首页 > 最新文献

Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia最新文献

英文 中文
ANALISIS KESESUAIAN WISATA PANTAI UNTUK KATEGORI REKREASI DI KOTA AMBON 对安汶市海滩旅游是否适合休闲娱乐类项目的分析
Pub Date : 2024-06-10 DOI: 10.15578/jkpi.16.1.2024.73-84
Lilian Sarah Hiariey, Renoldy Lamberthy Papilaya, Johanis Hiariey, J. Abrahamsz, A. Retraubun
Penentuan kawasan wisata pantai perlu dilakukan dengan pendekatan analisis kesesuaian secara spasial menggunakan parameter-parameter oseanografi dan ekologi. Kota Ambon merupakan ibukota Provinsi Maluku yang terletak di pesisir pulau Ambon dan di Teluk Ambon memiliki potensi keanekaragaman hayati dan jasa kelautan untuk dikembangkan di sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kawasan wisata pantai kategori rekreasi di wisata pantai Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Pengumpulan data primer diperoleh langsung di lokasi penelitian melalui observasi in situ, yaitu observasi tipe pantai, kecerahan, pengukuran kecepatan arus, pengukuran kemiringan pantai, serta pengukuran lebar pantai. Data sekunder menggunakan literatur peta Batimetri dan literatur pendukung lainnya. Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode deskriptif dan analisis indeks kesesuaian wisata kategori rekreasi pantai dengan penambahan parameter kesesuaian berdasarkan kondisi pada lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks kesesuaian wisata (IKW) kategori rekreasi berstatus “Sangat Sesuai” untuk 3 (tiga) dari 5 (lima) lokasi penelitian yaitu Pantai Namalatu dan Santai Beach sementara nilai indeks kesesuaian wisata termasuk dalam kategori “Sesuai” untuk 2 (dua) lokasi penelitian yaitu Pantai Ronawiska dan Pantai Kolam BlandaThe determination of coastal tourist areas needs to be done with a spatial conformity analysis approach using oceanographic and ecological parameters. Ambon City, the capital of Maluku Province, is located on the coast of Ambon Island and in Ambon Bay. It has the potential for biodiversity and marine services to be developed in the tourism sector. This study aims to analyze the suitability of the coastal tourist area in the recreation category in Nusaniwe Beach District, Ambon City. Primary data collection is obtained directly at the research site through in situ observation, including observing the beach type, brightness, current speed, coastal slope, and beach width. Secondary data include the Bathymetry map literature and other supporting literature. The study results were analyzed using descriptive methods and an analysis of the fitness index of beach recreation category tourism with the addition of conformity parameters based on conditions at the study location. The results showed that the tourism conformity index (IKW) value of the recreational category is "Very Suitable" for three (3) of the five (5) research sites, namely Namalatu Beach and Santai Beach. In contrast, the tourist suitability index value is included in the "Suitable" category for two (2) research locations, namely Ronawiska Beach and Blanda Pool Beach.
安汶地区是马鲁古省的一个县,位于安汶岛和安汶直布罗陀之间,拥有巨大的水产养殖潜力。安汶区是马鲁古省的一个区,位于安汶岛和安汶直布罗陀之间,拥有巨大的水产养殖和渔业潜力,可在准渔业领域发挥重要作用。安汶市努萨尼维区的智慧社区的分类数据是为了帮助人们更好地了解安汶市的智慧社区。通过现场观测,包括泛太平洋海床观测、海床观测、海床上观测、泛太平洋海床海床观测和泛太平洋海床海床海床观测,可获得初步数据。下面的数据显示了巴蒂米特里的文学作品和当地的文学作品。数据分析方法是通过在数据分析工具中使用数据分析参数,对数据类别中的数据进行分析。目前的数据显示,在 "Sangat Sesuai "类别中,只有 3 个(Tiga)和 5 个(Lima)的区域处于 "Sangat Sesuai "状态,这些区域包括纳马拉图岛(Pantai Namalatu)和圣泰海滩(Santai Beach)。海岸旅游区的确定需要利用海洋学和生态学参数的空间一致性分析方法。马鲁古省首府安汶市位于安汶岛海岸和安汶湾。它具有在旅游业开发生物多样性和海洋服务的潜力。本研究旨在分析安汶市努萨尼韦海滩区休闲类沿海旅游区的适宜性。通过现场观察,包括观察海滩类型、亮度、流速、海岸坡度和海滩宽度,直接在研究地点收集原始数据。辅助数据包括水深测量图文献和其他辅助文献。采用描述性方法对研究结果进行了分析,并根据研究地点的条件增加了符合性参数,对海滩娱乐类旅游的适宜性指数进行了分析。结果显示,五(5)个研究地点中有三(3)个地点的休闲类旅游符合性指数(IKW)值为 "非常适合",即纳马拉图海滩和三台海滩。相比之下,两(2)个研究地点(即罗纳维斯卡海滩和布兰达池海滩)的旅游适宜性指数值属于 "适宜 "类别。
{"title":"ANALISIS KESESUAIAN WISATA PANTAI UNTUK KATEGORI REKREASI DI KOTA AMBON","authors":"Lilian Sarah Hiariey, Renoldy Lamberthy Papilaya, Johanis Hiariey, J. Abrahamsz, A. Retraubun","doi":"10.15578/jkpi.16.1.2024.73-84","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.16.1.2024.73-84","url":null,"abstract":"Penentuan kawasan wisata pantai perlu dilakukan dengan pendekatan analisis kesesuaian secara spasial menggunakan parameter-parameter oseanografi dan ekologi. Kota Ambon merupakan ibukota Provinsi Maluku yang terletak di pesisir pulau Ambon dan di Teluk Ambon memiliki potensi keanekaragaman hayati dan jasa kelautan untuk dikembangkan di sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kawasan wisata pantai kategori rekreasi di wisata pantai Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Pengumpulan data primer diperoleh langsung di lokasi penelitian melalui observasi in situ, yaitu observasi tipe pantai, kecerahan, pengukuran kecepatan arus, pengukuran kemiringan pantai, serta pengukuran lebar pantai. Data sekunder menggunakan literatur peta Batimetri dan literatur pendukung lainnya. Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode deskriptif dan analisis indeks kesesuaian wisata kategori rekreasi pantai dengan penambahan parameter kesesuaian berdasarkan kondisi pada lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks kesesuaian wisata (IKW) kategori rekreasi berstatus “Sangat Sesuai” untuk 3 (tiga) dari 5 (lima) lokasi penelitian yaitu Pantai Namalatu dan Santai Beach sementara nilai indeks kesesuaian wisata termasuk dalam kategori “Sesuai” untuk 2 (dua) lokasi penelitian yaitu Pantai Ronawiska dan Pantai Kolam BlandaThe determination of coastal tourist areas needs to be done with a spatial conformity analysis approach using oceanographic and ecological parameters. Ambon City, the capital of Maluku Province, is located on the coast of Ambon Island and in Ambon Bay. It has the potential for biodiversity and marine services to be developed in the tourism sector. This study aims to analyze the suitability of the coastal tourist area in the recreation category in Nusaniwe Beach District, Ambon City. Primary data collection is obtained directly at the research site through in situ observation, including observing the beach type, brightness, current speed, coastal slope, and beach width. Secondary data include the Bathymetry map literature and other supporting literature. The study results were analyzed using descriptive methods and an analysis of the fitness index of beach recreation category tourism with the addition of conformity parameters based on conditions at the study location. The results showed that the tourism conformity index (IKW) value of the recreational category is \"Very Suitable\" for three (3) of the five (5) research sites, namely Namalatu Beach and Santai Beach. In contrast, the tourist suitability index value is included in the \"Suitable\" category for two (2) research locations, namely Ronawiska Beach and Blanda Pool Beach.","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141363119","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
EKSPLORASI METODE SROI SEBAGAI ALAT PENGUKURAN DAMPAK PROGRAM KELAUTAN PERIKANAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 探索将 SROI 方法作为衡量海洋渔业计划对可持续发展影响的工具
Pub Date : 2024-06-07 DOI: 10.15578/jkpi.16.1.2024.61-71
Tornanda Syaifullah, Arief Saptono, Dedi Purnawa
Overfishing, IUU fishing, ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah dengan potensi sumber daya ikan, dan tantangan besar sektor kelautan dan perikanan lainnya dalam menyeimbangkan ekonomi, ekologi, dan sosial mendorong perlunya transformasi tata kelola melalui program blue economy. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas inovasi sosial terhadap sebuah program, sehingga dampaknya dapat terukur dengan tepat secara berkelanjutan. Penelitian dilakukan dengan metode systematic literature review pada 37 penelitian yang memenuhi syarat dalam 5 (lima) tahun terkahir. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis SROI dapat digunakan dalam mengukur dampak dari program atau kebijakan di 37 penelitian tersebut, sehingga dapat digunakan dalam mengukur dampak dalam implementasi program blue economy. Pendekatan ini dapat menjadi bahan kebijakan untuk meningkatkan efektivitas program dalam mencapai tujuan SDGs.The phenomenon of overfishing, the unbalance between the Regional Gross Domestic Product of the Fisheries sector and the potential fish stocks of a region, and the significant challenges faced by the maritime and fisheries sector in balancing economic, ecological, and social aspects, underscore the need for governance transformation through blue economy programs. This study aims to analyze the effectiveness of social innovations within a program, enabling their sustainable impacts to be accurately measured. Conducted through a systematic literature review method encompassing 37 eligible studies over the past 5 years, the analysis utilizing Social Return on Investment (SROI) demonstrates that the blue economy program significantly positively impacts social, economic, and ecological dimensions. Such an approach could serve as a policy instrument to enhance program effectiveness in achieving the Sustainable Development Goals (SDGs).
