B. Susilo, Mirza Rizal Afani, Safira Ihdanisa Hidayah
{"title":"空间分析与统计相结合,用于识别日惹城市发展极和决定因素。","authors":"B. Susilo, Mirza Rizal Afani, Safira Ihdanisa Hidayah","doi":"10.22146/mgi.60526","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Analisis spasial adalah metode analisis yang mempunyai ciri spesifik karenanya banyak digunakan dalam berbagai bidang kajian. Perkembangan kota adalah salah satunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola perkembangan kota dan faktor determinannya menggunakan integrasi analisis spasial dan statistik. Area di dalam jalan lingkar Yogyakarta dipilih sebagai daerah penelitian. Peta penggunaan lahan tahun 1993 dan 2014 digunakan sebagai data utama. Kombinasi analisis spasial dan statistik digunakan untuk mengidentifikasi faktor determinan perkembangan kota. Pertambahan lahan terbangun digunakan sebagai indikator perkembangan kota. Hasil penelitian menunjukkan, selama periode kajian, lahan terbangun bertambah kurang lebih 766,35 hektar. Secara umum pola perkembangan kota adalah merata namun ada kecenderung lebih intensif di bagian Timur Laut daerah penelitian. Hasil analisis terhadap tujuh variabel yang diduga berhubungan dengan perkembang kota, menunjukkan hanya 2 variabel yang mempunyai signifikan dan dapat disebut sebagai determinan perkembangan kota. Variabel tersebut adalah jarak terhadap jalan lingkar Yogyakarta (ring road) dan jarak terhadap jalan lokal. Abstract : Spatial analysis is often termed as special analysis therefore widely used in various studies. The study of urban growth is one among them. Identifying the pattern of urban growth and its determinant factors was the objective of this research. The study was located in the inner area of the ring road of Yogyakarta. Multitemporal land use data i.e. 1993 and 2014 were used as main data in this study. Spatial analysis was utilized to identify the distribution as well as the pattern of urban growth. A combination of spatial and statistical analysis was used to identify the determinant factor of urban growth. This study shows that during 199 and 2014, about 766,4 hectares of non-built-up land in the study area had been converted into built-up land. The pattern of urban growth was dispersed in general but the direction tends to the northeast of the study area. Transportation network, particularly the ring road and local roads were considered as the main determinants of urban growth. ","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Integrasi Analisis Spasial dan Statistik untuk Identifikasi Pola dan Faktor Determinan Perkembangan Kota Yogyakarta.\",\"authors\":\"B. Susilo, Mirza Rizal Afani, Safira Ihdanisa Hidayah\",\"doi\":\"10.22146/mgi.60526\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak Analisis spasial adalah metode analisis yang mempunyai ciri spesifik karenanya banyak digunakan dalam berbagai bidang kajian. Perkembangan kota adalah salah satunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola perkembangan kota dan faktor determinannya menggunakan integrasi analisis spasial dan statistik. Area di dalam jalan lingkar Yogyakarta dipilih sebagai daerah penelitian. Peta penggunaan lahan tahun 1993 dan 2014 digunakan sebagai data utama. Kombinasi analisis spasial dan statistik digunakan untuk mengidentifikasi faktor determinan perkembangan kota. Pertambahan lahan terbangun digunakan sebagai indikator perkembangan kota. Hasil penelitian menunjukkan, selama periode kajian, lahan terbangun bertambah kurang lebih 766,35 hektar. Secara umum pola perkembangan kota adalah merata namun ada kecenderung lebih intensif di bagian Timur Laut daerah penelitian. Hasil analisis terhadap tujuh variabel yang diduga berhubungan dengan perkembang kota, menunjukkan hanya 2 variabel yang mempunyai signifikan dan dapat disebut sebagai determinan perkembangan kota. Variabel tersebut adalah jarak terhadap jalan lingkar Yogyakarta (ring road) dan jarak terhadap jalan lokal. Abstract : Spatial analysis is often termed as special analysis therefore widely used in various studies. The study of urban growth is one among them. Identifying the pattern of urban growth and its determinant factors was the objective of this research. The study was located in the inner area of the ring road of Yogyakarta. Multitemporal land use data i.e. 1993 and 2014 were used as main data in this study. Spatial analysis was utilized to identify the distribution as well as the pattern of urban growth. A combination of spatial and statistical analysis was used to identify the determinant factor of urban growth. This study shows that during 199 and 2014, about 766,4 hectares of non-built-up land in the study area had been converted into built-up land. The pattern of urban growth was dispersed in general but the direction tends to the northeast of the study area. Transportation network, particularly the ring road and local roads were considered as the main determinants of urban growth. \",\"PeriodicalId\":55710,\"journal\":{\"name\":\"Majalah Geografi Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-09-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Majalah Geografi Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/mgi.60526\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Geografi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/mgi.60526","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Integrasi Analisis Spasial dan Statistik untuk Identifikasi Pola dan Faktor Determinan Perkembangan Kota Yogyakarta.
Abstrak Analisis spasial adalah metode analisis yang mempunyai ciri spesifik karenanya banyak digunakan dalam berbagai bidang kajian. Perkembangan kota adalah salah satunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola perkembangan kota dan faktor determinannya menggunakan integrasi analisis spasial dan statistik. Area di dalam jalan lingkar Yogyakarta dipilih sebagai daerah penelitian. Peta penggunaan lahan tahun 1993 dan 2014 digunakan sebagai data utama. Kombinasi analisis spasial dan statistik digunakan untuk mengidentifikasi faktor determinan perkembangan kota. Pertambahan lahan terbangun digunakan sebagai indikator perkembangan kota. Hasil penelitian menunjukkan, selama periode kajian, lahan terbangun bertambah kurang lebih 766,35 hektar. Secara umum pola perkembangan kota adalah merata namun ada kecenderung lebih intensif di bagian Timur Laut daerah penelitian. Hasil analisis terhadap tujuh variabel yang diduga berhubungan dengan perkembang kota, menunjukkan hanya 2 variabel yang mempunyai signifikan dan dapat disebut sebagai determinan perkembangan kota. Variabel tersebut adalah jarak terhadap jalan lingkar Yogyakarta (ring road) dan jarak terhadap jalan lokal. Abstract : Spatial analysis is often termed as special analysis therefore widely used in various studies. The study of urban growth is one among them. Identifying the pattern of urban growth and its determinant factors was the objective of this research. The study was located in the inner area of the ring road of Yogyakarta. Multitemporal land use data i.e. 1993 and 2014 were used as main data in this study. Spatial analysis was utilized to identify the distribution as well as the pattern of urban growth. A combination of spatial and statistical analysis was used to identify the determinant factor of urban growth. This study shows that during 199 and 2014, about 766,4 hectares of non-built-up land in the study area had been converted into built-up land. The pattern of urban growth was dispersed in general but the direction tends to the northeast of the study area. Transportation network, particularly the ring road and local roads were considered as the main determinants of urban growth.