{"title":"实施团体辅导行动研究,提高学生学习动机","authors":"Made Sukarsini, K. Suranata, I. Budiarta","doi":"10.24036/0201874102528-0-00","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article reports the results of the group counseling action research activities to improve students’ learning motivation in the Junior High School. The research subject consisted of 36 (14 men and 12 women) students of first grade in the SMP N 3 Singaraja. The action reserachcarried out in these two cycles’ involved 8 observers (consisting of 6 counseling teachers and 2 lecturers). Each cycle held two group guidance class. The procedure of group counseling action review activities in each cycle follows the three stages of the learning action study described by Hopkins and friends which include: (1) planning; (2) action and observation, and (3) reflection. Student learning motivation data were analyzed quantitatively descriptive and compared at the end of each cycle. Data from observations assessment of group counseling activities by narrated observers. The results of the group guidance study show that there is an increase in the level of student learning motivation. The baseline of students motivation is 68 or in the medium category. At the end of the first cycle, the average student learning motivation was 79 or still in the medium category. While at the end of the second cycle the average student motivation is 84 or in the high category. The results of the study on the implementation of group counseling actions by 8 observers showed an increase in the quality of the group counseling process and an increase in the ability of model teachers in managing group counseling activities from the first cycle to the second cycle. Keyword: actions reserach, group counseling, learning motivation, lesson study. Kaji Tindak Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Abstrak Naskah ini melaporkan hasil kegiatan penelitian tindakan konseling kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP. Subjek penelitian terdiri dari 36 (14 pria dan 12 wanita) siswa kelas satu di SMP N 3 Singaraja. Aksi yang dilakukan dalam dua siklus ini melibatkan 8 pengamat (terdiri dari 6 guru konseling dan 2 dosen). Setiap siklus diadakan dua kelas bimbingan kelompok. Prosedur kegiatan tinjauan tindakan konseling kelompok dalam setiap siklus mengikuti tiga tahap studi tindakan pembelajaran yang dijelaskan oleh Hopkins dan teman-teman yang meliputi: (1) perencanaan; (2) tindakan dan observasi, dan (3) refleksi. Data motivasi belajar siswa dianalisis dengan statistik deskriptif kuantitatif dan dibandingkan pada akhir setiap siklus dengan prosent. Data dari pengamatan kegiatan konseling kelompok dijelaskan oleh diriwayatkan. Hasil studi bimbingan kelompok menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat motivasi belajar siswa dari setiap siclus. Motivasi dasar siswa adalah 68 atau dalam kategori sedang. Pada akhir siklus pertama, rata-rata motivasi belajar siswa adalah 79 atau masih dalam kategori sedang. Sementara pada akhir siklus kedua rata-rata motivasi siswa adalah 84 atau dalam kategori tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kualitas proses konseling kelompok dan peningkatan kemampuan guru model dalam mengelola kegiatan konseling kelompok dari siklus pertama ke siklus kedua. Kata Kunci: tindakan penelitian, konseling kelompok, motivasi belajar, pelajaran. How to Cite: Sukarsini, M., Suranata, K., & Budiarta, I. K. R. T. (2018). Implementing Group Counseling Action Research to Improve Students Learning Motivation. Konselor, 7(4), 151-159. https://doi.org/10.24036/0201874102528-0-00 This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2018 by author Sukarsini, M., Suranata, K., & Budiarta, I. K. R. T 152 (Implementing Group Counseling Action Research to Improve Students Learning Motivation) Pendahuluan Motivasi belajar merupakan daya penggerak yang membangkitkan keinginan siswa untuk melakukan aktifitas belajar. Motivasi belajar dicatat sebagai salah satu faktor psikologis yang memberikan kontribusi yang sangat berarti terhadap capaian suatu prestasi belajar oleh siswa (McClelland & Burnham, 2008). Bahkan motivasi belajar tersebut dinyatakan lebih menentukan keberhasilan belajar dibandingkan dengan kemampuan potensi dasar siswa atau intelegensi (McClelland, 1973). Guru bimbingan dan konseling (konselor