过度捕捞、非法、无管制和未报告的捕捞活动、对国家经济的影响、对蓝色经济计划的影响,以及对经济、生态和社会的影响,都是蓝色经济计划所要解决的问题。该计划的目的是提高该计划的社会创新能力,并将其转化为可持续发展的动力。通过系统性文献综述的方法对 37 个项目进行了研究,这些项目的研究时间跨度为 5 个月。这些研究表明,在 37 个研究项目中,SROI 分析法可用于对项目的影响进行评估,也可用于对蓝色经济项目的影响进行评估。过度捕捞现象、渔业部门区域国内生产总值与区域潜在鱼类资源之间的不平衡,以及海洋和渔业部门在平衡经济、生态和社会方面所面临的重大挑战,都凸显了通过蓝色经济计划进行治理转型的必要性。本研究旨在分析计划中社会创新的有效性,从而准确衡量其可持续影响。通过对过去 5 年中 37 项符合条件的研究进行系统的文献综述,利用社会投资回报率(SROI)进行的分析表明,蓝色经济计划对社会、经济和生态方面产生了显著的积极影响。这种方法可以作为一种政策工具,在实现可持续发展目标 (SDG) 的过程中提高计划的有效性。
{"title":"EKSPLORASI METODE SROI SEBAGAI ALAT PENGUKURAN DAMPAK PROGRAM KELAUTAN PERIKANAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN","authors":"Tornanda Syaifullah, Arief Saptono, Dedi Purnawa","doi":"10.15578/jkpi.16.1.2024.61-71","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.16.1.2024.61-71","url":null,"abstract":"Overfishing, IUU fishing, ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah dengan potensi sumber daya ikan, dan tantangan besar sektor kelautan dan perikanan lainnya dalam menyeimbangkan ekonomi, ekologi, dan sosial mendorong perlunya transformasi tata kelola melalui program blue economy. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas inovasi sosial terhadap sebuah program, sehingga dampaknya dapat terukur dengan tepat secara berkelanjutan. Penelitian dilakukan dengan metode systematic literature review pada 37 penelitian yang memenuhi syarat dalam 5 (lima) tahun terkahir. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis SROI dapat digunakan dalam mengukur dampak dari program atau kebijakan di 37 penelitian tersebut, sehingga dapat digunakan dalam mengukur dampak dalam implementasi program blue economy. Pendekatan ini dapat menjadi bahan kebijakan untuk meningkatkan efektivitas program dalam mencapai tujuan SDGs.The phenomenon of overfishing, the unbalance between the Regional Gross Domestic Product of the Fisheries sector and the potential fish stocks of a region, and the significant challenges faced by the maritime and fisheries sector in balancing economic, ecological, and social aspects, underscore the need for governance transformation through blue economy programs. This study aims to analyze the effectiveness of social innovations within a program, enabling their sustainable impacts to be accurately measured. Conducted through a systematic literature review method encompassing 37 eligible studies over the past 5 years, the analysis utilizing Social Return on Investment (SROI) demonstrates that the blue economy program significantly positively impacts social, economic, and ecological dimensions. Such an approach could serve as a policy instrument to enhance program effectiveness in achieving the Sustainable Development Goals (SDGs).","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141375529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KEARIFAN LOKAL “SEGELURUNG” SEBAGAI INOVASI UNTUK MENDUKUNG KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN DI PEDESAAN 地方智慧作为支持农村粮食安全政策的创新的“延伸”
Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.15578/jkpi.15.2.2023.93-103
Bachtari Alam Hidayat, Agus Faturohim, Alexander Akbar
Provinsi Sumatera Selatan memiliki potensi sumber daya perikanan air tawar yang melimpah. Angka konsumsi ikan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2022 yaitu 46,04 kilogram per kapita per tahun masih kesulitan dalam mengejar target konsumsi ikan secara nasional 56,48 kilogram per kapita per tahun. Makanan olahan terbuat dari ikan yang dapat diawetkan menjadi cara meningkatkan angka konsumsi ikan. Salah satu cara tradisional pengawetan ikan di pedesan dilakukan dengan cara pengasapan. Metode pengasapan ikan telah menjadi bagian dari kearifan lokal yang diturunkan secara turun-temurun di banyak masyarakat pedesaan.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan segelurung sebagai produk kearifan lokal dapat menjadi sebuah inovasi untuk mendukung kebijakan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini menggunakan tiga pendekatan, yaitu studi literatur, survei, dan wawancara mendalam. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada masyarakat Kabupaten PALI, Sumatera Selatan. Data dianalisis dengan pendekatan kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Segelurung adalah suatu metode tradisional dalam pengawetan ikan air tawar dengan cara memberikan bumbu rempah-rempah sebelum proses pengasapan untuk memberikan rasa pedas gurih dan aroma khas. Segelurung digunakan untuk memperpanjang umur simpan ikan air tawar.Integrasi kearifan lokal segelurung dengan kebijakan pangan ketahanan, kesejahteraan masyarakat, dan faktor lainnya memiliki peluang yang besar. Dengan mengoptimalkan potensi segelurung sebagai inovasi dalam pengolahan produk perikanan, dapat terjadi sinergi antara kebijakan pemerintah, pelestarian budaya, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pengembangan sektor perikanan lokal. Kearifan lokal segelurung dapat menjadi bagian dari kebijakan ketahanan pangan, terutama dalam upaya meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas pangan di pedesaan. South Sumatra Province has abundant potential in freshwater fisheries resources. The per capita fish consumption in South Sumatra in 2022 was recorded at 46.04 kilograms per year, which still falls short of the national target of 56.48 kilograms per capita per year. Processed food made from fish, which can be preserved, becomes a way to increase fish consumption. One traditional method of fish preservation in rural areas is through smoking. The smoking method has been part of local wisdom that has been passed down through generations in many rural communities. This study aims to describe "segelurung" as a product of local wisdom that can be an innovation to support food security policies and improve the well-being of the community. The study utilizes three approaches: literature review, surveys, and in-depth interviews. Data is collected through in-depth interviews with communities in Pali Regency, South Sumatra. The data is analyzed using a qualitative approach and presented descriptively. Segelurung is a traditional method of preserving freshwater fish by adding spices before the sm
南苏门答腊省拥有丰富淡水资源的潜力。2022年,南苏门答腊省人均鱼类消费量为46,04公斤,目前每年仍难以实现人均鱼类消费目标56.48公斤。用腌制的鱼制成的加工食品是一种增加鱼类消费量的方法。在信心中腌制鱼的传统方法之一是熏蒸。熏鱼的方法是当地许多农村社区代代相传的智慧的一部分。本研究旨在将赛马孔昂描述为当地的智慧产品,可以成为支持粮食安全政策和促进社会福利的创新。这项研究采用了三种方法,即文献研究、调查和深入采访。数据是通过对南苏门答腊巴利区人民的深入采访收集的。用定性方法分析数据,并描述性地呈现。赛马会是一种传统的腌制淡水鱼的方法,在腌制过程中加入香料,提供辛辣和独特的香味。海豹被用来延长淡水鱼类的寿命。与可持续食品、社区福利和其他因素的地方智慧融合是一个巨大的机会。通过充分发挥渔业作为产品加工中的创新潜力,政府政策、文化保护、社会繁荣和地方渔业部门发展之间可能存在协同作用。地方海豹突击队可以成为粮食安全政策的一部分,特别是在改善农村食品可获得和可负担性方面。南苏门答腊省的火苗资源具有潜在的潜力。2022年在南苏门答腊的《每天的鱼税》拍摄于每年46.04千克,但每年的《国家预算》目标仍然比每年56.48千克。经过加工的食物,可以保护的鱼,变成了增加鱼类消费的一种方式。传统的农村地区鱼类保护方法正在通过烟雾。吸烟的方法一直是当地智慧的一部分,这种智慧在许多乡村公社中经历了几代人的失败。这项研究将描述为一种本土智慧的产物,它可以创新支持食品安全政策,促进社区的美好生活。研究三种方法:阅读审查、调查和内部审查。数据是在南苏门答腊北部的帕利摄政中心接受公思采访的。数据用了qualitative approach和呈现的解释性用法对其进行了分析。赛昂人有一种传统的方法,就是在窒息过程前加香料腌鱼,用一种独特的香味调味。海豹习惯于用新鲜的水鱼来支撑船壳。地方智慧的整合,海豹,食物安全政策,社区资源存在,以及其他重要机会的因素。利用利用鱼类生产过程的创新潜力,在政府政策、文化保护、即兴开发社区资源和开发当地渔业区之间可能存在联系。本地智慧,广泛运用,可成为粮食安全政策的一部分,特别是在农村地区可容纳和限制食品。
{"title":"KEARIFAN LOKAL “SEGELURUNG” SEBAGAI INOVASI UNTUK MENDUKUNG KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN DI PEDESAAN","authors":"Bachtari Alam Hidayat, Agus Faturohim, Alexander Akbar","doi":"10.15578/jkpi.15.2.2023.93-103","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.15.2.2023.93-103","url":null,"abstract":"Provinsi Sumatera Selatan memiliki potensi sumber daya perikanan air tawar yang melimpah. Angka konsumsi ikan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2022 yaitu 46,04 kilogram per kapita per tahun masih kesulitan dalam mengejar target konsumsi ikan secara nasional 56,48 kilogram per kapita per tahun. Makanan olahan terbuat dari ikan yang dapat diawetkan menjadi cara meningkatkan angka konsumsi ikan. Salah satu cara tradisional pengawetan ikan di pedesan dilakukan dengan cara pengasapan. Metode pengasapan ikan telah menjadi bagian dari kearifan lokal yang diturunkan secara turun-temurun di banyak masyarakat pedesaan.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan segelurung sebagai produk kearifan lokal dapat menjadi sebuah inovasi untuk mendukung kebijakan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini menggunakan tiga pendekatan, yaitu studi literatur, survei, dan wawancara mendalam. