{"title":"推特上的评价体系:对M . keece涉嫌亵渎伊斯兰教案的态度分析","authors":"Ai Yeni Yuliyanti","doi":"10.26499/rnh.v12i1.5657","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study examines the public's assessment of an Islamic blasphemy case named M. Kece on Twitter. It is a qualitative descriptive study. The data is a public assessment regarding the Islamic blasphemy case named M. Kece on Twitter using Appraisal Theory (Martin & White, 2005). Focusing on Attitudinal Analysis, the result shows the Attitudinal Analysis in social media, precisely Twitter, on the alleged Islamic blasphemy of M. Kece. Judgment is the most dominant, with as much as 54% over Affect (19%) and Appreciation (27%). In all three, more than three fourth of the data are negative. This dominant negative appraisal of netizens of Twitter users shows the public's assessment of what M. Kece has done, namely the content of his YouTube channel, which was reported and imprisoned due to a blasphemy case. This study affirmed that all content creators must be careful about the content they post. On the other hand, the viewer also must be selective about the content they access on social media not to be misleading. AbstrakStudi ini mengkaji penilaian publik terhadap kasus penistaan agama Islam bernama M. Kece di Twitter. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah penilaian publik terkait kasus penistaan agama Islam bernama M. Kece di Twitter dengan menggunakan Appraisal Theory (Martin & White, 2005). Berfokus pada Analisis Sikap, hasilnya menunjukkan Analisis Sikap di media sosial, tepatnya Twitter, tentang dugaan penistaan agama Islam terhadap M. Kece. Afeksi adalah yang paling dominan, dengan sebanyak 54% di atas judgment (19%) dan Apresiasi (27%). Dari ketiga kategori ini, lebih dari tiga perempat data merupakan penialaian negatif. Dominasi penilaian netizen pengguna Twitter ini menunjukkan penilaian mereka terhadap apa yang telah dilakukan M. Kece, yaitu konten channel YouTube-nya yang dilaporkan dan dipenjara akibat kasus penistaan agama. Penelitian ini menegaskan bahwa semua pembuat konten harus berhati-hati dengan konten yang mereka posting. Di sisi lain, penonton juga harus selektif terhadap konten yang mereka akses di media sosial agar tidak menyesatkan.","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Appraisal System on Twitter: An Attitudinal Analysis Toward Alleged Islamic Blasphemy Case of M Kece\",\"authors\":\"Ai Yeni Yuliyanti\",\"doi\":\"10.26499/rnh.v12i1.5657\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study examines the public's assessment of an Islamic blasphemy case named M. Kece on Twitter. It is a qualitative descriptive study. The data is a public assessment regarding the Islamic blasphemy case named M. Kece on Twitter using Appraisal Theory (Martin & White, 2005). Focusing on Attitudinal Analysis, the result shows the Attitudinal Analysis in social media, precisely Twitter, on the alleged Islamic blasphemy of M. Kece. Judgment is the most dominant, with as much as 54% over Affect (19%) and Appreciation (27%). In all three, more than three fourth of the data are negative. This dominant negative appraisal of netizens of Twitter users shows the public's assessment of what M. Kece has done, namely the content of his YouTube channel, which was reported and imprisoned due to a blasphemy case. This study affirmed that all content creators must be careful about the content they post. On the other hand, the viewer also must be selective about the content they access on social media not to be misleading. AbstrakStudi ini mengkaji penilaian publik terhadap kasus penistaan agama Islam bernama M. Kece di Twitter. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah penilaian publik terkait kasus penistaan agama Islam bernama M. Kece di Twitter dengan menggunakan Appraisal Theory (Martin & White, 2005). Berfokus pada Analisis Sikap, hasilnya menunjukkan Analisis Sikap di media sosial, tepatnya Twitter, tentang dugaan penistaan agama Islam terhadap M. Kece. Afeksi adalah yang paling dominan, dengan sebanyak 54% di atas judgment (19%) dan Apresiasi (27%). Dari ketiga kategori ini, lebih dari tiga perempat data merupakan penialaian negatif. Dominasi penilaian netizen pengguna Twitter ini menunjukkan penilaian mereka terhadap apa yang telah dilakukan M. Kece, yaitu konten channel YouTube-nya yang dilaporkan dan dipenjara akibat kasus penistaan agama. Penelitian ini menegaskan bahwa semua pembuat konten harus berhati-hati dengan konten yang mereka posting. Di sisi lain, penonton juga harus selektif terhadap konten yang mereka akses di media sosial agar tidak menyesatkan.