sekolah) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 111 Tahun 2014(Kementerian Pendidikan Nasional, 2014) berperan untuk memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi yang dibutuhkan untuk mencapai prestasi dan perkembangan yang optimal. Salah satu potensi yang perlu dikembangkan tersebut adalah motivasi belajar (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Guru Bimbingan dan Konseling (konselor sekolah)berperan untukmemberikan pemahaman kepada siswa tentang minat belajar, motivasi belajar, kebiasaan belajar serta kemampuan peserta didik agar bisa menyerap dan menerima ilmu sesuai harapanStudi awal menunjukkan bahwa siswa di SMP Negeri 3 Singaraja mengalami permasalahan yaitu sebagian besar dari siswa-siswa tersebut belum mampu meningkatkan motivasi belajarnya. Mereka cenderung menunjukkan kebiasaankebiasaan negatif seperti malas belajar, tidak tertarik terhadap pelajaran, tidak melaksanakan tugas yang diberikan pada bapak/ibu guru, bermalas-malasan, tidak semangat mengikuti KBM, merasa jenuh, lingkungan tidak nyaman untuk belajar dan sebagainya. Permasalahan rendahnya motivasi belajar siswa-siswa di SMP Negeri 3 Singaraja seperti dijelaskan di atas perlu segera ditangani, mengingat bahwa motivasi belajar merupakan salah satu aspek psikologis yang berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi akademik(Cutuli et al., 2013). Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan kurangnya usaha belajar yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap hasil belajar (Brigman, G., & Campbell, 2003). Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pengoptimalan pelayanan bimbingan dan konseling (Brigman & Campbell, 2003). Layanan konseling kelompok merupakan salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling kelompok yang dilaksanakan untuk membantu siswa atau sekelompok siswa untuk mengatasi suatu permasalahan pribadinya (Suranata, 2017). Interaksi dan pertukaran ide, gagasan, perasaan, pemikiran dan tindakan antar anggota dalam konseling kelompok yag mengembangkan dinamika kelompok membantu setiap anggota kelompok mengembangkan pemikiran, perasaan dan sikap atau tindakan baru kearah yang lebih prduktif (Suranata, 2017; Berg, Landreth, & Fall, 2006). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling adalah melalui kegiatan kaji tindak bimbingan dan konseling (Suranata, 2013), kegiatan ini melibatkan sejawat guru BK, akademisi atau pakar, guru mata pelajaran, kepala sekolah, orang tua siswa serta pihak yang berkepentingan untuk bersama-sama mengupayakan pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih berkualitas. Kaji tindak bimbingan dan konseling meruapakan kegiatan kolaboratif antar gurubimbingan dan konseling diadaftasi dari kegiatan kaji tindak pembelajan (lesson study) dimana guru, dosen atau pendidik secara berkolaboratif beruapaya bersama-sama mewujudkan layanan pembelajaran serta hasil belajar yang lebih baik (Susiani & Suranata, 2017). Dalam kegiatan kaji tindak pelayanan bimbingan dan konseling yang menjadi fokus kajian adlah kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Kaji tindak konseling kelompok membantu guru BK pelaksana layanan merancang dan mengimplementasi layanan konseling kelompok yang lebih berkualitas (Suranata, 2014). Guru bimbingan dan konseling dibantu oleh sejawat guru BK lainnya, akademisi dan pakar bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, kepala sekolah dan pihak lainnya untuk merefleksi proses dan hasil kegiatan konseling kelompok yang diselenggarakan. Artikel ini menyajikan tentang hasil kegiatan kaji tindak konseling kelompok dalam upaa meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII di SMP N 3 Singaraja. Artikel ini menyajikan tentang (1) peningkatan motivasi belajar siswa yang mengikuti kegiatan konseling kelompok dari siklus I dan siklus II, (2) menarasikan proses dan hasil kegiatan kaji tindak konseling kelompok melalui pengamatan dan refleksi peserta kaji tindak konseling kelompok. Implementasi hasil kajian ini terhadap upaya peningkatan kualitas pelayanan bimbingan dan konseling, secara khusus pada layanan konseling kelompok juga diuraikan. KONSELOR ISSN: 1412-9760 153","PeriodicalId":55720,"journal":{"name":"Konselor","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Implementing group counseling action research to improve