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada masyarakat Kabupaten PALI, Sumatera Selatan. Data dianalisis dengan pendekatan kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Segelurung adalah suatu metode tradisional dalam pengawetan ikan air tawar dengan cara memberikan bumbu rempah-rempah sebelum proses pengasapan untuk memberikan rasa pedas gurih dan aroma khas. Segelurung digunakan untuk memperpanjang umur simpan ikan air tawar.Integrasi kearifan lokal segelurung dengan kebijakan pangan ketahanan, kesejahteraan masyarakat, dan faktor lainnya memiliki peluang yang besar. Dengan mengoptimalkan potensi segelurung sebagai inovasi dalam pengolahan produk perikanan, dapat terjadi sinergi antara kebijakan pemerintah, pelestarian budaya, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pengembangan sektor perikanan lokal. Kearifan lokal segelurung dapat menjadi bagian dari kebijakan ketahanan pangan, terutama dalam upaya meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas pangan di pedesaan. South Sumatra Province has abundant potential in freshwater fisheries resources. The per capita fish consumption in South Sumatra in 2022 was recorded at 46.04 kilograms per year, which still falls short of the national target of 56.48 kilograms per capita per year. Processed food made from fish, which can be preserved, becomes a way to increase fish consumption. One traditional method of fish preservation in rural areas is through smoking. The smoking method has been part of local wisdom that has been passed down through generations in many rural communities. This study aims to describe \"segelurung\" as a product of local wisdom that can be an innovation to support food security policies and improve the well-being of the community. The study utilizes three approaches: literature review, surveys, and in-depth interviews. Data is collected through in-depth interviews with communities in Pali Regency, South Sumatra. The data is analyzed using a qualitative approach and presented descriptively. Segelurung is a traditional method of preserving freshwater fish by adding spices before the sm","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135869585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN BISNIS KAMPUNG BUDIDAYA IKAN NILA DI KABUPATEN MAGELANG 马格朗地区罗非鱼贸易发展政策策略
Pub Date : 2023-10-11 DOI: 10.15578/jkpi.15.2.2023.81-92
Hikmah Hikmah, Lindawati Lindawati, Cornelia Mirwantini Witomo, Rani Hafsaridewi
Pendekatan pembangunan ekonomi wilayah pedesaan diimplementasikan secara terpadu melalui kebijakan prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan. Salah satunya melalui kebijakan pembangunan kampung-kampung sentra budidaya perikanan berbasis kearifan lokal. Kabupaten Magelang merupakan salah satu lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan bisnis kampung budidaya ikan dengan komoditas unggulan ikan nila. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan bisnis kampung budiaya ikan nila di Kabupaten Magelang. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan di Kabupaten Magelang pada Bulan Mei–Juni 2021. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data melalui wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data digunakan analisis SWOT. Hasil penelitian memberikan gambaran aspek-aspek pendukung dalam pengembangan bisnis kampung perikanan budidaya meliputi aspek kebijakan dan tata ruang, ketersediaan lahan dan sumberdaya air, sumberdaya manusia, aspek bisnis, akses teknologi dan kelembagaan bisnis kampung perikanan budidaya. Permasalahan dan kendala dari aspek-aspek tersebut teridentifikasi akan menghambat keberhasilan program ini. Berdasarkan analisis SWOT, nilai titik koordinat sumbu X adalah 0,18 dan nilai titik koordinat sumbu Y adalah -0,21. Posisi titik koordinat berada pada kuadran II dimana titik kuadran berada pada startegi ST, yang berarti dalam pengembangan bisnis kampung perikanan budidaya ini memiliki kekuatan namun masih terdapat ancaman sehingga strategi yang tepat untuk diterapkan dalam kondisi seperti ini adalah mendukung kebijakan diversifikasi dengan cara memanfaatkan kekuatan pengusaha pembudidaya untuk mengatasi dan memperkecil ancaman yang dihadapi.The rural economic development approach is integrated through priority policies of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries. One of them is through a policy of developing fishing cultivation centers in villages based on local wisdom. Magelang Regency is one location that has the potential to develop a fish farming village business with the superior commodity of tilapia fish. This research aims to analyze the business development strategy of tilapia farming villages in Magelang Regency. This research was carried out for three months in Magelang Regency in May–June 2021. The data used were primary and secondary data. Data collection methods include interviews and focus group discussions (FGD). Data analysis used SWOT analysis. The results of the research provide an overview of supporting aspects in developing the aquaculture village business, including policy and spatial planning aspects, availability of land and water resources, human resources, business aspects, access to technology, and business institutions in the aquaculture village business. Problems and obstacles in these aspects were identified that would hinder the success of this program. Based on the SWOT analysis, the X-axis coordinate point value is 0.18, and the Y-axis
农村经济发展方法是通过海洋和渔业部的优先政策共同实施的。其中通过政策基于当地的智慧渔业养殖agatis村庄建设。马格朗区是发展中国家旗舰商品商品养殖的一个潜在地点。本研究旨在分析马格朗地区的商业开发战略。3(三)月执行这项研究在马格朗县2021年5月—6月。所使用的数据是原始和次要数据。通过访谈和焦点小组讨论收集数据的方法(FGD)。数据分析使用了SWOT分析。研究结果揭示了农业渔业发展的支持方面,包括政策和环境、土地和资源、人力资源、商业、商业技术和机构等方面。确认问题以及这些方面的障碍会阻碍这个项目成功。根据SWOT分析,X轴的坐标点值为0.18,轴坐标点值为- 0.21。坐标在象限II的位置的战略在象限负责人圣点,这意味着在商业发展渔业养殖的家乡有力量,但仍然有威胁,所以在这种情况下应用的最佳策略是支持多样化政策如何利用植物培育企业家的力量,以应对和减少所面临的威胁。商业发展发展的固有本质是通过海事事务和渔业部的优先政策形成的。其中一个经历了基于当地智慧的发展中的渔民文化中心的政策。马格朗摄政是一个可能的地点,其目的是装饰一种鱼养殖场的业务,与多层鱼的商品商品。这项研究旨在分析马格朗摄政时期的商业发展策略。这项研究在五月的马格朗摄政中心被调查了三个月——2021年6月。最初使用的数据是优先的和次要的数据。数据收集方法包括访谈和焦点小组讨论(FGD)。(粗体分析分析)这项研究提供的参考是发展水务村业务、包括政策和空间计划、包括土地资源、人力、企业资产、商业资产、技术机会和商业机构。这些学生的问题和障碍被确定会导致这个项目的成功。基于SWOT分析,x轴坐标值为0.18,y轴坐标值为-0.21。《坐标点位置是在象限II,境象限角是圣个会在哪里,这意味着那个在《aquaculture村发展商业模式,它strengths,但有些还是威胁,所以coming right个会to implement》这样条件是需要支持diversification strengths》政策由utilizing cultivator创业精神to overcome)和《威胁都faced最小化。
{"title":"STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN BISNIS KAMPUNG BUDIDAYA IKAN NILA DI KABUPATEN MAGELANG","authors":"Hikmah Hikmah, Lindawati Lindawati, Cornelia Mirwantini Witomo, Rani Hafsaridewi","doi":"10.15578/jkpi.15.2.2023.81-92","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.15.2.2023.81-92","url":null,"abstract":"Pendekatan pembangunan ekonomi wilayah pedesaan diimplementasikan secara terpadu melalui kebijakan prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan. Salah satunya melalui kebijakan pembangunan kampung-kampung sentra budidaya perikanan berbasis kearifan lokal. Kabupaten Magelang merupakan salah satu lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan bisnis kampung budidaya ikan dengan komoditas unggulan ikan nila. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan bisnis kampung budiaya ikan nila di Kabupaten Magelang. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan di Kabupaten Magelang pada Bulan Mei–Juni 2021. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data melalui wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data digunakan analisis SWOT. Hasil penelitian memberikan gambaran aspek-aspek pendukung dalam pengembangan bisnis kampung perikanan budidaya meliputi aspek kebijakan dan tata ruang, ketersediaan lahan dan sumberdaya air, sumberdaya manusia, aspek bisnis, akses teknologi dan kelembagaan bisnis kampung perikanan budidaya. Permasalahan dan kendala dari aspek-aspek tersebut teridentifikasi akan menghambat keberhasilan program ini. Berdasarkan analisis SWOT, nilai titik koordinat sumbu X adalah 0,18 dan nilai titik koordinat sumbu Y adalah -0,21. Posisi titik koordinat berada pada kuadran II dimana titik kuadran berada pada startegi ST, yang berarti dalam pengembangan bisnis kampung perikanan budidaya ini memiliki kekuatan namun masih terdapat ancaman sehingga strategi yang tepat untuk diterapkan dalam kondisi seperti ini adalah mendukung kebijakan diversifikasi dengan cara memanfaatkan kekuatan pengusaha pembudidaya untuk mengatasi dan memperkecil ancaman yang dihadapi.The rural economic development approach is integrated through priority policies of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries. One of them is through a policy of developing fishing cultivation centers in villages based on local wisdom. Magelang Regency is one location that has the potential to develop a fish farming village business with the superior commodity of tilapia fish. This research aims to analyze the business development strategy of tilapia farming villages in Magelang Regency. This research was carried out for three months in Magelang Regency in May–June 2021. The data used were primary and secondary data. Data collection methods include interviews and focus group discussions (FGD). Data analysis used SWOT analysis. The results of the research provide an overview of supporting aspects in developing the aquaculture village business, including policy and spatial planning aspects, availability of land and water resources, human resources, business aspects, access to technology, and business institutions in the aquaculture village business. Problems and obstacles in these aspects were identified that would hinder the success of this program. Based on the SWOT analysis, the X-axis coordinate point value is 0.18, and the Y-axis ","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136253197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT TANGKAP CANTRANG DI PELABUHAN BRANTA PESISIR TLANAKAN, PAMEKASAN MADURA 对tlankan海岸港口pame逃犯padura的CANTRANG渔具的生产力分析
