C. Wulandari, Samsul Bakri, Melya Riniarti, H. Putra
{"title":"人口统计学、资产管理和可及性是人类发展的第一个要求","authors":"C. Wulandari, Samsul Bakri, Melya Riniarti, H. Putra","doi":"10.20527/jht.v10i2.14120","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tingkat kesetujuan para perambahan penting dipetakan bagi keberhasilan perencanaan pengembangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) agar konflik dapat dihindari. Dengan tujuan untuk menetapkan besarnya pengaruh kelompok variabel demografis, kepemilikan asset, dan aksesilitas lahan rambahan terhadap tingkat keseutujan tersebut, dilakukan di KPH Selagai Lingga Register 39 Kabupaten Lampung Tengah. Wawancara semi terstruktur dilakukan terhadap 96 perambah yang ditarik secara acak. Postulat Ordinal Loglinear Model diterapkan pada level ketelitian 95%. Variabel respon diskor 1, 2, 3, dan 4, yang menunjukan respon tidak setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat setuju. Ada 13 varibel prediktor yang diuji: umur (tahun), jumlah tanggungan (jiwa), pendidikan (lulus SMP versus tidak), pendapatan (Rp juta/tahun), jenis tanaman (kopi versus lainnya), usaha sampingan (punya versus tidak), tempat tinggal (dalam versus luar kawasan), etnis (Jawa versus lainnya), luas garapan (ha), kepemilikan HP (punya versus tidak), kendaraan bermotor (punya versus tidak), jarak lahan ke pemukinan terdekat dan ke akses utama keluar lahan. Optimasi parameter menggunakan Minitab 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesetujuan: [a] akan meningkat secara nyata jika, (i) umurnya 1 tahun lebih tua akan menjadi 1,07 kali semula; (ii) pendapatannya Rp 1 juta lebih besar akan menjadi 1,09 kali semula; (iii) tinggal dalam kawasan 6,94 lebih tinggi dari pada yang di luar Kawasan; dan (iv) punya HP menjadi 4,91 kali dibanding yang tidak punya serta [b] menurun secara nyata jika jumlah tanggungnya lebih banyak 1 jiwa yaitu menjadi hanya 0.32 kali semula. Temuan ini dapat dipedomani untuk rencana pengembangan HKm di KPH lainnya dengan menggunakan variabel yang sama.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERANAN VARIABEL DEMOGRAFIS, PEMILIKAN ASET, DAN AKSESIBILITAS TERHADAP LAHAN PADA KESETUJUAN PERAMBAH PADA RENCANA PENGEMBANGAN HUTAN KEMASYARAKATAN: STUDI DI KHP SELAGAI LINGGA LAMPUNG TENGAH\",\"authors\":\"C. Wulandari, Samsul Bakri, Melya Riniarti, H. Putra\",\"doi\":\"10.20527/jht.v10i2.14120\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tingkat kesetujuan para perambahan penting dipetakan bagi keberhasilan perencanaan pengembangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) agar konflik dapat dihindari. Dengan tujuan untuk menetapkan besarnya pengaruh kelompok variabel demografis, kepemilikan asset, dan aksesilitas lahan rambahan terhadap tingkat keseutujan tersebut, dilakukan di KPH Selagai Lingga Register 39 Kabupaten Lampung Tengah. Wawancara semi terstruktur dilakukan terhadap 96 perambah yang ditarik secara acak. Postulat Ordinal Loglinear Model diterapkan pada level ketelitian 95%. Variabel respon diskor 1, 2, 3, dan 4, yang menunjukan respon tidak setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat setuju. Ada 13 varibel prediktor yang diuji: umur (tahun), jumlah tanggungan (jiwa), pendidikan (lulus SMP versus tidak), pendapatan (Rp juta/tahun), jenis tanaman (kopi versus lainnya), usaha sampingan (punya versus tidak), tempat tinggal (dalam versus luar kawasan), etnis (Jawa versus lainnya), luas garapan (ha), kepemilikan HP (punya versus tidak), kendaraan bermotor (punya versus tidak), jarak lahan ke pemukinan terdekat dan ke akses utama keluar lahan. Optimasi parameter menggunakan