students learning motivation\",\"authors\":\"Made Sukarsini, K. Suranata, I. Budiarta\",\"doi\":\"10.24036/0201874102528-0-00\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This article reports the results of the group counseling action research activities to improve students’ learning motivation in the Junior High School. The research subject consisted of 36 (14 men and 12 women) students of first grade in the SMP N 3 Singaraja. The action reserachcarried out in these two cycles’ involved 8 observers (consisting of 6 counseling teachers and 2 lecturers). Each cycle held two group guidance class. The procedure of group counseling action review activities in each cycle follows the three stages of the learning action study described by Hopkins and friends which include: (1) planning; (2) action and observation, and (3) reflection. Student learning motivation data were analyzed quantitatively descriptive and compared at the end of each cycle. Data from observations assessment of group counseling activities by narrated observers. The results of the group guidance study show that there is an increase in the level of student learning motivation. The baseline of students motivation is 68 or in the medium category. At the end of the first cycle, the average student learning motivation was 79 or still in the medium category. While at the end of the second cycle the average student motivation is 84 or in the high category. The results of the study on the implementation of group counseling actions by 8 observers showed an increase in the quality of the group counseling process and an increase in the ability of model teachers in managing group counseling activities from the first cycle to the second cycle. Keyword: actions reserach, group counseling, learning motivation, lesson study. Kaji Tindak Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Abstrak Naskah ini melaporkan hasil kegiatan penelitian tindakan konseling kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP. Subjek penelitian terdiri dari 36 (14 pria dan 12 wanita) siswa kelas satu di SMP N 3 Singaraja. Aksi yang dilakukan dalam dua siklus ini melibatkan 8 pengamat (terdiri dari 6 guru konseling dan 2 dosen). Setiap siklus diadakan dua kelas bimbingan kelompok. Prosedur kegiatan tinjauan tindakan konseling kelompok dalam setiap siklus mengikuti tiga tahap studi tindakan pembelajaran yang dijelaskan oleh Hopkins dan teman-teman yang meliputi: (1) perencanaan; (2) tindakan dan observasi, dan (3) refleksi. Data motivasi belajar siswa dianalisis dengan statistik deskriptif kuantitatif dan dibandingkan pada akhir setiap siklus dengan prosent. Data dari pengamatan kegiatan konseling kelompok dijelaskan oleh diriwayatkan. Hasil studi bimbingan kelompok menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat motivasi belajar siswa dari setiap siclus. Motivasi dasar siswa adalah 68 atau dalam kategori sedang. Pada akhir siklus pertama, rata-rata motivasi belajar siswa adalah 79 atau masih dalam kategori sedang. Sementara pada akhir siklus kedua rata-rata motivasi siswa adalah 84 atau dalam kategori tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kualitas proses konseling kelompok dan peningkatan kemampuan guru model dalam mengelola kegiatan konseling kelompok dari siklus pertama ke siklus kedua. Kata Kunci: tindakan penelitian, konseling kelompok, motivasi belajar, pelajaran. How to Cite: Sukarsini, M., Suranata, K., & Budiarta, I. K. R. T. (2018). Implementing Group Counseling Action Research to Improve Students Learning Motivation. Konselor, 7(4), 151-159. https://doi.org/10.24036/0201874102528-0-00 This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2018 by author Sukarsini, M., Suranata, K., & Budiarta, I. K. R. T 152 (Implementing Group Counseling Action Research to Improve Students Learning Motivation) Pendahuluan Motivasi belajar merupakan daya penggerak yang membangkitkan keinginan siswa untuk melakukan aktifitas belajar. Motivasi belajar dicatat sebagai salah satu faktor psikologis yang memberikan kontribusi yang sangat berarti terhadap capaian suatu prestasi belajar oleh siswa (McClelland & Burnham, 2008). Bahkan motivasi belajar tersebut dinyatakan lebih menentukan keberhasilan belajar dibandingkan dengan kemampuan potensi dasar siswa atau intelegensi (McClelland, 1973). Guru bimbingan dan konseling (konselor sekolah) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 111 Tahun 2014(Kementerian Pendidikan Nasional, 2014) berperan untuk memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi yang dibutuhkan untuk mencapai prestasi dan perkembangan yang optimal. Salah satu potensi yang perlu dikembangkan tersebut adalah motivasi belajar (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Guru Bimbingan dan Konseling (konselor sekolah)berperan untukmemberikan pemahaman kepada siswa tentang minat belajar, motivasi belajar, kebiasaan belajar serta kemampuan peserta didik agar bisa menyerap dan menerima ilmu sesuai harapanStudi awal menunjukkan bahwa siswa di SMP Negeri 3 Singaraja mengalami permasalahan yaitu sebagian besar dari siswa-siswa tersebut belum mampu meningkatkan motivasi belajarnya. Mereka cenderung menunjukkan kebiasaankebiasaan negatif seperti malas belajar, tidak tertarik terhadap pelajaran, tidak melaksanakan tugas yang diberikan pada bapak/ibu guru, bermalas-malasan, tidak semangat mengikuti KBM, merasa jenuh, lingkungan tidak nyaman untuk belajar dan sebagainya. Permasalahan rendahnya motivasi belajar siswa-siswa di SMP Negeri 3 Singaraja seperti dijelaskan di atas perlu segera ditangani, mengingat bahwa motivasi belajar merupakan salah satu aspek psikologis yang berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi akademik(Cutuli et al., 2013). Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan kurangnya usaha belajar yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap hasil belajar (Brigman, G., & Campbell, 2003). Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pengoptimalan pelayanan bimbingan dan konseling (Brigman & Campbell, 2003). Layanan konseling kelompok merupakan salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling kelompok yang dilaksanakan untuk membantu siswa atau sekelompok siswa untuk mengatasi suatu permasalahan pribadinya (Suranata, 2017). Interaksi dan pertukaran ide, gagasan, perasaan, pemikiran dan tindakan antar anggota dalam konseling kelompok yag mengembangkan dinamika kelompok membantu setiap anggota kelompok mengembangkan pemikiran, perasaan dan sikap atau tindakan baru kearah yang lebih prduktif (Suranata, 2017; Berg, Landreth, & Fall, 2006). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling adalah melalui kegiatan kaji tindak bimbingan dan konseling (Suranata, 2013), kegiatan ini melibatkan sejawat guru BK, akademisi atau pakar, guru mata pelajaran, kepala sekolah, orang tua siswa serta pihak yang berkepentingan untuk bersama-sama mengupayakan pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih berkualitas. Kaji tindak bimbingan dan konseling meruapakan kegiatan kolaboratif antar gurubimbingan dan konseling diadaftasi dari kegiatan kaji tindak pembelajan (lesson study) dimana guru, dosen atau pendidik secara berkolaboratif beruapaya bersama-sama mewujudkan layanan pembelajaran serta hasil belajar yang lebih baik (Susiani & Suranata, 2017). Dalam kegiatan kaji tindak pelayanan bimbingan dan konseling yang menjadi fokus kajian adlah kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Kaji tindak konseling kelompok membantu guru BK pelaksana layanan merancang dan mengimplementasi layanan konseling kelompok yang lebih berkualitas (Suranata, 2014). Guru bimbingan dan konseling dibantu oleh sejawat guru BK lainnya, akademisi dan pakar bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, kepala sekolah dan pihak lainnya untuk merefleksi proses dan hasil kegiatan konseling kelompok yang diselenggarakan. Artikel ini menyajikan tentang hasil kegiatan kaji tindak konseling kelompok dalam upaa meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII di SMP N 3 Singaraja. Artikel ini menyajikan tentang (1) peningkatan motivasi belajar siswa yang mengikuti kegiatan konseling kelompok dari siklus I dan siklus II, (2) menarasikan proses dan hasil kegiatan kaji tindak konseling kelompok melalui pengamatan dan refleksi peserta kaji tindak konseling kelompok. Implementasi hasil kajian ini terhadap upaya peningkatan kualitas pelayanan bimbingan dan konseling, secara khusus pada layanan konseling kelompok juga diuraikan. KONSELOR ISSN: 1412-9760 153\",\"PeriodicalId\":55720,\"journal\":{\"name\":\"Konselor\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Konselor\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24036/0201874102528-0-00\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Konselor","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24036/0201874102528-0-00","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Implementing group counseling action research to improve students learning motivation
