{"title":"应用工作场所工效学风险评估(WERA)改善Sumedang豆腐小企业工人的身体姿势","authors":"Merry Siska, Aisyah Aulia Harahap","doi":"10.21776/ub.industria.2022.011.02.4","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract This study aims to analyse the work body postures, to determine the work risk level before and after the improvement using the Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) and to improve the workstation by designing ergonomic production tools. An empirical study was carried out at a small industry producing Sumedang Tofu at Rimbo Panjang, Pekanbaru, Indonesia. The workers must bend their body to move 77 kg soybeans with an 11 kg single-lifting capacity. The level of work risk was determined using the Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) method based on nine categories, i.e., shoulders, wrists, back, legs, neck, strength, vibration, contact pressure, and work duration. The soaking and milling stations scored 35 and 31 using the WERA method. The two scores indicated an average performance level that requires improvement. Anthropometric data were used to develop tools for improving workers' body posture. The new tool used for soaking and milling has footrests, so workers did not have to reach too far above their chests to move the soybeans to the milling. The soaking station and the milling station both achieved a score of 24, which is considered as a low level, indicating that neither station requires improvement. Time reduction after the body posture improvement was 3.33 seconds for the milling station and 2.08 seconds for the soaking station. Keywords: anthropometry, soybean, posture improvement, workplace ergonomic risk assessment Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi postur kerja untuk mengetahui tingkat risiko kerja sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan menggunakan metode Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) dan memperbaiki workstation dengan merancang alat produksi yang ergonomis. Sebuah studi empiris dilakukan di sebuah usaha kecil tahu Sumedang di Rimbo Panjang, Pekanbaru, Indonesia. Para pekerja perusahaan harus membungkuk untuk memindahkan 77 kg kedelai dengan kapasitas angkat 11 kg. Tingkat risiko kerja ditentukan dengan menggunakan metode Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) berdasarkan sembilan kategori, yaitu bahu, pergelangan tangan, punggung, kaki, leher, kekuatan, getaran, tekanan kontak, dan durasi kerja. Stasiun perendaman dan stasiun penggilingan memperoleh skor 35 dan 31 dengan menggunakan metode WERA sebelum perbaikan postur tubuh. Kedua skor tersebut menunjukkan tingkat kinerja rata-rata yang memerlukan perbaikan. Data antropometri digunakan untuk mengembangkan alat untuk memperbaiki postur tubuh pekerja. Alat baru yang bisa digunakan untuk merendam dan menggiling ini memiliki pijakan kaki, sehingga pekerja tidak perlu menjangkau terlalu jauh di atas dada untuk memindahkan kedelai ke penggilingan. Stasiun perendaman dan stasiun penggilingan keduanya mencapai skor 24, dengan tingkat yang rendah, menunjukkan bahwa tidak ada stasiun yang memerlukan perbaikan. Pengurangan waktu setelah perbaikan postur tubuh adalah 3,33 detik untuk stasiun penggilingan dan 2,08 detik untuk stasiun perendaman. Keywords: anthropometri, kedelai, perbaikan postur, workplace ergonomic risk assessment","PeriodicalId":32572,"journal":{"name":"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Improvement in Body Posture of Sumedang Tofu Small Enterprise Workers Using Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA)\",\"authors\":\"Merry Siska, Aisyah Aulia Harahap\",\"doi\":\"10.21776/ub.industria.2022.011.02.4\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract This study aims to analyse the work body postures, to determine the work risk level before and after the improvement using the Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) and to improve the workstation by designing ergonomic production tools. An empirical study was carried out at a small industry