Pub Date : 2023-10-04 DOI: 10.15578/jkpi.15.2.2023.71-79
Nur Kholizah, Muhammad Zainuri, Akhmad Farid
Produktivitas kapal penangkapan ikan merupakan tingkat kemampuan kapal penangkap ikan untuk memperoleh hasil tangakapan ikan per tahun. Jaring Tarik Berkantong merupakan alat tangkap berkantong besar berbentuk seperti kerucut dan merupakan alat tangkap yang mendominasi di Pelabuhan Branta Pesisir. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji penangkapan ikan menggunakan Jaring Tarik Berkantong dan produktivitas hasil tangkapannya. Penelitian ini dilaksanakan pada April-Mei 2022 di Pelabuhan Branta Pesisir, Tlanakan, Pamekasan, Madura. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi secara langsung dengan jenis penelitian studi kasus. Metode analisis data yang digunakan adalah status pemanfaatan, produktivitas berdasarkan jumlah hasil tangkapan, produktivitas per ABK, dan produktivitas per trip. Pengoperasian Jaring Tarik Berkantong terbagi menjadi 3 tahapan yaitu persiapan, setting, dan hauling. Hasil analisis status pemanfaatan diperoleh nilai 3.492,84 ton/tahun yang diperoleh dari 80% nilai MSY. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas berdasarkan jumlah hasil tangkapan, per ABK dan per trip diperoleh nilai sebesar 5.658 kg/unit atau 5,658 ton/unit, 0.566 ABK/trip, dan 1.885 ton/trip. Nilai produktivitas Jaring Tarik Berkantong di Pelabuhan Branta Pesisir menunjukkan bahwa nilai produktivitas pada penelitian ini telah melebihi peraturan yang telah ditetapkan.The productivity of fishing vessels is the level of ability of fishing vessels to obtain fish catches per year (KEPMEN-KP 2021). Cantrang is a fishing gear that is like a large bag shaped like a cone and is the dominant fishing gear in the Coastal Branta Harbor. The purpose of this study was to determine the process of catching fish using cantrang fishing gear and to determine the productivity value of cantrang catches. This research was conducted in April-May 2022 at the Port of Branta Pesisir, Tlanakan, Pamekasan, Madura. The method used in this research is the observation method with the type of case study research. The data analysis methods used are utilization status analysis, productivity analysis based on the number of catches, productivity analysis per crew, and productivity analysis per trip. Cantrang operation is divided into 4 stages, namely preparation, setting, and hauling. The results of the utilization status analysis obtained a value of 3,492.84 tons/year which was obtained from 80% of the MSY value. The results of the productivity analysis based on the number of catches, per crew and per trip obtained values of 5,658 kg/unit or 5,658 tons/unit, 0.566 crew/trip, and 1,885 tons/trip. The productivity value of cantrang at the Coastal Branta Port shows that the productivity value in this study has exceeded the established regulations.
渔业的生产力是渔民每年捕鱼产量的水平。袋状网是一种大型锥形钩,在海岸港口是一种占主导地位的渔港。这项研究的目的是研究用囊网和渔获量的生产力来钓鱼。这项研究于2022年4月至5月在Tlanakan、pame卡桑、Madura海岸港进行。本研究采用的方法是案例研究类型的直接观察方法。所使用的数据分析方法包括利用状态、按捕获量计算的生产力、按ABK计算的生产力和每次旅行的生产力。风箱的使用分为三个阶段:准备、设置和拖动。利用状态分析的结果是3492.84吨/年的价值分析来自MSY的80%。研究表明,根据捕获的数量,每季的生产力为5658公斤/单位或5.658吨/单位、0.566盎司/行程和1885吨/trip。沿海布兰塔港的囊网生产力价值表明,这项研究的生产力价值已经超过了既定的监管。捕鱼器的生产性能是每年抓鱼的能力(编者按2021)。Cantrang是一个捕齿轮,就像一个大袋子形状像一个圆锥体,是海岸Branta港的主要渔具。这项研究的目的是用cantrang钓鱼装置确定捕获鱼类的过程,并确定cantrang catches的生产价值。这项研究于2022年4月4日至5月在布兰塔海岸、特兰坎、帕美西、马杜拉港进行。这项研究中使用的方法是对案例研究类型的观测方法。数据分析方法分析,基于catch编号,单个生成分析,以及每个旅行的生产分析。Cantrang行动分为4阶段,namely准备,设置和拖运。实用分析状态的结果为3.492 .84吨/年占了80%的MSY值。生产分析的结果基于捕获的数字、每组和每条航线的评分为5658公斤/ 5.658吨/单位、10666机组/行程和1885吨/绊倒。这个研究表明,这种研究的产品价值超过了现有的监管。
{"title":"ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT TANGKAP CANTRANG DI PELABUHAN BRANTA PESISIR TLANAKAN, PAMEKASAN MADURA","authors":"Nur Kholizah, Muhammad Zainuri, Akhmad Farid","doi":"10.15578/jkpi.15.2.2023.71-79","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.15.2.2023.71-79","url":null,"abstract":"Produktivitas kapal penangkapan ikan merupakan tingkat kemampuan kapal penangkap ikan untuk memperoleh hasil tangakapan ikan per tahun. Jaring Tarik Berkantong merupakan alat tangkap berkantong besar berbentuk seperti kerucut dan merupakan alat tangkap yang mendominasi di Pelabuhan Branta Pesisir. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji penangkapan ikan menggunakan Jaring Tarik Berkantong dan produktivitas hasil tangkapannya. Penelitian ini dilaksanakan pada April-Mei 2022 di Pelabuhan Branta Pesisir, Tlanakan, Pamekasan, Madura. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi secara langsung dengan jenis penelitian studi kasus. Metode analisis data yang digunakan adalah status pemanfaatan, produktivitas berdasarkan jumlah hasil tangkapan, produktivitas per ABK, dan produktivitas per trip. Pengoperasian Jaring Tarik Berkantong terbagi menjadi 3 tahapan yaitu persiapan, setting, dan hauling. Hasil analisis status pemanfaatan diperoleh nilai 3.492,84 ton/tahun yang diperoleh dari 80% nilai MSY. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas berdasarkan jumlah hasil tangkapan, per ABK dan per trip diperoleh nilai sebesar 5.658 kg/unit atau 5,658 ton/unit, 0.566 ABK/trip, dan 1.885 ton/trip. Nilai produktivitas Jaring Tarik Berkantong di Pelabuhan Branta Pesisir menunjukkan bahwa nilai produktivitas pada penelitian ini telah melebihi peraturan yang telah ditetapkan.The productivity of fishing vessels is the level of ability of fishing vessels to obtain fish catches per year (KEPMEN-KP 2021). Cantrang is a fishing gear that is like a large bag shaped like a cone and is the dominant fishing gear in the Coastal Branta Harbor. The purpose of this study was to determine the process of catching fish using cantrang fishing gear and to determine the productivity value of cantrang catches. This research was conducted in April-May 2022 at the Port of Branta Pesisir, Tlanakan, Pamekasan, Madura. The method used in this research is the observation method with the type of case study research. The data analysis methods used are utilization status analysis, productivity analysis based on the number of catches, productivity analysis per crew, and productivity analysis per trip. Cantrang operation is divided into 4 stages, namely preparation, setting, and hauling. The results of the utilization status analysis obtained a value of 3,492.84 tons/year which was obtained from 80% of the MSY value. The results of the productivity analysis based on the number of catches, per crew and per trip obtained values of 5,658 kg/unit or 5,658 tons/unit, 0.566 crew/trip, and 1,885 tons/trip. The productivity value of cantrang at the Coastal Branta Port shows that the productivity value in this study has exceeded the established regulations.","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135646503","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGARUH IKLIM USAHA TERHADAP ADOPSI INOVASI BUDIDAYA LOBSTER SISTEM KERAMBA DASAR DI KABUPATEN BANYUWANGI 商业气候对班鱼湾龙虾种植创新的影响
Pub Date : 2023-10-01 DOI: 10.15578/jkpi.15.2.2023.61-70
Endang Puji Lestari, Anna Fatchiya, Ninuk Purnaningsih
