Siti Herlinda, Hesti Apryanti, S. Susilawati, Erise Anggraini
{"title":"由不同距离种植的水稻沼泽水稻群","authors":"Siti Herlinda, Hesti Apryanti, S. Susilawati, Erise Anggraini","doi":"10.5994/JEI.15.3.151","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jarak tanam padi mempengaruhi spesies dan populasi serangga hama. Jarak tanam lebih rapat ideal untuk habitat dan relung serangga hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi perbandingan komunitas serangga hama padi rawa lebak yang ditanam dengan berbagai jarak tanam. Percobaan lapangan dilaksanakan pada padi di lahan rawa lebak seluas 15 ha yang ditanam dengan jarak tanam tegel (25 cm x 25 cm) dan jajar legowo pada berbagai kombinasi jarak (4:1, 5:1, 6:1, dan 7:1). Serangga hama diambil menggunakan jaring serangga. Semua spesies serangga hama yang ditemukan pada satu musim tanam padi pada penelitian ini adalah 27 spesies. Spesies yang dominan ditemukan pada padi fase vegetatif adalah Oxya chinensis (Thunberg), Acrida turrita (Linnaeus), Nilaparvata lugens (Stål), Nephotettix virescens (Distant), dan Cofana spectra (Distant), sedangkan pada fase generatif didominasi oleh Leptocorisa acuta (Fabricius) dan Riptortus sp. Populasi N. lugens dan N. virescens tidak dipengaruhi oleh jarak tanam. Populasi kedua jenis wereng tersebut rendah dan tidak menjadi hama utama di padi rawa lebak. Spesies serangga hama utama adalah L. acuta dan populasinya dipengaruhi oleh jarak tanam padi. Populasi hama lebih tinggi pada padi dengan jarak tanam yang lebih rapat, yaitu jajar legowo 6:1, 7:1, dan tegel dibandingkan dengan jajar legowo 4:1 dan 5:1. Untuk itu, jajar legowo 4:1 atau 5:1 sebaiknya diterapkan di sawah rawa lebak untuk menekan populasi fitofag agar tidak menjadi hama penting.","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Komunitas serangga hama padi rawa lebak yang ditanam dengan berbagai jarak tanam\",\"authors\":\"Siti Herlinda, Hesti Apryanti, S. Susilawati, Erise Anggraini\",\"doi\":\"10.5994/JEI.15.3.151\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Jarak tanam padi mempengaruhi spesies dan populasi serangga hama. Jarak tanam lebih rapat ideal untuk habitat dan relung serangga hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi perbandingan komunitas serangga hama padi rawa lebak yang ditanam dengan berbagai jarak tanam. Percobaan lapangan dilaksanakan pada padi di lahan rawa lebak seluas 15 ha yang ditanam dengan jarak tanam tegel (25 cm x 25 cm) dan jajar legowo pada berbagai kombinasi jarak (4:1, 5:1, 6:1, dan 7:1). Serangga hama diambil menggunakan jaring serangga. Semua spesies serangga hama yang ditemukan pada satu musim tanam padi pada penelitian ini adalah 27 spesies. Spesies yang dominan ditemukan pada padi fase vegetatif adalah Oxya chinensis (Thunberg), Acrida turrita (Linnaeus), Nilaparvata lugens (Stål), Nephotettix virescens (Distant), dan Cofana spectra (Distant), sedangkan pada fase generatif didominasi oleh Leptocorisa acuta (Fabricius) dan Riptortus sp. Populasi N. lugens dan N. virescens tidak dipengaruhi oleh jarak tanam. Populasi kedua jenis wereng tersebut rendah dan tidak menjadi hama utama di padi rawa lebak. Spesies serangga hama utama adalah L. acuta dan populasinya dipengaruhi oleh jarak tanam padi. Populasi hama lebih tinggi pada padi dengan jarak tanam yang lebih rapat, yaitu jajar legowo 6:1, 7:1, dan tegel dibandingkan dengan jajar legowo 4:1 dan 5:1. Untuk itu, jajar legowo 4:1 atau 5:1 sebaiknya diterapkan di sawah rawa lebak untuk menekan populasi fitofag agar tidak menjadi hama penting.\",\"PeriodicalId\":31609,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Entomologi Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Entomologi Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.5994/JEI.15.3.151\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Entomologi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5994/JEI.15.3.151","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Komunitas serangga hama padi rawa lebak yang ditanam dengan berbagai jarak tanam
Jarak tanam padi mempengaruhi spesies dan populasi serangga hama. Jarak tanam lebih rapat ideal untuk habitat dan relung serangga hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi perbandingan komunitas serangga hama padi rawa lebak yang ditanam dengan berbagai jarak tanam. Percobaan lapangan dilaksanakan pada padi di lahan rawa lebak seluas 15 ha yang ditanam dengan jarak tanam tegel (25 cm x 25 cm) dan jajar legowo pada berbagai kombinasi jarak (4:1, 5:1, 6:1, dan 7:1). Serangga hama diambil menggunakan jaring serangga. Semua spesies serangga hama yang ditemukan pada satu musim tanam padi pada penelitian ini adalah 27 spesies. Spesies yang dominan ditemukan pada padi fase vegetatif adalah Oxya chinensis (Thunberg), Acrida turrita (Linnaeus), Nilaparvata lugens (Stål), Nephotettix virescens (Distant), dan Cofana spectra (Distant), sedangkan pada fase generatif didominasi oleh Leptocorisa acuta (Fabricius) dan Riptortus sp. Populasi N. lugens dan N. virescens tidak dipengaruhi oleh jarak tanam. Populasi kedua jenis wereng tersebut rendah dan tidak menjadi hama utama di padi rawa lebak. Spesies serangga hama utama adalah L. acuta dan populasinya dipengaruhi oleh jarak tanam padi. Populasi hama lebih tinggi pada padi dengan jarak tanam yang lebih rapat, yaitu jajar legowo 6:1, 7:1, dan tegel dibandingkan dengan jajar legowo 4:1 dan 5:1. Untuk itu, jajar legowo 4:1 atau 5:1 sebaiknya diterapkan di sawah rawa lebak untuk menekan populasi fitofag agar tidak menjadi hama penting.