This article reports the results of the group counseling action research activities to improve students’ learning motivation in the Junior High School. The research subject consisted of 36 (14 men and 12 women) students of first grade in the SMP N 3 Singaraja. The action reserachcarried out in these two cycles’ involved 8 observers (consisting of 6 counseling teachers and 2 lecturers). Each cycle held two group guidance class. The procedure of group counseling action review activities in each cycle follows the three stages of the learning action study described by Hopkins and friends which include: (1) planning; (2) action and observation, and (3) reflection. Student learning motivation data were analyzed quantitatively descriptive and compared at the end of each cycle. Data from observations assessment of group counseling activities by narrated observers. The results of the group guidance study show that there is an increase in the level of student learning motivation. The baseline of students motivation is 68 or in the medium category. At the end of the first cycle, the average student learning motivation was 79 or still in the medium category. While at the end of the second cycle the average student motivation is 84 or in the high category. The results of the study on the implementation of group counseling actions by 8 observers showed an increase in the quality of the group counseling process and an increase in the ability of model teachers in managing group counseling activities from the first cycle to the second cycle. Keyword: actions reserach, group counseling, learning motivation, lesson study. Kaji Tindak Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Abstrak Naskah ini melaporkan hasil kegiatan penelitian tindakan konseling kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP. Subjek penelitian terdiri dari 36 (14 pria dan 12 wanita) siswa kelas satu di SMP N 3 Singaraja. Aksi yang dilakukan dalam dua siklus ini melibatkan 8 pengamat (terdiri dari 6 guru konseling dan 2 dosen). Setiap siklus diadakan dua kelas bimbingan kelompok. Prosedur kegiatan tinjauan tindakan konseling kelompok dalam setiap siklus mengikuti tiga tahap studi tindakan pembelajaran yang dijelaskan oleh Hopkins dan teman-teman yang meliputi: (1) perencanaan; (2) tindakan dan observasi, dan (3) refleksi. Data motivasi belajar siswa dianalisis dengan statistik deskriptif kuantitatif dan dibandingkan pada akhir setiap siklus dengan prosent. Data dari pengamatan kegiatan konseling kelompok dijelaskan oleh diriwayatkan. Hasil studi bimbingan kelompok menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat motivasi belajar siswa dari setiap siclus. Motivasi dasar siswa adalah 68 atau dalam kategori sedang. Pada akhir siklus pertama, rata-rata motivasi belajar siswa adalah 79 atau masih dalam kategori sedang. Sementara pada akhir siklus kedua rata-rata motivasi siswa adalah 84 atau dalam kategori tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kualitas proses konseling kelompok dan peningkatan kemampuan guru model dalam mengelola kegiatan konseling kelompok dari siklus pertama ke siklus kedua. Kata Kunci: tindakan penelitian, konseling kelompok, motivasi belajar, pelajaran. How to Cite: Sukarsini, M., Suranata, K., & Budiarta, I. K. R. T. (2018). Implementing Group Counseling Action Research to Improve Students Learning Motivation. Konselor, 7(4), 151-159. https://doi.org/10.24036/0201874102528-0-00 This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2018 by author Sukarsini, M., Suranata, K., & Budiarta, I. K. R. T 152 (Implementing Group Counseling Action Research to Improve Students Learning Motivation) Pendahuluan Motivasi belajar merupakan daya penggerak yang membangkitkan keinginan siswa untuk melakukan aktifitas belajar. Motivasi belajar dicatat sebagai salah satu faktor psikologis yang memberikan kontribusi yang sangat berarti terhadap capaian suatu prestasi belajar oleh siswa (McClelland & Burnham, 2008). Bahkan motivasi belajar tersebut dinyatakan