{"title":"布雷贝斯地区母亲知识与婴儿纯母乳喂养之间的关系","authors":"S. Hartini, Ria Septiana Anggraeni","doi":"10.54816/jk.v11i2.799","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \nPada masa emas, perkembangan otak bayi mengalami kurang lebih 80% pertumbuhannya sejak lahir hingga usia 3 tahun. Pada masa ini, bayi membutuhkan gizi yang cukup, sehingga pemerintah berupaya untuk memberikan bayi ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya, yang dapat bertahan hingga usia dua tahun. Prevalensi pemberian ASI eksklusif usia 0 sampai 6 bulan di Indonesia sebesar 73,97% pada tahun 2023, masih di bawah target nasional yang diharapkan untuk mencapai tujuan peningkatan pemberian ASI eksklusif yaitu mencapai 80%. Penelitian ini akan mengkaji hubungan antara karakteristik ibu dengan pemberianASI eksklusif pada bayi di Kabupaten Brebes tahun 2024. Jenis penelitian ini melibatkan penelitian analitik cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi usia 6 sampai 12 bulan di Kabupaten Brebes pada tahun 2024. Teknik pengambilan sampel berdasarkan teknik total sampling yaitu 45 responden. Analisis data digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan yang terbatas (56%) dan tidak memberikan ASI eksklusif (60%). Ada hubungan antara pengetahuan tentang ASI Eksklusif pada bayi di Kabupaten Brebes. Upaya untuk ibu menyusui yaitu ibu harus memotivasi dirinya untuk menyusui bayinya dengan bertanya kepada penyedia layanan kesehatan apakah boleh memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Diharapkan juga kepada petugas kesehatan untuk dapat memberikanl program sosialisasil dan konseling yangl lebih intensif kepada ibu menyusui dan ibu hamil. Tenaga kesehatan dapat memberikan konsultasi kesehatan tidak hanya di Puskesmas setempat, namun juga di luar Puskesmas seperti Posyandu. \n \n \n","PeriodicalId":516963,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN TERAPAN","volume":"11 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Kabupaten Brebes\",\"authors\":\"S. Hartini, Ria Septiana Anggraeni\",\"doi\":\"10.54816/jk.v11i2.799\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"\\n \\n \\nPada masa emas, perkembangan otak bayi mengalami kurang lebih 80% pertumbuhannya sejak lahir hingga usia 3 tahun. Pada masa ini, bayi membutuhkan gizi yang cukup, sehingga pemerintah berupaya untuk memberikan bayi ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya, yang dapat bertahan hingga usia dua tahun. Prevalensi pemberian ASI eksklusif usia 0 sampai 6 bulan di Indonesia sebesar 73,97% pada tahun 2023, masih di bawah target nasional yang diharapkan untuk mencapai tujuan peningkatan pemberian ASI eksklusif yaitu mencapai 80%. Penelitian ini akan mengkaji hubungan antara karakteristik ibu dengan pemberianASI eksklusif pada bayi di Kabupaten Brebes tahun 2024. Jenis penelitian ini melibatkan penelitian analitik cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi usia 6 sampai 12 bulan di Kabupaten Brebes pada tahun 2024. Teknik pengambilan sampel berdasarkan teknik total sampling yaitu 45 responden. Analisis data digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan yang terbatas (56%) dan tidak memberikan ASI eksklusif (60%). Ada hubungan antara pengetahuan tentang ASI Eksklusif pada bayi di Kabupaten Brebes. Upaya untuk ibu menyusui yaitu ibu harus memotivasi dirinya untuk menyusui bayinya dengan bertanya kepada penyedia layanan kesehatan apakah boleh memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Diharapkan juga kepada petugas kesehatan untuk dapat memberikanl program sosialisasil dan konseling yangl lebih intensif kepada ibu menyusui dan ibu hamil. Tenaga kesehatan dapat memberikan konsultasi kesehatan tidak hanya di Puskesmas setempat, namun juga di luar Puskesmas seperti Posyandu. \\n \\n \\n\",\"PeriodicalId\":516963,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL KESEHATAN TERAPAN\",\"volume\":\"11 10\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-07-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL KESEHATAN TERAPAN\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.54816/jk.v11i2.799\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL KESEHATAN TERAPAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54816/jk.v11i2.799","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Kabupaten Brebes
Pada masa emas, perkembangan otak bayi mengalami kurang lebih 80% pertumbuhannya sejak lahir hingga usia 3 tahun. Pada masa ini, bayi membutuhkan gizi yang cukup, sehingga pemerintah berupaya untuk memberikan bayi ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya, yang dapat bertahan hingga usia dua tahun. Prevalensi pemberian ASI eksklusif usia 0 sampai 6 bulan di Indonesia sebesar 73,97% pada tahun 2023, masih di bawah target nasional yang diharapkan untuk mencapai tujuan peningkatan pemberian ASI eksklusif yaitu mencapai 80%. Penelitian ini akan mengkaji hubungan antara karakteristik ibu dengan pemberianASI eksklusif pada bayi di Kabupaten Brebes tahun 2024. Jenis penelitian ini melibatkan penelitian analitik cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi usia 6 sampai 12 bulan di Kabupaten Brebes pada tahun 2024. Teknik pengambilan sampel berdasarkan teknik total sampling yaitu 45 responden. Analisis data digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan yang terbatas (56%) dan tidak memberikan ASI eksklusif (60%). Ada hubungan antara pengetahuan tentang ASI Eksklusif pada bayi di Kabupaten Brebes. Upaya untuk ibu menyusui yaitu ibu harus memotivasi dirinya untuk menyusui bayinya dengan bertanya kepada penyedia layanan kesehatan apakah boleh memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Diharapkan juga kepada petugas kesehatan untuk dapat memberikanl program sosialisasil dan konseling yangl lebih intensif kepada ibu menyusui dan ibu hamil. Tenaga kesehatan dapat memberikan konsultasi kesehatan tidak hanya di Puskesmas setempat, namun juga di luar Puskesmas seperti Posyandu.