Minitab 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesetujuan: [a] akan meningkat secara nyata jika, (i) umurnya 1 tahun lebih tua akan menjadi 1,07 kali semula; (ii) pendapatannya Rp 1 juta lebih besar akan menjadi 1,09 kali semula; (iii) tinggal dalam kawasan 6,94 lebih tinggi dari pada yang di luar Kawasan; dan (iv) punya HP menjadi 4,91 kali dibanding yang tidak punya serta [b] menurun secara nyata jika jumlah tanggungnya lebih banyak 1 jiwa yaitu menjadi hanya 0.32 kali semula. Temuan ini dapat dipedomani untuk rencana pengembangan HKm di KPH lainnya dengan menggunakan variabel yang sama.\",\"PeriodicalId\":17696,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Hutan Tropis\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-08-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Hutan Tropis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20527/jht.v10i2.14120\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hutan Tropis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jht.v10i2.14120","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
为了避免冲突,为现代森林发展规划(HKm)的成功绘制了重要补充的协议水平。为了确定人口变化群体、资产所有权和负担得起的土地可及性对合规水平的影响程度,在KPH Selagi Linga Register 39 Kabupaten Lamp Center进行。对96名随机抽取的补充人员进行了半结构化访谈。[UNK]在95%密度水平下应用的有序对数线性模型Postulat。[UNK]不一致反应变量1、2、3和4,表示不同意、怀疑、同意和非常同意。测试了13个预测变量:年龄(年)、负担(灵魂)、教育程度(高中与否)、收入(百万卢比/年)、植物类型(咖啡与其他)、副业(有与无)、居住地(地区内与地区外)、种族(爪哇与其他),盐宽度(公顷)、HP所有权(有与否),土地与最近建筑物的距离以及通往土地出口的主要通道。使用Minitab 16进行参数优化。这项研究的结果表明,如果(i)大一岁的年龄再次达到1.07倍,则一致性水平:[a]将实际增加;(ii)其100万卢比的收入将高出1.09倍;(iii)居住在比该区域外高6,94的区域内;和(iv)的HP是它没有的4.91倍,而[b]如果它超过一个人的体重,则实际值会降低,再次仅为0.32倍。这一发现可以用于其他KPH中使用相同变量的HKm开发计划。
PERANAN VARIABEL DEMOGRAFIS, PEMILIKAN ASET, DAN AKSESIBILITAS TERHADAP LAHAN PADA KESETUJUAN PERAMBAH PADA RENCANA PENGEMBANGAN HUTAN KEMASYARAKATAN: STUDI DI KHP SELAGAI LINGGA LAMPUNG TENGAH
Tingkat kesetujuan para perambahan penting dipetakan bagi keberhasilan perencanaan pengembangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) agar konflik dapat dihindari. Dengan tujuan untuk menetapkan besarnya pengaruh kelompok variabel demografis, kepemilikan asset, dan aksesilitas lahan rambahan terhadap tingkat keseutujan tersebut, dilakukan di KPH Selagai Lingga Register 39 Kabupaten Lampung Tengah. Wawancara semi terstruktur dilakukan terhadap 96 perambah yang ditarik secara acak. Postulat Ordinal Loglinear Model diterapkan pada level ketelitian 95%. Variabel respon diskor 1, 2, 3, dan 4, yang menunjukan respon tidak setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat setuju. Ada 13 varibel prediktor yang diuji: umur (tahun), jumlah tanggungan (jiwa), pendidikan (lulus SMP versus tidak), pendapatan (Rp juta/tahun), jenis tanaman (kopi versus lainnya), usaha sampingan (punya versus tidak), tempat tinggal (dalam versus luar kawasan), etnis (Jawa versus lainnya), luas garapan (ha), kepemilikan HP (punya versus tidak), kendaraan bermotor (punya versus tidak), jarak lahan ke pemukinan terdekat dan ke akses utama keluar lahan. Optimasi parameter menggunakan Minitab 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesetujuan: [a] akan meningkat secara nyata jika, (i) umurnya 1 tahun lebih tua akan menjadi 1,07 kali semula; (ii) pendapatannya Rp 1 juta lebih besar akan menjadi 1,09 kali semula; (iii) tinggal dalam kawasan 6,94 lebih tinggi dari pada yang di luar Kawasan; dan (iv) punya HP menjadi 4,91 kali dibanding yang tidak punya serta [b] menurun secara nyata jika jumlah tanggungnya lebih banyak 1 jiwa yaitu menjadi hanya 0.32 kali semula. Temuan ini dapat dipedomani untuk rencana pengembangan HKm di KPH lainnya dengan menggunakan variabel yang sama.