Tingkat adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar di Kabupaten Banyuwangi masih tergolong rendah. Iklim usaha dalam usaha budidaya lobster yang kondusif diduga dapat memengaruhi proses adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor dari iklim usaha yang memengaruhi proses adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar di Kabupaten Banyuwangi dalam upaya mempercepat proses adopsi inovasi. Penentuan populasi dan sampel dilakukan dengan teknik sensus dengan jumlah 110 responden yang tersebar di 3 kecamatan, yaitu Wongsorejo, Kalipuro, dan Pesanggaran. Data dianalisis menggunakan SmartPLS versi 3.0. Dukungan sarana dan prasarana budidaya memengaruhi tahap persuasi dan dukungan pasar memengarui tahap pengetahuan pada proses adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar. Sementara itu, tahap pengetahuan memengaruhi tahap persuasi dan tahap persuasi memengaruhi tahap keputusan pembudidaya dalam mengadopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar. Rendahnya tingkat adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar dapat disebabkan oleh: (1) kerumitan inovasi; (2) ketidaksesuaian inovasi dengan kondisi perairan di beberapa wilayah di Kabupaten Banyuwangi (Kecamatan Pesanggaran); (3) tidak terjangkaunya harga bibit lobster, dan (4) harga jual lobster yang murah. Peningkatan adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar secara berkelanjutan di Kabupaten Banyuwangi membutuhkan iklim usaha yang ideal, dengan melibatkan kerjasama dan peran aktif dari pemerintah dan mitra terkait lainnya.The level of adoption of bottom cage system lobster cultivation innovations in Banyuwangi Regency is still relatively low. A conducive business climate in lobster farming is thought to influence the process of adopting innovations in bottom cage system lobster cultivation. This study aims to analyze the factors of the business climate that influence the process of adopting innovations in bottom cage system lobster cultivation in Banyuwangi Regency in an effort to accelerate the innovation adoption process. The population and sample were determined using a census technique, with a total of 110 respondents spread across 3 districts, namely Wongsorejo, Kalipuro, and Pesanggaran. The data were analyzed using SmartPLS version 3.0. Support for cultivation facilities and infrastructure affects the persuasion stage, and market support influences the knowledge stage in the adoption process of bottom cage system lobster cultivation innovations. Meanwhile, the knowledge stage influences the persuasion stage, and the persuasion stage influences the farmer's decision stage in adopting the bottom cage system lobster farming innovation. The low level of adoption of bottom cage system lobster cultivation innovations can be caused by: (1) the complexity of innovation; (2) the incompatibility of innovation with water conditions in several areas in Banyuwangi Regency (Pesanggaran District); (3)
在Banyuwangi地区的底层龙虾培养系统的采用率仍然很低。传统龙虾养殖行业的商业气候被认为可能影响了传统龙虾养殖系统创新的采用过程。本研究旨在分析影响商业气候的因素,这些因素影响了班鱼湾龙虾培养系统的创新,以加快创新采用过程。通过一项人口普查技术,110名受访者分布在三个地区——翁索雷霍、卡利普罗和佩西潘。数据使用3.0版本进行分析。支持工具和培育基础设施影响说服和市场支持进程,推动了传统龙虾养殖系统创新创新的接受过程。与此同时,知识阶段影响了说服阶段和说服阶段影响了营养者决定采用最基本的龙虾养殖系统创新的阶段。最基本的龙虾养殖系统养殖创新的低水平采用可能是:(1)创新的复杂性;(2)创新与Banyuwangi地区某些地区的水状况不一致(cicianda);(3)龙虾的幼苗价格无法企及,(4)龙虾的价格较低。在Banyuwangi地区持续促进基本的龙虾培养系统,需要理想的商业气候,包括政府和其他相关伙伴的合作和积极作用。在摄象目的龙虾的底层养殖系统的吸收水平仍然相对较低。在farming的龙虾气候中,一种受限制的商业活动被认为是影响龙虾底部被创新的过程。这一研究是分析商业气候因素的结果,该因素影响了底部龙虾栽培系统的结果,以促进创新采用过程。人口和样本使用一种census技术进行确定,在3个地区、namely Wongsorejo、Kalipuro和pesbranch之间分散了110人。数据使用3.0版本进行分析。支持文化文化和基础设施影响说服阶段,市场支持影响底层龙虾文化创新系统的发展。与此同时,知识的阶段影响了说服阶段,以及说服阶段影响了农夫的决定阶段在接受底部龙虾养鱼场技术创新。低阶层圈闭龙虾栽培系统的栽培水平可由:(1)创新的比较级;(2)在班乌斯兰摄政(pesanda地区)的有限水供应的创新创新;(3)龙虾种子的代价是不可持续的;龙虾的销售价格也很低。增加了从政府和其他关系伙伴那里带来的稳定商业气候的限制限制捕虾系统。
{"title":"PENGARUH IKLIM USAHA TERHADAP ADOPSI INOVASI BUDIDAYA LOBSTER SISTEM KERAMBA DASAR DI KABUPATEN BANYUWANGI","authors":"Endang Puji Lestari, Anna Fatchiya, Ninuk Purnaningsih","doi":"10.15578/jkpi.15.2.2023.61-70","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.15.2.2023.61-70","url":null,"abstract":"Tingkat adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar di Kabupaten Banyuwangi masih tergolong rendah. Iklim usaha dalam usaha budidaya lobster yang kondusif diduga dapat memengaruhi proses adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor dari iklim usaha yang memengaruhi proses adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar di Kabupaten Banyuwangi dalam upaya mempercepat proses adopsi inovasi. Penentuan populasi dan sampel dilakukan dengan teknik sensus dengan jumlah 110 responden yang tersebar di 3 kecamatan, yaitu Wongsorejo, Kalipuro, dan Pesanggaran. Data dianalisis menggunakan SmartPLS versi 3.0. Dukungan sarana dan prasarana budidaya memengaruhi tahap persuasi dan dukungan pasar memengarui tahap pengetahuan pada proses adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar. Sementara itu, tahap pengetahuan memengaruhi tahap persuasi dan tahap persuasi memengaruhi tahap keputusan pembudidaya dalam mengadopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar. Rendahnya tingkat adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar dapat disebabkan oleh: (1) kerumitan inovasi; (2) ketidaksesuaian inovasi dengan kondisi perairan di beberapa wilayah di Kabupaten Banyuwangi (Kecamatan Pesanggaran); (3) tidak terjangkaunya harga bibit lobster, dan (4) harga jual lobster yang murah. Peningkatan adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar secara berkelanjutan di Kabupaten Banyuwangi membutuhkan iklim usaha yang ideal, dengan melibatkan kerjasama dan peran aktif dari pemerintah dan mitra terkait lainnya.The level of adoption of bottom cage system lobster cultivation innovations in Banyuwangi Regency is still relatively low. A conducive business climate in lobster farming is thought to influence the process of adopting innovations in bottom cage system lobster cultivation. This study aims to analyze the factors of the business climate that influence the process of adopting innovations in bottom cage system lobster cultivation in Banyuwangi Regency in an effort to accelerate the innovation adoption process. The population and sample were determined using a census technique, with a total of 110 respondents spread across 3 districts, namely Wongsorejo, Kalipuro, and Pesanggaran. The data were analyzed using SmartPLS version 3.0. Support for cultivation facilities and infrastructure affects the persuasion stage, and market support influences the knowledge stage in the adoption process of bottom cage system lobster cultivation innovations. Meanwhile, the knowledge stage influences the persuasion stage, and the persuasion stage influences the farmer's decision stage in adopting the bottom cage system lobster farming innovation. The low level of adoption of bottom cage system lobster cultivation innovations can be caused by: (1) the complexity of innovation; (2) the incompatibility of innovation with water conditions in several areas in Banyuwangi Regency (Pesanggaran District); (3)","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136129307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN USAHA BUDIDAYA LOBSTER MUTIARA (P. ornatus) BERKELANJUTAN DI PROVINSI SULAWESI SELATAN 在南苏拉威西省继续实施珍珠龙虾养殖业的战略和政策
Pub Date : 2023-05-10 DOI: 10.15578/jkpi.15.1.2023.1-9
M. H. Haj, Nimmi Zulbainarni, Novindra Novindra
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi sumberdaya perikanan budidaya salah satunya lobster. Meningkatnya permintaan pasar dan harga lobster dunia mengakibatkan ancaman bagi keberlanjutan sumberdaya karena kegiatan penangkapan bibit yang dilakukan secara terus menerus. Banyaknya permasalahan keberlanjutan dalam sektor perikanan budidaya sehingga berdampak terhadap pembuat kebijakan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kendala serta alternatif strategi kebijakan pengelolaan usaha budidaya lobster secara berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melibatkan beberapa ahli dengan menggunakan analisis ISM dan AHP. Penentuan jumlah sampel menggunakan stratified sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sub elemen yang menjadi elemen kunci adalah teknologi penanganan penyakit (tujuan), kurangnya penyuluh perikanan, input bibit yang terbatas dan keterbatasan teknologi (kendala), Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Balai Budidaya Air Laut (BBAL) dan Universitas (lembaga terkait). Strategi alternatif kebijakan yang menjadi prioritas yaitu metode sistem budidaya Karamba Jaring Apung (KJA). Rekomendasi yang disarankan adalah terciptanya kolaborasi antar lembaga dalam menciptakan teknologi pembenihan lobster untuk mengatasi permasalahan input bibit.South Sulawesi Province has the potential for aquaculture resources, one of which is lobster. The increasing market demand and world lobster prices result in a threat to the sustainability of resources due to catching activities continuously. The number of sustainability problems in the aquaculture sector it has an impact on policymakers. This study was conducted to analyze the constraints and alternative strategies for sustainably managing lobster aquaculture. The method used in this research is to involve several experts using ISM and AHP analysis. Determination of the number of samples using stratified sampling. The results showed that the sub-elements that became the elements were disease handling technology (goal), lack of fishery extension, limited seed input, and technological limitations (obstacles and KKP, BBAL, and University (related institutions). An alternative policy strategy that becomes a priority is the cultivation system of floating cage net (KJA). The recommended recommendation is the creation of a collaboration between institutions in creating lobster hatchery technology to overcome the problem of seed input.