\",\"PeriodicalId\":32409,\"journal\":{\"name\":\"Ranah Jurnal Kajian Bahasa\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Ranah Jurnal Kajian Bahasa\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26499/rnh.v12i1.5657\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26499/rnh.v12i1.5657","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
这项研究调查了公众对Twitter上一个名为M. Kece的伊斯兰亵渎案的评价。这是一项定性描述性研究。该数据是使用评估理论对Twitter上名为M. Kece的伊斯兰亵渎案进行的公开评估(Martin & White, 2005)。关注态度分析,结果显示了社交媒体上的态度分析,确切地说是Twitter,对M. keece涉嫌亵渎伊斯兰教的态度分析。判断是最主要的,高达54%,超过了情感(19%)和欣赏(27%)。在这三个国家中,超过四分之三的数据是负面的。这种对推特用户的负面评价占主导地位,显示了公众对M. Kece所做的事情的评价,即他的YouTube频道的内容,该频道因亵渎神明案而被报道并被监禁。这项研究肯定了所有的内容创作者都必须小心他们发布的内容。另一方面,观众也必须对他们在社交媒体上访问的内容有选择性,以免被误导。[摘要]研究蒙古喀什喀什地区的巴勒斯坦公众对伊斯兰教伊斯兰教的影响。Penelitian ini menggunakan pendekatan deskscriptif quality。数据dalam penpenelitian ini adalah penpenelitian public terkait kasus penpenalan agama Islam . bernama M. Kece . Twitter denengan menggunakan评价理论(Martin & White, 2005)。Berfokus pada analysis Sikap, hasilnya menunjukkan分析Sikap di media social, tepatnya Twitter, tentendugaan penistan agama Islam, hahadap M. Kece。Afeksi adalah yang paling dominan, dengan sebanyak 54%,数据判断(19%)和Apresiasi(27%)。Dari ketiga kategori ini, lebih Dari tiga perperdata merupakan penalty negative。Dominasi penilaian网民pengguna Twitter ini menunjukkan penilaian mereka terhadap apa杨telah dilakukan m . Kece yaitu konten通道YouTube-nya杨dilaporkan丹dipenjara akibat kasus penistaan蜥蜴。Penelitian ini menegaskan bahwa semua penbuat konten harus berhatii - dengan konten yang mereka发帖。迪丝丝兰,潘尼顿·朱加·哈勒斯特选了一名女记者,他说:“迪丝丝兰,彭尼顿·朱加·哈勒斯特选了一名女记者。”
Appraisal System on Twitter: An Attitudinal Analysis Toward Alleged Islamic Blasphemy Case of M Kece
This study examines the public's assessment of an Islamic blasphemy case named M. Kece on Twitter. It is a qualitative descriptive study. The data is a public assessment regarding the Islamic blasphemy case named M. Kece on Twitter using Appraisal Theory (Martin & White, 2005). Focusing on Attitudinal Analysis, the result shows the Attitudinal Analysis in social media, precisely Twitter, on the alleged Islamic blasphemy of M. Kece. Judgment is the most dominant, with as much as 54% over Affect (19%) and Appreciation (27%). In all three, more than three fourth of the data are negative. This dominant negative appraisal of netizens of Twitter users shows the public's assessment of what M. Kece has done, namely the content of his YouTube channel, which was reported and imprisoned due to a blasphemy case. This study affirmed that all content creators must be careful about the content they post. On the other hand, the viewer also must be selective about the content they access on social media not to be misleading. AbstrakStudi ini mengkaji penilaian publik terhadap kasus penistaan agama Islam bernama M. Kece di Twitter. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah penilaian publik terkait kasus penistaan agama Islam bernama M. Kece di Twitter dengan menggunakan Appraisal Theory (Martin & White, 2005). Berfokus pada Analisis Sikap, hasilnya menunjukkan Analisis Sikap di media sosial, tepatnya Twitter, tentang dugaan penistaan agama Islam terhadap M. Kece. Afeksi adalah yang paling dominan, dengan sebanyak 54% di atas judgment (19%) dan Apresiasi (27%). Dari ketiga kategori ini, lebih dari tiga perempat data merupakan penialaian negatif. Dominasi penilaian netizen pengguna Twitter ini menunjukkan penilaian mereka terhadap apa yang telah dilakukan M. Kece, yaitu konten channel YouTube-nya yang dilaporkan dan dipenjara akibat kasus penistaan agama. Penelitian ini menegaskan bahwa semua pembuat konten harus berhati-hati dengan konten yang mereka posting. Di sisi lain, penonton juga harus selektif terhadap konten yang mereka akses di media sosial agar tidak menyesatkan.