lebih menentukan keberhasilan belajar dibandingkan dengan kemampuan potensi dasar siswa atau intelegensi (McClelland, 1973). Guru bimbingan dan konseling (konselor sekolah) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 111 Tahun 2014(Kementerian Pendidikan Nasional, 2014) berperan untuk memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi yang dibutuhkan untuk mencapai prestasi dan perkembangan yang optimal. Salah satu potensi yang perlu dikembangkan tersebut adalah motivasi belajar (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Guru Bimbingan dan Konseling (konselor sekolah)berperan untukmemberikan pemahaman kepada siswa tentang minat belajar, motivasi belajar, kebiasaan belajar serta kemampuan peserta didik agar bisa menyerap dan menerima ilmu sesuai harapanStudi awal menunjukkan bahwa siswa di SMP Negeri 3 Singaraja mengalami permasalahan yaitu sebagian besar dari siswa-siswa tersebut belum mampu meningkatkan motivasi belajarnya. Mereka cenderung menunjukkan kebiasaankebiasaan negatif seperti malas belajar, tidak tertarik terhadap pelajaran, tidak melaksanakan tugas yang diberikan pada bapak/ibu guru, bermalas-malasan, tidak semangat mengikuti KBM, merasa jenuh, lingkungan tidak nyaman untuk belajar dan sebagainya. Permasalahan rendahnya motivasi belajar siswa-siswa di SMP Negeri 3 Singaraja seperti dijelaskan di atas perlu segera ditangani, mengingat bahwa motivasi belajar merupakan salah satu aspek psikologis yang berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi akademik(Cutuli et al., 2013). Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan kurangnya usaha belajar yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap hasil belajar (Brigman, G., & Campbell, 2003). Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pengoptimalan pelayanan bimbingan dan konseling (Brigman & Campbell, 2003). Layanan konseling kelompok merupakan salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling kelompok yang dilaksanakan untuk membantu siswa atau sekelompok siswa untuk mengatasi suatu permasalahan pribadinya (Suranata, 2017). Interaksi dan pertukaran ide, gagasan, perasaan, pemikiran dan tindakan antar anggota dalam konseling kelompok yag mengembangkan dinamika kelompok membantu setiap anggota kelompok mengembangkan pemikiran, perasaan dan sikap atau tindakan baru kearah yang lebih prduktif (Suranata, 2017; Berg, Landreth, & Fall, 2006). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling adalah melalui kegiatan kaji tindak bimbingan dan konseling (Suranata, 2013), kegiatan ini melibatkan sejawat guru BK, akademisi atau pakar, guru mata pelajaran, kepala sekolah, orang tua siswa serta pihak yang berkepentingan untuk bersama-sama mengupayakan pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih berkualitas. Kaji tindak bimbingan dan konseling meruapakan kegiatan kolaboratif antar gurubimbingan dan konseling diadaftasi dari kegiatan kaji tindak pembelajan (lesson study) dimana guru, dosen atau pendidik secara berkolaboratif beruapaya bersama-sama mewujudkan layanan pembelajaran serta hasil belajar yang lebih baik (Susiani & Suranata, 2017). Dalam kegiatan kaji tindak pelayanan bimbingan dan konseling yang menjadi fokus kajian adlah kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Kaji tindak konseling kelompok membantu guru BK pelaksana layanan merancang dan mengimplementasi layanan konseling kelompok yang lebih berkualitas (Suranata, 2014). Guru bimbingan dan konseling dibantu oleh sejawat guru BK lainnya, akademisi dan pakar bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, kepala sekolah dan pihak lainnya untuk merefleksi proses dan hasil kegiatan konseling kelompok yang diselenggarakan. Artikel ini menyajikan tentang hasil kegiatan kaji tindak konseling kelompok dalam upaa meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII di SMP N 3 Singaraja. Artikel ini menyajikan tentang (1) peningkatan motivasi belajar siswa yang mengikuti kegiatan konseling kelompok dari siklus I dan siklus II, (2) menarasikan proses dan hasil kegiatan kaji tindak konseling kelompok melalui pengamatan dan refleksi peserta kaji tindak konseling kelompok. Implementasi hasil kajian ini terhadap upaya peningkatan kualitas pelayanan bimbingan dan konseling, secara khusus pada layanan konseling kelompok juga diuraikan. KONSELOR ISSN: 1412-9760 153