{"title":"BENTUK INTERFERENSI SINTAKSIS BAHASA INDONESIA DALAM BERBAHASA ARAB","authors":"A. Rahmawati","doi":"10.18860/ijazarabi.v1i2.5416","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Interferensi sering terjadi pada pembelajar bahasa asing karena adanya dominasi gramatikal bahasa pertama pada diri pembelajar ketika mereduksi makna ke dalam bahasa target atau bahasa kedua. Interferensi dapat diidentifikasi dengan dua pendekatan, yaitu; analisis kontrastif dan analisis kesalahan berbahasa. Tujuan dari hasil studi dan analisis yang telah dilakukan, untuk mengetahui beberapa struktur bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama yang masuk dan mendominasi dalam struktur bahasa arab. Hal ini tampak jelas pada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa dalam berbahasa Arab dalam ragam bahasa tulis (insya’) ataupun lisan (mukhadatsah), dan kesalahan tersebut ditemukan pada beberapa pola dan struktur kalimat dalam mengungkapkan sebuah makna (ta’bir) atau makna yang diungkapkan oleh pembelajar dengan bahasa yang digunakannya.Terdapat beberapa unsur sintaksis bahasa Indonesia (L1) yang mendominasi dalam pola struktur bahasa Arab pada ragam bahasa tulis ataupun lisan yang digunakan oleh pembelajar bahasa Arab (L2), dan dominasi bahasa pertama tampak jelas dan ditemukan pada beberapa kesalahan pada bahasa kedua, diantaranya yaitu; 1) Pola kalimat P+O+S dengan kata kerja transitif. 2) Pola kalimat P+S+O dengan kata kerja transitif. 3) Pola kalimat D + M dengan menggunakan kata tugas (Jar). 4) Subjek dengan menggunakan an + Fi’il mudhorik. 5) Kalimat pola D + M dengan variasi Kaana wa akhowatuha. 6) Penggunaan kata sifat (tarkib bayani). 7) Penggunaan sifat berbentuk kalimat. 8) Penggunaan penghubung antar kata. 9) Penggunaan bilangan dalam kalimat. Kata kunci: interferensi bahasa, sintaksis, bahasa Arab, metode deskriptif kualitatif.","PeriodicalId":29848,"journal":{"name":"Ijaz Arabi Journal of Arabic Learning","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.2000,"publicationDate":"2018-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ijaz Arabi Journal of Arabic Learning","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/ijazarabi.v1i2.5416","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"EDUCATION & EDUCATIONAL RESEARCH","Score":null,"Total":0}
BENTUK INTERFERENSI SINTAKSIS BAHASA INDONESIA DALAM BERBAHASA ARAB
Interferensi sering terjadi pada pembelajar bahasa asing karena adanya dominasi gramatikal bahasa pertama pada diri pembelajar ketika mereduksi makna ke dalam bahasa target atau bahasa kedua. Interferensi dapat diidentifikasi dengan dua pendekatan, yaitu; analisis kontrastif dan analisis kesalahan berbahasa. Tujuan dari hasil studi dan analisis yang telah dilakukan, untuk mengetahui beberapa struktur bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama yang masuk dan mendominasi dalam struktur bahasa arab. Hal ini tampak jelas pada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa dalam berbahasa Arab dalam ragam bahasa tulis (insya’) ataupun lisan (mukhadatsah), dan kesalahan tersebut ditemukan pada beberapa pola dan struktur kalimat dalam mengungkapkan sebuah makna (ta’bir) atau makna yang diungkapkan oleh pembelajar dengan bahasa yang digunakannya.Terdapat beberapa unsur sintaksis bahasa Indonesia (L1) yang mendominasi dalam pola struktur bahasa Arab pada ragam bahasa tulis ataupun lisan yang digunakan oleh pembelajar bahasa Arab (L2), dan dominasi bahasa pertama tampak jelas dan ditemukan pada beberapa kesalahan pada bahasa kedua, diantaranya yaitu; 1) Pola kalimat P+O+S dengan kata kerja transitif. 2) Pola kalimat P+S+O dengan kata kerja transitif. 3) Pola kalimat D + M dengan menggunakan kata tugas (Jar). 4) Subjek dengan menggunakan an + Fi’il mudhorik. 5) Kalimat pola D + M dengan variasi Kaana wa akhowatuha. 6) Penggunaan kata sifat (tarkib bayani). 7) Penggunaan sifat berbentuk kalimat. 8) Penggunaan penghubung antar kata. 9) Penggunaan bilangan dalam kalimat. Kata kunci: interferensi bahasa, sintaksis, bahasa Arab, metode deskriptif kualitatif.