{"title":"Fenomena Disharmoni Manusia dengan Lingkungan dalam Novel Lelaki Harimau Karya Eka Kurniawan","authors":"Bella Berliana, Sarwiji Suwandi, Nfn Sumarwati","doi":"10.26499/surbet.v17i2.357","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to reveal and describe the phenomenon of disharmony between humans and the environment in the novel Lelaki Harimau by Eka Kurniawan. The form of this research is descriptive qualitative. This is motivated by the fact that the analysis of this research is considered a literary product that forms the conceptual basis. The data source of this research is a novel entitled Lelaki Harimau by Eka Kurniawan. The data of this research include words, phrases, clauses, and sentences that focus on the disharmony of humans with the environment in the novel. The data were collected using document study techniques, namely by recording documents or archives related to the problem being studied. The results showed that in Eka Kurniawan's novel Lelaki Harimau, there were four forms of disharmony between humans and the environment, namely (1) exploitation of animals, (2) exploitation of forests, (3) pollutants, and (4) land functions. The form of disharmony that is most often found in the novel is related to the problem of animal exploitation.AbstrakPenelitian ini bertujuan mengungkapkan dan mendeskripsikan fenomena disharmoni manusia dengan lingkungan dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan. Bentuk penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hal itu dilatarbelakangi bahwa analisis penelitian ini dianggap sebagai produk sastra yang menjadi landasan konseptual. Sumber data penelitian ini berupa novel berjudul Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan. Data penelitian ini mencakupi kata, frasa, klausa, dan kalimat yang berfokus pada disharmoni manusia dengan lingkungan dalam novel tersebut. Data-data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi dokumen, yakni dengan cara mencatat dokumen atau arsip yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan terdapat empat bentuk disharmoni manusia dengan lingkungan, yaitu (1) eksploitasi binatang, (2) eksploitasi hutan, (3) polutan, dan (4) penyalahgunaan fungsi lahan. Bentuk disharmoni yang paling sering ditemukan dalam novel tersebut ialah terkait masalah eksploitasi binatang. ","PeriodicalId":34821,"journal":{"name":"Suar Betang","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Suar Betang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26499/surbet.v17i2.357","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在揭示和描述Eka Kurniawan的小说《Lelaki Harimau》中人与环境的不和谐现象。本研究的形式是描述性质的。这样做的动机是,对这项研究的分析被认为是形成概念基础的文学产品。本研究的数据来源是Eka Kurniawan的小说《Lelaki Harimau》。本研究的数据包括小说中关注人类与环境不和谐的单词、短语、从句和句子。数据的收集采用文件研究技术,即通过记录与所研究问题有关的文件或档案。结果表明,在Eka Kurniawan的小说《Lelaki Harimau》中,人类与环境的不和谐表现为四种形式,即(1)对动物的开发,(2)对森林的开发,(3)对污染物的开发,(4)对土地功能的开发。小说中最常出现的不和谐形式与动物剥削问题有关。[摘要]潘尼里安·贝里图安·孟ungkapkan和孟斯里安·孟斯里安·林昆甘·达拉姆的小说《莱拉基·哈里莫·卡里亚·埃卡·库尔尼安》中的不和谐现象。本图的翻译是:本图的翻译是:halititdilatarbelakangi bahwa分析penelitian在dianggap sebagai产品上的应用。夏季数据分析与分析是一种新颖的berjudul Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan。数据整理:门卡库比卡塔,弗拉萨,克劳萨,丹·卡利马,杨,福克斯,帕达不和谐,邓安,林昆干,达拉姆,小说简体。数据-数据penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik studydokumen, yakni dengan cara menatcatdokumen atau, berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti。Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam小说Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan terdapat empat bentuk disharmoni manusia dengan lingkungan, yitu (1) ekspploitasi binatang, (2) ekspploitasi hutan,(3)污染,dan (4) penyalahgunaan真菌lahan。本图不谐音,杨paling服务,ditemukan dalam小说,但ialah terkait masalah ekspploitasi binatang。
Fenomena Disharmoni Manusia dengan Lingkungan dalam Novel Lelaki Harimau Karya Eka Kurniawan
This study aims to reveal and describe the phenomenon of disharmony between humans and the environment in the novel Lelaki Harimau by Eka Kurniawan. The form of this research is descriptive qualitative. This is motivated by the fact that the analysis of this research is considered a literary product that forms the conceptual basis. The data source of this research is a novel entitled Lelaki Harimau by Eka Kurniawan. The data of this research include words, phrases, clauses, and sentences that focus on the disharmony of humans with the environment in the novel. The data were collected using document study techniques, namely by recording documents or archives related to the problem being studied. The results showed that in Eka Kurniawan's novel Lelaki Harimau, there were four forms of disharmony between humans and the environment, namely (1) exploitation of animals, (2) exploitation of forests, (3) pollutants, and (4) land functions. The form of disharmony that is most often found in the novel is related to the problem of animal exploitation.AbstrakPenelitian ini bertujuan mengungkapkan dan mendeskripsikan fenomena disharmoni manusia dengan lingkungan dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan. Bentuk penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hal itu dilatarbelakangi bahwa analisis penelitian ini dianggap sebagai produk sastra yang menjadi landasan konseptual. Sumber data penelitian ini berupa novel berjudul Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan. Data penelitian ini mencakupi kata, frasa, klausa, dan kalimat yang berfokus pada disharmoni manusia dengan lingkungan dalam novel tersebut. Data-data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi dokumen, yakni dengan cara mencatat dokumen atau arsip yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan terdapat empat bentuk disharmoni manusia dengan lingkungan, yaitu (1) eksploitasi binatang, (2) eksploitasi hutan, (3) polutan, dan (4) penyalahgunaan fungsi lahan. Bentuk disharmoni yang paling sering ditemukan dalam novel tersebut ialah terkait masalah eksploitasi binatang.