Muhammad Rizali Fikri, Y. F. Arifin, Sulaiman Bakri, Ihsan Noor
{"title":"放射性L","authors":"Muhammad Rizali Fikri, Y. F. Arifin, Sulaiman Bakri, Ihsan Noor","doi":"10.20527/jht.v10i2.14129","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu permasalahan yang terjadi pada saat penambangan batu bara adalah terbentuknya air asam tambang, yaitu air hujan atau air tanah yang tercampur dengan batuan yang mengandung sulfida tertentu yang ada di dalam batubara melalui proses oksidasi, sehingga air tersebut bersifat sangat asam dan biasanya mengandung zat besi serta mangan dengan konsentrasi yang tinggi. Tanaman Gempol yang bisa menetralisir kandungan asam dan logam yang ada di air, sehingga air yang telah tercampur dengan zat-zat hasil pertambangan bisa digunakan kembali untuk keperluan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan menganalisis daya hidup kemampuan tumbuh tanaman Gempol pada lahan yang mengandung air asam tambang dan kemampuan tanaman Gempol dalam menyerap logam berat khususnya Fe dan Mn. Penelitian dilakukan di lahan pascatambang di areal swampy forest PT.Jorong Barutama Greston (PT JBG) merupakan perusahaan tambang batubara dengan sistem penambangan terbuka yang terletak di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Sistem kegiatan penambangan terbuka (open mining), dapat berdampak terhadap perubahan bentang alam, sifat fisik kimia dan biologi tanah, secara umum menimbulkan kerusakan pada permukaan bumi. Tanaman Gempol atau dikenal sebagai (Nauclea orientalis L) merupakan jenis pohon multiguna bisa di tanam rehabilitasi lahan terdegradasi khususnya lahan basah. Hasil pengujian AAT di areal swampy forest dengan tanaman gempol yang tumbuh hasil analisis laboraturium pH 3.95, Fe sebesar 1,11 mg/L yang berarti < 4 mg/L sesuai Pergub Kalsel No. 36 tahun 2008. Hasil pertumbuhan tanaman gempol pada areal yang tergenang sementara standar deviasi 19.63, tidak tergenang 2.69 dan tergenang 22.21. Hasil analisis keragaman menunjukkan hasil bahwa perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman gempol karena nilai F hitung = 0,97 lebih rendah dari F tabel taraf 5% = 3,22 dan F Tabel taraf 1% = 5,15. Hasil analisis keragaman menunjukkan hasil bahwa perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman gempol karena nilai F hitung = 1,06 lebih rendah dari F tabel taraf 5% = 3,22 dan F tabel taraf 1% = 5,15.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KUALITAS HIDUP DAN KEMAMPUAN DAYA SERAP LOGAM TANAMAN GEMPOL (Nauclea orintalis L) YANG DITANAM PADA AREAL PASCATAMBANG\",\"authors\":\"Muhammad Rizali Fikri, Y. F. Arifin, Sulaiman Bakri, Ihsan Noor\",\"doi\":\"10.20527/jht.v10i2.14129\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Salah satu permasalahan yang terjadi pada saat penambangan batu bara adalah terbentuknya air asam tambang, yaitu air hujan atau air tanah yang tercampur dengan batuan yang mengandung sulfida tertentu yang ada di dalam batubara melalui proses oksidasi, sehingga air tersebut bersifat sangat asam dan biasanya mengandung zat besi serta mangan dengan konsentrasi yang tinggi. Tanaman Gempol yang bisa menetralisir kandungan asam dan logam yang ada di air, sehingga air yang telah tercampur dengan zat-zat hasil pertambangan bisa digunakan kembali untuk keperluan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan menganalisis daya hidup kemampuan tumbuh tanaman Gempol pada lahan yang mengandung air asam tambang dan kemampuan tanaman Gempol dalam menyerap logam berat khususnya Fe dan Mn. Penelitian dilakukan di lahan pascatambang di areal swampy forest PT.Jorong Barutama Greston (PT JBG) merupakan perusahaan tambang batubara dengan sistem penambangan terbuka yang terletak di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Sistem kegiatan penambangan terbuka (open mining), dapat