865,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kelapa Sawit","volume":"92 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Perilaku Air Di Perkebunan Kelapa Sawit Pada Tanah Spodosol dan Ultisol Menggunakan Soil Moisture Content Monitoring System (SMCMS)\",\"authors\":\"S. Sukarman, Lilik Sutiarso, S. Suwardi, Herry Wirianata, Andri Prima Nugroho, S. Primananda, Muhdan Syarovy, Iput Pradiko, Nuzul Hijri Darlan\",\"doi\":\"10.22302/iopri.jur.jpks.v32i1.270\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ketersediaan air merupakan aspek yang sangat penting agar kelapa sawit dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku air melalui monitoring dinamika kelembaban dan suhu tanah menggunakan Soil Moisture Content Monitoring System (SMCMS). SMCMS terdiri atas sensor yang dipasang di lapangan dan sistem monitoring berbasis internet. SMCMS dipasang di perkebunan kelapa sawit pada tanah Ultisol (A), Spodosol dengan perlakuan pecah hardpan dan mounding (B), dan Spodosol tanpa perlakuan (C). Sensor kelembaban dan suhu tanah dipasang pada tiga kedalaman yang berbeda. Hasil menunjukkan bahwa SMCMS dapat beroperasi secara otomatis dan real-time dalam mengukur perilaku air. Berdasarkan hasil monitoring dan pengukuran, dapat diketahui bahwa kelembaban tanah tertinggi terdapat pada lokasi A dengan rerata 46,91%, kemudian diikuti lokasi B 38,40%, dan C yaitu 29,49%. Spodosol dengan perlakuan (B) memiliki suhu tanah terendah dengan rerata 27,36°C, kemudian diikuti Ultisol (A) 27,58°C, dan Spodosol kontrol (C) 28,40°C. Lebih lanjut, kelembaban tanah berkorelasi lemah dengan suhu tanah. Suhu tanah memiliki korelasi yang lemah dengan suhu udara. Sementara itu, kedua perilaku air tanah tersebut memiliki korelasi yang sangat lemah dengan variabel lingkungan, khususnya curah hujan.\",\"PeriodicalId\":485865,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Kelapa Sawit\",\"volume\":\"92 9\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-04-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Kelapa Sawit\",\"FirstCategoryId\":\"0\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22302/iopri.jur.jpks.v32i1.270\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Kelapa Sawit","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22302/iopri.jur.jpks.v32i1.270","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
水的供应是油棕生长和生产达到最佳状态的一个非常重要的方面。本研究的目的是通过使用土壤水分含量监测系统(SMCMS)监测土壤水分和温度动态,分析水分行为。土壤含水量监测系统由安装在田间的传感器和基于互联网的监测系统组成。SMCMS 安装在 Ultisol(A)、经硬土层破碎和堆积处理(B)和未经处理(C)的 Spodosol 上的油棕种植园中。土壤水分和温度传感器安装在三个不同深度。结果表明,SMCMS 可以自动、实时地测量水分的变化情况。根据监测和测量结果,可以看出 A 处的土壤湿度最高,平均为 46.91%,其次是 B 处的 38.40%和 C 处的 29.49%。经处理(B)的水稻田土壤温度最低,平均为 27.36°C,其次是超土壤(A)27.58°C,对照水稻田(C)28.40°C。此外,土壤湿度与土壤温度的相关性较弱。土壤温度与空气温度的相关性较弱。同时,两种土壤水分行为与环境变量(尤其是降雨量)的相关性很弱。
Analisis Perilaku Air Di Perkebunan Kelapa Sawit Pada Tanah Spodosol dan Ultisol Menggunakan Soil Moisture Content Monitoring System (SMCMS)
Ketersediaan air merupakan aspek yang sangat penting agar kelapa sawit dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku air melalui monitoring dinamika kelembaban dan suhu tanah menggunakan Soil Moisture Content Monitoring System (SMCMS). SMCMS terdiri atas sensor yang dipasang di lapangan dan sistem monitoring berbasis internet. SMCMS dipasang di perkebunan kelapa sawit pada tanah Ultisol (A), Spodosol dengan perlakuan pecah hardpan dan mounding (B), dan Spodosol tanpa perlakuan (C). Sensor kelembaban dan suhu tanah dipasang pada tiga kedalaman yang berbeda. Hasil menunjukkan bahwa SMCMS dapat beroperasi secara otomatis dan real-time dalam mengukur perilaku air. Berdasarkan hasil monitoring dan pengukuran, dapat diketahui bahwa kelembaban tanah tertinggi terdapat pada lokasi A dengan rerata 46,91%, kemudian diikuti lokasi B 38,40%, dan C yaitu 29,49%. Spodosol dengan perlakuan (B) memiliki suhu tanah terendah dengan rerata 27,36°C, kemudian diikuti Ultisol (A) 27,58°C, dan Spodosol kontrol (C) 28,40°C. Lebih lanjut, kelembaban tanah berkorelasi lemah dengan suhu tanah. Suhu tanah memiliki korelasi yang lemah dengan suhu udara. Sementara itu, kedua perilaku air tanah tersebut memiliki korelasi yang sangat lemah dengan variabel lingkungan, khususnya curah hujan.