producing Sumedang Tofu at Rimbo Panjang, Pekanbaru, Indonesia. The workers must bend their body to move 77 kg soybeans with an 11 kg single-lifting capacity. The level of work risk was determined using the Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) method based on nine categories, i.e., shoulders, wrists, back, legs, neck, strength, vibration, contact pressure, and work duration. The soaking and milling stations scored 35 and 31 using the WERA method. The two scores indicated an average performance level that requires improvement. Anthropometric data were used to develop tools for improving workers' body posture. The new tool used for soaking and milling has footrests, so workers did not have to reach too far above their chests to move the soybeans to the milling. The soaking station and the milling station both achieved a score of 24, which is considered as a low level, indicating that neither station requires improvement. Time reduction after the body posture improvement was 3.33 seconds for the milling station and 2.08 seconds for the soaking station. Keywords: anthropometry, soybean, posture improvement, workplace ergonomic risk assessment Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi postur kerja untuk mengetahui tingkat risiko kerja sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan menggunakan metode Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) dan memperbaiki workstation dengan merancang alat produksi yang ergonomis. Sebuah studi empiris dilakukan di sebuah usaha kecil tahu Sumedang di Rimbo Panjang, Pekanbaru, Indonesia. Para pekerja perusahaan harus membungkuk untuk memindahkan 77 kg kedelai dengan kapasitas angkat 11 kg. Tingkat risiko kerja ditentukan dengan menggunakan metode Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) berdasarkan sembilan kategori, yaitu bahu, pergelangan tangan, punggung, kaki, leher, kekuatan, getaran, tekanan kontak, dan durasi kerja. Stasiun perendaman dan stasiun penggilingan memperoleh skor 35 dan 31 dengan menggunakan metode WERA sebelum perbaikan postur tubuh. Kedua skor tersebut menunjukkan tingkat kinerja rata-rata yang memerlukan perbaikan. Data antropometri digunakan untuk mengembangkan alat untuk memperbaiki postur tubuh pekerja. Alat baru yang bisa digunakan untuk merendam dan menggiling ini memiliki pijakan kaki, sehingga pekerja tidak perlu menjangkau terlalu jauh di atas dada untuk memindahkan kedelai ke penggilingan. Stasiun perendaman dan stasiun penggilingan keduanya mencapai skor 24, dengan tingkat yang rendah, menunjukkan bahwa tidak ada stasiun yang memerlukan perbaikan. Pengurangan waktu setelah perbaikan postur tubuh adalah 3,33 detik untuk stasiun penggilingan dan 2,08 detik untuk stasiun perendaman. Keywords: anthropometri, kedelai, perbaikan postur, workplace ergonomic risk assessment\",\"PeriodicalId\":32572,\"journal\":{\"name\":\"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21776/ub.industria.2022.011.02.4\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/ub.industria.2022.011.02.4","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要本研究的目的是分析工作身体姿势,利用工作场所人机工程学风险评估(wea)确定改进前后的工作风险水平,并通过设计人机工程学生产工具来改进工作站。在印度尼西亚北干巴鲁的Rimbo Panjang,一个生产Sumedang豆腐的小型工业中进行了实证研究。工人们必须弯曲身体,以11公斤的单次起重能力搬运77公斤的大豆。采用工作场所人体工程学风险评估(Workplace Ergonomic risk Assessment, WERA)方法,根据肩膀、手腕、背部、腿部、颈部、力量、振动、接触压力和工作时长等9个类别确定工作风险水平。采用WERA方法,浸泡站和铣削站的得分分别为35分和31分。这两个分数表明平均水平需要提高。人体测量数据被用于开发改善工人身体姿势的工具。用于浸泡和研磨的新工具有脚踏板,因此工人们不必在胸部以上太高的地方将大豆移到研磨处。浸泡工位和铣削工位的得分都是24分,属于较低水平,说明这两个工位都不需要改进。体态改善后铣削工位缩短时间3.33秒,浸泡工位缩短时间2.08秒。摘要Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi姿势,kerja untuk menggetahui tingkat risko kerja sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan menggunakan方法,工作场所人体工程学风险评估(WERA) dan memperbaiki工作站,dengan merancang警报产品,yang人体工程学。Sebuah studi empiris dilakukan di Sebuah usaha kecil tahu Sumedang di Rimbo Panjang,北坎巴鲁,印度尼西亚。Para pekerja perusahaan harus membungkuk untuk memindahkan 77公斤kedelai dengan kapasitas angkat 11公斤。