南苏拉威西省作为龙虾之一,具有文化遗产的潜力。由于种子的不断收获,不断增长的市场需求和世界龙虾价格对资源的繁荣构成了威胁。文化遗产部门的许多进展问题对决策者产生了影响。本研究旨在持续分析龙虾养殖企业管理的控制和替代策略。本研究采用的方法是让一些专家参与ISM和AHP分析。使用分层抽样确定样本数量。研究表明,成为关键要素的子要素是疾病管理技术(目的)、十轴以下、有限的种子投入和技术限制(控制)、卫生部(KKP)、海佛巴莱(BBAL)和大学(相关机构)。优先考虑的替代政策策略是浮动网络文化系统的方法。建议在创建龙虾采购技术方面建立机构间合作,以解决种子投入问题。南苏拉威西省拥有水产养殖资源的潜力,龙虾就是其中之一。不断增长的市场需求和世界龙虾价格,由于捕捞活动的持续性,对资源的可持续性造成了威胁。水产养殖部门可持续性问题的数量对决策者产生了影响。本研究旨在分析龙虾养殖可持续管理的制约因素和替代策略。本研究采用的方法是由多名专家参与,使用ISM和AHP分析。使用分层抽样确定样本数量。结果表明,成为要素的子要素是疾病处理技术(目标)、缺乏渔业推广、种子投入有限和技术限制(障碍和KKP、BBAL和大学(相关机构))。另一种优先考虑的政策策略是浮笼网的养殖系统。建议各机构开展合作,创造龙虾孵化技术,以解决种子投入问题。
{"title":"STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN USAHA BUDIDAYA LOBSTER MUTIARA (P. ornatus) BERKELANJUTAN DI PROVINSI SULAWESI SELATAN","authors":"M. H. Haj, Nimmi Zulbainarni, Novindra Novindra","doi":"10.15578/jkpi.15.1.2023.1-9","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.15.1.2023.1-9","url":null,"abstract":"Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi sumberdaya perikanan budidaya salah satunya lobster. Meningkatnya permintaan pasar dan harga lobster dunia mengakibatkan ancaman bagi keberlanjutan sumberdaya karena kegiatan penangkapan bibit yang dilakukan secara terus menerus. Banyaknya permasalahan keberlanjutan dalam sektor perikanan budidaya sehingga berdampak terhadap pembuat kebijakan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kendala serta alternatif strategi kebijakan pengelolaan usaha budidaya lobster secara berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melibatkan beberapa ahli dengan menggunakan analisis ISM dan AHP. Penentuan jumlah sampel menggunakan stratified sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sub elemen yang menjadi elemen kunci adalah teknologi penanganan penyakit (tujuan), kurangnya penyuluh perikanan, input bibit yang terbatas dan keterbatasan teknologi (kendala), Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Balai Budidaya Air Laut (BBAL) dan Universitas (lembaga terkait). Strategi alternatif kebijakan yang menjadi prioritas yaitu metode sistem budidaya Karamba Jaring Apung (KJA). Rekomendasi yang disarankan adalah terciptanya kolaborasi antar lembaga dalam menciptakan teknologi pembenihan lobster untuk mengatasi permasalahan input bibit.South Sulawesi Province has the potential for aquaculture resources, one of which is lobster. The increasing market demand and world lobster prices result in a threat to the sustainability of resources due to catching activities continuously. The number of sustainability problems in the aquaculture sector it has an impact on policymakers. This study was conducted to analyze the constraints and alternative strategies for sustainably managing lobster aquaculture. The method used in this research is to involve several experts using ISM and AHP analysis. Determination of the number of samples using stratified sampling. The results showed that the sub-elements that became the elements were disease handling technology (goal), lack of fishery extension, limited seed input, and technological limitations (obstacles and KKP, BBAL, and University (related institutions). An alternative policy strategy that becomes a priority is the cultivation system of floating cage net (KJA). The recommended recommendation is the creation of a collaboration between institutions in creating lobster hatchery technology to overcome the problem of seed input.","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43175816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
“SISTEM PAJAK” SEBAGAI INSTRUMENT PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN SUNGAI DAN RAWA BANJIRAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA TAMBAK KECAMATAN LANGGAM PROVINSI RIAU “支付系统”是一种基于供应阶段质量的当地定义的SUNGAIN输电和银行服务供应工具
Pub Date : 2023-05-10 DOI: 10.15578/jkpi.15.1.2023.11-20
Eko Prianto, Romie Jhonnerie, Yossi Oktorini, Muhammad Fauzi, Budijono Budijono
Hak pengelolaan perikanan (HPP) merupakan salah satu instrument pengelolaan perikanan yang mampu mengurangi laju tangkapan lebih dan meredam konflik perikanan. Di Indonesia penerapan HPP banyak dilakukan oleh masyarakat adat melalui kearifan lokal setempat. Penerapan kearifan lokal sebagai instrumen pengelolaan sumberdaya perikanan khususnya di perairan daratan saat ini masih sangat terbatas khususnya di Provinsi Riau. Penerapan HPP di perairan darat dapat dilihat di Desa Tambak Kabupatan Pelalawan melalui sistem pajak. Penerapan sistem pajak ini telah dilakukan secara turun temurun dan mampu meredam konflik antar sesama nelayan. Tujuan penulisan ini adalah mendeskripsikan sistem pajak sebagai instrument pengelolaan perikanan di sungai dan rawa banjiran berbasis kearifan lokal di Desa Tambak. Data dan informasi berasal dari hasil survei dan wawancara kepada para pemangku kepentingan yang diperkaya dengan studi pustaka. Desa Tambak memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar dengan kegiatan perikanan tangkap lebih dominan. Penangkapan ikan di sungai-sungai dan rawa banjiran umumnya masih menggunakan cara-cara tradisional dengan metode sederhana. Di Desa Tambak setidaknya ditemukan + 53 jenis dengan rata-rata hasil tangkapan nelayan di lokasi lelang berkisar 6-10 kg/hari. Pelaksanaan sistem pajak murni sepenuhnya dikoordinir oleh ninik mamak. Lokasi yang dipajak sebanyak 20 danau dan pelelangannya dilakukan setiap tahun. Harga masing-masing danau yang dipajak akan berbeda-beda setiap tahunnya. Nilai masing-masing danau ini tidak ditentukan oleh ninik mamak tetapi tergantung dengan penawaran tertinggi dari peserta sehingga peserta dengan penawaran tertinggilah yang keluar sebagai pemenangnya. Penerapan sistem pajak sebagai instrument pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan sangat tepat sekali karena implementasinya mampu menjaga kelestarian sumberdaya perikanan dan meredam konflik.The auction system is a local wisdom developed in Langgam District, Kampar Regency and is still being implemented. Applying this auction system has provided benefits but still needs to be improved in preserving fish resources. Some of the auction system's weaknesses include tuguk, year-round fishing, and the absence of reservat. To ensure the sustainability of fish resources, it is necessary to improve the implementation of the auction system. This paper aims to describe the auction system “sistem pajak” as an instrument for managing fishery resources in rivers and floodplain based on local wisdom in the Langgam subdistrict and formulate policies to improve the auction system “sistem pajak” regulations. Data and information come from surveys and stakeholder interviews enriched by literature studies. Langgam subdistrict has a large potential for fisheries resources, with capture fisheries activities being more dominant using traditional methods. In the Langgam subdistrict, at least 53 species were found, with the average fishermen catch at auction sites ra
版权(HPP)是管理版权的工具之一,可以降低捕获速度并消除版权冲突。在印度尼西亚,HPP的应用主要由习惯社区通过当地知识完成。当地对资源管理工具的定义,特别是在地下水方面,目前非常有限,尤其是在廖内省。HPP在地下水中的渗透情况可以在村庄通过税收系统获得的额外客户收入中看到。这一税收制度已经成功实施,能够消除渔民之间的冲突。本文的目的是基于Tambak村的地方意义,将税收制度描述为河流管理和洪水沼泽的工具。数据和信息来自对我感兴趣的开发人员的调查和采访,这些都是图书馆研究所重视的。额外的村庄具有相当大的保护资源潜力,具有更主要的捕获活动。河流和洪水群中的鱼类捕捞通常仍然使用传统方法,方法简单。在Extra Village,至少发现了53种,平均捕获量为6-10公斤/天。纯税收制度的执行完全由哺乳动物协调。由20个湖泊拍摄的地点及其拍卖每年都会举行。每个湖泊的价格每年都会有所不同。每个湖泊的价值不是由哺乳动物忍者决定的,而是取决于参与者的最高出价,直到最高出价者成为赢家。将税收制度作为管理司法资源的工具继续推行,正是因为它的实施能够保持司法资源的完整性并减少冲突。拍卖制度是Kampar Regency Langgam区发展起来的地方智慧,目前仍在实施中。应用这种拍卖制度带来了好处,但在保护鱼类资源方面仍需改进。拍卖系统的一些弱点包括拖船、全年捕鱼以及没有保留税。为了确保鱼类资源的可持续性,有必要改进拍卖制度的实施。本文旨在基于Langgam街道当地的智慧,将拍卖制度“制度pajak”描述为管理河流和泛滥平原渔业资源的工具,并制定完善拍卖制度“系统pajak“法规的政策。数据和信息来自文献研究丰富的调查和利益相关者访谈。Langgam分区拥有巨大的渔业资源潜力,使用传统方法的捕捞渔业活动占主导地位。在Langgam分区,至少发现了53种,拍卖现场渔民的平均捕获量在6-10公斤/天之间。实施纯粹的“系统税”是由尼尼克·马马克协调的。Pajak系统的收益用于社会和发展活动。尽管实施这种“pajak系统”可以减少冲突并为社区提供经济利益,但需要实施几项政策,包括i)禁止使用tuguk,ii)实施开放-封闭捕鱼系统,iii)创建渔业保护区(保护区),以及iv)对Pokmaswas、拍卖获胜者和传统领导人进行定期监督
