印尼殖民时期与自由复活节的教师与素质教育

Siti Fatimah, F. Firza
{"title":"印尼殖民时期与自由复活节的教师与素质教育","authors":"Siti Fatimah, F. Firza","doi":"10.24036/diakronika/vol21-iss2/204","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Persoalan guru dan kualitas pendidikan ibarat dua sisi mata uang yang berlangsung semenjak zaman kolonial di Indonesia. Tujuan dari artikel ini untuk menganalisis guru dan kualitas pendidikan pada masa kolonial dan pasca kemerdekaan Indonesia. Metode penelitian menggunakan metode Komparasi dengan pendekatan sejarah (historis). Hasil penelitian pada tahun 1892 kebutuhan guru sangat mendesak, sehingga pemerintah mengambil kebijakan mengangkat guru tanpa melalui pendidikan guru. Akibatnya terjadi kemerosotan kualitas pendidikan dan tidak membawa perubahan. Kebijakan diperbaiki pada masa ini, (1) kenaikan gaji guru yang cukup besar; (2) mengizinkan lambang-lambang sosial kehormatan; (3) Tamatan sekolah guru (kweekschool) dapat ditempat dalam setiap jabatan pemerintah, dan hasilnya kualitas guru dan pendidikan menjadi meningkat. Sehingga guru menjadi salah satu profesi yang didambakan masyarakat pada masa ini. Pasca kemerdekaan sampai saat ini pola yang sama juga terjadi. Pada masa Orde Baru, tepatnya pada tahun 1980-an, dikenal dengan guru “galodo”. Semenjak tahun 2000-an, pemerintah melahirkan beberapa kebijakan yang mirip dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah kolonial. Gaji guru dinaikkan melalui sertifikasi guru, program pendidikan guru (baik dalam jabatan maupun di luar jabatan) juga mulai diterapkan. Namun, sampai pada hari ini belum terlihat perubahan yang signifikan, meskipun berbagai kebijakan sudah dilakukan. Simpulan penelitian ini terdapat pola kebijakan yang sama, namun hasilnya berbeda.","PeriodicalId":52790,"journal":{"name":"Diakronika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Guru dan Kualitas Pendidikan di Indonesia Masa Kolonial dan Pasca Kemerdekaan\",\"authors\":\"Siti Fatimah, F. Firza\",\"doi\":\"10.24036/diakronika/vol21-iss2/204\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Persoalan guru dan kualitas pendidikan ibarat dua sisi mata uang yang berlangsung semenjak zaman kolonial di Indonesia. Tujuan dari artikel ini untuk menganalisis guru dan kualitas pendidikan pada masa kolonial dan pasca kemerdekaan Indonesia. Metode penelitian menggunakan metode Komparasi dengan pendekatan sejarah (historis). Hasil penelitian pada tahun 1892 kebutuhan guru sangat mendesak, sehingga pemerintah mengambil kebijakan mengangkat guru tanpa melalui pendidikan guru. Akibatnya terjadi kemerosotan kualitas pendidikan dan tidak membawa perubahan. Kebijakan diperbaiki pada masa ini, (1) kenaikan gaji guru yang cukup besar; (2) mengizinkan lambang-lambang sosial kehormatan; (3) Tamatan sekolah guru (kweekschool) dapat ditempat dalam setiap jabatan pemerintah, dan hasilnya kualitas guru dan pendidikan menjadi meningkat. Sehingga guru menjadi salah satu profesi yang didambakan masyarakat pada masa ini. Pasca kemerdekaan sampai saat ini pola yang sama juga terjadi. Pada masa Orde Baru, tepatnya pada tahun 1980-an, dikenal dengan guru “galodo”. Semenjak tahun 2000-an, pemerintah melahirkan beberapa kebijakan yang mirip dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah kolonial. Gaji guru dinaikkan melalui sertifikasi guru, program pendidikan guru (baik dalam jabatan maupun di luar jabatan) juga mulai diterapkan. Namun, sampai pada hari ini belum terlihat perubahan yang signifikan, meskipun berbagai kebijakan sudah dilakukan. Simpulan penelitian ini terdapat pola kebijakan yang sama, namun hasilnya berbeda.\",\"PeriodicalId\":52790,\"journal\":{\"name\":\"Diakronika\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Diakronika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24036/diakronika/vol21-iss2/204\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Diakronika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24036/diakronika/vol21-iss2/204","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

教师问题和教育质量就像自殖民时代以来印尼的两种货币。这篇文章的目的是分析殖民时期和后独立时期的教师和教育质量。用比较历史方法进行研究。1892年的一项研究发现,教师的需求是如此迫切,以至于政府在不接受教师教育的情况下实施了临时教师政策。结果是教育质量下降,没有带来任何变化。目前改善政策,(1)教师工资大幅增加;(2)允许荣誉社会标志;(3)教师学校毕业生(kweekchool)可以在任何政府部门任职,提高教师和教育的质量。因此,教师成为当今社会所渴望的职业之一。到目前为止,独立后的情况也发生了类似的情况。在新秩序时期,也就是20世纪80年代,被称为“galodo”大师。自2000年以来,政府制定了一些与殖民政府类似的政策。教师工资由教师证书增加,教师教育计划(在职位上和职位外)也开始实施。然而,尽管政策已经采取,到目前为止还没有明显的改变。本研究的结论是相同的政策模式,但结果是不同的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Guru dan Kualitas Pendidikan di Indonesia Masa Kolonial dan Pasca Kemerdekaan
Persoalan guru dan kualitas pendidikan ibarat dua sisi mata uang yang berlangsung semenjak zaman kolonial di Indonesia. Tujuan dari artikel ini untuk menganalisis guru dan kualitas pendidikan pada masa kolonial dan pasca kemerdekaan Indonesia. Metode penelitian menggunakan metode Komparasi dengan pendekatan sejarah (historis). Hasil penelitian pada tahun 1892 kebutuhan guru sangat mendesak, sehingga pemerintah mengambil kebijakan mengangkat guru tanpa melalui pendidikan guru. Akibatnya terjadi kemerosotan kualitas pendidikan dan tidak membawa perubahan. Kebijakan diperbaiki pada masa ini, (1) kenaikan gaji guru yang cukup besar; (2) mengizinkan lambang-lambang sosial kehormatan; (3) Tamatan sekolah guru (kweekschool) dapat ditempat dalam setiap jabatan pemerintah, dan hasilnya kualitas guru dan pendidikan menjadi meningkat. Sehingga guru menjadi salah satu profesi yang didambakan masyarakat pada masa ini. Pasca kemerdekaan sampai saat ini pola yang sama juga terjadi. Pada masa Orde Baru, tepatnya pada tahun 1980-an, dikenal dengan guru “galodo”. Semenjak tahun 2000-an, pemerintah melahirkan beberapa kebijakan yang mirip dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah kolonial. Gaji guru dinaikkan melalui sertifikasi guru, program pendidikan guru (baik dalam jabatan maupun di luar jabatan) juga mulai diterapkan. Namun, sampai pada hari ini belum terlihat perubahan yang signifikan, meskipun berbagai kebijakan sudah dilakukan. Simpulan penelitian ini terdapat pola kebijakan yang sama, namun hasilnya berbeda.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
4 weeks
期刊最新文献
Variety of Indigenous Education in the Lampung Region during the Colonization Period The Value of Menumbai Sialang Tradition in History Learning Contributes to Character Building Revitalizing Character Values in the Folklore of the Arjuna Mountain Slope Site Critical Discourse of the Chinese Rebellion in Indonesian History Textbook Abdul Haris Nasution's Contributions to Indonesian Military and Politics: 1955-1959
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1