混合视角:法国政治中的穆斯林与世俗话语

Aprillia Firmonasari, W. Udasmoro, Roberta Salzano
{"title":"混合视角:法国政治中的穆斯林与世俗话语","authors":"Aprillia Firmonasari, W. Udasmoro, Roberta Salzano","doi":"10.18326/ijims.v11i2.299-325","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Increased immigration, especially from Muslim-majority countries, has been broadly debated in French socio-political life. Frictions have been common between two groups: Muslims and non-Muslims who identify themselves as 'defenders of secularism'. At the same time, however, hybrid strategies have emerged in which Muslims and non-Muslims have sought to culturally and socially adapt themselves. Through a review of online French media published between 2017 and 2020, as understood using social constructivism, this study explores these groups' construction of hybrid identities. Discourses were analyzed to identify their ideological schemes, utterances, references, and arguments, with linguistic analysis facilitated by NVIVO software. Analysis shows that the hybrid discourses of non-Muslim 'defenders of secularism' have been more prominent than those of Muslims. Furthermore, the narrative tendencies of these hybrid discourses indicate that non-Muslim groups have sought to promote diversity in religious practices in France, while Muslim groups have sought to integrate themselves into broader French society.Meningkatnya jumlah imigran, terutama imigran muslim menjadi persoalan sendiri pada kehidupan sosial politik Prancis. Seringkali terjadi gesekan-gesekan narasi mengenai keislaman antara dua kelompok, yaitu kelompok muslim; dan non-muslim yang melabelkan dirinya sebagai ‘pembela sekularitas’. Namun di sisi lain, muncul pula narasi hibrid yang memuat strategi adaptasi budaya dan sosial dari kelompok muslim maupun kelompok non-muslim. Maka dari itu, penelitian ini membahas konstruksi wacana hibrid pada dua kelompok tersebut di media online Prancis dari tahun 2017 sampai 2020 dengan menggunakan perspektif konstruktivitis sosial dalam masyarakat menurut Lev Vygostky. Data wacana dianalisis dengan skema ideologis, tuturan, referensial dan argumentasi dengan melihat konteks wacana dengan menggunakan alat bantu linguistik NVIVO. Hasil analisis menunjukkan bahwa wacana hibrid dari kelompok non-muslim ‘pembela sekularisme’ lebih tinggi daripada wacana hibrid dari kelompok muslim. Selain itu, pola-pola narasi konstruksi wacana hibrid menunjukkan bahwa kelompok kelompok non-muslim bersikap terbuka dengan adanya keberagaman agama dan praktik keagamaan di negara Prancis; dan kelompok muslim berkeinginan untuk dapat berintegrasi dengan masyarakat Prancis.","PeriodicalId":42170,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.6000,"publicationDate":"2021-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Hybrid Perspectives: Muslim and Secular Discourses in French Politics\",\"authors\":\"Aprillia Firmonasari, W. Udasmoro, Roberta Salzano\",\"doi\":\"10.18326/ijims.v11i2.299-325\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Increased immigration, especially from Muslim-majority countries, has been broadly debated in French socio-political life. Frictions have been common between two groups: Muslims and non-Muslims who identify themselves as 'defenders of secularism'. At the same time, however, hybrid strategies have emerged in which Muslims and non-Muslims have sought to culturally and socially adapt themselves. Through a review of online French media published between 2017 and 2020, as understood using social constructivism, this study explores these groups' construction of hybrid identities. Discourses were analyzed to identify their ideological schemes, utterances, references, and arguments, with linguistic analysis facilitated by NVIVO software. Analysis shows that the hybrid discourses of non-Muslim 'defenders of secularism' have been more prominent than those of Muslims. Furthermore, the narrative tendencies of these hybrid discourses indicate that non-Muslim groups have sought to promote diversity in religious practices in France, while Muslim groups have sought to integrate themselves into broader French society.Meningkatnya jumlah imigran, terutama imigran muslim menjadi persoalan sendiri pada kehidupan sosial politik Prancis. Seringkali terjadi gesekan-gesekan narasi mengenai keislaman antara dua kelompok, yaitu kelompok muslim; dan non-muslim yang melabelkan dirinya sebagai ‘pembela sekularitas’. Namun di sisi lain, muncul pula narasi hibrid yang memuat strategi adaptasi budaya dan sosial dari kelompok muslim maupun kelompok non-muslim. Maka dari itu, penelitian ini membahas konstruksi wacana hibrid pada dua kelompok tersebut di media online Prancis dari tahun 2017 sampai 2020 dengan menggunakan perspektif konstruktivitis sosial dalam masyarakat menurut Lev Vygostky. Data wacana dianalisis dengan skema ideologis, tuturan, referensial dan argumentasi dengan melihat konteks wacana dengan menggunakan alat bantu linguistik NVIVO. Hasil analisis menunjukkan bahwa wacana hibrid dari kelompok non-muslim ‘pembela sekularisme’ lebih tinggi daripada wacana hibrid dari kelompok muslim. Selain itu, pola-pola narasi konstruksi wacana hibrid menunjukkan bahwa kelompok kelompok non-muslim bersikap terbuka dengan adanya keberagaman agama dan praktik keagamaan di negara Prancis; dan kelompok muslim berkeinginan untuk dapat berintegrasi dengan masyarakat Prancis.\",\"PeriodicalId\":42170,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.6000,\"publicationDate\":\"2021-12-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18326/ijims.v11i2.299-325\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"0\",\"JCRName\":\"RELIGION\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18326/ijims.v11i2.299-325","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"0","JCRName":"RELIGION","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