{"title":"“SISTEM PAJAK” SEBAGAI INSTRUMENT PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN SUNGAI DAN RAWA BANJIRAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA TAMBAK KECAMATAN LANGGAM PROVINSI RIAU","authors":"Eko Prianto, Romie Jhonnerie, Yossi Oktorini, Muhammad Fauzi, Budijono Budijono","doi":"10.15578/jkpi.15.1.2023.11-20","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.15.1.2023.11-20","url":null,"abstract":"Hak pengelolaan perikanan (HPP) merupakan salah satu instrument pengelolaan perikanan yang mampu mengurangi laju tangkapan lebih dan meredam konflik perikanan. Di Indonesia penerapan HPP banyak dilakukan oleh masyarakat adat melalui kearifan lokal setempat. Penerapan kearifan lokal sebagai instrumen pengelolaan sumberdaya perikanan khususnya di perairan daratan saat ini masih sangat terbatas khususnya di Provinsi Riau. Penerapan HPP di perairan darat dapat dilihat di Desa Tambak Kabupatan Pelalawan melalui sistem pajak. Penerapan sistem pajak ini telah dilakukan secara turun temurun dan mampu meredam konflik antar sesama nelayan. Tujuan penulisan ini adalah mendeskripsikan sistem pajak sebagai instrument pengelolaan perikanan di sungai dan rawa banjiran berbasis kearifan lokal di Desa Tambak. Data dan informasi berasal dari hasil survei dan wawancara kepada para pemangku kepentingan yang diperkaya dengan studi pustaka. Desa Tambak memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar dengan kegiatan perikanan tangkap lebih dominan. Penangkapan ikan di sungai-sungai dan rawa banjiran umumnya masih menggunakan cara-cara tradisional dengan metode sederhana. Di Desa Tambak setidaknya ditemukan + 53 jenis dengan rata-rata hasil tangkapan nelayan di lokasi lelang berkisar 6-10 kg/hari. Pelaksanaan sistem pajak murni sepenuhnya dikoordinir oleh ninik mamak. Lokasi yang dipajak sebanyak 20 danau dan pelelangannya dilakukan setiap tahun. Harga masing-masing danau yang dipajak akan berbeda-beda setiap tahunnya. Nilai masing-masing danau ini tidak ditentukan oleh ninik mamak tetapi tergantung dengan penawaran tertinggi dari peserta sehingga peserta dengan penawaran tertinggilah yang keluar sebagai pemenangnya. Penerapan sistem pajak sebagai instrument pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan sangat tepat sekali karena implementasinya mampu menjaga kelestarian sumberdaya perikanan dan meredam konflik.The auction system is a local wisdom developed in Langgam District, Kampar Regency and is still being implemented. Applying this auction system has provided benefits but still needs to be improved in preserving fish resources. Some of the auction system's weaknesses include tuguk, year-round fishing, and the absence of reservat. To ensure the sustainability of fish resources, it is necessary to improve the implementation of the auction system. This paper aims to describe the auction system “sistem pajak” as an instrument for managing fishery resources in rivers and floodplain based on local wisdom in the Langgam subdistrict and formulate policies to improve the auction system “sistem pajak” regulations. Data and information come from surveys and stakeholder interviews enriched by literature studies. Langgam subdistrict has a large potential for fisheries resources, with capture fisheries activities being more dominant using traditional methods. In the Langgam subdistrict, at least 53 species were found, with the average fishermen catch at auction sites ra","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46428504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KAJIAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA KEPITING BAKAU (SCYLLA SPP) DI INDONESIA 在印度尼西亚研究红树林蟹养殖业
Pub Date : 2022-11-09 DOI: 10.15578/jkpi.14.2.2022.41-52
Ari Andayani, Ketut Sugama, Ibnu Rusdi, Estu Sri Luhur, Sulaeman Sulaeman, Rasidi Rasidi, Isti Koesharyani
Nilai ekspor kepiting Indonesia turun drastis mulai tahun 2015, sedikit mengalami peningkatan di tahun 2019 namun masih jauh dibandingkan nilai ekspor tahun 2013 dan 2014. Komoditas kepiting Indonesia memiliki daya saing yang kuat di pasar ekspor ditunjukan dengan nilai RCA (Revealed Comparative Advantage) diatas satu. Data tahun 2019 menunjukkan Indonesia baru menyumbang 1,66% dari total nilai ekspor kepiting dunia. Volume produksi kepiting dari tahun 2015-2017 masih didominasi oleh tangkapan alam sekitar 75-85% sedangkan produksi dari budidaya hanya 15-25%. Dari produksi kepiting budidaya 15-25% tersebut benihnya masih bergantung dari alam. Produksi kepiting Indonesia masih bergantung pada hasil tangkapan alam, sementara pemanfaatan sumber daya kepiting terbatas. Tujuan kajian ini adalah untuk memberikan gambaran kondisi saat ini budidaya kepiting bakau dan merumuskan strategi pengembangan budidaya kepiting yang belum berkembang secara optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui study literatur, wawancara dan Focus Group Disscussion (FGD) yang dianalisis secara deskriptif. Permasalahan budidaya kepiting saat ini adalah benih sulit didapatkan pada bulan-bulan tertentu sehingga kegiatan budidaya terganggu. Mengingat pasar yang masih terbuka luas, namun hasil tangkapan mulai berkurang ditandai sulitnya memperoleh benih kepiting dari alam secara kontinyu, maka kegiatan budidaya dari pembenihan harus segera diwujudkan dan ditingkatkan produksinya. Kebutuhan benih untuk kegiatan budidaya sangat besar sehingga diperlukan banyak hatchery.The export value of Indonesian crabs fell drastically starting in 2015, with a slight increase in 2019 but still far from the export values of 2013 and 2014. Indonesian crab commodities have strong competitiveness in the export market as indicated by the RCA (Revealed Comparative Advantage) value above one. Data for 2019 showed Indonesia only contributed 1.66% of the total world crab export value. The volume of crab production from 2015-2017 is still dominated by natural catch, around 75-85%, while production from aquaculture is 15-25%. Of the production of cultivated crabs, 15-25% still depend on natural seeds. Indonesia's crab production still relies on natural catches, while the utilization of crab resources is limited. This study aims to provide an overview of the current condition of mud crab culture and formulate a strategy for developing crab culture that has not developed optimally. The method used in this research is through literature study, interviews and Focus Group Discussion (FGD), which were analyzed descriptively. The problem with crab cultivation today is that seeds are challenging to obtain in certain months, so cultivation activities are disrupted. The market is still wide open, but the catch is starting to decrease, marked by the difficulty of continuously obtaining crab seeds from nature. The cultivation activities from hatcheries must be realized, and production must increas
印度尼西亚的出口额比2015年大幅下降,2019年略有下降,但与2013年和2014年相比仍有很大差距。印尼花生商品在出口市场上具有很强的竞争性,表现为“显性比较优势”。2019年的数据显示,印尼刚刚贡献了世界出口总值的1.66%。2015-2017年的鸡蛋产量仍以约75-85%的自然捕获量为主,而未来的产量仅为15-25%。从文化碎片的生产来看,这些种子中有15-25%仍然依赖于自然。印尼螃蟹的生产仍然依赖于自然捕获,同时使用有限的螃蟹资源。本研究的目的是概述吸烟文化的现状,并破坏非最佳发展的吸烟文化的发展战略。本研究采用的方法是通过文献研究、访谈和描述性分析的焦点小组讨论(FGD)。当今苦味文化的问题是,在某些月份,种子很难获得,直到它们的活动受到干扰。鉴于市场仍然开放,但捕获量开始下降,很难持续获得苦涩的自然种子,因此必须立即创造建筑的文化活动,并加强其生产。文化活动对种子的需求如此之大,以至于需要大量的孵化。印尼螃蟹的出口价值从2015年开始大幅下降,2019年略有增长,但仍远低于2013年和2014年的出口价值。印尼螃蟹商品在出口市场上具有很强的竞争力,RCA(显示的比较优势)值高于1。2019年的数据显示,印尼仅占世界螃蟹出口总值的1.66%。2015-2017年的螃蟹产量仍然以自然捕获量为主,约为75-85%,而水产养殖产量为15-25%。在养殖螃蟹的产量中,15-25%仍然依赖天然种子。印度尼西亚的螃蟹生产仍然依赖于自然捕获,而螃蟹资源的利用有限。本研究旨在概述泥蟹养殖的现状,并制定发展尚未优化的螃蟹养殖的策略。本研究采用文献资料法、访谈法和焦点小组讨论法,并对其进行描述性分析。如今螃蟹养殖的问题是,在某些月份很难获得种子,因此养殖活动受到干扰。市场仍然开放,但捕捞量开始减少,这标志着难以从大自然中持续获取螃蟹种子。必须实现孵化场的培育活动,并增加产量。用于培育活动的种子数量巨大,因此需要许多孵化场。