工作场所人体工程学风险评估方法(WERA):工作场所人体工程学风险评估(WERA):工作场所人体工程学风险评估(WERA):工作场所人体工程学风险评估(WERA):工作场所人体工程学风险评估(WERA)这是一种非常棒的姿势,它能让你的身体保持良好的状态。Kedua skor tersebut menunjukkan tingkat kinerja rata-rata yang memerlukan perbaikan。数据向异性测量学:digunakan untuk mengembangkan alat untuk member perbaiki姿势tubuh pekerja。Alat baru yang bisa digunakan untuk merendam dan menggiling ini memiliki pijakan kaki, seinga pekerja tiku menjangkau terlalu jauu dada untuk memindahkan kedelai ke penggilingan。【中文译文】Stasiun perendaman dan Stasiun penggilingan keduanya mencapai skor 24, dengan tingkat yang rendah, menunjukkan bahwa tidak ada Stasiun yang memerlukan perbaikan。Pengurangan waktu setelah perbaikan姿势tubuh adalah 3,33 detik untuk stasiun penggilingan dan 2,08 detik untuk stasiun perendaman。关键词:人体测量学,可得莱,百坎姿势,工作场所人体工程学风险评估
Improvement in Body Posture of Sumedang Tofu Small Enterprise Workers Using Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA)
Abstract This study aims to analyse the work body postures, to determine the work risk level before and after the improvement using the Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) and to improve the workstation by designing ergonomic production tools. An empirical study was carried out at a small industry producing Sumedang Tofu at Rimbo Panjang, Pekanbaru, Indonesia. The workers must bend their body to move 77 kg soybeans with an 11 kg single-lifting capacity. The level of work risk was determined using the Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) method based on nine categories, i.e., shoulders, wrists, back, legs, neck, strength, vibration, contact pressure, and work duration. The soaking and milling stations scored 35 and 31 using the WERA method. The two scores indicated an average performance level that requires improvement. Anthropometric data were used to develop tools for improving workers' body posture. The new tool used for soaking and milling has footrests, so workers did not have to reach too far above their chests to move the soybeans to the milling. The soaking station and the milling station both achieved a score of 24, which is considered as a low level, indicating that neither station requires improvement. Time reduction after the body posture improvement was 3.33 seconds for the milling station and 2.08 seconds for the soaking station. Keywords: anthropometry, soybean, posture improvement, workplace ergonomic risk assessment Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi postur kerja untuk mengetahui tingkat risiko kerja sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan menggunakan metode Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) dan memperbaiki workstation dengan merancang alat produksi yang ergonomis. Sebuah studi empiris dilakukan di sebuah usaha kecil tahu Sumedang di Rimbo Panjang, Pekanbaru, Indonesia. Para pekerja perusahaan harus membungkuk untuk memindahkan 77 kg kedelai dengan kapasitas angkat 11 kg. Tingkat risiko kerja ditentukan dengan menggunakan metode Workplace Ergonomic Risk Assessment (WERA) berdasarkan sembilan kategori, yaitu bahu, pergelangan tangan, punggung, kaki, leher, kekuatan, getaran, tekanan kontak, dan durasi kerja. Stasiun perendaman dan stasiun penggilingan memperoleh skor 35 dan 31 dengan menggunakan metode WERA sebelum perbaikan postur tubuh. Kedua skor tersebut menunjukkan tingkat kinerja rata-rata yang memerlukan perbaikan. Data antropometri digunakan untuk mengembangkan alat untuk memperbaiki postur tubuh pekerja. Alat baru yang bisa digunakan untuk merendam dan menggiling ini memiliki pijakan kaki, sehingga pekerja tidak perlu menjangkau terlalu jauh di atas dada untuk memindahkan kedelai ke penggilingan. Stasiun perendaman dan stasiun penggilingan keduanya mencapai skor 24, dengan tingkat yang rendah, menunjukkan bahwa tidak ada stasiun yang memerlukan perbaikan. Pengurangan waktu setelah perbaikan postur tubuh adalah 3,33 detik untuk stasiun penggilingan dan 2,08 detik untuk stasiun perendaman. Keywords: anthropometri, kedelai, perbaikan postur, workplace ergonomic risk assessment