{"title":"印尼伊斯兰教法经济的守护当代乌拉玛权威与地方智慧的优化","authors":"Muhammad Djakfar","doi":"10.18860/el.v19i2.4433","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sharia economy is one of the economic system, in addition to the other two systems namely capitalist and socialist. Although the socialist system is no longer popular at the global level, but in reality the Sharia Economy system is still outdone by the secularistic capitalist system. In practice, the capitalist system contains many weaknesses so that the world community began to look for other systems as a solution, namely sharia economy. In Indonesia the development system is relatively slow, so it is necessary to optimize the role of ulama and the function of local wisdom. This is the literature research with data sources from various literature and relevant issues. The results of the study show that with its authority, contemporary ulama can perform the role as a giver of fatwas, enlighteners, thinkers and economic actors. Enlightenment can be done through religious or educational events, while business practices can be conducted in pesantren by developing businesses, all of which are part and function of local wisdom. Ekonomi syariah adalah merupakan salah satu sistem ekonomi, di samping kedua sistem yang lain yakni kapitalis dan sosialis. Sekalipun sistem sosialis akhir-akhir ini tidak lagi populer di tingkat global, namun dalam kenyataan sistem ekonomi syariah masih kalah cepat dengan sistem kapitalis yang sekularistik. Dalam praktiknya, sistem kapitalis mengandung banyak kelemahan sehingga masyarakat dunia mulai mencari sistem lain sebagai solusi, yakni ekonomi syariah. Di Indonesia sistem ini perkembangannya relatif lambat sehingga perlu mengoptimalkan peran ulama dan fungsi kearifan lokal. Wacana ini merupakan penelitian pustaka dengan sumber data dari berbagai literatur dan isu yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa dengan otoritasnya, ulama kontemporer dapat melakukan peran sebagai pemberi fatwa, pencerah, pemikir dan pelaku ekonomi. Pencerahan dapat dilakukan melalui acara keagamaan atau pendidikan, sedangkan praktik bisnis dapat dilakukan di pesantren dengan mengembangkan usaha, yang semuanya itu merupakan bagian dan fungsi dari kearifan lokal.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":"19 1","pages":"209-226"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"Guarding sharia economy in Indonesia optimization of contemporary ulama authority and local wisdom\",\"authors\":\"Muhammad Djakfar\",\"doi\":\"10.18860/el.v19i2.4433\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sharia economy is one of the economic system, in addition to the other two systems namely capitalist and socialist. Although the socialist system is no longer popular at the global level, but in reality the Sharia Economy system is still outdone by the secularistic capitalist system. In practice, the capitalist system contains many weaknesses so that the world community began to look for other systems as a solution, namely sharia economy. In Indonesia the development system is relatively slow, so it is necessary to optimize the role of ulama and the function of local wisdom. This is the literature research with data sources from various literature and relevant issues. The results of the study show that with its authority, contemporary ulama can perform the role as a giver of fatwas, enlighteners, thinkers and economic actors. Enlightenment can be done through religious or educational events, while business practices can be conducted in pesantren by developing businesses, all of which are part and function of local wisdom. Ekonomi syariah adalah merupakan salah satu sistem ekonomi, di samping kedua sistem yang lain yakni kapitalis dan sosialis. Sekalipun sistem sosialis akhir-akhir ini tidak lagi populer di tingkat global, namun dalam kenyataan sistem ekonomi syariah masih kalah cepat dengan sistem kapitalis yang sekularistik. Dalam praktiknya, sistem kapitalis mengandung banyak kelemahan sehingga masyarakat dunia mulai mencari sistem lain sebagai solusi, yakni ekonomi syariah. Di Indonesia sistem ini perkembangannya relatif lambat sehingga perlu mengoptimalkan peran ulama dan fungsi kearifan lokal. Wacana ini merupakan penelitian pustaka dengan sumber data dari berbagai literatur dan isu yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa dengan otoritasnya, ulama kontemporer dapat melakukan peran sebagai pemberi fatwa, pencerah, pemikir dan pelaku ekonomi. Pencerahan dapat dilakukan melalui acara keagamaan atau pendidikan, sedangkan praktik bisnis dapat dilakukan di pesantren dengan mengembangkan usaha, yang semuanya itu merupakan bagian dan fungsi dari kearifan lokal.