{"title":"盾齿蚜(Diptera:Syrphidae)和六斑纹腹蛛(Coleoptera:Coccinellidae)对小腹蚜(Hemiptera:Aphididae)取食能力的比较","authors":"Adhyatma Noor Rizal, N. S. Putra, Suputa Suputa","doi":"10.22146/jpti.26191","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Study on the feeding ability of two predators of Aphis craccivora (Koch), i.e. larvae of syrphid fly, Ischiodon scutellaris and coccinellid beetle, Menochilus sexmaculatus has been done in the laboratory. The study was conducted to determine the impacts of prey densities on larval development time, and the survival rate of larval stage. The results showed that M. sexmaculatus larvae required more prey than I. scutellaris in the 1st instar, but I. scutellaris ate more prey than M. sexmaculatus in the 3rd instar. Furthermore, addition of prey number shortened significanly the development time of the larvae stage, almost all of 1st and 3rd instars M. sexmaculatus and I. scutellaris were able to develop into pupae, whereas, only 45% out of total 1st instar provided with 20 prey individuals succeed to pupate. The impact of the number of prey on the biology of aphidophaga in relation to their role as controlling aphid in nature is discussed in this paper. IntisariKajian tentang kemampuan makan dua predator Aphis craccivora (Koch), yaitu larva lalat syrphid, Ischiodon scutellaris dan kumbang koksi, Menochilus sexmaculatus telah dilakukan di laboratorium. Kajian juga dilakukan untuk memahami dampak jumlah mangsa pada lama perkembangan larva menjadi pupa dan keloloshidupan larva menjadi pupa. Hasil kajian menunjukkan bahwa larva M. sexmaculatus membutuhkan lebih banyak mangsa daripada I. scutellaris pada instar 1, namun I. scutellaris makan lebih banyak mangsa daripada M. sexmaculatus pada instar 3. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penambahan mangsa mempercepat waktu perkembangan larva secara signifikan. Semua larva instar 1 dan 3 M. sexmaculatus dan I. scutellaris mampu lolos menjadi pupa, kecuali larva instar 1 M. sexmaculatus yang hanya mampu lolos menjadi pupa sebanyak 45% jika diberi mangsa 20 ekor. Dampak jumlah mangsa pada biologi afidofaga dalam kaitannya dengan peran mereka sebagai pengendali populasi kutu afid di alam dibahas dalam tulisan ini.","PeriodicalId":31599,"journal":{"name":"Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Comparison of Feeding Ability between Ischiodon scutellaris (Diptera: Syrphidae) and Menochilus sexmaculatus (Coleoptera: Coccinellidae) on Aphis craccivora (Hemiptera: Aphididae)\",\"authors\":\"Adhyatma Noor Rizal, N. S. Putra, Suputa Suputa\",\"doi\":\"10.22146/jpti.26191\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Study on the feeding ability of two predators of Aphis craccivora (Koch), i.e. larvae of syrphid fly, Ischiodon scutellaris and coccinellid beetle, Menochilus sexmaculatus has been done in the laboratory. The study was conducted to determine the impacts of prey densities on larval development time, and the survival rate of larval stage. The results showed that M. sexmaculatus larvae required more prey than I. scutellaris in the 1st instar, but I. scutellaris ate more prey than M. sexmaculatus in the 3rd instar. Furthermore, addition of prey number shortened significanly the development time of the larvae stage, almost all of 1st and 3rd instars M. sexmaculatus and I. scutellaris were able to develop into pupae, whereas, only 45% out of total 1st instar provided with 20 prey individuals succeed to pupate. The impact of the number of prey on the biology of aphidophaga in relation to their role as controlling aphid in nature is discussed in this paper. IntisariKajian tentang kemampuan makan dua predator Aphis craccivora (Koch), yaitu larva lalat syrphid, Ischiodon scutellaris dan kumbang koksi, Menochilus sexmaculatus telah dilakukan di laboratorium. Kajian juga dilakukan untuk memahami dampak jumlah mangsa pada lama perkembangan larva menjadi pupa dan keloloshidupan larva menjadi pupa. Hasil kajian menunjukkan bahwa larva M. sexmaculatus membutuhkan lebih banyak mangsa daripada I. scutellaris pada instar 1, namun I. scutellaris makan lebih banyak mangsa daripada M. sexmaculatus pada instar 3. