Elvina Murni Alsuci, Yosafat Hermawan Trinugraha, Abdul Rahman
{"title":"在日惹建立Z代人格教育方面的独舞作用","authors":"Elvina Murni Alsuci, Yosafat Hermawan Trinugraha, Abdul Rahman","doi":"10.21831/jpka.v12i2.42907","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Fenomena digitalisasi di era revolusi industri 4.0 menjadikan generasi muda terperosok ke dalam nilai-nilai budaya yang tidak sesuai dengan identitas lokal. Berita-berita hoax yang mengandung unsur radikal, ekstrem, dan intoleran semakin marak dikemas dalam platform digital. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Solo Bersimfoni dalam mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis local culture kepada generasi Z. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus intrinsik kualitatif. Subjek penelitian yaitu pengurus dan relawan Solo Bersimfoni, serta guru pendamping dan pelajar tim media center dari Sekolah Adipangastuti di Kota Surakarta yang menjadi percontohan dalam penerapan nilai Hasthalaku. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa Solo Bersimfoni berperan sebagai agent of change dalam menghidupkan kembali nilai-nilai budaya kearifan lokal yang dinamakan sebagai Hasthalaku. Upaya Solo Bersimfoni dalam menanamkan nilai Hasthalaku pada generasi Z antara lain: (1) turut mendorong regulasi kepemudaan, (2) turut mendorong Gerakan Revolusi Mental, (3) Capacity Building generasi muda, dan (4) meningkatkan literasi digital.","PeriodicalId":31854,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Karakter","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Peran Solo Bersimfoni dalam Mengimplentasikan Pendidikan Karakter Generasi Z di Kota Surakarta\",\"authors\":\"Elvina Murni Alsuci, Yosafat Hermawan Trinugraha, Abdul Rahman\",\"doi\":\"10.21831/jpka.v12i2.42907\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak: Fenomena digitalisasi di era revolusi industri 4.0 menjadikan generasi muda terperosok ke dalam nilai-nilai budaya yang tidak sesuai dengan identitas lokal. Berita-berita hoax yang mengandung unsur radikal, ekstrem, dan intoleran semakin marak dikemas dalam platform digital. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Solo Bersimfoni dalam mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis local culture kepada generasi Z. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus intrinsik kualitatif. Subjek penelitian yaitu pengurus dan relawan Solo Bersimfoni, serta guru pendamping dan pelajar tim media center dari Sekolah Adipangastuti di Kota Surakarta yang menjadi percontohan dalam penerapan nilai Hasthalaku. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa Solo Bersimfoni berperan sebagai agent of change dalam menghidupkan kembali nilai-nilai budaya kearifan lokal yang dinamakan sebagai Hasthalaku. Upaya Solo Bersimfoni dalam menanamkan nilai Hasthalaku pada generasi Z antara lain: (1) turut mendorong regulasi kepemudaan, (2) turut mendorong Gerakan Revolusi Mental, (3) Capacity Building generasi muda, dan (4) meningkatkan literasi digital.\",\"PeriodicalId\":31854,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pendidikan Karakter\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pendidikan Karakter\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21831/jpka.v12i2.42907\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Karakter","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/jpka.v12i2.42907","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Peran Solo Bersimfoni dalam Mengimplentasikan Pendidikan Karakter Generasi Z di Kota Surakarta
Abstrak: Fenomena digitalisasi di era revolusi industri 4.0 menjadikan generasi muda terperosok ke dalam nilai-nilai budaya yang tidak sesuai dengan identitas lokal. Berita-berita hoax yang mengandung unsur radikal, ekstrem, dan intoleran semakin marak dikemas dalam platform digital. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Solo Bersimfoni dalam mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis local culture kepada generasi Z. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus intrinsik kualitatif. Subjek penelitian yaitu pengurus dan relawan Solo Bersimfoni, serta guru pendamping dan pelajar tim media center dari Sekolah Adipangastuti di Kota Surakarta yang menjadi percontohan dalam penerapan nilai Hasthalaku. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa Solo Bersimfoni berperan sebagai agent of change dalam menghidupkan kembali nilai-nilai budaya kearifan lokal yang dinamakan sebagai Hasthalaku. Upaya Solo Bersimfoni dalam menanamkan nilai Hasthalaku pada generasi Z antara lain: (1) turut mendorong regulasi kepemudaan, (2) turut mendorong Gerakan Revolusi Mental, (3) Capacity Building generasi muda, dan (4) meningkatkan literasi digital.