Nur Asmasari Syam Nur Asma, E. T. Tondok, K. Tarman, W. Widodo
{"title":"海洋真菌对辣椒炭疽病生物防治剂的筛选","authors":"Nur Asmasari Syam Nur Asma, E. T. Tondok, K. Tarman, W. Widodo","doi":"10.14692/jfi.18.2.53-65","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Antraknosa merupakan penyakit penting pada tanaman cabai di Indonesia yang disebabkan oleh Colletotrichum acutatum. Antraknosa sangat merugikan karena menurunkan hasil produksi. Tujuan penelitian adalah mendapatkan cendawan laut yang berpotensi menghambat pertumbuhan C. acutatum dan menekan penyakit antraknosa, serta mengidentifikasi isolat cendawan laut yang potensial sebagai agens pengendalian hayati. Potensi agens hayati mengacu pada hasil penapisan seperti uji antagonis dan senyawa organik volatil (SOV), sedangkan penghambatan penyakit antraknosa pada cabai didasarkan pada hasil pengukuran insidensi penyakit dan diameter gejala antraknosa. Hasil uji menunjukkan semua isolat cendawan laut berpotensi menghambat pertumbuhan C. acutatum dan menghasilkan SOV, serta dapat menekan insidensi penyakit antraknosa pada cabai. Empat galur cendawan laut, yaitu 4145, B3st2, GN322, Z521 memiliki potensi menjadi agens pengendalian hayati penyakit antraknosa pada cabai. Hasil identifikasi empat galur tersebut berdasarkan analisis sikuen nukleotida adalah Fusarium proliferatum 4145, Trichoderma harzianum B3st2, fungal endofit GN322, dan Fusarium solani Z521.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Screening of Marine Fungi as Biological Control Agent of Colletotrichum acutatum on Chili\",\"authors\":\"Nur Asmasari Syam Nur Asma, E. T. Tondok, K. Tarman, W. Widodo\",\"doi\":\"10.14692/jfi.18.2.53-65\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Antraknosa merupakan penyakit penting pada tanaman cabai di Indonesia yang disebabkan oleh Colletotrichum acutatum. Antraknosa sangat merugikan karena menurunkan hasil produksi. Tujuan penelitian adalah mendapatkan cendawan laut yang berpotensi menghambat pertumbuhan C. acutatum dan menekan penyakit antraknosa, serta mengidentifikasi isolat cendawan laut yang potensial sebagai agens pengendalian hayati. Potensi agens hayati mengacu pada hasil penapisan seperti uji antagonis dan senyawa organik volatil (SOV), sedangkan penghambatan penyakit antraknosa pada cabai didasarkan pada hasil pengukuran insidensi penyakit dan diameter gejala antraknosa. Hasil uji menunjukkan semua isolat cendawan laut berpotensi menghambat pertumbuhan C. acutatum dan menghasilkan SOV, serta dapat menekan insidensi penyakit antraknosa pada cabai. Empat galur cendawan laut, yaitu 4145, B3st2, GN322, Z521 memiliki potensi menjadi agens pengendalian hayati penyakit antraknosa pada cabai. Hasil identifikasi empat galur tersebut berdasarkan analisis sikuen nukleotida adalah Fusarium proliferatum 4145, Trichoderma harzianum B3st2, fungal endofit GN322, dan Fusarium solani Z521.\",\"PeriodicalId\":31619,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Fitopatologi Indonesia\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Fitopatologi Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14692/jfi.18.2.53-65\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14692/jfi.18.2.53-65","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Screening of Marine Fungi as Biological Control Agent of Colletotrichum acutatum on Chili
Antraknosa merupakan penyakit penting pada tanaman cabai di Indonesia yang disebabkan oleh Colletotrichum acutatum. Antraknosa sangat merugikan karena menurunkan hasil produksi. Tujuan penelitian adalah mendapatkan cendawan laut yang berpotensi menghambat pertumbuhan C. acutatum dan menekan penyakit antraknosa, serta mengidentifikasi isolat cendawan laut yang potensial sebagai agens pengendalian hayati. Potensi agens hayati mengacu pada hasil penapisan seperti uji antagonis dan senyawa organik volatil (SOV), sedangkan penghambatan penyakit antraknosa pada cabai didasarkan pada hasil pengukuran insidensi penyakit dan diameter gejala antraknosa. Hasil uji menunjukkan semua isolat cendawan laut berpotensi menghambat pertumbuhan C. acutatum dan menghasilkan SOV, serta dapat menekan insidensi penyakit antraknosa pada cabai. Empat galur cendawan laut, yaitu 4145, B3st2, GN322, Z521 memiliki potensi menjadi agens pengendalian hayati penyakit antraknosa pada cabai. Hasil identifikasi empat galur tersebut berdasarkan analisis sikuen nukleotida adalah Fusarium proliferatum 4145, Trichoderma harzianum B3st2, fungal endofit GN322, dan Fusarium solani Z521.