\",\"PeriodicalId\":31198,\"journal\":{\"name\":\"El Harakah\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"209-226\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2017-12-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"El Harakah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18860/el.v19i2.4433\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El Harakah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/el.v19i2.4433","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
摘要
伊斯兰教法经济是除资本主义和社会主义两种经济制度外的另一种经济制度。虽然社会主义制度在全球范围内已不再流行,但在现实中,伊斯兰经济制度仍被世俗主义的资本主义制度所超越。在实践中,资本主义制度包含许多弱点,因此国际社会开始寻找其他制度作为解决方案,即伊斯兰教经济。在印尼,发展体系相对缓慢,因此有必要优化乌拉玛的作用和地方智慧的功能。这是文献研究,数据来源来自各种文献和相关问题。研究结果表明,凭借其权威,当代乌拉玛可以扮演教令者、启蒙者、思想家和经济行动者的角色。启蒙可以通过宗教或教育活动来实现,而商业实践可以通过发展企业来进行,这些都是当地智慧的一部分和功能。经济体系的经济学,是指经济体系的经济学,是指资本主义和社会主义。社会主义制度是社会主义制度,社会主义制度是社会主义制度,社会主义制度是社会主义制度,社会主义制度是社会主义制度。Dalam praktiknya,系统资本,mengandung banyak kelemahan seingga masyarakat dunia mulai menari系统,sebagai solusi, yakni经济伊斯兰教。印度尼西亚的系统是perkembangannya相对于lambat sehinga perlu mengoptimalkan peran ulama dan fungsi kearifan local。Wacana ini merupakan penelitian pustaka dengan数量数据,berbagai文献,danisu yang相关。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。penerahan dapat dilakukan melalui acara keagamaan atau pendidikan, sedangkan praktik bisis dapat dilakukan di pesantren denan mengembangkan usaha, yang semuanya itmerupakan bagian dan funsi dari kearifan local。
Guarding sharia economy in Indonesia optimization of contemporary ulama authority and local wisdom
Sharia economy is one of the economic system, in addition to the other two systems namely capitalist and socialist. Although the socialist system is no longer popular at the global level, but in reality the Sharia Economy system is still outdone by the secularistic capitalist system. In practice, the capitalist system contains many weaknesses so that the world community began to look for other systems as a solution, namely sharia economy. In Indonesia the development system is relatively slow, so it is necessary to optimize the role of ulama and the function of local wisdom. This is the literature research with data sources from various literature and relevant issues. The results of the study show that with its authority, contemporary ulama can perform the role as a giver of fatwas, enlighteners, thinkers and economic actors. Enlightenment can be done through religious or educational events, while business practices can be conducted in pesantren by developing businesses, all of which are part and function of local wisdom. Ekonomi syariah adalah merupakan salah satu sistem ekonomi, di samping kedua sistem yang lain yakni kapitalis dan sosialis. Sekalipun sistem sosialis akhir-akhir ini tidak lagi populer di tingkat global, namun dalam kenyataan sistem ekonomi syariah masih kalah cepat dengan sistem kapitalis yang sekularistik. Dalam praktiknya, sistem kapitalis mengandung banyak kelemahan sehingga masyarakat dunia mulai mencari sistem lain sebagai solusi, yakni ekonomi syariah. Di Indonesia sistem ini perkembangannya relatif lambat sehingga perlu mengoptimalkan peran ulama dan fungsi kearifan lokal. Wacana ini merupakan penelitian pustaka dengan sumber data dari berbagai literatur dan isu yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa dengan otoritasnya, ulama kontemporer dapat melakukan peran sebagai pemberi fatwa, pencerah, pemikir dan pelaku ekonomi. Pencerahan dapat dilakukan melalui acara keagamaan atau pendidikan, sedangkan praktik bisnis dapat dilakukan di pesantren dengan mengembangkan usaha, yang semuanya itu merupakan bagian dan fungsi dari kearifan lokal.