berdampak terhadap perubahan bentang alam, sifat fisik kimia dan biologi tanah, secara umum menimbulkan kerusakan pada permukaan bumi. Tanaman Gempol atau dikenal sebagai (Nauclea orientalis L) merupakan jenis pohon multiguna bisa di tanam rehabilitasi lahan terdegradasi khususnya lahan basah. Hasil pengujian AAT di areal swampy forest dengan tanaman gempol yang tumbuh hasil analisis laboraturium pH 3.95, Fe sebesar 1,11 mg/L yang berarti < 4 mg/L sesuai Pergub Kalsel No. 36 tahun 2008. Hasil pertumbuhan tanaman gempol pada areal yang tergenang sementara standar deviasi 19.63, tidak tergenang 2.69 dan tergenang 22.21. Hasil analisis keragaman menunjukkan hasil bahwa perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman gempol karena nilai F hitung = 0,97 lebih rendah dari F tabel taraf 5% = 3,22 dan F Tabel taraf 1% = 5,15. Hasil analisis keragaman menunjukkan hasil bahwa perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman gempol karena nilai F hitung = 1,06 lebih rendah dari F tabel taraf 5% = 3,22 dan F tabel taraf 1% = 5,15.\",\"PeriodicalId\":17696,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Hutan Tropis\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-08-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Hutan Tropis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20527/jht.v10i2.14129\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hutan Tropis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jht.v10i2.14129","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KUALITAS HIDUP DAN KEMAMPUAN DAYA SERAP LOGAM TANAMAN GEMPOL (Nauclea orintalis L) YANG DITANAM PADA AREAL PASCATAMBANG
Salah satu permasalahan yang terjadi pada saat penambangan batu bara adalah terbentuknya air asam tambang, yaitu air hujan atau air tanah yang tercampur dengan batuan yang mengandung sulfida tertentu yang ada di dalam batubara melalui proses oksidasi, sehingga air tersebut bersifat sangat asam dan biasanya mengandung zat besi serta mangan dengan konsentrasi yang tinggi. Tanaman Gempol yang bisa menetralisir kandungan asam dan logam yang ada di air, sehingga air yang telah tercampur dengan zat-zat hasil pertambangan bisa digunakan kembali untuk keperluan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan menganalisis daya hidup kemampuan tumbuh tanaman Gempol pada lahan yang mengandung air asam tambang dan kemampuan tanaman Gempol dalam menyerap logam berat khususnya Fe dan Mn. Penelitian dilakukan di lahan pascatambang di areal swampy forest PT.Jorong Barutama Greston (PT JBG) merupakan perusahaan tambang batubara dengan sistem penambangan terbuka yang terletak di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Sistem kegiatan penambangan terbuka (open mining), dapat berdampak terhadap perubahan bentang alam, sifat fisik kimia dan biologi tanah, secara umum menimbulkan kerusakan pada permukaan bumi. Tanaman Gempol atau dikenal sebagai (Nauclea orientalis L) merupakan jenis pohon multiguna bisa di tanam rehabilitasi lahan terdegradasi khususnya lahan basah. Hasil pengujian AAT di areal swampy forest dengan tanaman gempol yang tumbuh hasil analisis laboraturium pH 3.95, Fe sebesar 1,11 mg/L yang berarti < 4 mg/L sesuai Pergub Kalsel No. 36 tahun 2008. Hasil pertumbuhan tanaman gempol pada areal yang tergenang sementara standar deviasi 19.63, tidak tergenang 2.69 dan tergenang 22.21. Hasil analisis keragaman menunjukkan hasil bahwa perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman gempol karena nilai F hitung = 0,97 lebih rendah dari F tabel taraf 5% = 3,22 dan F Tabel taraf 1% = 5,15. Hasil analisis keragaman menunjukkan hasil bahwa perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman gempol karena nilai F hitung = 1,06 lebih rendah dari F tabel taraf 5% = 3,22 dan F tabel taraf 1% = 5,15.