Lies Emmawati Hadie, E. Kusnendar, Bambang Priono, R. R. S. P. S. Dewi, W. Hadie
{"title":"旗鱼养殖的战略和生产政策","authors":"Lies Emmawati Hadie, E. Kusnendar, Bambang Priono, R. R. S. P. S. Dewi, W. Hadie","doi":"10.15578/JKPI.10.2.2018.75-85","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kontribusi perikanan budidaya termasuk ikan nila terhadap ekonomi perikanan dan ekonomi nasional, menunjukkan nilai strategis dengan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan mencapai 99,72. Khususnya kontribusi komoditas nila mencapai 30,72 % dari total produksi ikan bersirip nasional tahun 2015. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi jangka pendek yang diperlukan adalah penerapan tehnik budidaya yang efisien pada komoditas nila unggul merupakan kebutuhan mendesak untuk mencapai produktivitas yang kompetitif. Strategi jangka menengah yang perlu dipertimbangkan adalah pemanfaatan tambak darat untuk budidaya nila sebagai upaya perluasan lahan budidaya selain kolam dan karamba jaring apung yang telah eksis. Kebutuhan induk unggul nila dapat di produksi secara massal melalui beberapa brodstock center milik pemerintah maupun perusahaan swasta yang telah beroperasi. Antisipasi kebijakan dalam merespon Inpres No.7 Tahun 2016 adalah pengembangan industri pakan ikan skala kecil dan pemanfaatan induk unggul dalam perspektif pertumbuhan dan perluasan yang mencakup dua aspek kebijakan sebagai berikut : (a) Pengembangan produksi berbasis potensi pasar yang dikomplemen dengan perbaikan sistem budidaya ikan, dan (b) Pengembangan inovasi kelembagaan dan sistem insentif dalam mendukung ketersediaan dan akses sarana produksi utama pada usaha budidaya nila skala kecil. The contribution of aquaculture including tilapia to fishery economy and national economy shows strategic value with Fisheries Term of Trade reaching 99.72. Especially the contribution of tilapia commodities reaches 30.72% of the total national finned fish production in 2015.Result of the analysis showed that application of efficient cultivation techniques to superior tilapia commodities is a short-term strategy to achieve competitive productivity. The medium-term strategy is the use of terrestrial ponds for tilapia cultivation as an effort to expand cultivation land in addition to ponds and floating net cages that already exist. The needs of superior tilapia parents can be mass produced through several government broodstock centers and private companies that have been operating. Anticipation of policies in responding to Presidential Decree No.7 of 2016 is the development of small-scale fish feed industry and utilization of superior broodstock in the perspective of growth and expansion which includes two aspects of policy as follows : (a) Development of market-based potential production that is complemented by improved fish farming systems; and (b) Development of institutional innovations and incentive systems in support of availability and access to key production facilities on small-scale tilapia aquaculture.","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"10","resultStr":"{\"title\":\"STRATEGI DAN KEBIJAKAN PRODUKSI PADA BUDIDAYA IKAN NILA BERDAYA SAING\",\"authors\":\"Lies Emmawati Hadie, E. Kusnendar, Bambang Priono, R. R. S. P. S. Dewi, W. Hadie\",\"doi\":\"10.15578/JKPI.10.2.2018.75-85\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kontribusi perikanan budidaya termasuk ikan nila terhadap ekonomi perikanan dan ekonomi nasional, menunjukkan nilai strategis dengan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan mencapai 99,72. Khususnya kontribusi komoditas nila mencapai 30,72 % dari total produksi ikan bersirip nasional tahun 2015. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi jangka pendek yang diperlukan adalah penerapan tehnik budidaya yang efisien pada komoditas nila unggul merupakan kebutuhan mendesak untuk mencapai produktivitas yang kompetitif. Strategi jangka menengah yang perlu dipertimbangkan adalah pemanfaatan tambak darat untuk budidaya nila sebagai upaya perluasan lahan budidaya selain kolam dan karamba jaring apung yang telah eksis. Kebutuhan induk unggul nila dapat di produksi secara massal melalui beberapa brodstock center milik pemerintah maupun perusahaan swasta yang telah beroperasi. Antisipasi kebijakan dalam merespon Inpres No.7 Tahun 2016 adalah pengembangan industri pakan ikan skala kecil dan pemanfaatan induk unggul dalam perspektif pertumbuhan dan perluasan yang mencakup dua aspek kebijakan sebagai berikut : (a) Pengembangan produksi berbasis potensi pasar yang dikomplemen dengan perbaikan sistem budidaya ikan, dan (b) Pengembangan inovasi kelembagaan dan sistem insentif dalam mendukung ketersediaan dan akses sarana produksi utama pada usaha budidaya nila skala kecil. The contribution of aquaculture including tilapia to fishery economy and national economy shows strategic value with Fisheries Term of Trade reaching 99.72. Especially the contribution of tilapia commodities reaches 30.72% of the total national