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penambahan mangsa mempercepat waktu perkembangan larva secara signifikan. Semua larva instar 1 dan 3 M. sexmaculatus dan I. scutellaris mampu lolos menjadi pupa, kecuali larva instar 1 M. sexmaculatus yang hanya mampu lolos menjadi pupa sebanyak 45% jika diberi mangsa 20 ekor. Dampak jumlah mangsa pada biologi afidofaga dalam kaitannya dengan peran mereka sebagai pengendali populasi kutu afid di alam dibahas dalam tulisan ini.\",\"PeriodicalId\":31599,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-11-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/jpti.26191\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jpti.26191","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
在实验室研究了克拉科蚜的两种捕食者,即食蚜蝇、scutellaris Ischiodon和coccinellid甲虫Menochilus sexmaculatus的幼虫的取食能力。研究了饵料密度对幼虫发育时间和幼虫期存活率的影响。结果表明,黄斑姬螨幼虫在1龄时对猎物的需求量大于黄斑姬螨,而黄斑姬螨幼虫在3龄时对猎物的摄取量大于黄斑姬螨。此外,猎物数量的增加显著缩短了幼虫期的发育时间,在20个猎物个体的1龄和3龄幼虫中,几乎所有的雄性和scutellaris都能发育成蛹,而只有45%的1龄幼虫成功化蛹。本文讨论了自然界中食饵数量对蚜虫生物学的影响及其控制蚜虫的作用。猕猴,猕猴,猕猴,猕猴,猕猴,猕猴,猕猴。Kajian juga dilakukan untuk memahami dampak jumlah mangsa pada lama perkembangan larva menjadi pupa dan keloloshidupan larva menjadi pupa。哈西尔·卡吉安·曼努朱坎·巴哈娃幼体雌雄同体雌雄同体1,雌雄同体雌雄同体雌雄同体3。Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penambahan mangsa mempercepat waktu perkembangan幼虫secara signikan。Semua幼虫期1丹3 M. sexmaculatus dan I. scutellaris mampu lolos menjadi蛹,keculali幼虫期1 M. sexmaculatus yang hanya mampu lolos menjadi蛹sebanyak 45% jika diberi mangsa 20 ekor。当pak jumlah mangsa pada生物学afidofaga dalam kaitannya dengan peran mereka sebagai pengendali populasi kutu afid di alam dibahas dalam tulisan ini。
Comparison of Feeding Ability between Ischiodon scutellaris (Diptera: Syrphidae) and Menochilus sexmaculatus (Coleoptera: Coccinellidae) on Aphis craccivora (Hemiptera: Aphididae)
Study on the feeding ability of two predators of Aphis craccivora (Koch), i.e. larvae of syrphid fly, Ischiodon scutellaris and coccinellid beetle, Menochilus sexmaculatus has been done in the laboratory. The study was conducted to determine the impacts of prey densities on larval development time, and the survival rate of larval stage. The results showed that M. sexmaculatus larvae required more prey than I. scutellaris in the 1st instar, but I. scutellaris ate more prey than M. sexmaculatus in the 3rd instar. Furthermore, addition of prey number shortened significanly the development time of the larvae stage, almost all of 1st and 3rd instars M. sexmaculatus and I. scutellaris were able to develop into pupae, whereas, only 45% out of total 1st instar provided with 20 prey individuals succeed to pupate. The impact of the number of prey on the biology of aphidophaga in relation to their role as controlling aphid in nature is discussed in this paper. IntisariKajian tentang kemampuan makan dua predator Aphis craccivora (Koch), yaitu larva lalat syrphid, Ischiodon scutellaris dan kumbang koksi, Menochilus sexmaculatus telah dilakukan di laboratorium. Kajian juga dilakukan untuk memahami dampak jumlah mangsa pada lama perkembangan larva menjadi pupa dan keloloshidupan larva menjadi pupa. Hasil kajian menunjukkan bahwa larva M. sexmaculatus membutuhkan lebih banyak mangsa daripada I. scutellaris pada instar 1, namun I. scutellaris makan lebih banyak mangsa daripada M. sexmaculatus pada instar 3. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penambahan mangsa mempercepat waktu perkembangan larva secara signifikan. Semua larva instar 1 dan 3 M. sexmaculatus dan I. scutellaris mampu lolos menjadi pupa, kecuali larva instar 1 M. sexmaculatus yang hanya mampu lolos menjadi pupa sebanyak 45% jika diberi mangsa 20 ekor. Dampak jumlah mangsa pada biologi afidofaga dalam kaitannya dengan peran mereka sebagai pengendali populasi kutu afid di alam dibahas dalam tulisan ini.