移民的增加,尤其是来自穆斯林占多数的国家的移民,在法国的社会政治生活中被广泛讨论。穆斯林和自称为“世俗主义捍卫者”的非穆斯林这两个群体之间的摩擦一直很普遍。然而,与此同时,穆斯林和非穆斯林寻求在文化和社会上适应自己的混合战略也出现了。本研究通过对2017年至2020年出版的法国网络媒体的回顾,以社会建构主义的观点来理解这些群体对混合身份的建构。通过NVIVO软件进行语言分析,对话语进行分析,以确定其意识形态方案、话语、引用和论点。分析表明,非穆斯林“世俗主义捍卫者”的混合话语比穆斯林的混合话语更为突出。此外,这些混合话语的叙事倾向表明,非穆斯林群体试图促进法国宗教习俗的多样性,而穆斯林群体则试图将自己融入更广泛的法国社会。孟纳卡尼亚移民,terutama移民穆斯林menjadi个人sendiri帕达kehidupan社会政治Prancis。Seringkali terjadi gesekan-gesekan narasi mengenai keislaman antara dua kelompok, yitukelompok穆斯林;Dan非穆斯林Yang melabelkan dirinya sebagai ' pembela sekularitas '。纳蒙迪·西西兰,muncul pula narasi混合杨的纪念战略,适应budaya,但社会达隆波克穆斯林莫隆波克非穆斯林。Maka dari itu, penelitian ini成员hahaas konstruksi wacana混合pada dua kelompok ters,但媒体在线Prancis dari tahun 2017 sampai 2020登干menggunakan透视konstruktitis社会dalam masyarakat menuut Lev Vygostky。数据分析、数据分析、数据分析、数据分析、数据分析、数据分析、数据分析、数据分析、数据分析、数据分析、数据分析、数据分析、数据分析、数据分析、数据分析、数据分析等。哈西尔分析menunjukkan bahwa wacana hybrid dari kelompok非穆斯林' pembela sekularisme ' lebih tinggi daripada wacana hybrid dari kelompok muslim。Selain itu, pola-pola narasi konstruksi wacana杂交menunjukkan bahwa kelompok kelompok非穆斯林bersikap terbuka dengan adanya keberagaman agama dan praktik keagamaan di negara Prancis;dan kelompok穆斯林berkeingingan untuk dapat berintegrasi dengan masyarakat Prancis。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Hybrid Perspectives: Muslim and Secular Discourses in French Politics
Increased immigration, especially from Muslim-majority countries, has been broadly debated in French socio-political life. Frictions have been common between two groups: Muslims and non-Muslims who identify themselves as 'defenders of secularism'. At the same time, however, hybrid strategies have emerged in which Muslims and non-Muslims have sought to culturally and socially adapt themselves. Through a review of online French media published between 2017 and 2020, as understood using social constructivism, this study explores these groups' construction of hybrid identities. Discourses were analyzed to identify their ideological schemes, utterances, references, and arguments, with linguistic analysis facilitated by NVIVO software. Analysis shows that the hybrid discourses of non-Muslim 'defenders of secularism' have been more prominent than those of Muslims. Furthermore, the narrative tendencies of these hybrid discourses indicate that non-Muslim groups have sought to promote diversity in religious practices in France, while Muslim groups have sought to integrate themselves into broader French society.Meningkatnya jumlah imigran, terutama imigran muslim menjadi persoalan sendiri pada kehidupan sosial politik Prancis. Seringkali terjadi gesekan-gesekan narasi mengenai keislaman antara dua kelompok, yaitu kelompok muslim; dan non-muslim yang melabelkan dirinya sebagai ‘pembela sekularitas’. Namun di sisi lain, muncul pula narasi hibrid yang memuat strategi adaptasi budaya dan sosial dari kelompok muslim maupun kelompok non-muslim. Maka dari itu, penelitian ini membahas konstruksi wacana hibrid pada dua kelompok tersebut di media online Prancis dari tahun 2017 sampai 2020 dengan menggunakan perspektif konstruktivitis sosial dalam masyarakat menurut Lev Vygostky. Data wacana dianalisis dengan skema ideologis, tuturan, referensial dan argumentasi dengan melihat konteks wacana dengan menggunakan alat bantu linguistik NVIVO. Hasil analisis menunjukkan bahwa wacana hibrid dari kelompok non-muslim ‘pembela sekularisme’ lebih tinggi daripada wacana hibrid dari kelompok muslim. Selain itu, pola-pola narasi konstruksi wacana hibrid menunjukkan bahwa kelompok kelompok non-muslim bersikap terbuka dengan adanya keberagaman agama dan praktik keagamaan di negara Prancis; dan kelompok muslim berkeinginan untuk dapat berintegrasi dengan masyarakat Prancis.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
CiteScore
2.50
自引率
16.70%
发文量
8
审稿时长
24 weeks
期刊介绍: Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS): This journal should coverage Islam both as a textual tradition with its own historical integrity and as a social reality which was dynamic and constantly changing. The journal also aims at bridging the gap between the textual and contextual approaches to Islamic Studies; and solving the dichotomy between ‘orthodox’ and ‘heterodox’ Islam. So, the journal invites the intersection of several disciplines and scholars. In other words, its contributors borrowed from a range of disciplines, including the humanities and social sciences.
期刊最新文献
Preventing Intolerant Understandings, Attitudes, and Behaviors Among Generation Z Muslims in Public and Islamic Schools Dynamics of Covid-19 Policy Implementation in DKI Jakarta Unlocking Success: Factors Influencing Zakat Collection and Reputation at Zakat Institution Fiqh Aqalliyah as a Legal alternative to Halal Standardization in Japan as a non-Majority Muslim Country The Shia-Sunni Adhān: A Call to Defending Sectarian Craving for Islamic Authority
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1