{"title":"KAJIAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA KEPITING BAKAU (SCYLLA SPP) DI INDONESIA","authors":"Ari Andayani, Ketut Sugama, Ibnu Rusdi, Estu Sri Luhur, Sulaeman Sulaeman, Rasidi Rasidi, Isti Koesharyani","doi":"10.15578/jkpi.14.2.2022.41-52","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.14.2.2022.41-52","url":null,"abstract":"Nilai ekspor kepiting Indonesia turun drastis mulai tahun 2015, sedikit mengalami peningkatan di tahun 2019 namun masih jauh dibandingkan nilai ekspor tahun 2013 dan 2014. Komoditas kepiting Indonesia memiliki daya saing yang kuat di pasar ekspor ditunjukan dengan nilai RCA (Revealed Comparative Advantage) diatas satu. Data tahun 2019 menunjukkan Indonesia baru menyumbang 1,66% dari total nilai ekspor kepiting dunia. Volume produksi kepiting dari tahun 2015-2017 masih didominasi oleh tangkapan alam sekitar 75-85% sedangkan produksi dari budidaya hanya 15-25%. Dari produksi kepiting budidaya 15-25% tersebut benihnya masih bergantung dari alam. Produksi kepiting Indonesia masih bergantung pada hasil tangkapan alam, sementara pemanfaatan sumber daya kepiting terbatas. Tujuan kajian ini adalah untuk memberikan gambaran kondisi saat ini budidaya kepiting bakau dan merumuskan strategi pengembangan budidaya kepiting yang belum berkembang secara optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui study literatur, wawancara dan Focus Group Disscussion (FGD) yang dianalisis secara deskriptif. Permasalahan budidaya kepiting saat ini adalah benih sulit didapatkan pada bulan-bulan tertentu sehingga kegiatan budidaya terganggu. Mengingat pasar yang masih terbuka luas, namun hasil tangkapan mulai berkurang ditandai sulitnya memperoleh benih kepiting dari alam secara kontinyu, maka kegiatan budidaya dari pembenihan harus segera diwujudkan dan ditingkatkan produksinya. Kebutuhan benih untuk kegiatan budidaya sangat besar sehingga diperlukan banyak hatchery.The export value of Indonesian crabs fell drastically starting in 2015, with a slight increase in 2019 but still far from the export values of 2013 and 2014. Indonesian crab commodities have strong competitiveness in the export market as indicated by the RCA (Revealed Comparative Advantage) value above one. Data for 2019 showed Indonesia only contributed 1.66% of the total world crab export value. The volume of crab production from 2015-2017 is still dominated by natural catch, around 75-85%, while production from aquaculture is 15-25%. Of the production of cultivated crabs, 15-25% still depend on natural seeds. Indonesia's crab production still relies on natural catches, while the utilization of crab resources is limited. This study aims to provide an overview of the current condition of mud crab culture and formulate a strategy for developing crab culture that has not developed optimally. The method used in this research is through literature study, interviews and Focus Group Discussion (FGD), which were analyzed descriptively. The problem with crab cultivation today is that seeds are challenging to obtain in certain months, so cultivation activities are disrupted. The market is still wide open, but the catch is starting to decrease, marked by the difficulty of continuously obtaining crab seeds from nature. The cultivation activities from hatcheries must be realized, and production must increas","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47064522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SUMBER DAYA GENETIK IKAN DI INDONESIA: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2019 印度尼西亚鱼类遗传资源监测与控制:2019年第21日日法案的实施
Pub Date : 2022-10-17 DOI: 10.15578/jkpi.14.2.2022.1-13
R. Rusdianto, H. Haryono, Totong Totong, J. Jumadi, Nur Hayati
Pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 yang mengatur tentang karantina hewan, ikan dan Tumbuhan. UU ini merupakan penyempurnaan dari peraturan sebelumnya yang dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi terkini terutama terkait penerapan bioteknologi modern yang telah banyak diaplikasikan di bidang perikanan. Salah satu bab penting yang menjadi bagian dalam penyempurnaan UU ini adalah Bab 5 yang membahas tentang pengawasan dan pengendalian produk rekayasa genetik, sumber daya genetik, agensia hayati, jenis asing invasif, tumbuhan dan satwa liar, serta tumbuhan dan satwa langka. Bab 5 dirasa penting dan perlu dikaji lebih mendalam khususnya tentang sumber daya genetika ikan agar petugas di lapangan mampu melaksanakan tugas pengawasan sesui dengan kaidah keilmuwan dan batasan-batasan yang diamanatkan dalam UU No. 21 Tahun 2019. Oleh karena itu di dalam tulisan ini akan diuraikan tentang konsep dan batasan sumberdaya genetik ikan; materi genetik dan konsep keragaman genetik, potensi masalah yang ada.The government has passed Law No. 21 of 2019 which regulates animal, fish and plant quarantine. This law is a refinement of the previous regulation which was deemed irrelevant to current conditions, especially regarding the application of modern biotechnology which has been widely applied in the fisheries sector. One of the important chapters that is part of the improvement of this Law is Chapter 5 which discusses the supervision and control of genetically engineered products, genetic resources, biological agents, invasive alien species, wild plants and animals, and rare plants and animals. Chapter 5 is considered important and needs to be studied more deeply, especially regarding fish genetic resources so that officers in the field are able to carry out their supervisory duties in accordance with the scientific principles and limits mandated in Law no. 21 of 2019. Therefore, in this paper, the concepts and limitations of fish genetic resources and diverisity, genetic material, potential problems that exist are described.
2019年,政府通过了第21条有关隔离动物、鱼类和植物的规定。这是一项进步的法律,它被认为与当前环境无关,主要是与在渔业中广泛应用的现代生物技术有关。该法案改进的一个重要章节是第5章,讨论了监督和控制转基因产品、遗传资源、生物制剂、外来入侵物种、动植物以及稀有动物等。第5章认为有必要对鱼类的基因资源进行更深入的研究,以便实地工作人员能够对《科学家法典》和2019年第21条规定的指导方针进行评估。因此,本文将概述鱼类遗传资源的概念和限制;遗传物质和基因多样性的概念,存在潜在问题。政府有2019年第21条规定了动物、鱼类和植物检疫。这项法律是对现有监管的一种重申,这种规定与现代生物技术的应用有关,特别是考虑到它们一直在飞地区广泛应用的现代应用。这项法律植入的重要章节是第五章,探讨了基因工程产品、基因资源、生物资源、入侵外来物种、野生植物和动物、稀有植物和动物。第五章认为是重要的,需要更多的深入研究,特别是参考鱼类的遗传资源,这样战场上的官员就可以用科学原理和有限的法律来执行他们的监督。2019年中的21年。因此,在这篇论文中,鱼的遗传资源和多样性,遗传物质,潜在的问题是excribed。
{"title":"PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SUMBER DAYA GENETIK IKAN DI INDONESIA: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2019","authors":"R. Rusdianto, H. Haryono, Totong Totong, J. Jumadi, Nur Hayati","doi":"10.15578/jkpi.14.2.2022.1-13","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.14.2.2022.1-13","url":null,"abstract":"Pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 yang mengatur tentang karantina hewan, ikan dan Tumbuhan. UU ini merupakan penyempurnaan dari peraturan sebelumnya yang dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi terkini terutama terkait penerapan bioteknologi modern yang telah banyak diaplikasikan di bidang perikanan. Salah satu bab penting yang menjadi bagian dalam penyempurnaan UU ini adalah Bab 5 yang membahas tentang pengawasan dan pengendalian produk rekayasa genetik, sumber daya genetik, agensia hayati, jenis asing invasif, tumbuhan dan satwa liar, serta tumbuhan dan satwa langka. Bab 5 dirasa penting dan perlu dikaji lebih mendalam khususnya tentang sumber daya genetika ikan agar petugas di lapangan mampu melaksanakan tugas pengawasan sesui dengan kaidah keilmuwan dan batasan-batasan yang diamanatkan dalam UU No. 21 Tahun 2019. Oleh karena itu di dalam tulisan ini akan diuraikan tentang konsep dan batasan sumberdaya genetik ikan; materi genetik dan konsep keragaman genetik, potensi masalah yang ada.The government has passed Law No. 21 of 2019 which regulates animal, fish and plant quarantine. This law is a refinement of the previous regulation which was deemed irrelevant to current conditions, especially regarding the application of modern biotechnology which has been widely applied in the fisheries sector. One of the important chapters that is part of the improvement of this Law is Chapter 5 which discusses the supervision and control of genetically engineered products, genetic resources, biological agents, invasive alien species, wild plants and animals, and rare plants and animals. Chapter 5 is considered important and needs to be studied more deeply, especially regarding fish genetic resources so that officers in the field are able to carry out their supervisory duties in accordance with the scientific principles and limits mandated in Law no. 21 of 2019. Therefore, in this paper, the concepts and limitations of fish genetic resources and diverisity, genetic material, potential problems that exist are described.","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67339755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1