finned fish production in 2015.Result of the analysis showed that application of efficient cultivation techniques to superior tilapia commodities is a short-term strategy to achieve competitive productivity. The medium-term strategy is the use of terrestrial ponds for tilapia cultivation as an effort to expand cultivation land in addition to ponds and floating net cages that already exist. The needs of superior tilapia parents can be mass produced through several government broodstock centers and private companies that have been operating. Anticipation of policies in responding to Presidential Decree No.7 of 2016 is the development of small-scale fish feed industry and utilization of superior broodstock in the perspective of growth and expansion which includes two aspects of policy as follows : (a) Development of market-based potential production that is complemented by improved fish farming systems; and (b) Development of institutional innovations and incentive systems in support of availability and access to key production facilities on small-scale tilapia aquaculture.\",\"PeriodicalId\":31078,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-11-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"10\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15578/JKPI.10.2.2018.75-85\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/JKPI.10.2.2018.75-85","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 10
摘要
渔业包括罗非鱼对渔业经济和国家经济的贡献表明了其战略价值,渔业养殖价值高达99.72。特别是nila商品贡献占2015年鱼翅总产量的30.72。分析结果表明,我们需要的短期战略是有效地将技术应用于高利润商品上,这是实现竞争生产力的迫切需要。中级战略应考虑的是,在存在的泳池和巴尔巴浮水网络之外,利用内陆养殖场进行养殖场。nila优越的总体需求可以通过一些政府和私营企业大规模生产。预期在2016年里的政策回应Inpres 7号是鱼饲料工业发展和利用小型航空母舰优越的成长和扩张的观点包括两个方面的政策如下:(a)基于市场潜力的开发生产dikomplemen养殖鱼类,制度的完善和(b)创新发展体制和激励制度在可用资源和努力的主要生产工具访问支持小规模养殖罗非鱼。aquacultion的收缩包括向fishery经济和国家经济展示策略与贸易收割渔民报告99.72。特别是罗非鱼在2015年生产总量占总量的30% .72%。分析结果表明,高效率技术的应用是一种短期实现强迫生产的战略。中间的策略是利用地形作为可伸延的土壤,以便耕种和浮华的网络电话,这已经存在。蒂拉皮父母的需求可以通过几个政府经纪中心和一直在运营的私人公司进行大规模生产。Anticipation responding to政策的总统命令第七。2016年是《small-scale鱼饲料工业发展的视角》优越and utilization of broodstock在增长和哪种includes哦稍等2 aspects of policy market-based之as follows: (a)发展潜在的制作就是complemented由改良鱼养殖场系统;(b)机构创新和激励系统的发展支持于小规模水基生产的关键方面。
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PRODUKSI PADA BUDIDAYA IKAN NILA BERDAYA SAING
Kontribusi perikanan budidaya termasuk ikan nila terhadap ekonomi perikanan dan ekonomi nasional, menunjukkan nilai strategis dengan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan mencapai 99,72. Khususnya kontribusi komoditas nila mencapai 30,72 % dari total produksi ikan bersirip nasional tahun 2015. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi jangka pendek yang diperlukan adalah penerapan tehnik budidaya yang efisien pada komoditas nila unggul merupakan kebutuhan mendesak untuk mencapai produktivitas yang kompetitif. Strategi jangka menengah yang perlu dipertimbangkan adalah pemanfaatan tambak darat untuk budidaya nila sebagai upaya perluasan lahan budidaya selain kolam dan karamba jaring apung yang telah eksis. Kebutuhan induk unggul nila dapat di produksi secara massal melalui beberapa brodstock center milik pemerintah maupun perusahaan swasta yang telah beroperasi. Antisipasi kebijakan dalam merespon Inpres No.7 Tahun 2016 adalah pengembangan industri pakan ikan skala kecil dan pemanfaatan induk unggul dalam perspektif pertumbuhan dan perluasan yang mencakup dua aspek kebijakan sebagai berikut : (a) Pengembangan produksi berbasis potensi pasar yang dikomplemen dengan perbaikan sistem budidaya ikan, dan (b) Pengembangan inovasi kelembagaan dan sistem insentif dalam mendukung ketersediaan dan akses sarana produksi utama pada usaha budidaya nila skala kecil. The contribution of aquaculture including tilapia to fishery economy and national economy shows strategic value with Fisheries Term of Trade reaching 99.72. Especially the contribution of tilapia commodities reaches 30.72% of the total national finned fish production in 2015.Result of the analysis showed that application of efficient cultivation techniques to superior tilapia commodities is a short-term strategy to achieve competitive productivity. The medium-term strategy is the use of terrestrial ponds for tilapia cultivation as an effort to expand cultivation land in addition to ponds and floating net cages that already exist. The needs of superior tilapia parents can be mass produced through several government broodstock centers and private companies that have been operating. Anticipation of policies in responding to Presidential Decree No.7 of 2016 is the development of small-scale fish feed industry and utilization of superior broodstock in the perspective of growth and expansion which includes two aspects of policy as follows : (a) Development of market-based potential production that is complemented by improved fish farming systems; and (b) Development of institutional innovations and incentive systems in support of availability and access to key production facilities on small-scale tilapia aquaculture.